RTB
|
Bab Ziarah – 2007/10/07 09:04Assalamu alaikum Semoga habib selalu dalam lindungan Allah SWT Begini, soal ziarah saya belum pernah tahu dari guru-guru saya yang menyatakan bahwa Rasulullah menganjurkan ummatnya untuk melakukan ziarah kubur. Selama ini saya melakukan ziarah karena seolah sudah menjadi tradisi melakukan ziarah ke makam para wali, dan karena saya menemukan ketenangan ketika melakukan ziarah. Sebatas yang saya tahu bahwa Rasulullah pernah ziarah kemakam ibunda beliau di Baqi'. Cuma itu yang saya tahu. Mohon penjelasan dari habib. Semoga Bermanfaat. |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir
|
Re:Bab Ziarah – 2007/10/07 13:42Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya agung malam malam terakhir ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan, Saudaraku yg kumuliakan, Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk mendoakan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul menghuni kuburan sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt. Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian”. Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu Jahal bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai syaibah bin rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah pada kalian…?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka berkatalah Umar bin Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi (Allah) Yang diriku dalam genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab” (shahih Muslim hadits no.6498). Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati”. Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yg telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal 55, ) Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada peristiwa Badr, namun yg paling shahih diantara pendapat para ulama adalah riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan berbagai riwayat, diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn Abdilbarr yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu’ bahwa : “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara uslimnya didunia, terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan dengan dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalaha diucapkan pada yg hidup, dan salam hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul riwayat yg mutawatir (riwayat yg sangat banyak) dari mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg hidup ke kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 439). Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yg biasa berkhidmat di masjid, berkata para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa kalian tak mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke kuburnya dan menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh dengan kegelapan (siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada mereka” (shahih Muslim hadits no.956) Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051) Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052) Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yg mengingkari ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat ratus tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa ada yg mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yg berziarah, hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas syariah, munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yg hanya akan menipu orang awam, karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah. Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah dalilnya yg mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yg mengharamkan doa dikuburan adalah orang yg dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali. Walillahittaufiq Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, Wallahu a'lam
| |||||
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir
|
Re:Bab Ziarah – 2007/10/09 16:09Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..
| |||||
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir
|
Re:Bab Ziarah – 2007/10/30 00:34Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda Saudaraku yg kumuliakan, diriwayatkan bahwa Aisyah ra mengikuti Rasul saw dimalam hari, dan Rasul saw bersziarah ke makam Baqi, sepulangnya Rasul saw memberitahukan bahwa beliau saw mengetahui perbuatan Aisyah ra yg telah mengikutinya dan menguntitnya berziarah, dan dalam hadits itu tak teriwayatkan pelarangan dari Rasul saw (shahih Bukhari) riwayat lainnya Rasul saw melewati sebuah pemakaman, lalu beliau saw melihat seorang wanita yg sedang menangis di kuburan, dan Rasul saw mewasiatkannya utk bersabar, dan dalam riwayat itu Rasul saw tak melarang dan mengusir wanita itu. (shahih Bukhari) maka hadits hadits diatas merupakan dalil jelas diperbolehkannya ziarah bagi wanita. mengenai pakaian jilbab lengkap tentunya wajib bagi wanita dimana saja, tak terkecuali saat berziarah atau lainnya. mengenai wanita yg menstruasi sebagian ulama mengharamkannya karena Yukhafuttalwits (dirisaukan mengotori pemakaman dg darah yg tercecer). Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, Wallahu a'lam
|