istilah kultus – 2008/08/06

0

rus istilah kultus – 2008/08/06 18:22 assalamu^alaikum….
salam kedamaian untuk kita semua semoga senantiasa Allah SWT
mencurahkan kedamaian, kesehatan dan kesejahteraan serta bimbingan
hidayah-Nya pada kita semua…

Habib Munzir yang saya hormati,
ada yang bergelayut dibenak saya tatkala saya membaca atau
mendengar akan kata “kultus”. terlebih dalam berdiskusi dengan
para wahaby/salafy. kata itu senantiasa muncul.
jangan terjebak kultus individu… dll…

mohon pencerahannya habib tentang hal tersebut.

wassalamu^alaikum…
Rusmanto

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:istilah kultus – 2008/08/07 13:24 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Cahaya Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda
dengan kebahagiaan,

Saudaraku yg kumuliakan,
kultus adalah menuhankan, tentunya itu adalah untuk Isa as yg
dituhankan oleh Nasrani, dan Uzair yg dituhankan Yahudi, atau yg
disembah sebagai tuhan selain Allah,

namun mereka menjatuhkan istilah itu pada aswaja karena memuliakan
Rasul saw, tentunya bukan pada tempatnya,

berikut nukilan jawaban saya, namun cukup tajam dan keras, maaf
ini bukan ditujukan pada anda, tapi pada pertanyaan mereka yg
sangat tajam terhadap kita :

sifat penentangan dan penuduhan dan kebencian atas orang orang yg
mengagungkan ulama, adalah sifat warisan Iblis, sebagaimana Iblis
adalah ahlussujud, beribu tahun ia tak menyekutukan Allah swt,
namun Iblis tak mau memuliakan orang yg dimuliakan Allah, padahal
jika Iblis disuruh sujud pada Allah maka ia pasti taat pada Allah
swt, namun Iblis tak mau memuliakan orang yg mulia, ia tak mau
sujud pada makhluk, ia tak merasa sama dengan Adam as bahkan lebih
mulia, ia tak mau memandang bahwa Adam as ini walau dicipta dari
tanah namun ia dimuliakan Allah swt,

dan Adam as dimuliakan Allah dengan ilmu yg melebihi Iblis dan
para malaikat, sebagaimana firman Nya swt : Dan Allah mengajari
Adam akan nama nama (nama nama ciptaan Nya swt) kesemuanya, lalu
Allah menunjukkan itu semua kepada para malaikat dan berkata :
Kabarkan pada Ku nama nama ini semua?, mereka (malaikat) menjawab
: Maha suci engkau, kami tak memiliki ilmu kecuali yg Kau ajarkan,
sungguh Engkau Maha Mengetahui dan Maha Menghakimi, maka Allah swt
berkata pada Adam (as) : Wahai Adam, kabarkan pada mereka (para
malaikat) tentang nama nama itu dst (QS Al Baqarah 30-33).

Demikianlah sifat Iblis, dan sifat ini terwariskan dan tertitiskan
pada wahabi, mereka menentang memuliakan Rasul saw dan ulama,
padahal para sahabat sangat mengagungkan Rasul saw, mereka
berebutan air bekas wudhu Rasulullah saw dan mengusapkannya
kewajah dan tangannya (Shahih Bukhari), mereka juga berebutan
Rambut Rasulullah saw (Shahih Bukhari) dan banyak lagi tentang
pengagungan para sahabat pada Nabi saw (mengenai belasan riwayat
shahih akan ini silahkan rujuk artikel kami yg berjudul : TABARRUK
yg dapat dilihat di kolom artikel di web ini).

Iblis tak diam, ia terus mencari orang orang yg akan dititisi
sifat sifatnya sebagaimana ketika datang seseorang dari Najd yg
tidak sopan pada nabi saw dan ketika Nabi saw membagi bagi kepada
sebagian dari mereka maka orang itu berkata : “bertakwalah pada
Allah wahai Muhammad!”, (maksudnya adalah : kau harus adil dalam
pembagian ini!), maka Rasul saw menjawab dg marah : “siapa yg taat
pada Allah kalau aku bermaksiat pada Allah..?!”, lalu orang itu
hampir dibunuh, lalu Rasul saw melarangnya, dan Rasul saw berkata
: “akan keluar dari keturunan orang ini orang orang yg membaca
Alqur^an dan tidak melebihi tenggorokannya, mereka semakin jauh
dari agama bagaikan panah menjauh dari busurnya, mereka memusuhi
orang islam dan membiarkan para penyembah berhala, bila kujumpai
mereka maka akan kuperangi mereka sebagaimana diperanginya kaum
^Aad”. (Shahih Bukhari)

Inilah yg diwanti wanti oleh Rasul saw, sifat iblis yg tak
menghormati para nabi, muncul pada orang Najdi itu, yg kemudian
Rasul saw berkata dari keturunan orang itu akan muncul wahabi ini,
mereka memerangi orang muslim, dan mereka tak memerangi orang yg
menyembah berhala,

Orang wahabi terus memerangi orang muslim, yg sholat, puasa,
zakat, haji dll, mereka dianggap musyrik hanya karena memajang
foto orang shalih, padahal mereka sama sekali tak menyembahnya,
atau berziarah kubur yg itu jelas jelas sunnah, namun dikatakan
Musyrik,

Sepanjang adanya foto orang shalih di ummat ini yg memajangnya
adakah yg menganggapnya tuhan?, lalu ada apa dengan penuduhan
musyrik ini?,

Ummat ummat terdahulu menyembah patung, lalu muslimin sujud pula
pada ka^bah, bukankah kabah itu batu?, kenapa sujud padanya?,

Lalu mengapa malaikat diperintah sujud pada makhluk?, dalam
peristiwa ini menurut versi pemikiran wahabi, maka yg tauhidnya
suci hanyalah Iblis, karena hanya Iblis yg tak mau sujud pada
makhluk, dan para malaikat itu semuanya musyrik, karena sujud pada
makhluk.

Rasul saw bersabda : “Aku tak takut kemusyrikan menimpa kalian, yg
kutakutkan adalah keluasan dunia yg menimpa kalian (sebagaimana
Saudi Arabia dan Negara wahabi lainnya) (Shahih Bukhari).

Jelaslah sudah bahwa Rasul saw telah menjawab seluruh fitnah
mereka, bahwa Rasul saw tak merisaukan syirik akan menimpa
ummatnya, hanya Iblis saja yg tak rela muslimin memuliakan ulama,
Iblis ingin muslimin ini sama sama dengannya, tak memuliakan
siapapun selain Allah swt,
namun justru tempat mereka adalah kekal di neraka.

Mengenai membangun diatas kuburnya tempat ibadah Berkata Al Hafidh
Al Imam Ibn Hajar : Berkata Imam Al Baidhawiy : ketika orang
yahudi dan nasrani bersujud pada kubur para nabi mereka dan
berkiblat dan menghadap pada kubur mereka dan menyembahnya dan
mereka membuat patung patungnya, maka Rasul saw melaknat mereka,
dan melarang muslimin berbuat itu, tapi kalau menjadikan masjid di
dekat kuburan orang shalih dengan niat bertabarruk dengan
kedekatan pada mereka tanpa penyembahan dg merubah kiblat
kepadanya maka tidak termasuk pada ucapan yg dimaksud hadits itu
(Fathul Bari Al Masyhur Juz 1 hal 525)

Lalu mengapa para Imam membiarkan Qubbah Rasulullah saw yg semegah
itu?, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafii, Imam Bukhari,
Imam Ahmad bin Hanbal, dan ratusan para Huffadh dan Muhaddits
lainnya membiarkan kuburan kuburan dan kubah kubah menonjol,
apakah mereka tak mengerti ilmu?

Tentunya jawabannya bahwa yg dilarang adalah jika untuk
penyembahan maka hancurkanlah, jika untuk tabarruk maka hal itu
boleh boleh saja.

Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar ra bila datang dari
perjalanan dan tiba di Madinah maka ia segera masuk masjid dan
mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : Assalamualaika Yaa
Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah
(wahai ayahku) . (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)

Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra
berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa,
lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra (Sunan Imam Baihaqiy
ALkubra hadits no.10052).

mereka tak mau memuliakan Rasul saw, duianggapnya Rasul saw sama
saja dg mereka, bisa salah, mesti ditegur, dan tak beradab pada
Rasul saw, padahal Allah swt telah berfirman : “wahai orang orang
yg beriman, jangan kalian mengeraskan suara dihadapan Nabi saw
sebagaimana kalian saling mengeraskan suara satu sama lain, akan
jatuh (terhapus) pahala kalian tanpa kalian sadari”(Qs Alhujurat
2).

jangankan menyalahkan, bahkan mengeraskan suarapun sampai
sedemikian kerasnya ancaman Allah swt.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=17150

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments