Yudika HUKUM KARMA – 2008/10/02 19:14 Assalamualaikum Wr.Wb.
Habib Munzir yang saya hormati, Sebelumnya saya mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H, mohon maaf lahir dan batin.
Sering kita mendengar kata-kata Hukum Karma dalam kehidupan kita
sehari-hari, dimana Hukum Karma adalah suatu Balasan yang
diberikan atas perbuatan dosa yang dilakukan oleh Orang tua kita,
Kakek atau Nenek yang pada akhirnya menimpa diri kita atau
keturunan kita, juga perbuatan dosa yang dilakukan kita kepada
orang lain yang menyakitkan atau merugikan dan kelak Hukum karma
akan menimpa anak dan keturunan kita sendiri.
Sebagaimana yang saya ketahui bahwa setiap bayi yang dilahirkan
dalam keadaan suci dan tanpa dosa, kenapa Sang Bayi itu kelak
harus menanggung Hukum Karma tersebut ?
Pertanyaan saya kepada Habib :
1. Apakah Hukum Karma itu memang benar2 ada dari sudut pandang
Islam ?
2. Bagaimana cara kita menghindari Hukum Karma tersebut
Demikian pertanyaan saya mohon dikoreksi kalau ada kata-kata yang
salah, dan sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas
penjelasan Habib.
Salam
Ruby Yudika
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
adminIII Re:HUKUM KARMA – 2008/10/04 03:29 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
di forum :
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut ringkasan jawaban Habibana yang
sudah ada di forum :
Dalam syariah tidak mengenal hukum karma, sebutan itu hanya berupa
kiasan saja.
Seperti dosa zina, akankah kena hukum karma?
Hal ini hanya menunjukkan bahwa betapa dahsyatnya dosa berzina.
amalnya tetap diterima walaupun ia berzina, namun dikiaskan bahwa
amal shalihnya itu baru akan mampu membayar 1X perzinahannya
setelah 40 tahun beribadah, dsn dirisaukan akan membawa keburukan
pula hingga keturunannya karena dahsyatnya dosanya dan semua dosa
diampuni Allah bila hamba Nya bertobat dan Allah tak pernah bosan
bosan melimpahkan taubat.
Menyesal pada Allah swt dan meminta pengampunannya, menghindari
perbuatan itu dan menghindari semua hal yg bisa membuat kitab
terjebak kembali melakukannya, dan memperbanyak ibadah.
Memperbanyak ibadah, sebagaimana sabda Nabi saw riwayat shahih
Bukhari bahwa amal ibadah akan menghapus dosa dosa, tentunya jika
dosanya adalah dosa besar maka mestilah amal ibadah yg dahsyat
pula atau memperbanyak ibadah.
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=9&id=15822&lang=id#15822
Wassalam,
AdminIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=18559