ale ketika belahan hatiku wafat – 2007/05/21 21:50 Assalamualaikum Wr.
Wb ya Habih Munzir….
Limpahan puji kehadirat Allah SWT serta limpahan shalawat dan
salam kepada junjungan kita Sayidina Muhammad SAW beserta sahabat
dan keluarganya….
Ya Habib, saya seorang ibu yang baru saja ditinggal wafat anak
kedua saya, laki2 usia nya 7 bln pada tgl 15 mei 2007. Tentu Habib
bisa merasakan apa yang saya rasakan sekarang ini….
Saya sudah membaca artikel Habib tentang hal yang sama…..
Insya Allah saya ikhlas dan ridha dengan diambilnya kembali anak
saya…..
Tapi sampai saat ini saya masih merasakan penyesalan yang amat
dalam, bukan atas diambilnya anak saya itu, tapi atas tindakan
saya.
Sebelumya saya mungkin sedikit bercerita kepada Habib, anak saya
menderita jantung bawaan sejak dia lahir. Pada saat umurnya 4 bln,
baru ketahuan penyakit nya itu. Ini juga saya terima dengan
ikhlas, semua atas kehendakNya.
Hingga akhir hayatnya, anak saya tidak pernah mengalami sakit yang
membuat saya susah, baik itu sesak nafas, pilek ataupun demam
tinggi. Hanya saja ia gagal tumbuh, berat badannya jauh dari
normal. Dengan umurnya 7 bln itu berat badannya hanya 4,5 kg saja.
Berat badannya tidak pernah bertambah, stag saja di situ.
Sampai akhirnya saya bertemu dengan seorang ibu yang memiliki anak
dengan kondisi yang sama seperti saya, tapi sekarang sudah tumbuh
sehat, berkat minum obat herbal.
Timbul keinginan saya untuk mengkonsumsikan obat ini untuk anak
saya dengan harapan dia bisa sembuh, walaupun saya tetap yakin
semua kesembuhan itu tetap seizin Allah. Saya merasa, jika saya
hanya berdoa, tapi tidak ada usaha/ikhtiar sedikitpun bagaimana
Allah mau menolong…(Koreksi saya jika pendapat saya ini salah
Habib). Lama keputusan untuk mengkonsumsikan obat itu baru fixed.
Setelah melalui debat panjang dengan suami. Suami sangat keberatan
untuk melakukan itu. Suami saya tetap yakin dengan Allah, anak
kami tidak akan apa2. Selama ini anak kami, hanya kami minumkan
air putih dengan bacaan2 saja, baik bacaan2 dari majelis suami
ketika melakukan maulud ataupun dari alim ulama.saya juga tidak
mau melakukan nya tanpa seizin suami, sampai akhirnya suami saya
menjadi tergerak hatinya untuk mengkonsumsikan obat itu.
Seminggu setelah mengkonsumsi obat itulah, anak saya batuk2, sesak
nafas dan membiru, kami bawa ke UGD, sorenya dia pergi
meninggalkan kami, sesaat setelah saya katakan kepadanya bahwa
saya ikhlas dia pergi…..
Ya habib……itulah yang saya sesalkan hingga saat ini…..
Apakah Allah murka kepada saya, yang sudah memberinya obat itu
habib??
Saya jadi merasa bahwa obat itulah yang menyebabkannya pergi….
saya merasa saya lah yang sudah membuatnya pergi…..
walau saya yakin dengan qadha, tapi rasa itu tetap selalu muncul
di hati saya….
Ya habib, apakah anak saya di sana, juga merasa bahwa sayalah yamg
membuatnya sakit??
Ya habib, apakah anak saya di sana marah kepada saya???
Ya Habib, rasanya sungguh tak pantas saya ditunggu dan
dipanggilnya seperti yang Habib ceritakan di artikel, saya yang
sudah membuatnya sakit, masih pantas kah dia melakukan itu untuk
saya??
Saya merasa berdosa pada anak, suami dan Allah…….
Dan bagaimana lah caranya jika saya terkenang dengan segala
kebersamaan dengannya, saat memandikannya, memberinya makan,
membawanya berjalan2, bersenda gurau, dsb….
Karena menurut suami saya, jika saya selalu mengingat dan bersedih
atas nya, dia juga merasakan kesedihan di sana, benarkah ya
Habib??
Ya Habib…mohon pencerahan untuk jiwa saya ini….
Waalaikumsalam Wr. Wb….
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:ketika belahan hatiku wafat – 2007/05/23 02:28 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya keluhuran dan kesejukan semoga selalu menerangi hari hari
anda,
saudariku yg kumuliakan,
mengenai kejadian wafatnya putra anda itu merupakan rahmat Nya
swt, jangan risau dan gundah dengan menyalahkan diri sendiri,
sebab tujuan utama anda sebagai ibunya adalah menyembuhkan,
perbuatan anda adalah kasih sayang, dan ia wafat bukan karena
kesalahan saudari, namun karena kehendak Nya swt, Dias wt Yang
Maha Berhak memberi kehidupan pada hamba Nay swt dan Maha berhak
mencabutnya pula.
Tenanglah saudariku dari kerisauan, setiap kali muncul perasaan
itu maka redakanlah dg ucapan : Aku ridho dengan keputusan Mu
wahai Rabbiy, aku ridho.. aku ridho.. aku tenang dengan nama Mu
swt, kau yg memberinya kehidupan, dan kau pula yg berhak
mengambilnya..
Semua yg Kau beri kehidupan akan tiba waktunya untuk Kau ambil
pula kehidupannya, hanya Kau lah yg tunggal memilikinya..
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
anda akan jumpa dengan putra anda kelak,
wassalam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=4264