lyla Dimana Allah? – 2007/11/25 01:53 Assalamu^alaikum.. Bib
Saya ingin minta bantuan habib, ada orang yang bertanya kpd saya.
dia berkata: “dimana Allah?”
lalu saya menjawab: “Allah ada tanpa tempat”
lalu dia berkata: “Allah ada diatas Arsy, dan itu ada di Al
qur^an”
saya kira dia menafsirkan ayat tersebut mentah2
apakah sebenarnya maksud penjelasan di Al qur^an bahwa Allah ada
di atas arsy? dan bagaimana saya memberi penjelasan kpd orang yg
seperti itu?
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/11/25 08:20 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Pengampunan Nya semoga selalu menyelimuti hari
hari anda,
Saudariku yg kumuliakan,
duh, pembahasannya cukup panjang, oleh sebb itu saya copy Paste
kan untuk anda dari artikel saya yg menjawab masalah ini dari buku
saya : “kenalilah akidahmu” : yaitu sbgbr :
AYAT TASYBIH
Mengenai ayat mutasyabih yg sebenarnya para Imam dan Muhadditsin
selalu berusaha menghindari untuk membahasnya, namun justru sangat
digandrungi oleh sebagian kelompok muslimin sesat masa kini,
mereka selalu mencoba menusuk kepada jantung tauhid yg sedikit
saja salah memahami maka akan terjatuh dalam jurang kemusyrikan,
seperti membahas bahwa Allah ada dilangit, mempunyai tangan, wajah
dll yg hanya membuat kerancuan dalam kesucian Tauhid ilahi pada
benak muslimin, akan tetapi karena semaraknya masalah ini diangkat
ke permukaan, maka perlu kita perjelas mengenai ayat ayat dan
hadits tersebut.
Sebagaimana makna Istiwa, yg sebagian kaum muslimin sesat sangat
gemar membahasnya dan mengatakan bahwa Allah itu bersemayam di
Arsy, dengan menafsirkan kalimat ISTIWA dengan makna BERSEMAYAM
atau ADA DI SUATU TEMPAT , entah darimana pula mereka menemukan
makna kalimat Istawa adalah semayam, padahal tak mungkin kita
katakan bahwa Allah itu bersemayam disuatu tempat, karena
bertentangan dengan ayat ayat dan Nash hadits lain, bila kita
mengatakan Allah ada di Arsy, maka dimana Allah sebelum Arsy itu
ada?, dan berarti Allah membutuhkan ruang, berarti berwujud
seperti makhluk, sedangkan dalam hadits qudsiy disebutkan Allah
swt turun kelangit yg terendah saat sepertiga malam terakhir,
sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim hadits no.758,
sedangkan kita memahami bahwa waktu di permukaan bumi terus
bergilir,
maka bila disuatu tempat adalah tengah malam, maka waktu tengah
malam itu tidak sirna, tapi terus berpindah ke arah barat dan
terus ke yang lebih barat, tentulah berarti Allah itu selalu
bergelantungan mengitari Bumi di langit yg terendah, maka semakin
ranculah pemahaman ini, dan menunjukkan rapuhnya pemahaman mereka,
jelaslah bahwa hujjah yg mengatakan Allah ada di Arsy telah
bertentangan dg hadits qudsiy diatas, yg berarti Allah itu tetap
di langit yg terendah dan tak pernah kembali ke Arsy, sedangkan
ayat itu mengatakan bahwa Allah ada di Arsy, dan hadits Qudsiy
mengatakan Allah dilangit yg terendah.
Berkata Al hafidh Almuhaddits Al Imam Malik rahimahullah ketika
datang seseorang yg bertanya makna ayat : Arrahmaanu alal
Arsyistawa , Imam Malik menjawab : Majhul, Ma qul, Imaan bihi
wajib, wa su al anhu bid ah (tdk diketahui maknanya, dan tidak
boleh mengatakannya mustahil, percaya akannya wajib, bertanya
tentang ini adalah Bid ah Munkarah), dan kulihat engkau ini orang
jahat, keluarkan dia..! , demikian ucapan Imam Malik pada penanya
ini, hingga ia mengatakannya : kulihat engkau ini orang jahat ,
lalu mengusirnya, tentunya seorang Imam Mulia yg menjadi Muhaddits
Tertinggi di Madinah Almunawwarah di masanya yg beliau itu Guru
Imam Syafii ini tak sembarang mengatakan ucapan seperti itu,
kecuali menjadi dalil bagi kita bahwa hanya orang orang yg tidak
baik yg mempermasalahkan masalah ini.
Lalu bagaimana dengan firman Nya : Mereka yg berbai at padamu
sungguh mereka telah berbai at pada Allah, Tangan Allah diatas
tangan mereka (QS Al Fath 10), dan disaat Bai at itu tak pernah
teriwayatkan bahwa ada tangan turun dari langit yg turut berbai at
pada sahabat.
Juga sebagaimana hadits qudsiy yg mana Allah berfirman :
Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya,
tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu, dan
Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah baginya
hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi
telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia
gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk
memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia
meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya…. (shahih Bukhari
hadits no.6137)
Maka hadits Qudsiy diatas tentunya jelas jelas menunjukkan bahwa
pendengaran, penglihatan, dan panca indera lainnya, bagi mereka yg
taat pada Allah akan dilimpahi cahaya kemegahan Allah, pertolongan
Allah, kekuatan Allah, keberkahan Allah, dan sungguh maknanya
bukanlah berarti Allah menjadi telinga, mata, tangan dan kakinya.
Masalah ayat/hadist tasybih (tangan/wajah) dalam ilmu tauhid
terdapat dua pendapat dalam menafsirkannya.
1.Pendapat Tafwidh ma a tanzih
2.Pendapat Ta wil
1. Madzhab tafwidh ma a tanzih yaitu mengambil dhahir lafadz dan
menyerahkan maknanya kpd Allah swt, dg i tiqad tanzih (mensucikan
Allah dari segala penyerupaan)
Ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal masalah hadist sifat, ia
berkata Nu;minu biha wa nushoddiq biha bilaa kaif wala makna ,
(Kita percaya dg hal itu, dan membenarkannya tanpa menanyakannya
bagaimana, dan tanpa makna) Madzhab inilah yg juga di pegang oleh
Imam Abu hanifah.
dan kini muncullah faham mujjassimah yaitu dhohirnya memegang
madzhab tafwidh tapi menyerupakan Allah dg mahluk, bukan seperti
para imam yg memegang madzhab tafwidh.
2. Madzhab takwil yaitu menakwilkan ayat/hadist tasybih sesuai dg
keesaan dan keagungan Allah swt, dan madzhab ini arjah (lebih baik
untuk diikuti) karena terdapat penjelasan dan menghilangkan awhaam
(khayalan dan syak wasangka) pada muslimin umumnya, sebagaimana
Imam Syafii, Imam Bukhari,Imam Nawawi dll. (syarah Jauharat
Attauhid oleh Imam Baajuri)
Pendapat ini juga terdapat dalam Al Qur an dan sunnah, juga banyak
dipakai oleh para sahabat, tabiin dan imam imam ahlussunnah
waljamaah.
seperti ayat :
Nasuullaha fanasiahum (mereka melupakan Allah maka Allah pun
lupa dengan mereka) (QS Attaubah:67),
dan ayat : Innaa nasiinaakum . (sungguh kami telah lupa pada
kalian QS Assajdah 14).
Dengan ayat ini kita tidak bisa menyifatkan sifat lupa kepada
Allah walaupun tercantum dalam Alqur an, dan kita tidak boleh
mengatakan Allah punya sifat lupa, tapi berbeda dg sifat lupa pada
diri makhluk, karena Allah berfirman : dan tiadalah tuhanmu itu
lupa (QS Maryam 64)
Dan juga diriwayatkan dalam hadtist Qudsiy bahwa Allah swt
berfirman : Wahai Keturunan Adam, Aku sakit dan kau tak menjenguk
Ku, maka berkatalah keturunan Adam : Wahai Allah, bagaimana aku
menjenguk Mu sedangkan Engkau Rabbul Alamin?, maka Allah menjawab
: Bukankah kau tahu hamba Ku fulan sakit dan kau tak mau
menjenguknya?, tahukah engkau bila kau menjenguknya maka akan kau
temui Aku disisinya? (Shahih Muslim hadits no.2569)
apakah kita bisa mensifatkan sakit kepada Allah tapi tidak seperti
sakitnya kita?
Berkata Imam Nawawi berkenaan hadits Qudsiy diatas dalam kitabnya
yaitu Syarah Annawawiy alaa Shahih Muslim bahwa yg dimaksud sakit
pada Allah adalah hamba Nya, dan kemuliaan serta kedekatan Nya
pada hamba Nya itu, wa ma na wajadtaniy indahu ya niy wajadta
tsawaabii wa karoomatii indahu dan makna ucapan : akan kau temui
aku disisinya adalah akan kau temui pahalaku dan kedermawanan Ku
dengan menjenguknya (Syarh Nawawi ala shahih Muslim Juz 16 hal
125)
Dan banyak pula para sahabat, tabiin, dan para Imam ahlussunnah
waljamaah yg berpegang pada pendapat Ta wil, seperti Imam Ibn
Abbas, Imam Malik, Imam Bukhari, Imam Tirmidziy, Imam Abul Hasan
Al Asy ariy, Imam Ibnul Jauziy dll (lihat Daf ussyubhat Attasybiih
oleh Imam Ibn Jauziy).
Maka jelaslah bahwa akal tak akan mampu memecahkan rahasia
keberadaan Allah swt, sebagaimana firman Nya : Maha Suci Tuhan Mu
Tuhan Yang Maha Memiliki Kemegahan dari apa apa yg mereka
sifatkan, maka salam sejahtera lah bagi para Rasul, dan segala
puji atas tuhan sekalian alam . (QS Asshaffat 180-182).
Walillahittaufiq
—-
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
lyla Re:Dimana Allah? – 2007/11/26 04:49 terima kasih atas
penjelasannya bib, tetapi saya sering mendengar orang berkata
“semua tergantung sama yang diatas” meskipun kita tahu yang
dimaksud adalah ALLAH, tetapi apakah boleh kita menyebut
demikian?…
sedangkan ALLAH sendiri tidak bertempat.. apa ada hukummya jika
kita berkata demikian?
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/11/26 17:14 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,
Saudariku yg kumuliakan,
hal itu boleh boleh saja, karena menunjuk keatas adalah isyarat
untuk keagungan, hal itu dibahas dalam tauhid, istilah seperti itu
lumrah, sebagaimana orang yg bersujud pada ka^bah, bukan berarti
menyembah ka^bah.
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
lyla Re:Dimana Allah? – 2007/11/27 05:42 Maaf bib saya hanya ingin
yakin seyakin2nya..
tetapi ketika saya bertanya kepada Habib Saugi as Shihab, beliau
berkata tidak boleh kita berkata begitu(tergantung sama yang
diatas) karna orang yang awam akan menganggap bahwa Allah benar2
ada di atas. sekali lagi saya mohon penjelasannya… dan maaf bila
saya banyak bertanya
terima kasih sebelumnya,,
Assalamu^alaikum….
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/11/28 00:40 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,
Saudariku yg kumuliakan,
hal itu berupa himbauan saja dan hati hati saja, karena tak pernah
dilarang dalam syariah, bahkan Rasul saw teriwayatkan berdoa
dengan mengangkat tangannya keatas,
isyarat dengan tangan itu adalah tanda bahwa arah yg paling mulia
untuk diisyaratkan adalah keatas, karena identik dg kemuliaan dan
ketinggian
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
lyla Re:Dimana Allah? – 2007/11/30 08:59 Assalamu^alaikum…..
Yang kucintai Habib Munzir Al-Musawa
Jawaban Habib diatas tidak menjawab pertanyaan saya. Yang saya
tanyakan bukan menyangkut hukum syariat atau hukum kias.
karna pertanyaan ini sangat penting bagi kita sesama muslim.
Menurut paham yang saya pelajari dari beliau Habib Syauqi Syahab,
bahwa ucapan(tergantung yang diatas) telah menyimpang dari kalimat
tauhid.
Apakah boleh men ta^zim kalimat atau ucapan Allah dengan ucapan
(tergantung yang diatas)?, sedangkan kita diajarkan dalampenekanan
dengan kalimat Laa Ilahaa (menghapus pengertian lain di diri kita,
melainkan) Ilallaah.
Menurut beliau, kita berjanji saja sesama muslim tidak boleh
meninggalkan ucapan Insya Allah. Sebagai umat Rasulullah kita
harus mempertahankan aqidah.
Dalam Tarikh/sejarah, ucapan tersebut adalah kepercayaan dalam
hindu (dewa2 yang diatas/kayangan). Begitu pula paham orang2
kejawen yang mengaku islam. Semoga habib menjawabnya, karena ada
Hadist Rasulullah yang menyatakan “Apabila kamu kurang memahami
sesuatu dalam Al qur^andan Sunnahku, kau pertanyakan kepada anak
cucuku yang ber-ILMU, kujamin kebenaran jawabannya itu.
terima kasih atas perhatiannya Bib…
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
NURYADIN Re:Dimana Allah? – 2007/11/30 16:16 Assalamu ^alaykum wr wb
Afwan ikut nimbrung.
Mungkin jawaban saya tidak ada artinya, karena yg Anda minta
adalah jawaban Habib.
Tapi sedikit masukan. Jika kita berkata: “Ini maunya orang2 atas.”
Itu bukan berarti bahwa orang2 itu tinggal di atas. Tetapi orang2
itu memiliki kedudukan (bersemayam pada suatu jabatan) yang
tinggi.
Hindu dan kejawen punya sejarah atas istilah ini bukan berarti
Islam mengambilnya dari hal yang sama.
Islam mengambilnya dari Al-Qur`an dan Hadits dimana kita
memulyakan Allah degan menyubt-Nya sebagai Robbiyal A^laa, Robb
Yang Mahaluhur, Yang bersemayam pada kemulyaan tertinggi, Yang
bersemayam pada arasy, kursi-Nya lebih mulya daripada kursi pak
RT, atau pun kursi pak RW, kursi pak Lurah/Kades, bahkan kursi pak
presiden dan para wakil rakyat.
Jika kita menyebut kursi pak Presiden, apakah yg dimaksud itu
adalah kursi mewah yang biasa diduduki pak Presiden? Tidak,
seseorang tidak akan menjadi presiden walau ia mencuri kursi mewah
tersebut dan mendudukinya setiap hari. Kepresidenan dimiliki
seseorang yang diangkat sebagai presiden. ^Kursi Kepresidenan^
adalah suatu istilah yang mengacu pada kedudukan dan kemulyaan.
Walau sang Presiden, katakanlah, tak pernah duduk, tetapi tetap
saja dikatakan bahwa orang itu telah duduk di kursi kepresidenan.
Tetap saja presiden itu juga disebut sebagai ^orang atas^. Begitu
juga dengan ^arsy dan ^atas^. Dan yang kita sebut sebagai Yang di
atas, tentunya adalah Allah Yang Mahaluhur.
Wallahu a^lam
Wassalamu ^alaykum wr wb
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/12/01 02:51 “Jawaban Habib diatas tidak
menjawab pertanyaan saya. Yang saya tanyakan bukan menyangkut
hukum syariat atau hukum kias”.
saudariku,
kalau jawaban yg anda inginkan bukan jawaban syariah dan qiyas,
maka darimana jawaban itu akan muncul?.
dalam islam hal itu tidak dilarang, jika dilarang maka munculkan
dalilnya, jangan mengharamkan sesuatu yg tidak diharamkan oleh
Allah swt, ini berarti membuat syariat baru diatas syariah Allah.
silahkan munculkan Larangan Alqur;an atau hadits Rasulullah saw
atas itu..?
Rasul saw berkata seraya menunjuk dg telunjuknya kelangit : Wahai
Allah maka saksikanlah.. Wahai Allah saksikanlah.. wahai Allah
saksikanlah.. (Shahih Muslim)
Rasul saw bersabda : “Kasih sayangilah penduduk bumi, maka kau
akan dikasih sayangi oleh yg dilangit” (HR Imam Baihaqiy pada
Syi^bul Iman hadits no.10.607, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.1847)
siapa yg dilangit ini..?, tentunya yg dimaksud adalah Allah swt,
padahal Allah swt tak bisa dikatakan ada dilangit, karena Allah
yang Maha menciptakan langit dari ketiadaan, dan Allah tak bisa
terikatr dengan waktu dan tempat.
lalu bagaimana dengan firman Allah swt dalam hadits Qudsi : “Jika
engkau mengunjungi orang sakit maka akan kau temukan Aku
disisinya” (Shahih Muslim hadits no.4661), apakah Allah ada
disebelah orang sakit?
maka menunjuk kelangit, juga tahiyyat dalam shalat dg menunjuk ke
ka^bah, bukan berarti ka;bah itu adalah Allah ada disana tentunya,
namun bukan dilarang melakukan itu, justru Rasul saw melakukannya
pendapat mana yg akan anda terima demi menentang perbuatan
sayyidina Muhammad..?
Sabda Rasulullah saw : Sebesar besar kejahatan muslimin pada
muslimin lainnnya adalah yg bertanya tentang sesuatu yg tak
diharamkan, menjadi diharamkan Karena sebab pertanyaannya” (Shahih
Muslim)
berhati hatilah wahai saudariku,
wallahu a^lam.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ventura1982 Re:Dimana Allah? – 2007/12/01 07:42 Assalaamu^alaikum
Warahmatullahi Wabarakaatuh….
Semoga kita semua didalam keridhoan Alloh Subhanahu Wata^ala.
Mohon Izinnya untuk berbagi.
Saudari Lyla…Islam itu Agama Ilmu & Ilmu itu luas sekali,
setiap Pertanyaan pastilah ada Jawabannya hanya saja jawabannya
itu bervariatif dan kadang kala tidak sesuai dengan apa yang
telah kita ketahui sebelumnya, Maaf sebelumnya disini saya tidak
bermaksud menggurui tapi hanya sharing saja, Apa yang sudah
saudari Lyla dapatkan dari guru saudari & saudari sudah merasa
yakin dengan hal tersebut maka itu sudah merupakan hal yg cukup
dan jangan mencari² atau membahasnya, terkecuali bila saudari
belum yakin dengan apa yang dijelaskan oleh guru saudari maka hal
itu boleh ditanyakan lagi kepada yang lain, tapi sepertinya
saudari sudah yaqin dengan jawaban dari guru saudari sebab dari
thread diatas sebelumnya menunjukan keyaqinan saudari dengan
pendapat guru saudari, bukankan itu sudah merupakan hal yang
cukup ?
Dalam Hadist Arba^in, Hadist yang ke 30 yang diriwayatkan dari
Abi Tsa^labah Al-khusanniy Jurtsum ibni Nashir Radhiallahu Anhu
pada akhir hadist tersebut disebutkan
وَسَكَتَ عَنْ أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلاَ تَبْحَثُوا عَنْهَا.
Artinya : Dan (Alloh) diam atas segala sesuatu merupakan rahmat
bagimu, bukan (Alloh) lupa, maka janganlah engkau mencari/
membahasnya.
Semoga kita semua dirizqikan mendapatkan guru yang Mursyid yang
bisa dijadikan panutan dan sandaran apabila kita menemukan hal²
yang musykil dan yang paling penting adalah yang bermadzhab
supaya ilmu yang kita peroleh itu bisa bersanad hingga Rasulillah
Shalallahu alaihi wasalam.
Wallahu^alam
Wassalamu^alaikum
Hartono – Mangga Besar XIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
BudhiSuci Re:Dimana Allah? – 2007/12/02 12:46 interupsi..
kayaknya saudara hartono memperkeruh jawaban,
ton, habib syaugi ni ude tentu bermazhab, bukan wahabi yg ga
bermadzhab, jawaban ente kok kemane2, malah nambain ruwet, urusan
“diem dari beberapa masalah” bukan berarti orang ga bole nanya
wan..
kalau sanad ilmunye…, kayaknye dari jawaban itu aja udah
ketahuan batas ilmunye,
untuk neng layla, hati hati dg jawaban anti, ga mau jawaban dari
syariah itu bisa murtat hukumnye jika benar benar menolak,
ga mau jawaban dari qiyas itu berarti ga mau pake akal, lalu mau
pake ape neng?, dengkul?
jangan2 neng layla salah tangkap dari hb syaugi kalee, atau
habibnya lagi sakit gigi jadi bawaan ngomong apa juga ga boleh..
sorry..
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/12/02 15:01 diskusi boleh diteruskan dan
jaga akhlak.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ventura1982 Re:Dimana Allah? – 2007/12/02 23:33 BudhiSuci tulis:
interupsi..
kayaknya saudara hartono memperkeruh jawaban,
ton, habib syaugi ni ude tentu bermazhab, bukan wahabi yg ga
bermadzhab, jawaban ente kok kemane2, malah nambain ruwet, urusan
“diem dari beberapa masalah” bukan berarti orang ga bole nanya
wan..
kalau sanad ilmunye…, kayaknye dari jawaban itu aja udah
ketahuan batas ilmunye,
untuk neng layla, hati hati dg jawaban anti, ga mau jawaban dari
syariah itu bisa murtat hukumnye jika benar benar menolak,
ga mau jawaban dari qiyas itu berarti ga mau pake akal, lalu mau
pake ape neng?, dengkul?
jangan2 neng layla salah tangkap dari hb syaugi kalee, atau
habibnya lagi sakit gigi jadi bawaan ngomong apa juga ga boleh..
sorry..
Maaf saudara BudhiSuci, sepertinya antum salah paham dengan apa
yang saya tulis, yang pertama saya disini bukan berkapasitas
memberikan jawaban,hanya ingin berbagi saja, mengenai yang berhak
adalah Yang mulia tuan habib Munzir selaku pembimbing dalam Forum
ini, sepertinya antum juga salah paham mengenai perkataan saya
mengenai guru yang bermadzhab, saya disitu tidak menyebutkan
bahwa yang mulia tuan habib Syauqi tidak bermadzhab,saya ta^dzim
dengan beliau tapi disini saya hanya memohonkan kepada Alloh
Subhanahu Wata^ala agar kita semua dirizqikan mendapatkan guru
yang mursyid & bermadzhab dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
itu saja, seperti pesan dari guru saya seperti itu.karena
sekarang ini sulit sekali mendapatkan guru seperti itu.
Diam dengan berbagai urusan memang bukan nggak boleh nanya
saudaraku, tapi apabila yang ditanya suatu pertanyaan yang sudah
dia yakini untuk apa ditanyakan lagi ?
Dan mohon maaf bila ada perkataan saya diforum ini membuat salah
penafsiran dari saudara²ku, Mohon masukannya apabila diri ini
salah, dan terima kasih kepada saudara BudhiSuci yang
mengingatkan saya.
Dan Mohon bimbingan dari Yang mulia Tuan Habib Munzir agar saya
yang tidak memiliki ilmu ini bisa belajar diforum ini.
Wassalamu^alaikum
Hartono – Mangga Besar XIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/12/03 05:26 Hayyakumullah.. semoga Allah
menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
lyla Re:Dimana Allah? – 2007/12/03 07:58 Assalamu^alaikum Habib Munzir
Saya hanya ingin Habib mengkoreksi jika ada yang salah dengan apa
yang saya ketahui tentang tauhid selama saya belajar.
1.Allah ada tanpa permulaan dan ada tanpa akhiran.
2.Allah ada tanpa tempat dan arah.
3.Allah berbeda dari mahluknya dari satu sisi maupun semua sisi.
4.Mempercayai Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir.
5.Membenarkan semua perkataan Nabi Muhammad itu berasal dari wahyu
Allah dan benar adanya.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Dimana Allah? – 2007/12/03 13:36 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari
anda,
Saudariku yg kumuliakan,
Alhamdulillah.., semua yg anda sampaikan adalah dari Tauhid murni,
dan hal hal itu sangat banyak dimungkiri oleh wahabi dan kalangan
sesat lainnya, niat mereka ingin memurnikan tauhid, justru mereka
memperkeruh tauhid,
Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=9626