Mengenai faham syiah

0

 

hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/23 11:55Apakah syiah itu ?

Syiah adalah aliran sempalan dalam Islam dan Syiah merupakan salah satu dari sekian banyak aliran-aliran sempalan dalam Islam.
Sedangkan yang dimaksud dengan aliran sempalan dalam Islam adalah aliran yang ajaran-ajarannya menyempal atau menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, atau dalam bahasa agamanya disebut Ahli Bid’ah.
Selanjutnya oleh karena aliran-aliran Syiah itu bermacam-macam, ada aliran Syiah Zaidiyah ada aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah ada aliran Syiah Ismailiyah dll, maka saat ini apabila kita menyebut kata Syiah, maka yang dimaksud adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariah yang sedang berkembang di negara kita dan berpusat di Iran atau yang sering disebut dengan Syiah Khumainiyah.
Hal mana karena Syiah inilah yang sekarang menjadi penyebab adanya keresahan dan permusuhan serta perpecahan didalam masyarakat, sehingga mengganggu dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Tokoh-tokoh Syiah inilah yang sekarang sedang giat-giatnya menyesatkan umat Islam dari ajaran Islam yang sebenarnya.

Apa arti kata Syiah menurut bahasa ?

Kata Syiah berasal dari bahasa Arab yang artinya pengikut, juga mengandung makna pendukung dan pecinta, juga dapat diartikan kelompok.
Sebagai contoh : Syiah Muhammad artinya pengikut Muhammad atau pecinta Muhammad atau kelompok Muhammad.
Oleh karena itu dalam arti bahasa, Muslimin bisa disebut sebagai Syiahnya Muhammad bin Abdillah SAW dan pengikut Isa bisa disebut sebagai Syiahnya Isa alaihis salam.
Kemudian perlu diketahui bahwa di zaman Rasulullah SAW Syiah-syiah atau kelompok-kelompok yang ada sebelum Islam, semuanya dihilangkan oleh Rasulullah SAW, sehingga saat itu tidak ada lagi Syiah itu dan tidak ada Syiah ini.
Hal mana karena Rasulullah SAW diutus untuk mempersatukan umat dan tidak diutus untuk membuat kelompok-kelompok atau syiah ini syiah itu.
Allah berfirman :

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا ( العمران:١۰٣)

“ Dan berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai berai (berkelompok-kelompok).”

Tapi setelah Rasulullah SAW wafat, benih-benih perpecahan mulai ada, sehingga saat itu ada kelompok-kelompok atau syiah-syiah yang mendukung seseorang, tapi sifatnya politik.
Misalnya sebelum Sayyidina Abu Bakar di baiat sebagai Khalifah, pada waktu itu ada satu kelompok dari orang-orang Ansor yang berusaha ingin mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Khalifah. Tapi dengan disepakatinya Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah, maka bubarlah kelompok tersebut.
Begitu pula saat itu ada kelompok kecil yang berpendapat bahwa Sayyidina Ali lebih berhak menjadi Khalifah dengan alasan karena dekatnya hubungan kekeluargaan dengan Rasulullah SAW. Tapi dengan baiatnya Sayyidina Ali kepada Khalifah Abu Bakar, maka selesailah masalah tersebut.
Oleh karena dasarnya politik dan bukan aqidah, maka hal-hal yang demikian itu selalu terjadi, sebentar timbul dan sebentar hilang atau bubar.
Begitu pula setelah Sayyidina Ali dibaiat sebagai Khalifah, dimana saat itu Muawiyah memberontak dari kepemimpinan Kholifah Ali, maka hal yang semacam itu timbul lagi, sehingga waktu itu ada kelompok Ali atau Syiah Ali dan ada kelompok Muawiyah atau syiah Muawiyah.
Jadi istilah syiah pada saat itu tidak hanya dipakai untuk pengikut atau kelompok Imam Ali saja, tapi pengikut atau kelompok Muawiyah juga disebut Syiah.
Argumentasi tersebut diperkuat dengan apa yang tertera dalam surat perjanjian atau Sohifah At-tahkim antara Imam Ali dengan Muawiyah, dimana dalam perjanjian tersebut disebutkan:

هذا ما تقاضى عليه على بن ابى طالب ومعاوية بن ابى سفيان وشيعتهما 

( اصول مذهب الشيعة ) 

Ini adalah apa yang telah disepakati oleh Ali bin Abi Talib dan Muawiyah bin Abi Sufyan dan kedua Syiah mereka.
(Ushul Mazhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah)

Dengan demikian penyebutan kata syiah pada saat itu memang sudah ada, tetapi hanya dalam arti bahasa dan dasarnya hanya bersifat politik dan bukan landasan aqidah atau mazhab.
Adapun aqidah para sahabat saat itu, baik Imam Ali dan kelompoknya maupun Muawiyah dan kelompoknya, mereka sama-sama mengikuti apa-apa yang dikerjakan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Hal ini dikuatkan oleh keterangan Imam Ali, dimana dalam suratnya kepada Ahli Amsor, beliau menceritakan mengenai apa yang terjadi antara beliau (Imam Ali) dengan Ahli Syam (Muawiyah) dalam perang Siffin sbb:

كان بدء امرنا انا التقينا والقوم من اهل الشام، والظاهر ان ربنا واحد، ونبينا واحد، ودعوتنا فى الاسلام واحد، ولا نستزيدهم فى الاسلام بالله والتصديق برسوله، ولا يستزيدوننا، الامر واحد الا ما اختلفنا فيه من دم عثمان، ونحن منه براء

( نهج البلاغة- ٤٤٨ ) 

Adapun mas’alah kita, yaitu telah terjadi pertempuran antara kami dengan ahli syam (Muawiyah dan Syiahnya).
Yang jelas Tuhan kita sama, Nabi kita juga sama dan da’wah kita dalam Islam juga sama. Begitu pula Iman kami pada Allah serta keyakinan kami kepada Rasulullah, tidak melebihi iman mereka, dan iman mereka juga tidak melebihi iman kami.
Masalahnya hanya satu, yaitu perselisihan kita dalam peristiwa terbunuhnya (Kholifah) Usman, sedang kami dalam peristiwa tersebut, tidak terlibat.”
(Nahjul Balaghoh – 448)

Selanjutnya, oleh karena permasalahannya hanya dalam masalah politik yang dikarenakan terbunuhnya Khalifah usman RA dan bukan dalam masalah aqidah, maka ketika Imam Ali mendengar ada dari pengikutnya yang mencaci maki Muawiyah dan kelompoknya, beliau marah dan melarang, seraya berkata:

انى اكره لكم ان تكونوا سبابين ، لكنكم لو وصفتم اعمالهم، وذكرتم حالهم، كان اصوب فى القول وابلغ فى العذر، وقلتم مكان سبكم اياهم، اللهم احقن دماءنا ودماءهم، واصلح

ذات بيننا وبينهم ( نهج البلاغة -٣٢٣) 

“ Aku tidak suka kalian menjadi pengumpat (pencaci-maki), tapi andaikata kalian tunjukkan perbuatan mereka dan kalian sebutkan keadaan mereka, maka hal yang demikian itu akan lebih diterima sebagai alasan. Selanjutnya kalian ganti cacian kalian kepada mereka dengan :
Yaa Allah selamatkanlah darah kami dan darah mereka, serta damaikanlah kami dengan mereka
(Nahjul Balaghoh – 323)

Demikian pengarahan Imam Ali kepada pengikutnya dan pecintanya. Jika mencaci maki Muawiyah dan pengikutnya saja dilarang oleh Imam Ali, lalu bagaimana dengan orang-orang Syiah sekarang yang mencaci maki bahkan mengkafirkan Muawiyah dan pengikut-pengikutnya, layakkah mereka disebut sebagai pengikut Imam Ali
Kembali kepada pengertian Syiah dalam bahasa yang dalam bahasa Arabnya disebut Syiah Lughotan, sebagaimana yang kami terangkan diatas, maka sekarang ini ada orang-orang Sunni yang beranggapan bahwa dirinya otomatis Syiah. Hal mana tidak lain dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka akan hal tersebut. Sehingga mereka tidak tahu bahwa yang sedang kita hadapi sekarang ini adalah Madzhab Syiah atau aliran syiah atau lengkapnya adalah aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyyah).
Oleh karena itu, istilah Syiah Lughotan tersebut tidak digunakan oleh orang-orang tua kita (Salafunassholeh), mereka takut masyarakat awam tidak dapat membedakan antara kata syiah dengan arti kelompok atau pengikut dengan aliran syiah atau Madzhab Syiah. Hal mana karena adanya aliran-aliran syiah yang bermacam-macam, yang kesemuanya telah ditolak dan dianggap sesat oleh Salafunassholeh.
Selanjutnya salafunassholeh menggunakan istilah Muhibbin bagi pengikut dan pecinta Imam Ali dan keturunannya dan istilah tersebut digunakan sampai sekarang.
Ada satu catatan yang perlu diperhatikan, oleh karena salafunassholeh tidak mau menggunakan kata Syiah dalam menyebut kata kelompok atau kata pengikut dikarenakan adanya aliran-aliran Syiah yang bermacam-macam, maka kata syiah akhirnya hanya digunakan dalam menyebut kelompok Rofidhah, yaitu orang-orang Syiah yang dikenal suka mencaci maki Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar.
Sehingga sekarang kalau ada yang menyebut kata Syiah, maka
yang dimaksud adalah aliran atau madzhab Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah.
Memang dengan tidak adanya penerangan yang jelas mengenai Syiah Lughotan dan Syiah Madhhaban, maka mudah bagi orang-orang Syiah untuk mengaburkan masalah, sehingga merupakan kesempatan yang baik bagi mereka dalam usaha mereka mensyiahkan masyarakat Indonesia yang dikenal sejak dahulu sebagai pecinta keluarga Rasulullah SAW.

Apa yang dimaksud dengan aliran (madzhab)Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah itu ?

Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah adalah salah satu aliran Syiah dari sekian banyak aliran-aliran Syiah yang satu sama lain berebut menamakan aliran Syiahnya sebagai madzhab Ahlul Bait. Dan penganutnya mengklaim hanya dirinya saja atau golongannya yang mengikuti dan mencintai Ahlul Bait. Aliran Syiah inilah yang dianut atau diikuti oleh mayoritas (65 %) rakyat IRAN. Begitu pula sebagai aliran Syiah yang diikuti oleh orang-orang di Indonesia yang gandrung kepada Khumaini dan Syiahnya.
Apabila dibanding dengan aliran-aliran Syiah yang lain, maka aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ini merupakan aliran Syiah yang paling sesat (GHULAH) dan paling berbahaya bagi agama, bangsa dan negara pada saat ini.
Dengan menggunakan strategi yang licik yang mereka namakan TAGIYAH (berdusta) yang berakibat dapat menghalalkan segala cara, aliran ini dikembangkan.
Akibatnya banyak orang-orang yang beraqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah tertipu dan termakan oleh propaganda mereka, sehingga keluar dari agama nenek moyangnya (Islam) dan masuk Syiah.
Karena didasari oleh Ashobiyah atau kefanatikan yang mendalam, maka aliran ini cepat menjalar dan berkembang, terutama dikalangan awam Alawiyyin (keturunan nabi Muhammad) dan Muhibbin (pecinta mereka). Sehingga bagaikan penyakit kanker yang ganas sedang berkembang didalam tubuh yang sehat, yang ratusan tahun dikenal beraqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Sebenarnya bagi orang-orang yang berpendidikan agama, wabah ini tidak sampai menggoyahkan iman mereka, tapi bagi orang-orang yang kurang pengetahuan Islamnya, mudah sekali terjangkit penyakit ini.
Dalam situasi yang memprihatinkan ini, bangkitlah orang-orang yang merasa terpanggil untuk melawan dan memerangi aliran tersebut. Berbagai cara telah mereka tempuh, ada yang dengan jalan berceramah, ada yang dengan menulis, bahkan ada yang dengan jalan berdiskusi dan Alhamdulillah mendapat sambutan yang positif dari masyarakat dan dari pemerintah.
Berbeda dengan aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang penuh dengan saling hormat menghormati dan penuh dengan cinta mencintai serta penuh dengan maaf memaafkan karena berdasarkan Al Ahlaqul Karimah dan Al Afwa Indal Magdiroh (pemberian maaf disaat ia dapat membalas) serta Husnudhdhon (baik sangka), maka ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ini penuh dengan caci maki dan penuh dengan fitnahan-fitnahan serta penuh dengan laknat-melaknat, karena dilandasi dengan Suudhdhon (buruk sangka) dan dendam kesumat serta kefanatikan yang tidak berdasar.
Dapat kita lihat bagaimana mereka tanpa sopan berani dan terang-terangan mencaci maki para sahabat, memfitnah istri-istri Rasulullah SAW, khususnya Siti Aisyah, bahkan Rasulullah sendiri tidak luput dari tuduhan mereka.
Ajaran-ajaran Syiah yang meresahkan dan membangkitkan amarah umat Islam ini, membuat para ulama di seluruh dunia sepakat untuk memberikan penerangan kepada masyarakat. Ratusan judul kitab diterbitkan, berjuta kitab dicetak dengan maksud agar masyarakat mengetahui kesesatan Syiah dan waspada terhadap gerakan Syiah. Dalam menulis kitab-kitab tersebut para ulama kita itu mengambil sumber dan sandaran dari kitab-kitab Syiah (kitab-kitab rujukan Syiah), sehingga sukar sekali bagi orang-orang Syiah untuk menyanggahnya.
Selanjutnya dengan banyaknya beredar kitab-kitab yang memuat dan memaparkan kesesatan ajaran Syiah, maka banyak orang-orang yang dahulunya terpengaruh kepada Syiah, menjadi sadar dan kembali kepada aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Hal ini tentu tidak lepas hidayah dan inayah serta taufiq dari Allah SWT. Terkecuali orang-orang yang memang bernasib buruk, yaitu orang-orang yang sudah ditakdirkan oleh Allah sebagai orang Syagi (celaka dan sengsara).
Semoga kita dan keluarga kita digolongkan sebagai orang-orang yang Suada’ atau orang-orang yang beruntung yang diselamatkan oleh Allah dari aliran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah yang sesat dan menyesatkan.

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/25 05:11saudara Budi suci, 
sudah lama tidak muncul, bagaimana dengan rencana website yg anda buat?, bagaimana dg David Servetus?, juga satria satria dari wilayah bangka lainnya?, lalu Haidar basyarudin di depok?, masing masing sibuk dg perjuangan Insya Allah,

salam rindu.

Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disinihttp://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah


Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/26 13:22Alhamdulillah, ana bi khoir.
Semoga Habib juga sehat selalu dan terus dilindungi dari segala makar.

Kalo soal Syiah, Budhi Suci emang jagonya. Semoga Allah terus menjaga Anda, akhi Budhi Suci, di dalam aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Budhi Suci bikin web site juga? Nama web sitenya apa tuh? Boleh dong minta artikelnya? Hehehe…

IRMAPAM, insya Allah, akan aktif lagi ba'da Idul Fitri.
Sebenarnya mau ngundang Habib dan MR waktu tanggal 2 September kemarin. Tapi berhubung jadwal Habib dah padet, yo wis, ndak jadi. Insya Allah bulan Oktober deh.

Di Bangka, orang PKS udah ga maulidan lagi. Abis… kandidatnya kalah sih. Hehehe…

Salam rindu dan ta'zhim juga untuk Tuanku Habib Munzir. 🙂

Wassalam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/26 16:06wah.., pendekar muda kita datang lagi Nih.. Saudaraku Aziz Nuryadin.., 

Bintang kebanggaan diantara pemuda yg bersemangat Nabawiy.., Kita bersatu Insya Allah untuk meluaskan sayap Ahlussunnah waljamaah di seluruh wilayahnya yg telah direbut wahabi.

ada kabar gembira lagi, Presiden PKS Bpk Tiffatul Sembiring mendukung penuh gerakan MR di depok dan seluruh wilayah, jika ada keluhan / hambatan dari PKS cabang thd MR cabang misalnya, boleh merujuk dan mengadukan langsung pada beliau, atau ke pusat, demikian diucapkan beliau pada Kordinator MR cabang Depok rabu kemarin.

semoga Allah menyatukan seluruh organisasi muslimin dan non organisasi untuk bangkit dalam semangat Badr Al Kubra membersihkan akidah yg tercemar dg kesucian Ahlussunnah waljamaah, amiin..

wallahu a'lam

Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disinihttp://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah


Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/26 23:35Adanya semacam lembah yang memisahkan antara sikap petinggi organisasi dengan sikap partisipan memang sudah umum. Contohnya ya di P*S. P*S menerapkan pengkaderan berlevel, dimana ketika ilmu itu turun dari satu level ke level di bawahnya, tentu terjadi distorsi. Dan mereka jarang mengadakan pertemuan secara massal seperti tabligh yang biasa diadakan MR. Padahal tabligh-tabligh seperti ini dapat memantapkan ilmu yang sudah diterima dari masing-masingmurobbi. Dengan adanya tabligh, ilmu yang terdistorsi dapat kembali dilengkapi. Distorsi itu sendiri bisa terjadi karena tidak disengaja, dan bisa juga karena disengaja. Distorsi ilmu yang disengaja bisa disebabkan murobbi merasa bahwa binaannya belum siap sehingga belum perlu menyampaikannya secara lengkap, atau mungkin juga karena murobbi memiliki fikroh (pemikiran) yang berbeda dengan naqib di atasnya. Ketika seorang murobbi memiliki pemikiran berbeda inilah yang kemudian menyebabkan suatu organisasi menjadi 'tercemar' dari fikroh aslinya. Ditambah lagi tabligh dari pembawa fikroh asli jarang diadakan, sehingga 'pembersihan' atas 'pencemaran' fikroh bisa dibilang tidak ada. Akhirnya pencemaran fikroh pun meluas dan menjadi fikroh organisasi yang lebih populer ketimbang fikroh aslinya, terutama jika dilihat dari luar. P*S sering dianggap wahhabi karena fikroh wahhabi telah mencemari P*S dan diterima oleh, mungkin, sebagian besar anggota P*S. Sehingga paham wahhabi ini lebih melekat pada P*S ketimbang paham aslinya.

Alhamdulillah jika petinggi P*S telah menyatakan demikian. Dan sebenarnya P*S bisa saja menyebarkan informasi atas sikap pimpinannya ini ke seluruh anggotanya, kecuali jika lagi-lagi terjadi 'penyembunyian informasi' dari naqib/murobbi yang berkepentingan atas berkembangnya pemikiran wahhabi di tubuh P*S.

Alhamdulillah, MR sering mengadakan tabligh dan tidak melakukan pengkaderan berlevel. Sehingga ilmu yang diterima jama'ah adalah langsung dari sumber yang mempunyai sanad bersambung kepada Rasulullah SAW.

Wallahu a'lam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:hadiah untuk muntazar dan syiah – 2007/09/27 12:04duh.. seger rasanya kalau ada tulisan antum disini..

wa ba'd,
Yah.. kalau saya pribadi, sebenarnya saya sudah berjanji setia untuk meneruskan sanad guru mulia, tidak berpolitik,

seandainya saya berpolitik maka saya akan masuk kesana turut membantu menyapu sampah akidah yg bersarang disana.

cuma saya tak akan melepaskan Tali agung dari sanad ini, saya tetap tidak berpolitik,

maka kemampuan saya cuma bisa berteriak dari luar, menyeru yg didalam sana untuk bertaubat, dan berusaha menyeru mereka yg ahlussunnah waljamaah untuk membantu mengobati saudaranya yg sakit akidahnya dirumah mereka.

salam rindu tuk saudaraku yg mulia, Aziz Nuryadin.

Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disinihttp://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah


Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

 

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=28&func=view&id=7579&catid=7

 

faham syiah – 2006/10/29 09:12Assalamualaykum Wr wb

Ustadz yang dalam lindungan Allah,

Saya ingin bertanya terhadap fahaman syiah ini (ithsna As'ariy), mengenai mereka yang sudah menganutnya.

Bagaimanakah hukum atas keIslaman mereka. ??
Saya mencoba untk melihat kedalam mereka(syiah) ini dengan husnu dzan (awalnya krena kecintaan mereka akan ahl bayt, seperti yg dikatakan oleh imam madzhab kita , Imam Syafiiy) Ketika teman saya (rafidhoh) mengajak melihat maqtal husseyn.
namun ketika makin ke dalam makin terlihat bahwa mereka ini adalah kaum yang suka mencaci Shabat – shabat utama Rasulullah (Abu bakr, Umar, Uthman).

Mereka ini meng-klaim sebagai pencinta Ahl Bayt.Namun Sikap mereka sangat keji. Sampai sampai salah seorang rafidhoh ini (lgs ke kuping saya) mengatakan bahwa Rasul Wafat di racun oleh Hafshah..Naudzubillahhi min dzalik.

Saya coba mengorek ttg fahaman mereka ttg Al Quran suci. Mereka mengatakan Al Quran Asli itu adalh mushaf Fathimah (ini juga lgs ke saya..bukan dari web).Dan benci mereka terhadap Aisyah sangat kentara .. sampai ada yg menggumamkan Laknatullah Alaih ketika ada sebutan namanya.

Sampai sampai ada teman saya yg sampai berani mengatakan :…wah kalau Abu Bakr ada di Surganya Allah, Ane keluar deh dari Surga…Naudzubillahi min dzalik.

Namun poin poin ini lama sekali baru mereka ungkapkan kepada saya (ketika saya mereka nilai tidak menunjukkan perlawanan akan fahaman ini).

Wasalam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya

 

Re:faham syiah – 2006/11/01 02:49Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya keagungan fitrah semoga selalu menuntun anda kepada kebahagaiaan dunia dan akhirat,

mengenai pemahaman yg menentang sahabat, mencaci apalagi mengkafirkannya, apakah dari kalangan syiah atau lainnya, jelas jelas dalam kesesatan yg nyata.

kecintaan terhadap ahlulbait nabi saw adalah sia sia bila ddisertai kebencian pada sahabat nabi saw, demikian pula sebaliknya.

Rasul saw bersabda : "Bila berkata seseorang kepada saudaranya : wahai kafir!, maka ucapan itu akan mengenai salah satu dari mereka" (yaitu pada yg dilontarkan, atau pd yg melontarkan ucapan itu. (Shahih Bukhari hadits no.5752, 5753, Shahih Muslim hadits no. 60).

namun tentunya kita para pengikut Imam Imam Ahlussunnah waljamaah tak mau mengkafirkan seorang yg masih mengucapkan syahadat, maka mereka ini dihukumi Fasiq, karena mereka ini tak tahu betapa agung dan luhurnya para sahabat radhiyallahu 'anhum, sebagian dari mereka itu hanya ikut2an saja dan tertipu oleh para Mullah yg mempengaruhi mereka, ketika mereka diberi penjelasan mereka bertobat.

namun bila ada satu pemahaman yg jelas jelas mengumumkan hal itu pada ajarannya maka tentunya kaum ini sesat sebagaimana kelompok2 sesat lainnya.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

Wallahu a'lam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/08 10:56Assalamualaikum Ya Sayyidi,
Ada beberapa pertanyaan yang hendak Ana ajukan setelah membaca beberapa literatur milik kaum Syi'ah. antara lain :
1. Benarkah Sahabat Abu Bakar R.A dan Umar R.A mencaplok tanah waris Khadak yang oleh Rasullulah diwariskan kepada keluarga Al Imam Ali Bin Abi Tholib R.A ?
2. Benarkah Sayyidah Fatimah Azzahra R.A dalam wasiatnya agar di kubur secara diam-diam sehingga Sahabat Abu Bakar R.A dan Umar bi Khatab R.A didak dapat ikut menmyolatkan dan menziarahi kubur Beliau ?
3. Manakan Fihak yang benar sewaktu terjadi perang Jamal antara Aisyah R.A dan Imam Ali bin Abi Thalib R.A ? ( karena pada peristiwa tersebut ribun darah tumpah dari kaum muslimin yang banyak dari mereka adalah orang-orang yang hafal Qur'an dan ahli hadist )

Syuqron sebelumnya.

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/10 03:21Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Rahmat dan Kelembutan Allah swt semoga selalu menyelimuti hari hari anda dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. barangkali yg anda maksud adalah tanah Fadak, tanah fadak adalah milik baitulmaal, karena Rasul saw telah berdabda bahwa tiada nabi yg mewariskan harta, maka tanah itu milik Baytul Maal, dan Rasulullah saw tak pernah mewariskannya kepada siapapun, dan mustahil Khalifah Abubakar shiddiq ra dan Khalifah Umar bin Khattab ra merebut tanah waris ahlulbait Rasul saw, karena mereka berdua itu sangat mencintai ahlulbait Rasul saw.

2. Mustahil wanita suci putri Rasulullah saw berhati busuk untuk tak mau diziarahi oleh kedua mertua Rasulullah saw.

3. keduanya benar, karena keduanya membela kebenaran, dan mengenai pertumpahan darah itu adalah sebab para munafikin yg sengaja memicu peperangan dengan menyerang pasukan kedua belah fihak, dan mereka saling berusaha meredam pertikaian namun kehendak Allah untuk hal itu terjadi, dan kedua belah fihak wafat sebagai syuhada karena mempertahankan kebenaran, demikian Jumhur Ulama ahlussunnah waljamaah termasuk para Imam Imam Ahlulbait berpendapat

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dalam semua cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a’lam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/11 12:41Assalamualaikum Ya Sayyidi,
Masih ada beberapa ganjalan dari pertanyaan saya yang Antum jawab :
1. Jika Khadak merupakan Tanah Baitul Mal, mengapa Sayyidah Fatimah ngotot menuntut hak atas tanah tersebut ? Dan pada saat Khalifah Umar Bin Abdul Aziz R.A.berkuasa tanah tersebut di kembalikan kepada keluarga Rasul dan setelah Khalifah Umar Bin Abdul Aziz R.A. mangkat, tanah tersebut di ambil kembali ?
2. Dimanakah Sayyidah Fatimah Azahra di kuburkan ? Setahu saya tidak satupun riwayat menyebut letak kubur beliau, sedangkan ke dua anak dan suami beliau dapat di temui dan di ziarahi kuburnya.
3. Untuk perang Jamal yang desebabkan fitnah, Sayyidi mengatakan ke dua orang tersebut berbuat benar. Afwan, saya tiadak faham maksud Sayyidi. Kalo menurut logika, jika ke dua orang berselisih maka ada salah satu fihak yang benar dan ada yang salah, atau ke dua-duanya salah. Tidak mungkin dua fihak yang benar saling pertikai

Suqron Sebelumnya

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/12 00:08Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

semoga kemuliaan ramadhan, keagungan shiyaam, kesucian Qiyaam, keberkahan Alqur;an, dan cahaya Lailatul Qadr selalu terlimpah dan menghiasi hari hari anda dan keluarga.

Saudaraku yg kumuliakan,
1. riwayat mana yg mengatakan Bunda Suci Fathimah Azzahra ra ngotot minta warisan?, riwayat itu adalah riwayat syiah berhati busuk, mereka kira putri Rasul saw sama dengan mereka yg serakah atas harta dunia dan berebutan warisan?

jika kita menganggap umar bin abdul aziz lebih patut dipercaya, maka kita telah mendustakan Imam Ali bin ABi Thalib kw, dan Imam Hasan bin Ali kw yg keduanya menjabat khalifah dan mereka tetap menaruh tanah fadak pada posisinya,

apakah Imam Ali kw itu tak tahu menjalankan hak waris?, dan riwayat umar bin abdul aziz mengembalikan tanah fadak itu riwayat manakah?, karena saat itu Sayyidah Fathimah Azzahra ra telah wafat, demikian pula Imam Ali kw, demikian pula Sayyidina Hasan dan husein radhiyallahu'anhuma, lalu kepada siapa tanah itu diberikan?, sedangkan keturunan Sayyidina Hasan sangatlah banyak, lalu apakah setelah dibagi bagikan kepada mereka yg mungkin sudah tersebar ke baghdad, persia dan wilayah wilayah lainnya, lalu ditarik lagi, tampaknya riwayat itu rancu, adakah anda dapat membuktikan darimana riwayat itu datang?

2. dikuburkan di Baqi, semua ulama ahlussunnah waljamaah mengetahui itu dan semua merek berziarah, barangkali orang syiah saja yg ditutup dari mengetahuinya agar mereka jangan sampai ziarah kepada Bunda Suci Fathimah Azzahra ra.

3. sabda Rasulullah saw : "Tiadalah datang hari kiamat kecuali beradunya dua kelompok besar, dan keduanya membela hal yg sama" (Shahih Bukhari), 

mengenai hadits ini berkata Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalaniy : hadits ini menunjukkan peperangan antara dua kelompok besar muslimin yg keduanya benar, yaitu perang Jamal, antara kelompok Sayyidina Ali kw dan Ummulmukminin Aisyah ra, bahwa keduanya dalam kebenaran, karena Aisyah ra dan beberapa sahabat lainnya bersatu untuk mencari pembunuh Khalifah Utsman ra, dan mereka itu berlindung di Pasukan Khalifah Ali kw, 

maka mereka meminta agar para pembunuh itu diserahkan pada mereka untuk kemudian diadili, namun Imam Ali kw menolak, yaitu agar terlebih dulu dipastikan betul dg saksi saksi yg jelas diantara mereka yg betul2 terlibat pembunuhan langsung dg tangannya. (Fathul Baari ALmasyhur li Ibn Hajar Bab Alamat Nubuwwah fil islam)
maka pasukan Ummulmukminin bertujuan membunuh para pembunuh Utsman ra, dan Pasukan Ali kw menahan serangan mereka.

tentunya telah jelas sabda Nabi saw yg memberitahukan tentang kejadian ini.
beliau ra menanyakan tentang tanah fadak lalu setelah dijelaskan maka beliau ra tidak lagi memintanya, 

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dalam semua cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a’lam

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/29 15:04Assalamualaikum ya Sayyidi,

1. Mengenai tanah waris fadak Saya sependapat dengan Sayyidi tidak mungkin Sayyidah Fatimah bersifat rakus atau tamak atas harta dunia menurut kaum Syiah(khurafat), namun menurut pendapat saya mungkin yang ngotot diperjuangkan oleh Bunda Fatimah adalah Hak dan Kebenaran ( Al Qur’an). Sayyidi pasti megambil referensi dari Sahih Bukhari Jilid III tetntang perang Khaibar dan sahih Muslim, Jilid II halaman 72 , Nabi Bersabda : “Kami tidak mewariskan dan apa yang kami tinggalkan adalah sedekah” musnad Ahmad Jilid I hal.6. Namun Jika sayyidi menengok ke Qur’an: 1. ANNISAA’ IV:80 akan bertolak belakang dengan Hadist diatas. Dan bukankah Imam Ali K.W menerima warisan dari Rasullulah berupa baju perang dan sebilah Pedang (Zulfikar) ? 
Ini menimbulkan pertanyaan baru buat saya, mana yang harus di jadikan rujukan Al Qur’an atau Hadist karena keduanya bertolak belakang ? Kalau sekiranya Rasulullah tidak mewariskan sesuatu berarti Imam Ali K.W mencuri baju perang dan Pedang (Zulfikar) milik Rasullulah ?

2. Mengenai kuburan/makam Bunda Suci Sayyidah Fatimah yang di Baqi maksud saya adalah letak jelas posisinya, saya sudah mencari dari berbagai sumber baik di Ahlu Sunnah maupun kaum Syiah. Tidak ada yang dapat memeberikan posisi jelasnya, rata-rata jawaban adalah yang seperti Sayyidi berikan. Juga riwayat mengapa beliau dikuburkan secara diam-diam pada malam hari, jika Sayyidi menjawab agar tidak dapat di ziarahi oleh kaum syiah padahal pada zaman tersebut aliran syiah (khurafat) belum ada ?

3. Mengenai ke dua fihak yang benar pada perang Jamal saya masih tidak faham, ada beberapa pertanyaan baru yang timbul :
3 a. Bukankah Rasulullah S.A.W melarang istri-itrinya untuk keluar rumah sepeninggal beliau, dan Ummul Mukminin Aisyah R.A malah keluar rumah dan berperang melawan Imam Ali K.W. ?
3b. Apakah Ummul Mukminin Aisyah R.A mengakui ke Khalifahan Imam Ali K.W.?
Karena jika beliau mengakui Imam Ali K.W. berati beliau tidak akan berperang / membangkang melawan keputusan Imam Ali K.W. yang menghedaki pembuktian terlebih dahulu atas peristiwa terbunuhnya Khalifah Utsman R.A

Dari beberapa Literatur Agama2x Ibrahimik (bersumber dari Nabi Ibrahim A.S) yang saya baca, nampaknya hanya di Islam yang ada ORANG-ORANG YANG DIANGGAP SUCI (dijamin surga oleh Rasullulah) SALING BERTIKAI DAN MENUMPAHKAN DARAH KAUMNYA. 
– IMAM ALI K.W Vs UMMUL MUKMININ AISYAH R.A
– IMAM ALI K.W Vs. MUAWIYAH R.A

ATAU JANGAN-JANGAN IMAM ALI K.W INI NGA BERES ALIAS MANIAK PERANG ALIAS HAUS DARAH ? 

DAN ITU ARTINYA IMAM ALI K.W INI HARUS DIKELUARKAN DARI GOLONGAN AHLUL BAIT KARENA SIFAT-SIFATNYA SANGAT BURUK

Syuqron sebelumnya.

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/09/29 15:57Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Keberkahan Syuhada Badr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
berfikirlah dengan tenang, coba sejukkan jiwa anda dengan dzikrullah, jadi begini saudaraku :
1. Baju besi dan pedang itu bukan warisan, tapi hadiah, sejak Rasul saw masih hidup sudah diberikan pada Ali kw, demikian pula hadiah hadiah Rasul saw pada sahabat lainnya, tidak ditarik lagi, tentunya beda antara hadiah dengan wiratsah.

mengenai Annisa 80 Allah swt berfirman : "Barangsiapa yg taat pada Rasul saw maka ia taat pada Allah, barangsiapa yg tidak taat maka Allah tak mengutusmu untuk menjaga maksiatnya".

tak bertentangan dg hadits?, tak pernah ayat yg bertentangan dengan hadits, cuma pemahaman yg kurang, akan menyebabkan sangkalan pada Alqur'an atau hadits.

2. mengenai Kuburan Ummiy wa Qurrat Ainiy Sayyidah Fathimah Azzahra ra dikuburkan malam hari, lumrah saja, karena Sayyidina Abubakar Asshiddiq ra pun dimakamkan malam hari. (Shahih Bukhari)

saudaraku, Makam Sayyidah Fathimah ra diratakan oleh wahabi, namun banyak ulama yg tahu, saat saya haji bersama Guru Mulia Al Habib Umar bin Hafidh, kami berziarajh ke makam Sayyidah Fathimah Azzahra ra.

3. Ummulmukminin tentunya bukan ma'shum, demikian pula Sayyidah Fathimah Azzahra ra pun pernah melakukan kesalahan, yg ma'shum hanya Rasul saw,

dan mereka keluar bukan untuk saling bunuh, namun untuk menyelesaikan masalah pembunuhan Khalifah Utsman ra, 

saudaraku saran saya anda tak perlu kacau dengan akidah syiah, untuk apa mencari cela dan aib Istri Rasulullah saw?, mereka semua keluarga Rasulullah saw, 

karena Abubakar ra dan Umar bin Khattab ra adalah mertua Nabi saw, dan Utsman bin Affan ra adalah menanti Rasulullah saw, dan Imam Ali kw adalah sepupu dan menantu Rasul saw, dan Sayyidah Fathimah ra adalah putri kesayangan Rasul saw, da Aisyah ra adalah Istri Rasulullah saw,

tak adakah kesibukan lain selain mencari aib keluarga Rasulullah saw?, adakah anda syak pada kenabian sang Nabi agung saw?, hingga keluarganya semua berantakan, penipu, pengkhianat, ini penghinaan atas Nabi saw.

adakah yg lebih berhak kita bersangka baik pd mereka selain keluarga sayyidina Muhammad saw?

sebenarnya jawaban untuk syiah adalah satu saja, sangka baik pada Sayyidina Muhammad saw, bahwa keluarganya adalah orang yg suci, demikian sahabatnya saw.

maka semua masalah selesai.

namun mereka tak mau sangka baik pada Sayyidina Muhammad saw dan sahabatnya, maka muncullah pembahasan ini semua.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam

Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disinihttp://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah


Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/10/09 10:21Assalamualaikum ya Sayyidi,

Afwan koreksi untuk surah ANNISAA' yang Ane maksud ANNISAA' ayat 7 & 11.(AFWAN YA HABIB mata ane sering sakit kalo terlalu sering liat kata Syiah apalagi ditambah AL BAYINAT, Ane bisa sampe salah tulis….Huehehehe). 
Untuk sejarah Ane belum terlalu jauh dan banyak membaca dari literatur Syiah, Ane justru banyak membaca sejarah dari versi AHLU SUNNAH dan justru sebab itulah yang malah membuat Ane tambah bingung alias PUYENG karena mencoba mempelajari dan membaca lebih jauh Literatur-literatur sejarah tersebut, yang menurut Ane RUWET seperti Benang Kusut yang tidak bisa di telusuri. Hingga Ane berKesimpulan : "SEJARAH MENURUT KAUM KITA (AHLU SUNNAH) ADALAH SESUATU YANG TIDAK BOLEH DITANYA MENGAPA SAMPAI TERJADI (SECARA LOGIKA) APA LAGI DIGUGAT KEABSAHANNYA.

DARI BENANG MERAH YANG DAPAT ANA TARIK SEMENTARA INI, BAHWA NASIB SEJARAH KAUM KITA SAMA DENGAN SEJARAH ORANG-ORANG KATHOLIK YANG TIDAK BOLEH DIUTIK-UTIK, DI TELITI APA LAGI DIGUGAT. CUKUP DI IMANI SAJA. WALAUPUN KADANGKALA SEBAB TERJADINYA PERISTIWA SEJARAH TERSEBUT TERASA JANGGAL DAN SEMRAWUT ALIAS KUSUT APA LAGI MASUK AKAL.

Ane malah jadi lebih semakin tertarik untuk mempelajari Sejarah Kaum SYIAH (Khurafat) yang memiliki hobi menmcaci maki para sahabat lebih jauh lagi.

AWFAN SEBELUMNYA, DAN SUQRON ATAS WAKTU HABIB YANG TERBUANG PERCUMA UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN ANE (KATA SI BudhiSuci). DAN JIKA ANE NANTI TERSESAT (KATA HABIB)MASUK KE SYIAH, MAKA HANYA SATU PEMBUKTIAN KEBENARAN YANG TIDAK BISA DI TAWAR-TAWAR LAGI, YAUMIL MA'SYAR YANG AKAN MEMBUKTIKAN ADA DI GOLONGAN YANG MANA KITA BERDIRI, APAKAH HAQ DAN MENDAPAT SYAFA'AT NABI MUHAMMAD S.A.W ATAUKAH YANG BATHIL.

WALLAHU A’LAM BISH-SHAWAB,
TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM, IED MUBARRAK, MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN.

WASSALAMUALAIKUM Wr.Wb

 | | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya
Re:faham syiah – 2007/10/09 16:03Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya agung malam malam terakhir ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
agama kita adalah agama samawai, sumbernya sama dengan agama Yahudi dan Nasrani, walaupun mereka kemudian banyak membuat penyelewengan seperti SYIAH.

dalam agama islam kita tak menyembah akal, kita menyembah yg tak terlihat, sujud pada yg tak terlihat, berdoa dan meminta dan bicara pada yg terlihat, bermunajat kepada yg tak bisa didengar jawabannya, inilah islam,

Iman kepada Allah (tak terlihat) , kepada Rasul Nya (kitapun tak jumpa), sorga, neraka, kitapun tak melihatnya, 

inilah agama samawi, bukan budak akal,

satu hal yg harus kita pegang adalah setiap gerakan shalat, juga haji, puasa, zakat dlsb mengandung hikmah hikmah luhur, namun bukan kewajiban kita untuk mengetahui hikmahnya, 

kewajiban kita adalah mengamalkannya, karena kita akan terjebak oleh hukum akal bila selalu menghendaki jawaban dari maksud setiap Ajaran Rasul saw,

ya bila kita menemukan jawabannya, bila belum ??, karena kebodohan misalnya, 

apakah lalu kita menolak mengamalkannya?, maka dengan itu kita menyembah akal karena hanya taat pd hal yg diterima akal.

Pertanyaan : "mengapa", merupakan pertanyaan berbahaya bila terlalu mendalam, karena puncaknya akan menjurus pd Allah swt dan syak wasangka pd Allah swt, mengapa Allah memerintahkan ini dan itu?, mengapa tidak seperti ini?,

maka tanpa kita sadari kita terjebak pemahaman untuk merubah diri kita sebagai Pencipta, dan Allah menjadi Hamba, karena kita ingin Allah taat pada keinginan kita, dan berbuat menurut kehendak kita, dan agar tidak berbuat terkecuali hal yg kita fahami, dan membatasi kehendak Nya untuk berbuat dengan hal yg bertentangan dengan akal kita.

tentunya kita beriman pada Allah, beriman pada yg Maha Ghaib, Maha tak terlihat namun Maha Berhak diimani oleh segenap hamba Nya, 

demikian islam, demikian ajaran Sayyidina Muhammad saw, demikian para sahabat, demikian para Imam Ahlulbait, demikian para ulama dan fuqaha dari zaman zaman, 

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a'lam

Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disinihttp://groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah


Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=1605

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments