tawasul – 2008/07/29 06:35

0

fianto tawasul – 2008/07/29 06:35 assalamualaikum wr.wb

semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan nikmat-NYA kepada
Hb. Munzir dan keluarga serta para jamaah MR dan seluruh umat
islam…..
Hb. Munzir saya mau bertanya tentang arti dan maksud dari
tawasul??? dan saya mohon untuk dicatatkan doa tawasul soalnya
saya hanya orang awam yang belum mengetahui tentang tawasul
demikian pertanyaan saya dan mohon maaf apabila ada perkataan yang
salah

wassalamualaikum wr.wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

adminIII Re:tawasul – 2008/07/30 01:08 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh

Sauadraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
di forum :

Alaikum salam warahmatullah,

Memang banyak pemahaman saudara saudara kita muslimin yg perlu
diluruskan tentang tawassul, tawassul adalah berdoa kepada Allah
dengan perantara amal shalih, orang shalih, malaikat, atau orang
orang mukmin.

Tawassul merupakan hal yg sunnah, dan tak pernah ditentang oleh
Rasul saw, tak pula oleh Ijma? Sahabat radhiyallahu?anhum, tak
pula oleh Tabi?in, dan bahkan para Ulama dan Imam Imam besar
Muhadditsin, mereka berdoa tanpa perantara atau dengan perantara,
dan tak ada yg menentangnya, apalagi mengharamkannya, atau bahkan
memusyrikkan orang yg mengamalkannya.

Pengingkaran hanya muncul pada abad ke 19-20 ini, dengan munculnya
sekte sesat yg memusyrikkan orang orang yg bertawassul, padahal
Tawassul adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits shahih
dibawah ini : ?Wahai Allah, Demi orang orang yg berdoa kepada Mu,
demi orang orang yg bersemangat menuju (keridhoan) Mu, dan Demi
langkah langkahku ini kepada (keridhoan) Mu, maka aku tak keluar
dengan niat berbuat jahat, dan tidak pula berniat membuat
kerusuhan, tak pula keluarku ini karena Riya atau sum?ah, ???
hingga akhir hadits. (HR Imam Ahmad, Imam Ibn Khuzaimah, Imam Abu
Na?iem, Imam Baihaqy, Imam Thabrani, Imam Ibn Sunni, Imam Ibn
Majah dengan sanad Shahih).

Hadits ini kemudian hingga kini digunakan oleh seluruh muslimin
untuk doa menuju masjid dan doa safar.

Tujuh Imam Muhaddits meriwayatkan hadits ini, bahwa Rasul saw
berdoa dengan Tawassul kepada orang orang yg berdoa kepada Allah,
lalu kepada orang orang yg bersemangat kepada keridhoan Allah, dan
barulah bertawassul kepada Amal shalih beliau saw (demi langkah2ku
ini kepada keridhoan Mu).

Siapakah Muhaddits?, Muhaddits adalah seorang ahli hadits yg sudah
hafal 100.000 (seratus ribu) hadits beserta hukum sanad dan hukum
matannya, betapa jenius dan briliannya mereka ini dan betapa
Luasnya pemahaman mereka tentang hadist Rasul saw, sedangkan satu
hadits pendek, bisa menjadi dua halaman bila disertai hukum sanad
dan hukum matannya.

Lalu hadits diatas diriwayatkan oleh tujuh Muhaddits.., apakah
kiranya kita masih memilih pendapat madzhab sesat yg baru muncul
di abad ke 20 ini, dengan ucapan orang orang yg dianggap muhaddits
padahal tak satupun dari mereka mencapai kategori Muhaddits , dan
kategori ulama atau apalagi Imam Madzhab, adalah orang yg bukan
pencaci, apalagi memusyrikkan orang orang yg beramal dg landasan
hadits shahih.

Masih banyak hadits lain yg menjadi dalil tawassul adalah sunnah
Rasul saw, sebagaimana hadits yg dikeluarkan oleh Abu Nu^aim,
Thabrani dan Ibn Hibban dalam shahihnya, bahwa ketika wafatnya
Fathimah binti Asad (Bunda dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw,
dalam hadits itu disebutkan Rasul saw rebah/bersandar dikuburnya
dan berdoa : Allah Yang Menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha
Hidup tak akan mati, ampunilah dosa Ibuku Fathimah binti Asad, dan
bimbinglah hujjah nya (pertanyaan di kubur), dan luaskanlah
atasnya kuburnya, Demi Nabi Mu dan Demi para Nabi sebelummu,
Sungguh Engkau Maha Pengasih dari semua pemilik sifat kasih
sayang.”

jelas sudah dengan hadits ini pula bahwa Rasul saw bertawassul di
kubur, kepada para Nabi yg telah wafat, untuk mendoakan Bibi
beliau saw (Istri Abu Thalib).

Para Imam Imam besar itu tak satupun mengharamkannya, hanyalah
pendapat sekte sesat ini yg memusyrikkan orang yg bertawassul,
padahal Rasul saw sendiri berrtawassul. Apakah mereka memusyrikkan
Rasul saw?, Naudzubillah dari pemahaman sesat ini,

mengenai pendapat sebagian dari mereka yg mengatakan bahwa
tawassul hanya boleh pada orang yg masih hidup, maka entah
darimana pula mereka mengarang persyaratan tawassul itu, dan
mereka mengatakan bahwa orang yg sudah mati tak akan dapat memberi
manfaat lagi..,

pendapat yg jelas jelas datang dari pemahaman yg sangat dangkal,
dan pemikiran yg sangat buta terhadap kesucian tauhid..

jelas dan tanpa syak bahwa tak ada satu makhlukpun dapat memberi
manfaat dan mudharrat terkecuali dengan izin Allah, lalu mereka
mengatakan bahwa makhluk hidup bisa memberi manfaat, dan yg mati
mustahil?, lalu dimana kesucian tauhid dalam keimana mereka?
Tak ada perbedaan dari yg hidup dan yg mati dalam memberi manfaat
kecuali dengan izin Allah.., yg hidup tak akan mampu berbuat
terkecuali dg izin Allah, dan yg mati pun bukan mustahil memberi
manfaat bila dikehendaki Allah. karena penafian kekuasaan Allah
atas orang yg mati adalah kekufuran yg jelas.

ketahuilah bahwa tawassul bukanlah meminta kekuatan orang mati
atau yg hidup, tetapi berperantara kepada keshalihan seseorang,
atau kedekatan derajatnya kepada Allah swt, sesekali bukanlah
manfaat dari manusia, tetapi dari Allah, yg telah memilih orang
tersebut hingga ia menjadi shalih, hidup atau mati tak membedakan
Kudrat ilahi atau membatasi kemampuan Allah, karena ketakwaan
mereka dan kedekatan mereka kepada Allah tetap abadi walau mereka
telah wafat.

contoh lebih mudah, anda ingin melamar pekerjaan, atau mengemis,
lalu anda mendatangi seorang saudagar kaya, dan kebetulan mendiang
tetangga anda yg telah wafat adalah abdi setianya yg selalu dipuji
oleh si saudagar, lalu anda saat melamar pekerjaan atau mungkin
mengemis pada saudagar itu, anda berkata : “Berilah saya tuan..
(atau) terimalah lamaran saya tuan, saya mohon.. saya adalah
tetangga dekat fulan, (atau), atau demi kasih sayang tuan
padanya..”.

nah.. bukankah ini mengambil manfaat dari orang yg telah mati?,
bagaimana dengan pandangan bodoh yg mengatakan orang mati tak bisa
memberi manfaat??,

jelas jelas saudagar akan sangat menghormati atau menerima lamaran
pekerjaan anda, atau memberi anda uang lebih, karena anda menyebut
nama orang yg ia cintai, walau sudah wafat, pun seandainya ia tak
memberi, namun harapan untuk dikabulkan akan lebih besar, lalu
bagaimana dengan Arrahmaan Arrhiim, Yang Maha Pemurah dan Maha
Menyantuni??

dan tetangga anda yg telah wafat tak bangkit dari kubur dan tak
tahu menahu tentang lamaran anda pd si saudagar, NAMUN ANDA
MENDAPAT MANFAAT BESAR DARI ORANG YG TELAH WAFAT,

aduh…aduh… entah apa yg membuat pemikiran mereka sempit hingga
tak mampu mengambil permisalan mudah seperti ini.
Firman Allah : “MEREKA ITU TULI, BISU DAN BUTA DAN TAK MAU KEMBALI
PD KEBENARAN” (QS Albaqarah-18)

Wahai Allah beri hidayah pada kaumku, sungguh mereka tak
mengetahui.
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=7&id=57&lang=id#57

Mengenai doa tawassul adalah sbb:
Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi
saw dan berkata :
Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh , Rasul saw
menjawab : bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau
mau maka kudoakan sekarang? , seraya menjawab : berdoalah
sekarang , maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu
shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya
berdoa dengan doa ini :

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي
تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه

Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu,
Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad
sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka
kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan
syafaatilah aku dengannya (Mustadrak ala shahihain hadits no.
1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain
Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban
hadits no.1219).
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=11&id=3734&lang=id#3734

Wassalam,
AdminIII

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=16961

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments