Mata Kaki – 2008/08/12

0
63

Andha Mata Kaki – 2008/08/12 06:29 assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.

Habib yang saya cintai
Mohon pencerahan Habib….
1. Saya pernah ditegur waktu akan sholat oleh teman saya untuk
menaikan celana panjang saya sampai terlihat mata kaki saya.
Beliau bilang agar lebih afdol. Mohon penjelasan dari Habib
mengenai riwayat yang sebenarnya .
2. Mengenai bersalaman setelah sholat padahal pada saat bertemu
telah bersalaman, pertanyaannya apakah itu lebih utama/shunah
bersalaman setelah sholat..

Terima kasih atas jawababnya, al fakir mohon maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Mata Kaki – 2008/08/12 12:19 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda dg kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
1.Isbal (tidak membuat pakaian menjela/memanjang dibawah mata
kaki) adalah sunnah Rasul saw dalam sholat dan diluar shalat,

Rasul saw bersabda : “Barangsiapa yg menyeret nyeret pakaiannya
(menjela pakaiannya/jubahnya krn sombong maka Allah tidak akan
melihatnya dihari kiamat (murka)” lalu berkata Abubakar shiddiq ra
: Wahai Rasulullah…, pakaianku menjela.., maka berkata Rasul saw
: “Sungguh kau memperbuat itu bukan karena sombong” (Shahih
Bukhari Bab Manaqib).

berkata AL Hafidh Imam Ibn Hajar mengenai syarah hadits ini :
“kesaksian Nabi saw menafikan makruh perbuatan itu pada ABubakar
ra” (Fathul Baari bisyarh shahih Bukhari Bab Manaqib).

jelaslah sudah bahwa perbuatan itu tidak makruh apalagi haram,
kecuali jika diperbuat karena sombong,
dimasa itu bisa dibedakan antara orang kaya dg orang miskin adalah
dilihat dari bajunya, baju para buruh dan fuqara adah pendek
hingga bawah lutut diatas matakaki, karena mereka pekerja, tak mau
pakaiannya terkena debu saat bekerja,

dan para orang kaya dan bangsawan memanjangkan jubahnya menjela
ketanah, karena mereka selalu berjalan diatas permadani dan
kereta, jarang menginjak tanah,

maka jadilah semacam hal yg bergengsi, memakai pakaian panjang
demi memamerkan kekayaannya, dan itu tak terjadi lagi masa kini,
orang kaya dan miskin sama saja, tak bisa dibedakan dengan pakaian
yg menjela.

jelas dibuktikan dengan riwayat shahih Bukhari diatas, bahwa
terang2an abubakar shiddiq ra berpakaian spt itu tanpa sengaja,
namun Rasul saw menjawab : “Kau berbuat itu bukan karena sombong”

berarti yg dilarang adalah jika karena sombong.

2. mengenai bersalaman adalah hal yg sunnah, diperbuat dimasa
Rasul saw, juga dimasa para sahabat, maka mengkhususkan hal yg
sunnah pada habis shalat adalah hal yg mulia, tanpa ,mewajibkannya
tentunya, sebagaimana membaca Alqur^an adalah sunnah, lalu kita
menjadikan hal itu kebiasaan setiap habis shalat, maka hal itu
mulia, dan hal yg ,mungkar adalah melarangnya, sebagaimana sabda
Nabi saw : “Sejahat jahat dosa muslim pada muslim lainnya adalah
seseorang yg mempermasalahkan yg halal sampai berubah menjadi
haram sebab ia mempermasalahkannya” (Shahih Muslim), sebagaimana
sebagian saudara kita muslimin ada yg mengharamkan hal seperti
ini,

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=17305

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments