ASALAMualaikum yahabibi. – 2006/11/25

0

sofyan2001 ASALAMualaikum yahabibi. – 2006/11/25 22:44 Alhamdulillah
wasolamuala nabiyi mustafah muhammad s,a,w.
to habibana yg slalu dlm naungan illahi rabbani.
di sini ana mau menayakan tentang:
1.mengapa kita dihrskan utk mencintai habaib?

sekian dari saya sihambah yg penuh dng doosa
SOFYAN.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:ASALAMualaikum yahabibi. – 2006/11/26 06:19 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat Nya semoga selalu melimpah pd anda dan keluarga,

harus cinta pada habaib?, baiknya anda perjelas dulu makna habaib
disini, habaib berarti para kekasih, namun makna yg anda tanyakan
adalah : “mengapa harus cinta kepada keturunan Rasulullah saw”,
itulah pertanyaan yg ingin anda tanyakan bukan?.

Firman Allah : Katakanlah (wahai Muhammad saw) aku tidak minta
upah balasan apa apa atas dakwah ini, selain kecintaan pada
keluargaku” (QSAssyura 23)

berikhtilaf para ulama mengenai makna ayat diatas, sebagian
mengatakannya kerabat Rasul saw dari semua Qureisy, adapula yg
berpendapat adalah ahlulbait dan keturunan Rasul saw hingga akhir
zaman.

nah, ulama yg berpendapat dengan pendapat kedua diatas, maka
melahirkan fatwa bahwa kecintaan pada para habaib (keturunan Rasul
saw) menjadi wajib hukumnya, karena merupakan perintah Allah swt.

namun baiknya kita mengambil jalan tengah dari kedua pendapat ini,
baiknya kita jadikan kecintaan kita kepada para habaib adalah
sebagai sebutir tanda kecintaan kita kepada Rasul saw,

maka tentunya bila ada pelanggaran atau pengingkaran syariah oleh
para habaib itu kita tidak membelanya dan menganggapnya tetap
benar, justru selayaknya kita menegurnya, demikianlah kecintaan yg
hakiki kepada Nabi saw.

sebagaimana cinta seseorang pada majikannya adalah menegur anak si
majikan bila anaknya berbuat salah, misalnya mabuk, atau
menggunakan narkotika, atau mencuri,

dan justru bila kita melihat anak majikan kita berbuat kejahatan
dan kita biarkan, misalnya ia mabuk malah kita biarkan, atau kita
berkata : “ah.. biar saja, toh dia anak majikan kita, ngga pantas
kita menegurnya!”.

maka hal itu pada hakikatnya merupakan pengkhianatan pada majikan
kita, bukankah demikian?

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1850

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments