naga Sholawat – 2007/11/13 23:02 Assalammua^laikum Wr.Wb
Habib saya minta maaf mengganggu waktu Habib. Ada beberapa hal
yang ingin saya pertanyakan dan saya mohon dibantu untuk dijawab
dan lebih diperjelas kembali.
Begini.. ..Habib ..
Ada sekelompok kawan saya yang tidak menyukai sholawat dimana
acuan dalil yang mereka pegang seperti dibawah ini. Dan juga
beberapa alasan yang mereka katakan seperti dibawah ini. Oleh
karena itu karena saya masih banyak alfanya maka saya mohon Habib
bisa menjelaskanya lebih jauh.
Dan saya juga mohon Habib ijazahkan atas artikel-artikel yang
tertulis pada majelisrasul ini untuk saya sampaikan kembali kepada
rekan-rekan saya dirumah.
Baik Habib itu saja lebih kurangnya saya mohon maaf, untuk
dalil-dalil penyanggah atas penggunaan sholawat seperti dibawah
ini.
Wassalammua^laikum Wr.Wb
1. Firman Allah:
قُلِ ادْعُوا الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُوْنِهِ فَلاَ يَمْلِكُوْنَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلاَ تَحِْويْلاً
“Katakanlah: ^Panggillah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan)
selain Allah.
Maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan
bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya.” (Al-Isra: 56)
Para ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
segolongan kaum yang berdo a kepada Al Masih Isa, atau malaikat,
ataukah sosok-sosok yang shalih dari kalangan jin. (Lihat Tafsir
Ibnu Katsir 3/47-48)
2- Bagaimana mungkin Rasulullah shallallahu alaihi wasallam rela
dikatakan bahwa dirinya mampu melepaskan ikatan (kesulitan),
menghilangkan kesusahan, dsb, sedangkan Al Qur an menyuruh beliau
untuk berkata:
قُلْ لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاءَ اللهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ
لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوْءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيْرٌ وَبَشِيْرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُوْنَ
“Katakanlah: ^Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku
dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki
Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku
membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan
pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman^.” (Al-A raf:
188)
Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam,
lalu mengatakan, “Berdasarkan kehendak Allah dan kehendakmu . Maka
beliau bersabda:
أَجَعَلْتَنِيْ للهِ نِدًّا؟ قُلْ مَا شَاءَ اللهُ وَحْدَهُ
Apakah engkau hendak menjadikan bagi Allah sekutu? Ucapkanlah:
Berdasarkan kehendak Allah semata. (HR. An-Nasai dengan sanad
yang hasan)
(Lihat Minhaj Al-Firqatin Najiyah 227-228, Muhammad Jamil Zainu)
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ventura1982 Re:Sholawat – 2007/11/20 00:21 Wa^alaikumsalaam warahmatullahi
wabarakaatuh…
Akhi mohon maaf ana ingin memberikan pendapat mengenai pertanyaan
akhi, insya Alloh yang mulia tuan habib akan mengoreksinya
apabila apa yang ana tuliskan disini ada yang salah.
Ana tidak akan membahas panjang lebar apa² yang ada dipoin²
pendapat dari dalil yang teman akhi sebutkan diatas, tapi ana
ingin menyampaikan bahwa sholawat itu bukan Nabi yang suruh tapi
melainkan perintah Alloh pada salah surah dalam al-qur^an kalau
tidak salah surah Al-Ahzab ayat 56 (mohon koreksinya bila salah).
“Innallaha Wa Malaaikatahu Yushalluu^alannabiy…Yaa
Ayyuhalladziina aamanu Sholluu^alahi Wassalimmuutasliimaa ”
Yang artinya :
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada
Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian
kepada Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya
Jadi jelas disini bahwa Sholawat itu adalah bukti penghormatan &
kecintaan kita kepada Nabi Muhammad Sholallahu ^alahi Wasallam,
bagi mereka yang tidak menyukai Sholawat lalu apa yang mereka
sukai ?
Sebab mengapa kita dianjurkan bersholawat, sebenarnya pahala
bersholawat itu juga akan kembali kepada diri kita sendiri yang
bersholawat kepada beliau Sholallahu ^alahi Wasallam, sebab
Seluruh apa yang ada dialam ini dari dunia hingga Akhirat
semuanya telah Alloh berikan kepada Nabi kita Muhammad Sholallahu
^alahi Wasallam, kemuliaan & keberkahaannya sudah penuh bila
diibaratkan sebuah ember itu airnya sudah tumpah, nah tumpahan /
luberannya itu yang kita harapkan sebab dari sholawat kita kepada
beliau Sholallahu ^alahi Wasallam.
Wallahu^alam
Wassalaamu^alaikum
Hartono – Mangga Besar XIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Sholawat – 2007/11/20 03:41 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Limpahan Rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu menyelimuti hari
hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
ayat ayat itu adalah untuk mereka yg menyembah selain Allah, dan
berkeyakinan bahwa ada yg juga berkuasa selain Allah, mereka ini
menakwil nakwilkan dengan kebodohannya,
apakah meminta pada selain Allah musyrik?, lalu anda akan
memusyrikkan semua pengemis dimuka bumi?
kalau saya meminta pada anda untuk memberi saya bantuan, atas
nasihat, atau uang, atau pertolongan, apakah saya musyrik?,
tentunya ini kekeruhan akidah yg nyata.
sedangkan ayat itu dengan jelas justru menjelaskan bahwa Rasul saw
dapat memberi manfaat dengan izin Allah, dan memang Allah telah
mengizinkan beliau saw, sebagaimana beliau menyampaikan dakwahpun
dengan izin Allah,
kita semua berbicara, melihat, mendengar, kesemuanya dg izin
Allah, jika ada orang yg berkata bahwa ia bisa melihat, mendengar,
berbicara adalah karena ia menciptakannya sendiri dan menafikan
anugerah Allah maka ia bisa terjerumus dalam kemusyrikan,
ayat ayat itu tak mengatakan bahwa Rasul saw tak bisa berbuat
apa2, namun beliau tak bisa berbuat apa apa kecuali dg izin
Allah.., maka jelaslah sudah bahwa Allah mengizinkan beliau
berbuat,
jelasnya berikut saya nukilkan dari buku saya : “Kenalilah
akidahmu”, Bab Istighatsah.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
maaf jawaban saya terlambat, saya baru kembali dari kunjungan
dakwah ke Malaysia selama 1 minggu dan saya tidak sempat online.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Sholawat – 2007/11/20 03:42 Istighatsah adalah memanggil nama
seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok
muslimin hal ini langsung di vonis syirik, namun vonis mereka itu
hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam,
pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta
pertolongannya adalah hal yg diperbolehkan selama ia seorang
Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi
Allah swt, tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat,
karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan
kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia
dalam kemusyrikan yg nyata, karena seluruh manfaat dan mudharrat
berasal dari Allah swt, maka kehidupan dan kematian tak bisa
membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah
swt, ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi
manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan
telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah
sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, padahal
manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak
bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.
Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yg bisa
menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter,
maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan
kesembuhan, yg bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari
petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.
Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil
manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yg telah mati daripada yg
masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan
kehidupan, modernisasi dlsb, kesemua para pelopornya telah wafat,
dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non
muslim, seperti teori Einstein dan teori2 lainnya, kita masih
mengambil manfaat dari yg mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari
kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma
bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya,
namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil
manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada
Allah.
Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau
saw : Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat
sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu
mereka ber istighatsah kepada Adam, lalu kepada Musa, lalu kepada
Muhammad saw (Shahih Bukhari hadits no.1405), juga banyak
terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih
Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih
yg rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para
nabi dan rasul, bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa
mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah
dari semua manusai.. dst.. dst…hingga akhirnya mereka ber
Istighatsah memanggil manggil Muhammad saw
Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah,
bahwa Rasul saw menceritakan orang orang ber istighatsah kepada
manusia, dan rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah
Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad
saw.
Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yg
silam, bagaimana air laut yg setinggi 30 meter dengan kecepatan
300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh
masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yg lari ke
makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki
oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di
makam2 shalihin itu terdapat benteng yg tak terlihat membentengi
air bah itu, yg itu sebagai isyarat ilahi bahwa demikianlah Allah
memuliakan tubuh yg taat pada Nya swt, tubuh tubuh tak bernyawa
itu Allah jadikan benteng untuk mereka yg hidup.., tubuh yg tak
bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya swt
kepada mereka mereka yg berlindung dan lari ke makam mereka.
Kesimpulannya : mereka yg lari berlindung pada hamba hamba Allah
yg shalih mereka selamat, mereka yg lari ke masjid masjid tua yg
bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat,
mereka yg lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yg lari
mencari tim SAR tidak selamat..
Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai
perantara perlindungan Nya swt?, kenapa bukan orang yg hidup?,
kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.
Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah
pada shalihin.
Walillahittaufiq
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=9387