Artikel
odhie fatwa tanpa dalil – 2009/04/28 11:00 assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh..
Habib yang sangat saya cintai mudah2an selalu di berikan kesehatan
dan kesabaran dalam melakukan da^wah
bieb, seblumnya mohon doakan saya yg hina ini mudah2an di ampuni
segala dosa dan kesalahan saya terutama kesalahan saya terhadap
orang tua saya yang telah wafat.
bieb, saya mengirimkan buku karangan habib ” kenalilah akidahmu ”
ke rekan kerja saya, ketika dia membacanya ada sedikit pengertian
yg habib jelaskan akan tetapi tidak dia mengerti, di dalam buku
itu habib menulis tentang mazhab imam syafi^i, “bahwa jikalau
fatwa imam syafi^i tidak berlandaskan dalil yg kuat maka cukuplah
mengetahui derajat imam syafi^i karna tidak mungkin seorang ulama
seperti beliau mengada-ada kan suatu fatwa”
nah dalam hal ini rekan kerja sya mengira bahwa habib dan jamaa^ah
Majelis Rasulullah (termasuk saya) itu terlalu berfanatik terhadap
suatu mazhab yaitu imam syafi^i, dan dia pun akhirnya bertanya.. ”
bagaimana jika fatwa itu bertentangan dengan hadis shohih? ”
pertanyaanya mengakar “adakah hadis yg menyuruh kita untuk
bermazhab? ” , dan pertanyaannya mengakar lagi ” adakah hadis yg
menyuruh kita untuk menuntut ilmu hanya kepada dzuriahnya? ” saya
sungguh bingung jawabnya bieb, namun saya sungguh mengerti apa
maksud yang habib jelaskan dalam buku ” kenalilah akidahmu” itu
bieb
mohon pencerahannya bieb..
dan mohon doakan semoga saya dan teman saya di berikan hidayah
oleh Allah SWT
jazakumullah khoiran jazaa..
wassalamua^laikum warahmatullah wabarakaatuh..
[b]
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:fatwa tanpa dalil – 2009/04/29 13:17 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda
dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
mengenai hukum bermadzhab itu wajib sudah pernah saya jawab dan
saya tampilkan berikut :
mengenai keberadaan negara kita di indonesia ini adalah
bermadzhabkan syafii, demikian guru guru kita dan guru guru
mereka, sanad guru mereka jelas hingga Imam syafii, dan sanad
mereka muttashil hingga Imam Bukhari, bahkan hingga rasul saw,
bukan orang orang masa kini yg mengambil ilmu dari buku terjemahan
lalu berfatwa untuk memilih madzhab semaunya,
anda benar, bahwa kita mesti menyesuaikan dengan keadaan, bila
kita di makkah misalnya, maka madzhab disana kebanyakan hanafi,
dan di Madinah madzhab kebanyakannya adalah Maliki, selayaknya
kita mengikuti madzhab setempat, agar tak menjadi fitnah dan
dianggap lain sendiri, beda dengan sebagian muslimin masa kini yg
gemar mencari yg aneh dan beda, tak mau ikut jamaah dan cenderung
memisahkan diri agar dianggap lebih alim dari yg lain,
hal ini adalah dari ketidak fahaman melihat situasi suatu tempat
dan kondisi masyarakat.
memang tak ada perintah wajib bermadzhab secara shariih, namun
bermadzhab wajib hukumnya, karena kaidah syariah adalah Maa
Yatimmul waajib illa bihi fahuwa wajib.
yaitu apa apa yg mesti ada sebagai perantara untuk mencapai hal yg
wajib, menjadi wajib hukumnya.
misalnya kita membeli air, apa hukumnya?, tentunya mubah saja,
namun bila kita akan shalat fardhu tapi air tidak ada, dan yg ada
hanyalah air yg harus beli, dan kita punya uang, maka apa hukumnya
membeli air?, dari mubah berubah menjadi wajib tentunya. karena
perlu untuk shalat yg wajib.
demikian pula dalam syariah ini, tak wajib mengikuti madzhab,
namun karena kita tak mengetahui samudra syariah seluruh madzhab,
dan kita hidup 14 abad setelah wafatnya Rasul saw, maka kita tak
mengenal hukum ibadah kecuali menelusuri fatwa yg ada di imam imam
muhaddits terdahulu, maka bermadzhab menjadi wajib,
karena kita tak bisa beribadah hal hal yg fardhu / wajib kecuali
dengan mengikuti salah satu madzhab itu, maka bermadzhab menjadi
wajib hukumnya.
dan berpindah pindah madzhab tentunya boleh boleh saja bila sesuai
situasinya, ia pindah ke wilayah malikiyyun maka tak sepantasnya
ia berkeras kepala dg madzhab syafii nya,
demikian pula bila ia berada di indonesia, wilayah madzhab
syafiiyyun, tak sepantasnya ia berkeras kepala mencari madzhab
lain.
—
mengenai Imam Syafii, beliau telah dishahihkan dan diakui sebagai
Imam Madzhab, dan diikuti oleh para Hujjatul islam dan Imam Imam
(hujjatul Islam adalah gelar untuk yg telah hafal lebih dari 300
ribu hadits berikut sanad dan matan), semacam Hujjatul Islam Al
Imam Ibn Hajar, Hujjatul Islam Al Imam Nawawi, dan banyak lagi yg
bermadzhabkan syafii, yg mereka itu semua adalah kaliber dalam
ilmu hadits, maka tentu mereka sudah menelusuri seluruh fatwa Imam
Syafii sebelum mereka memakai madzhab syafii, menunjukkan
keshahihan hadits hadits fatwa Imam Syafii tidak diragukan lagi.
mengenai hadits masa kini, adalah sisa sisa hadits yg ada dimasa
itu, Imam Ahmad bin Hanbal hafal 1 juta hadits berikut sanad dan
hukum matannya, dan ia berkata tidaklah kulihat orang yg lebih
menjaga fatwanya dg hadits shahih melebihi Imam Syafii.
Imam Ahmad hanya sempat menulis 20 ribu hadits saja pada
musnadnya, maka 980 ribu hadits lainnya lenyap ditelan zaman, Imam
Bukhari sudah hafal 600 ribu hadits saat usia remaja, dan beliau
hanya sempat menulis sekitar 7000 hadits pada shahihnya, dan buku
buku kecil lainnya, lalu kemana ratusan ribu hadits lainnya
itu…?, hilang ditelan zaman.
hadits yg ada masa kini tidak mencapai 100 ribu hadits, kecuali
jika dipadu dg sanad sanad yg belum dicetak dan dibukukan,
maka bagaimana orang masa kini mau menghukumi Imam Syafii yg
dimasa itu ada puluhan imam imam yg mengakui keshahihannya,
sedangkan kita hanya mengandalkan kurang dari 10% hadits yg ada
dimasa itu?
tidak ada perintah untuk belahar pada dzuriyah, namun
diperintahkan kita belajar pada ulama yg shalih, dan yg lebih
afdhal adalah ulama shalih yg mempunyai sanad guru hingga para
muhadditsin dan hingga Rasulullah saw.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
odhie Re:fatwa tanpa dalil – 2009/04/30 10:58 Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh..
alhamdulillah.. terima kasih atas jawabannya bieb.. jazakumullah
khoiran jazaa.. semoga Allah selalu menjaga kesehatan dan
ketabahan habib dalam da^wahnya.. amieen ya Rabbal alamiin..
habib..
saya mohon izin agar posting pertanyaan saya ini diizinkan untuk
di forward ke teman saya yang kurang paham bieb..
bieb… maaf seblumnya saya ingin bertanya lagi..
di kantor saya ada satu orang yang berfaham wahabi.. salafi.. dia
setiap harinya mengirim/posting2 lewat intranet artikel2 dari para
ulama wahabi yang sangat berlawanan dengan akidah kita.. contoh
misalnya yang sering dia bahas adalah msalah bid^ah.. saya sudah
sangat jenuh dan sangat jengkel dengan apa2 yg dia posting.. yang
siang tadi di permasalahkan adalah tentang sholat tashbih
berjamaa^ah… bagaimana kira2 menurut habib?? apakah sholat
tashbih berjamaa^ah termasuk bid^ah hasanah?? dan bagaimana cara
menghentikan orang2 spt itu agar dia tidak mengrim hal2 spt itu
lagi bieb..?? apa dengan cara kekerasan?? atau dengan cara lain??
dan mohon doanya dirumah saya sedang berjalan majlis taklim
Alqur^an.. kiranya habib bisa memberikan nama majlis taklim yg ada
di rumah saya ini..
terima kasih bieb.. seluruh anggota keluarga saya sangat mencintai
habib dan habaib lainnya terutama almarhum ayah saya dan kakek
saya yang sangat mencintai habib Ali Alhabsyi (kwitang)
mohon maaf bieb jika ada ucapan saya yang salah atau yang kurang
sopan..
jazakumuullah khoiran jazza
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh..
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:fatwa tanpa dalil – 2009/05/01 10:04 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda
dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
monggo dipostingkan jika akan bermanfaat, masalah bid^ah sudah
saya bahas dg jelas dan tandas pada buku kenalilah akidahmu, anda
dapat mendownloadnya di kiri web ini, dan saya telah menambahkan
lagi ketika mereka menyangkal dengan membawa fatwa ulama ulama
kita, berikut tambahannya yg akan saya terbitkan pada buku
kenalilah akidahmu edisi dua, Insya Allah segera terbit, masalah
bid^ah saya tambahkan :
TAMBAHAN DALAM HAL BID AH HASANAH
mengenai ucapan Al Hafidh Imam Assyaukaniy, beliau tidak melarang
hal yg baru, namun harus ada sandaran dalil secara logika atau
naqli nya, maka bila orang yg bicara hal baru itu punya sandaran
logika dan sandaran Naqli nya, maka terimalah, sebagaimana ucapan
beliau :
وهذا الحديث من قواعد الدين لأنه يندرج تحته من الأحكام ما لا يأتي
عليه الحصر وما مصرحه وأدله على إبطال ما فعله الفقهاء من تقسيم
البدع إلى أقسام وتخصيص الردببعضها بلا مخصص من عقل ولا نقل
فعليك إذا سمعت من يقول هذه بدعة حسنة بالقيام في مقام المنع مسندا
له بهذه الكلية وما يشابهها من نحو قوله صلى الله عليه وآله وسلم كل
بدعة ضلالة طالبا لدليل تخصيص تلك البدعة التي وقع النزاع في شأنها
بعد الاتفاق على أنها بدعة فإن جاءك به قبلته وإن كاع كنت قد ألقمته
حجرا واسترحت من المجادلة
hadits hadits ini merupakan kaidah kaidah dasar agama karena
mencakup hukum hukum yg tak terbatas, betapa jelas dan terangnya
dalil ini dalam menjatuhkan perbuatan para fuqaha dalam pembagian
Bid ah kepada berbagai bagian dan mengkhususkan penolakan pada
sebagiannya (penolakan thd Bid;ah yg baik) dengan tanpa
mengkhususkan (menunjukkan) hujjah dari dalil akal ataupun dalil
tulisan (Alqur an/hadits),
maka bila kau dengar orang berkata : ini adalah Bid ah hasanah ,
dg kau mengambil posisi melarangnya dg bertopang pada dalil bahwa
keseluruhan Bid;ah adalah sesat dan yg semacamnya sebagaimana
sabda Nabi saw : semua Bid ah adalah sesat dan (kau) meminta
dalil pengkhususan (secara aqli dan naqli) mengenai hal Bid ah yg
menjadi pertentangan dalam penentuannya (apakah itu bid;ah yg baik
atau bid ah yg sesat) setelah ada kesepakatan bahwa hal itu Bid;ah
(hal baru), maka bila ia membawa dalilnya (tentang Bid ah hasanah)
yg dikenalkannya maka terimalah, bila ia tak bisa membawakan
dalilnya (aqlan wa syar an) maka sungguh kau telah menaruh batu
dimulutnya dan kau selesai dari perdebatan (Naylul Awthaar Juz 2
hal 69-70).
Jelaslah bahwa ucapan Imam Assyaukaniy menerima Bid;ah hasanah yg
disertai dalil Aqli (Aqliy = logika) atau Naqli (Naqli = dalil
Alqur an atau hadits), bila orang yg mengucapkan pada sesuatu itu
Bid ah hasanah namun ia tak bisa mengemukakan alasan secara
logika, atau tak ada sandaran Naqli nya maka pernyataan tertolak,
bila ia mampu mengemukakan dalil logikanya, atau dalil Naqli nya
maka terimalah.
Jelas jelas beliau mengakui Bid ah hasanah.
وقال ابن رجب في كتابه جامع العلوم والحكم ما لفظه جوامع الكلم التي
خص بها النبي صلى الله عليه وسلم نوعان أحدهما ما هو في القران كقوله
تعالى إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن
الفحشاء والمنكر والبغي قال الحسن لم تترك هذه الاية خيرا إلا أمرت
به ولا شرا إلا نهت عنه والثاني ما هو في كلامه صلى الله عليه وسلم
وهو منتشر موجود في السنن المأثورة عنه صلى الله عليه وسلم انتهى
Berkata Ibn Rajab dalam kitabnya Jami ul Uluum walhikam bahwa
lafadhnya : kumpulan seluruh kalimat yg dikhususkan pada nabi saw
ada dua macam, yg pertama adalah Alqur an sebagaimana firman Nya
swt : Sungguh Allah telah memerintahkan kalian berbuat adil dan
kebaikan, dan menyambung hubungan dg kaum kerabat, dan melarang
kepada keburukan dan kemungkaran dan kejahatan berkata Alhasan
bahwa ayat ini tidak menyisakan satu kebaikanpun kecuali sudah
diperintahkan melakukannya, dan tiada suatu keburukan pun kecuali
sudah dilarang melakukannya.
Maka yg kedua adalah hadits beliau saw yg tersebar dalam semua
riwayat yg teriwayatkan dari beliau saw. (Tuhfatul Ahwadziy Juz 5
hal 135)
mengenai shalat tasbih sudah pernah saya jawab di forum ini,
berikut jawabannya :
mengenai shalat tasbih, riwayatnya adalah berkata Rasulullah saw
kepada Abbas ra : “Wahai Abbas, wahai pamanku, maukah kau kuberi?,
maukah kau termuliakan?, maukah kau kuajari keluhuran..?, maka
perbuatlah 10 hal, yg jika kau kerjakan maka Allah akan mengampuni
dosamu yg pertama dan terakhir, dosa yg terdahulu dan yg baru, yg
sengaja dan tak sengaja, yg besar dan yg kecil, yg tersembunyi dan
yg terang terangan, 10 bagian yaitu kau shalat 4 rakaat, dan kau
membaca pada setiap rakaat surat Fatihah dan surat lainnya,jika
selesai dari bacaannya maka bacalah Subhanallah walhamdulilllah
walaa ilaha illallah wallahu akbar 15X, lalu……(demikian Rasul
saw meneruskan bacaan shalat tasbih sebagaimana kita ketahui)..
maka jadilah setiaprakaat 75X dzikir itu, lakukan demikian 4
rakaat, maka lakukanlah jika mampu akan hal itu setiap hari, jika
tidak maka setiap jumat sekali, jika tidak maka setiap bulan
sekali,jika tidak maka setahun sekali, jika tidak maka seumur
hidupmu sekali (
HR Sunan Abi Dawud bab shalat tasbih,
Mustadrak ala shahihain Bab Shalat Tattawwu^,
Fathul Baari Bisyarah Shahih Bukhari Bab Fadhl Attasbih, dll).
mengenai dilakukannya secara berjamaah, maka hal itu boleh saja
karena tak ada dalil yg mengharamkannya, sebagaimana Umar ra
mengadakan kembali shalat tarawih yg sudah diberhentikan dimasa
Rasul saw,
shalat tarawih berjamaah adalah bid^ah hasanah, karena Rasul saw
sudah tidak memberlakukannya hingga beliau wafat, dan jika itu
sunnah, mestilah khlaifah Abubakar shiddiq ra melakukannya, namun
beliau ra tidak melakukannya, baru dilakukan dimasa Khalifah umar,
dan riwayat shahih Bukhari berkata Umar ra : sebaik baik bid;ah
adalah hal ini (tarawih berjamaah), maka diteruskan oleh khalifash
Utsman ra dan Khalifah Ali kw, dan seluruh madzhab hingga kini
para Imam menjadikan ucapan ini sebagai dalil bolehnya berbuat
bid;ah yg baik sebagaimana dalilnya telah saya jelaskan pada buku
kenalilah akidahmu, dan diperjelas pada syarah tambahan diatas.
menghadapi mereka adalah dg lemah lembut dan terus memperjelas
dalil yg telah saya ungkapkan, semua yg batil akan sirna jika
dimunculkan dalil dalil kuat dan shahih.
mengenai nama majelis anda saya sarankan adalah Nurul Qur^an.
semoga Allah mengikat kecintaan kita selalu, dan bersama orang
orang yg dicintai Allah swt.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
odhie Re:fatwa tanpa dalil – 2009/05/03 11:38 assalamualaikum
warahmatullahi wabarakaatuh..
semoga Habib terus dan terus di limpahi rahmat dan kasih sayang
Allah SWT.
habib.. terima kasih atas izin dan jawabannya.. semoga Allah
selalu membalas kebaikan habib dari forum yang mulia ini..
habib, saya sungguh tidak tega melihat kondisi habib ketika mau
menghadiri suatu majlis karena banyak jamaah yang ingin bersalaman
sama habib.. saya dengar habib pernah terjatuh ketika ingin
memberi salaman kepada jamaah.. dulu saya jga pernah spt jamaah yg
ingin meminta salaman sma habib.. tpi ketika saya mendengar itu
dari teman saya.. akhirnya saya sadar akan kondisi habib.. saya
ingin meminta maaf sama habib.. sekarang walaupun tangan saya
tidak berjabat sama habib.. yng penting mudah2an hati saya selalu
berjabat dan tak pernah lepas dari hati habib.. amieen ya rabbal
alamiin
sekali lagi terima kasih atas izin, jawaban, dan do^a dari habib..
salam cinta dari saya
jazakumullah khoiran jazaa..
wassalamua^alikum warahmatullahi wabarakaatuh..
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:fatwa tanpa dalil – 2009/05/03 13:30 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda
dg kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
terimakasih atas doanya, dan saya lebih setuju jamaah bersalaman
dg hatinya dg saya, karena hubungan cinta ruhani tak bisa putus,
beda dengan jabat tangan yg hanya beberapa detik lalu berpisah dan
terlepas..
namun saya tak berani pula membiarkan tangan seorang muslim
terulur pada saya tanpa saya berusaha menyambutnya, saya risau
jika saya berlaku begitu maka saya akan diperlakukan hal yg sama
oleh Rasul saw kelak jika milyaran tangan terangkat ingin dijabat
agar mendapat syafaat beliau saw, maka saya terus bersabar, walau
sering terkilir dan sering saya ke cimande untuk ngurut tangan yg
terkilir, atau kaki yg menginjak lobang atau trotoar, karena saya
tak bisa melihat kaki saya sendiri dimana dilangkahkan dari
dahsyatnya desakan, bahkan sering saya tidak tahu arah harus
kemana, terkadang pintu masjid malah semakin menjauh dan salah
arah, atau saya tak bisa lihat dimana mobil saya hingga saya harus
mengarah kemana, subhanallah..
dan desakan itu makin dahsyat setiap malamnya, kini sudah banyak
yg ingin memeluk dan mencium pula, saya kesal namun haru juga,
mereka menangis gembira setelah memelintir leher saya dan menarik
kepala saya kewajahnya,
saya ridho, saya senang, asal muslimin puas, apalah artinya tubuh
penuh dosa ini hingga seorang muslim bisa menangis gembira karena
berhasil memeluk saya?,
yg lain menyodorkan botol aqua kewajah saya dan wajah saya
ditumpahi aqua itu karena saling desak dan kacamata saya basah
hingga saya tak melihat apa apa lagi,
yg lain menyodorkan tasbihnya kewajah saya agar saya bisa
menciumnya dan tidak jarang tasbih kay itu menyakiti wajah saya,
saya hanya berharap ia akan memakainya berdzikir, biarlah wajah
ini hancur demi tasbih seorang muslim yg akan dipakainya dzikir,
seandainya mereka minta untuk menginjak pipi saya ditanah agar
mereka mau hadir majelis maka saya akan dengan senang hati
melakukannya
saya masuk mobil terengah engah dan badan bagai hancur, itulah
nasib saya setiap malam..
sudah banyak saran agar saya diborder ketat hingga tak satupun yg
bersalaman, jika saya tak perduli pada keadaan saya maka saya
harus pertimbangkan juga bahaya anak anak kecil bahkan bayi bayi
yg diusungkan pada saya, atau orang orang tua yg terdesak atau
bisa cidera atau terinjak??
saya masih pertimbangkan..
tapi terus terang saja bahwa ini bukan hanya di Jakarta, tapi di
Bali, singapura, K^lumpur, bahkan irian., kejadiannya sama..
lalu saya harus bagaimana?, Allah yg akan menjawabnya kelak..
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=21514