Hermantapus Mimpi bertemu Waliyullah – 2011/12/20 17:25 Assalamu^alaikum
ya habib munzir yg sya cintai.
semoga habib dn kluarga slalu mndapat limpahan Rahmat dr Allah
dunia dn Akhirat.
1.Apa benar kewalian dr Allah itu dapat d cabut?
2.Bgaimana menurut habib ada seorang yg bermimpi berjumpa dngn
waliyullah. Dn waliyullah td berkata kpdanya.
sambil tersenyum..
ENGKAU ADALAH WALIYULLAH..
Dia pun tidak prnah membesarkan akn mimpinya itu krna dia merasa
dirinya yg penuh dosa masih tak pantas akn hal itu.
Apakah makna mimpi itu?
dr Allah kh? atw tipu daya syetan?
3.Saya prnah bermimpi berjumpa dngan waliyullah. K.H.Muhammad
zaini ghani.Asal martapura kal-sel.Bliau sdh lama wafat (10
agustus 2005)
Alhamdulillah sya sdah prnah ziarah kemakam beliau.
Tentang mimpi itu Saya merasa berada d majelis ceramah beliau.
Dn stelah bliau ceramah.Tak lama kemudian..
saya memeluk beliau dn bliau diam saja..
Sya merasa menangis pilu dn terharu di pelukan bliau..
Dan sya brkata kpda bliau “ENGKAU ADALAH AYAH DARI ROH KU^^
apkah makna nya mimpi sya itu Ya Habib.?
Krna Dari beliau lah awalnya sya mengenal dn menyukai sosok Rasul
saw.
Dn beliau sngat mencintai Rasul saw. Dan sngt mncintai
Shalawat..Itulah yg sya sngt sukai dr bliau.
Wasalam
Herman dr Amuntai (kal-sel)
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Mimpi bertemu Waliyullah – 2011/12/21 12:17 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. betul, kewalian itu bisa sementara, bisa berlanjut hingga
wafat, dan itulah yg paling dirisaukan para wali Allah, mereka
tidak membutuhkan kewalian secara jabatannya, tapi mereka takut
jatuh derajatnya dari kedekatan pada Allah swt, maka semakin
tinggi derajat kewalian, semakin takut mereka berbuat yg makruh,
apalagi yg haram.
2. tiada jaminan bahwa mimpi itu benar kecuali mimpi Rasul saw,
bisa dari syaitan dan bisa dari Allah, dan jika benar, bisa
bermakna ia akan menjadi wali Allah, atau mempunyai sifat yg
terpuji yg ada pd wali Allah maka ia dipuji dg pujian itu,
misalnya seorang yg bukan shalihin yg benar benar sangat jauh dari
dosa, lalu ia berbuat baik hingga diketahui oleh seorang yg
berbudi luhur dan shalih, maka orang shalih itu berkata padanya :
engkau memang orang shalih..
padahal yg dimaksud adalah ia telah berbuat sesuatu amal mulia yg
biasa ada pada para wali Allah swt.
bahkan ada seorang yg ketika datang berhadapan dg seorang wali
Allah dan sangat shalih dan diakui oleh para ulama dan shalihin
akan kewalian dan keshalihannya, ia ketika kedatangan seseorang
pemuda ia berkata : selamat datang wahai Muhammad.., sambil
menangis..,
tamunya yg kebingungan berkata : nama saya bukan Muhammad, nama
saya fulan bin fulan, maka Wali Allah yg sudah sangat sepuh itu
kembali berkata : Engkau Muhammad…, terus ia mengulang ulang
kalimat itu sambil menangis menyambut tamunya itu,
dan setiap tamunya itu datang selalu ia berkata gembira sambil
menangis : selamat datang wahai Muhammad..!, sambil terus menangis
haru memandangi tamunya.
ketika pemuda itu menikah, ia tidak mengundang sang Shalih yg
sepuh tsb, maka ketika ia mendengar kabar dari orang lain, ia
langsung menangis dan berkata : Muhammad menikah tidak
mengundangku..??, bawa aku sekarang kerumah pengantin.. sekarang
juga…,
maka anak anak dan cucunya membawanya dg tandu karena ia sudah
sangat sepuh dan hampir tidak pernah keluar rumah, ketika berjumpa
dg pemuda yg baru saja akad nikah itu ia berkata : Wahai Muhammad
kau menikah tak mengundangku…, sambil menangis.., maka pemuda
itu berkata : sungguh saya tidak berani mengundang tuan, tuan
sudah terlalu sepuh dan payah, untuk apa susah susah dan akan
semakin payah menghadiri akad nikah saya, saya tidak tega dan
tidak berani.., maka tetap Sang Wali sepuh itu berkata : Muhammad
menikah tidak mengundangku.. sambil menangis.. aku mesti hadir..
tentunya bukan berarti pemuda itu nabi Muhammad saw, namun mungkin
tamunya itu sering bershalawat atau dicintai atau sangat mencintai
Nabi Muhammad saw dan hal itu diketahui oleh Sang Wali Shalih yg
sepuh tersebut.
derajat kewalian hanya bisa dicapai dg bimbingan seorang Wali
Allah yg benar benar shalih yg membimbingnya, membenahi akhlak dan
budi pekertinya, dan membenahi segala hari harinya, diajari,
dituntun, dibimbing, hingga ia terus menerus dalam keshalihan dan
kemuliaan dan mencapai derajat kewalian, dan dikatakan oleh para
guru guru kita, tidak semua wali Allah swt bisa membimbing
muridnya mencapai derajat wali Allah.
maka mimpi itu bisa bermakna benar untuk dimasa mendatang atau
berupa pujian, atau mudah2an bukan dari syaitan, saran saya jika
seseorang bermimpi demikian maka ia berdoa pada Allah agar
mimpinya dijadikan kenyataan oleh Allah swt
3. perjumpaan dalam mimpi dg para shalihin dan ulama adalah
pertemuan ruhiyah, sebagaimana sabda nabi saw : “Ruh adalah
pasukan yg berkelompok kelompok, jika orang orang saling mengenal
maka ruh nya saling bersatu, jika ia berselisih maka ruh nya pun
saling berpisah (Shahih Bukhari).
makna memeluk beliau dan beliau diam saja, bisa bermakna anda
mencintainya dalam keadaan hidup dan beliau telah wafat, atau
menunjukkan bahwa anda masih hidup dan beliau telah wafat.
mengenai ayah ruh, dikatakan oleh para guru guru kita, bahwa ayah
adalah ayah untuk jasad kita, dan guru yg membimbing kita pada
keridhoan Allah adalah ayah untuk ruh kita, kecuali jika ayahnya
yg membimbingnya pada keridhoan Allah swt, maka ia adalah ayah
bagi ruh dan jasad sang anak.
Alhamdulillah saya beberapa kali berkesempatan berziarah ke makam
beliau saat ke kalsel ditemani bpk Gubernur Kalsel dan jamaah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=26853