Do^a Guru Mulia untuk

0

zaenal Do^a Guru Mulia untuk Habibana & pertanyaan – 2010/06/21 05:50
Assalamualaikum
Moga habibana senantiasa dalam kemuliaan & ridho Alloh Ta ala,
aamiin
Bib, ada yg ingin sy tanyakan :
1. Ditengah berbagai ujian, dosa yg tak terbendung, dan kerinduan
pada Rasulullah SAW, bolehkah bila sy memohon do a ingin wafat di
saat kita sedang melaksanakan ibadah haji dengan harapan bisa
khusnul khotimah ketika sedang ibadah & bisa dimakamkan di tanah
suci dan segera berjumpa dengan Rasulullah SAW yg dirindu???
bolehkah berdo a seperti itu?
2. Walau guru mulia tidak hadir di acara 17 Juni kemarin, tapi sy
bahagia atas do a yg dipanjatkan beliau untuk ke afiatan dan
panjang usianya habibana, 1 juta jamaah turut mengaminkan baik yg
hadir langsung ataupun yg menonton lewat website MR. Setelah pesan
habibana soal mimpi dengan Rasulullah SAW yg banyak membuat jamaah
dilanda kesedihan, do a Guru Mulia jadi pelipur lara buat kami dan
kami yakin mustajabnya doa beliau.. Namun, di tengah beban yg
dipikul habibana & gelora rindu berjumpa Alloh Ta ala +
Rosulullloh SAW, sy tidak tahu apakah habibana juga turut bahagia
dan apakah habibana juga meng-amin-kan doa beliau?
3. Saat ini para penggembala kambing sudah terbiasa menyabit
rumput atau menggembalakan kambingnya di lahan/rumput terbuka
milik orang lain tanpa meminta izin? Halalkah daging yg kita makan
tsb? Bolehkah mengambil rumput di lahan terbuka seperti itu?
Halalkah perdagangan dari kambing tsb? Biasanya rumput liar bukan
rumput atau tanaman yg dipelihara..
4. Saat ini begitu banyak penemuan tentang manusia purba di
berbagai Negara termasuk di Indonesia sehingga memunculkan teori
evolusi Darwin bahwa manusia berasal dari kera, ummat Islam sudah
jelas berkeyakinan Nabi Adam-lah leluhur kita semua, namun
bagaimana Islam menjelaskan fenomena penemuan manusia purba
tersebut bib?
5. Afwan, kalau sy perhatikan imamah (lilitan di kopiah) yg
dipakai melilit di peci habibana kok berbeda dengan lilitan Guru
Mulia Habib Umar, kenapa bib? Melihat Habib Jindan juga atau murid
Guru Mulia yg lainya sama dengan Guru Mulia.. Kalau boleh tahu
apakah ada makna khusus antara yg memanjang dengan yg seperti
habibana?

Syukron
alfaqir

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Do^a Guru Mulia untuk Habibana & pertanyaan – 2010/06/22 03:40
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. boleh saudaraku, Sayyidina Umar ra berdoa : Wahai Allah,
wafatkan aku dalam keadaan syahid namun ditanah wilayah Nabi Mu
Muhammad saw (Madinah) (Shahih Bukhari), dan kemudian Allah swt
mengabulkannya.
yg dilarang adalah doa karena putus asa.

2. bagi saya doa itu adalah tanda besarnya keperdulian beliau
terhadap pendosa ini, namun sekaligus peringatan bahwa perjuangan
yg hamba lakukan harus terus dilanjutkan, sekaligus instruksi
untuk jangan memikirkan ajal yg dekat, dan harus terus berjuang,
sungguh doa itu sangat berat bagi hamba, namun hamba Insya Allah
tetap taat pd perintah beliau, dan semoga tidak wafat sebelum
beliau ridho dan puas atas bakti hamba.

3. tidak memohon izin boleh saja jika diyakini pemiliknya
mengizinkan, jika tidak diyakini pemilik rumputnya mengizinkan
maka terkena dosa, menjual kambing itu menjadi haram hukumnya, dan
membelinya menjadi haram bagi yg mengetahuinya, namun halal jika
tak mengetahuinya, tapi menjadi syubhat saat memakannya.

4. mereka hanya menemukan kerangka kera, bukan kerangka manusia,
sebab teori mereka tertolak karena kera hingga kini masih ada,
semestinya jika teori mereka benar maka saat ini kera sudah tidak
ada, karena sudah menjadi manusia.

5. menggunakan imamah (sorban dikepala) mempunyai 4 riwayat dari
yg dilakukan Rasul saw, yaitu dengan membuka kedua telinga tidak
tertutup imamah, riwayat lainnya dengan kedua telinga tertutup,
riwayat lainnya dengan memakai buntut yg panjangnya tidak melebihi
satu hasta, riwayat lainnya tidak memakai buntut

Guru Mulia memadukan semua riwayat itu, yaitu sebelah kanan
menutup telinga, sebelah kiri membuka telinga, dan memakai buntut
imamah hanya setengah hasta, yg dg itu mencakup semua riwayat itu.

namun saya memegang sanad perintah beliau untuk tidak melebihi 5
hasta bagi pelajar, dan tidak melebihi 7 hasta jika sudah menikah
dan sudah mengajar, saya belum menemukan izin untuk lebih dari 7
hasta, berbeda dg beliau tentunya.

maka saya memakainya tidak melebihi 7 hasta, dan ketika saya
sesuaikan dalam memakainya, saya merasa lebih nyaman tdk dg buntut
dibelakang, karena banyak dibentur ratusan bahkan ribuan jamaah
dalam bersalaman, itu sering membuat imamah berubah posisi bahkan
dirisaukan lepas terlempar dari kepala karena benturan benturan
itu, maka saya memilik tanpa buntut, dg menutup dua telinga,
karena hal itu lebih nyaman bagi saya dan tidak melanggar perintah
beliau, jika saya memakai 9 hasta maka bisa mantap di kepala walau
dg buntut, namun itu melanggar larangan beliau.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=25433