NURYADIN ISLAM X – 2006/07/25 20:59 ISLAM X
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan
untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan
telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. [QS. Al-Maidah: 3]
Islam adalah agama wahyu yang dapat diterima oleh aqal fikiran
manusia. Dia lahir dari wahyu yang diturunkan Allah kepada para
Nabi-Nya. Lalu Allah menamai agama itu dengan nama ?Islam?.
Tetapi kemudian sebagian manusia mencoba untuk menjadi Tuhan. Dia
mengerahkan segenap fikirannya untuk melahirkan suatu sistem baru
yang katanya mirip dengan sistem Islam, yang kemudian diberi nama
depan ?Islam?, dan nama belakangnya terserah kepada ?Bapak? yang
melahirkan sistem itu. Sebut saja Islam Liberal, Islam Hadhari,
dsb. Bahkan ada lagi yang mencoba membubuhi nama Islam di belakang
nama sistem yang dilahirkan manusia, yaitu Demokrasi Islam atau
pun Demokrasi Islami. Padahal kita tahu bahwa segala ajaran dari
Allah tidak boleh dikotori dengan pendapat manusia yang didasari
oleh hawa nafsu mereka. Sistem Islam sungguh bertolak belakang
dengan sistem manusia yang destruktif.
Islam Liberal
Liberal memiliki pengertian kebebasan, bebas dari hukum Tuhan.
Sebutkan satu negara liberal yang menggunakan hukum Tuhan! Pasti
Anda tidak bisa menyebutkan, walau hanya satu saja. Sedangkan
Islam memiliki makna tunduk patuh kepada Allah.
Bisakah kedua sistem yang bertolak belakang ini disatukan? Tentu
tidak! Islam Liberal hanyalah moto untuk menjadikan setiap muslim
agar mengaku Islam dengan lisannya, tetapi mengaku liberal dalam
kesehariannya. Islam Liberal hanyalah suatu program kerja untuk
menjadikan ummat Islam ini sebagai manusia-manusia munafiq.
Demokrasi Islami
Demokrasi memiliki makna bahaw kekuatan itu di tangan rakyat,
sedangkan pemimpin hanyalah wakil rakyat yang dipilih untuk
mengelola kebutuhan rakyat sesuai dengan apa yang diinginkan
rakyat. Sedangkan Islam memiliki makna bahwa kekuasaan itu di
Tangan Alah. Adaun manusia hanyalah wakil Allah di muka bumi untuk
mengelola bumi sesuai aturan dan hukum Allah.
Islam dan Demokrasi tentu tidak bisa disatukan. Demokrasi Islami
hanya istilah untuk mengecoh ummat Islam agar mereka mau
menjalankan sistem Demokrasi, yang tentunya ciptaan manusia
belaka. Mereka lupa bahwa kekuasaan dan hukum itu berada di Tangan
Allah.
Agama Di Sisi Allah
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.
[QS. Ali Imran: 19]
Jika Anda memang berani, cobalah Anda yakini ajaran-ajaran mereka
itu dan amalkan. Tapi ingat bahwa suatu saat, Anda pasti mengalami
kematian. Lalu Anda akan ditanya di alam barzakh, ?Siapa Tuhanmu??
Bagaimana Anda bisa menjawab dengan benar jika Anda belum bertobat
dari hukum dan ajaran manusia? Bagaimana Anda bisa mengaku bahwa
Allah adalah Tuhan Anda, sedangkan Anda tidak menganggap Allah
sebagai Tuhan Yang boleh mengatur Anda melalui ajaran Islam?
Belum lagi ketika ditanya apa agama Anda? Apakah Anda akan bebas
dari pukulan malaikat ketika Anda menjawab bahwa agama Anda adalah
Islam Liberal?
Dan ketika ditanya tentang Nabi Muhammad, dapatkah Anda menyebut
nama yang mulya itu? Tentu tidak jika Anda mengikuti nabi-nabi
palsu seperti Ulil Abshar Abdala, Azyumardi Azra, Dawam Rahardjo,
Lia Aminuddin, Aminah Wadud, dlsb.
Sekarang, tentu Anda tidak berani untuk mencari agama selain Islam
?kan?
Semoga Allah mematikan kita dalam Dinul Islam. Aamiin.
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang
menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada
mempunyai seorang penolong pun selain daripada Allah, kemudian
kamu tidak akan diberi pertolongan. [QS. Huud: 113]
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=938