tentang istighosah – 2009/07/14

0

Forum Majelis Rasulullah

islamy tentang istighosah – 2009/07/14 04:37 assalaamu^alaykum

ana mau tanya. Knp jaman sekarang istighosah dijadikan semacam
trend utk minta sesuatu…bahkan yg tragis…sampai pemilu
pun…sampai2 menggunakan istighosah.

Seperti kita tau…waktu pilpres kmrn, banyak kyai NU melakukan
istighosah di jkt utk mendoakan megawati menjadi presiden…masya
ALLOH…

..ada apa dg kyai skrg..??

wa^alaykumsalaam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:tentang istighosah – 2009/07/14 05:09 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
Istighatsah adalah Sunnah Muhammad saw, dan menentangnya adalah
murtad.

mengenai Oknum yg salah dalam menjalankan ibadah, maka itu tidak
membuat sunnah menjadi batil, sebagaimana orang orang wahabi pun
di saudi arabia menghardik orang yg berdoa menghadap makam Rasul
saw dg vonis syirik, menunjukkan betapa dangkalnya mereka terhadap
Syariah dan sunnah, karena Rasul saw pun sering berziarah ke Makam
Baqi sebagaimana riwayat shahih Bukhari dan lainnya dan Rasul saw
menghadap makam mereka dan berdoa, demikian pula shalat jenazah yg
jelas jelas menghadap mayyit, namun entah apa yg merasuki otak
para wahabi itu sehingga hal hal seperti itu tidak terlintas
difikirannya.

berikut dalil Istighatsah :

ISTIGHATSAH

Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta
pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung
di vonis syirik, namun vonis mereka itu hanyalah karena
kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya
memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal
yg diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan
diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah swt, tak pula terikat ia
masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada
perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat
maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yg nyata, karena
seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah swt, maka
kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan
mudharrat kecuali dengan izin Allah swt, ketika seseorang berkata
bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa
memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran
karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian
adalah mustahilnya manfaat, padahal manfaat dan mudharrat itu dari
Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan
atau kematian.

Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yg bisa
menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter,
maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan
kesembuhan, yg bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari
petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil
manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yg telah mati daripada yg
masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan
kehidupan, modernisasi dlsb, kesemua para pelopornya telah wafat,
dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non
muslim, seperti teori Einstein dan teori2 lainnya, kita masih
mengambil manfaat dari yg mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari
kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma
bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya,
namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil
manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada
Allah.

Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau
saw : Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat
sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu
mereka ber istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada
Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya
tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada
Muhammad saw (Shahih Bukhari hadits no.1405), juga banyak
terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih
Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih
yg rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para
nabi dan rasul, bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa
mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah
dari semua manusai.. dst.. dst…dan Adam as berkata :
Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka
ber Istighatsah memanggil manggil Muhammad saw, dan Nabi saw
sendiri yg menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak
mengharamkan Istighatsah.

Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah,
bahwa Rasul saw menceritakan orang orang ber istighatsah kepada
manusia, dan rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah
Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad
saw.
Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas ra ada
seorang yg keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas ra : Sebut nama
orang yg paling kau cintai..! , maka berkata orang itu dg suara
keras.. : Muhammad..! , maka dalam sekejap hilanglah sakit
keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan
diriwayatkan oleh Imam Tabrani dg sanad hasan) dan riwayat ini pun
diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik
pada orang yg memanggil nama seseorang saat dalam keadaan
tersulitkan, justru Ibn Abbas ra yg mengajari hal ini.

Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yg
silam, bagaimana air laut yg setinggi 30 meter dengan kecepatan
300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh
masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yg lari ke
makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki
oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di
makam2 shalihin itu terdapat benteng yg tak terlihat membentengi
air bah itu, yg itu sebagai isyarat ilahi bahwa demikianlah Allah
memuliakan tubuh yg taat pada Nya swt, tubuh tubuh tak bernyawa
itu Allah jadikan benteng untuk mereka yg hidup.., tubuh yg tak
bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya swt
kepada mereka mereka yg berlindung dan lari ke makam mereka.

Kesimpulannya : mereka yg lari berlindung pada hamba hamba Allah
yg shalih mereka selamat, mereka yg lari ke masjid masjid tua yg
bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat,
mereka yg lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yg lari
mencari tim SAR tidak selamat..

Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai
perantara perlindungan Nya swt?, kenapa bukan orang yg hidup?,
kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah
pada shalihin.

Walillahittaufiq

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22455

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments