ronawijaya HAKEKAT SHOLAT – 2008/07/20 10:15 assalamu`alaikum wr.wb
dengan nama allah yang maha pengasih dan maha penyayang
semoga allah menambah cahaya ilmunya kedalam dada habib
saya bertanya tentang 2 hal :
1. mengapa waktu sholat itu berbeda-beda, lalu apa hakekatnya
waktu sholat itu (maksed saya waktu shubuh, dzuhur, ashar,
maghrib, isya.apa hakekatnya
2. mengapa jumlah raka`at dalm sholat berbeda pula, ada yang 2
rakaat, 3 rakat, empat raka`at. apa hakekat yang sebenarnya,
mengapa ?
terima kasih ya habib mohon maaf sebelumnya kalau saya bertanya
tentang hakekat karena saya ingin mengetahui secara mendalam
tentang sesuatu sampai ke dasar dasarnya
semoga allah memberikan rezeki serta berkahnya kepada habib
semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada pembawa cahaya ilahi
yang paling terang dan menciptakan
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:HAKEKAT SHOLAT – 2008/07/20 12:42 alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kasih sayang dan Inayah Nya swt semoga selalu menyejukkan hari
hari anda
saudaraku yg kumuliakan,
secara Nash hadits, Jibril as datang kepada Nabi saw mengajarkan
shalat, ia datang di awal waktu dhuhur, lalu shalat 4 rakaat
dengan 2 tahiyyat dan bacaan sirran (suara berbisik), lalu saat
awal waktu asar Jibril as mencontohkan shalat asar 4 rakaat dg dua
tahiyyat dg bacaan sirran, lalu saat masuk waktu magrib Jibril as
melakukan shalat magrib 3 rakaat dengan dua tahiyyat, dan bacaan
suratnya Jahran (suara jelas), lalu saat masuk awal waktu shalat
isya Jibril as mengajari nabi saw lagi shalat Isya 4 rakaat dg dua
tahiyyat dan bacaan surat dua rakaat pertama jahran, demikian pula
awal waktu subuh, Jibril as mengajari shalat dua rakaat dengan
satu tahiyyat dengan bacaan pada kedua rakaat itu Jahran,
kemudian Jibri as pada waktu dhuhur mengulangi lagi namun bukan di
awal waktu dhuhur, tapi di akhir waktu dhuhur, lalu di akhir waktu
ashar, lalu diakhir waktu magrib, lalu diakhir waktu isya, lalu
diakhir waktu subuh, lalu Jibril as berkata pada Nabi saw : Nah..
diantara dua waktu inilah wahai Muhammad (Shahih Bukhari),
maksudnya adalah Jibril as mengajari waktu waktu shalat
awalwaktunya dan akhir waktunya.
inilah sumber dalilnya.
lalu mengenai hikmahnya saya tak menemukannya pada riwayat shahih,
namun penafsiran ulama banyak sekali, ada yg menafsirkan bahwa
saat subuh orang masih khusyu, maka Allah swt hanya menghendaki 2
rakaat saja, namun saat dhuhur, asar, magrib dan isya saat saat
orang mulai penat, letih, tergoda, cenderung berbuat buruk, maka
dijadikanlah waktu shalat sangat rapat diwaktu waktu siang hingga
petang itu.
adapula cendekiawan yg menafsirkan bahwa milyaran sel tubuh kita
membutuhkan pelenturan di waktu siang hingga petang lebih dari
waktu tengah malam dan pagi, maka Allah mengatur demikian,
dan banyak lagi masing masing penafsirannya
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ronawijaya makna gerakan sholat – 2008/08/08 17:26 semoga kemuliaan sholat
senantiasa menaungi habib
saya ada pertanyaan :
1. bisakah habib menjelaskan makna gerakan-gerakan sholat
2. bagaimana cara mencapai penyatuan diri dalam sholat
3. bagaimana cara mendapatkan kekhusu`annya sehingga
teraplikasikan dalam setiap kehidupan yang dilalui
terima kasih habib sebelumnya, mengingat sholat adalah cahaya
hidup dan ibadah yang paling sempurna sehingga nabi berkata
lihatlah manusia dari sholatnya
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
adminIII Re:makna gerakan sholat – 2008/08/09 14:04 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
di forum :
1. bisakah habib menjelaskan makna gerakan-gerakan sholat
* Takbiratul ihram
Takbiratul Ihram berasal dari dua kata : Takbir (ucapan Allahu
Akbar) dan Ihram (pengharaman), ketika dua kalimat ini digabung
maka bermakna : Ucapan takbir yg memulai pengharaman dari
melakukan hal hal yg dilarang dalam shalat. Seperti makan, minum,
berbicara kpd selain Allah dan Rasul saw dan hal hal yg diajarkan
Rasul saw sebagai mubthilat (yg membatalkan) shalat.
* Bersedekap
Sedekap ini bukan merupakan rukun shalat, bila tak dikerjakan tak
membatalkan shalat, yg merupakan rukun adalah berdiri dalam shalat
wajib bagi yg mampu dan membaca Fatihah padanya.
* Ruku
Ruku secara bahasa adalah menunduk
Secara Syar;an adalah menundukkan badan hingga kedua telapak
tanganna meraih/bersandar pada kedua lututnya, dan bahwa Ruku;nya
Rasul saw itu tepat dalam posisi 90 derajat, hingga andai ditaruh
sebuah gelas dipunggungnya niscaya tak tumpah, menunjukkan
lurusnya posisi punggung beliau dalam 90 derajat
* I^tidal
Secara bahasa adalah tegak lurus
Secara syar?an adalah tegak berdiri kembali ke posisi semula
sebelum ruku;nya.
* Sujud
Secara bahasa adalah merendahkan diri serendah rendahnya
Secara syar;an adalah meletakkan 7 anggota sujudnya pada bumi
tempat ia melakukan shalat, yaitu kedua telapak tangan, kedua
lutut, kedua kaki, dan Dahinya, dengan mengangkat belakang
tubuhnya lebih tinggi dari posisi dahinya, melambangkan kerendahan
yg serendah rendahnya atas dahi.
* Duduk di antara dua sujud
Duduk antara dua sujud secara bahasa adalah duduk sebagaimana yg
kita fahami, dan secara syar?an pun demikian, duduk dalam posisi
apapun yg disebut duduk tetap sah shalatnya, misalnya bersila,
tetap sah shalatnya, dan sunnah adalah duduk dengan Iftirash
dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menghamparkan kaki kiri
sebagaimana kita lihat orng yg melakukan duduk dalam shalat.
* Tahiyatul
Tahiyyah secara bahasa adalah kemuliaan, secara syar?an adalah
Salam kepada Allah, sebagaimana para sahabat mengucapkan salam
pada Rasul saw, salam pd sesama muslim, merekapun mengucapkan
salam kepada Allah, maka Rasul saw bersabda : ?Jangan ucapkan
salam pd Allah, karena Allah adalah Assalaam, tapi ucapkanlah
Attahiyyatu lillah; (Syarh Baijuri Bab Shalat)
Tasyahhud, secara bahasa adalah mengucapkan syahadat, secara syar;
an adalah terbagi dua, Tasyahhud awwal dan Tasyahhud Akhir,
tasyahhud awal adalah duduk setelah sujud kedua pd rakaat kedua,
lalu membaca doa tasyahhud awal sebagaimana dijalankan oleh
muslimin dan yg itu semua telah diajarkan oleh Rasul saw, demikian
pula Tsyahhud Akhir, yaitu ucapan yg merupakan percakapan antara
Allah dan Rasul saw di malam Mi^raj beliau, sebagaimana Rasul saw
menceritakannya : aku bersujud dan berucap : ?Attahiyyatulmuba?
dst.? Lalu Allah menjawab Assalaamu alaikua Ayyuhannabiyy.., lalu
aku menjawab : Assalaamu alaina.., maka percakapan ini dijadikan
kewajiban utk selalu diucapkan oleh setiap ummatnya, karena saat
itu lah diwajibkannya shalat, maka shalat menyimpan rahasia
kemuliaan Mi;raj beliau saw kepada Allah swt.
* Menunjukkan jari ketika sedang tahiyat
Merupakan Ittiba; lirrasul saw (berpanut pd perbuatan Rasul saw)
* Salam
Salam adalah ucapan dari rukun shalat yg terakhir dg niat selesai
dari shalat, ucapan salam yg pertama merupakan rukun shalat, dan
salam yg kedua adalah sunnah, mengenai kpd siapa ucapan tersebut
memang banyak khilaf, namun bukan itu daripada tujuan utama
mengucapkan salam, karena tujuan utama dari salam dan seluruh
gerakan shalat adalah Ittiba; lirrasul saw dengan landasan
perintah Allah swt dengan puluhan ayat pd Al Qur;anulkarim yg
memerintahkan kita taat kepada Rasul saw, dan mengikuti perintah
beliau saw
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=8&id=8462&lang=id#8462
2. bagaimana cara mencapai penyatuan diri dalam sholat
3. bagaimana cara mendapatkan kekhusu`annya sehingga
teraplikasikan dalam setiap kehidupan yang dilalui
saudaraku yg kumuliakan,
Selamat datang di ajang para pecinta Rasulullah saw didunia maya..
1. Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada
pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada
Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah
neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri
lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata
lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada
makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan
tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu
dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,
lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh
pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan
dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg
sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam
semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk
makin meningkat dan meningkat..
2. sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang
menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,
3. salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan
berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu,
hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan
berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,
dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal
maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat,
mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan,
lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan
usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali
seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat
lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat
religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu
mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran,
runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan
Nama Nya yg Maha Tunggal..
ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg
berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun
sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan
keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg
basah dan ditinggalkan sendiri maka bertakbiratul ihram lah..
mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik
berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud,
ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja,
tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt
sebagai kekasih..
nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian ini.
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=7&id=16638&lang=id#16638
Wassalam,
AdminIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=16726