MuhammadSulton MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2007/09/12 20:12
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, segela puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Shalawat dan salam
semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
MUHAMMAD SAW.
Saudara saudari member / pengunjung setia web Majelis
Rasulullah saw yang di rahmati Allah. Sehubungan dengan
subject di atas perkenan kami moderator milis MR untuk
memperkenalkan milis yang baru aja kami bentuk yaitu milis
Majelis Rasulullah di alamat http://groups.yahoo.com/group/
majelisrasulullah
Seiring dengan nasehat dan doa serat ijin dari Habibana Munzir
maka kami memberanikan diri untuk mengundang para member web
MR yang kita cintai ini untuk turut bergabung dan meramaikan
milis MR tersebut.
Adapun tujuan di buat dan di bentuknya milis ini oleh kawan
kawan member web MR adalah untuk wadah silaturahmi dan tempat
untuk bertukar pikiran serta berbagi ilmu yang bermanfaat bagi
saudara/i sekalian tentu juga kita mengharapkan Ridho dari
Allah SWT.
Akhir kata kami mengharapkan bantuan dan sumbangsih saudara/i
lainnya untuk turut serta meramaikan milis tersebut sambil
terus berguru kepada Habibana Munzir di web resmi Majelis
Rasulullah www.majelisrasullah.org ini.
Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita ini dan juga semoga
Allah senantiasa memberikan kesahatan dan kasih sayangNYA
kepada Guru kita Al Habib Munzir AlMusawa berserta keluarganya
dan juga jamaah Majelis Rasulullah SAW di manapun berada.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Muhammad Sulton
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
danang767 Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2007/10/07 07:45
Assalamu^alaikum wahai pengidola Rasulullah saw
Alhamdulillah, saya sudah mendaftar di milis…
salam kenal untuk semuanya
(danang767)
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
edisuro Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2007/10/10 01:25
Assalammualaikum, insyaallah saya akan ikut nimbrung
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ardyaydrus Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2007/12/26 06:46 alhamdulillah
ana juga udah join
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
mujtaba Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2008/01/09 22:16 Alhamdulillah
Ana, sudah gabung juga, salam kenal buat semua
( Mujtaba)
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
elhawy Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2008/03/28 07:17
assalamualaikum.. ana pendatang baru mau ikutan nimba ilmu
disini..
n kbtulan td dpt oleh2 brgkl tmn2 brkenan menci2pi..
Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi
Belakangan ini kata ^salaf^ semakin populer. Bermunculan pula
kelompok yang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh
dan derivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip
saling mengklaim bahwa dialah yang paling sempurna mengikuti jalan
salaf. Runyamnya jika ternyata kelompok tersebut berbeda dengan
generasi pendahulunya dalam banyak hal. Kenyataan ini tak jarang
membuat umat islam bingung, terutama mereka yang hanya
mengandalkan buku-buku terjemahan untuk memperluas wawasan
keislamannya. Lalu siapa pengikut salaf sebenarnya? Apakah
kelompok yang konsisten menapak jejak salaf ataukah kelompok yang
hanya menggunakan nama salafi?.
Tulisan ini mencoba menjawab kebingungan di atas dan menguak siapa
pengikut salaf sebenarnya.
Istilah salafi berasal dari kata salaf yang berarti terdahulu.
Menurut ahlussunnah yang dimaksud salaf adalah para ulama^ empat
madzhab dan ulama sebelumnya yang kapasitas ilmu dan amalnya tidak
diragukan lagi dan mempunyai sanad (mata rantai keilmuan) sampai
pada Nabi SAW.
Namun belakangan muncul sekelompok orang yang melabeli diri dengan
nama salafi dan aktif memakai nama tersebut pada buku-bukunya.
Kelompok yang berslogan kembali pada alqur^an dan sunnah
tersebut mengaku merujuk langsung kepada para sahabat yang hidup
pada masa Nabi SAW, tanpa harus melewati para ulama empat madzhab.
Bahkan menurut sebagian mereka, diharamkan mengikuti madzhab
tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Syekh Abdul Aziz bin Baz
dalam salah satu majalah di Arab Saudi, dia juga menyatakan tidak
mengikuti madzhab Imam Ahmad bin Hanbal.
Pernyataan di atas menimbulkan pertanyaan besar di kalangan umat
islam yang berpikir obyektif. Sebab dalam catatan sejarah,
ulama-ulama besar pendahulu mereka adalah penganut madzhabImam
Ahmad bin Hanbal. Sebut saja Syekh Ibnu Taimiyah,Ibnul Qayyim,
Ibnu Rajab, Ibnu Abdil Hadi, Ibnu Qatadah, kemudian juga menyusul
setelahnya Al Zarkasyi, Mura^i, Ibnu Yusuf, Ibnu Habirah, Al
Hajjawiy, Al Mardaway, Al Ba^ly, Al Buhti dan Ibnu Muflih. Serta
yang terakhir Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab beserta
anak-anaknya, juga mufti Muhammad bin Ibrahim, dan Ibnu Hamid,
semoga rahmat Allah atas mereka semua.
Ironis sekali memang, apakah berarti imam ahmad bin hanbal dan
para imam lainnya tidak berpegang teguh pada Al-Qur^an dan sunnah?
sehingga kelompok ini tidak perlu mengikuti para pendahulunya
dalam bermadzhab?. Apabila mereka sudah mengesampingkan kewajiban
bermadzhab dan tidak mengikuti para salafnya, layakkah mereka
menyatakan dirinya salafy?
Belum lagi aksi manipulasi mereka terhadap ilmu pengetahuan.
Mereka memalsukan sebagian dari kitab kitab karya ulama^ salaf.
Sebagai contoh, kitab Al Adzkar karya Imam Nawawi cetakan Darul
Huda, Riyadh, 1409 H, yang ditahqiq oleh Abdul Qadir asy Syami.
Pada halaman 295, pasal tentang ziarah ke makam Nabi SAW, dirubah
judulnya menjadi pasal tentang ziarah ke masjid Nabi SAW. Beberapa
baris di awal dan akhir pasal itu juga dihapus. Mereka juga dengan
sengaja menghilangkan kisah tentang al Utbiy yang diceritakan Imam
Nawawi dalam kitab tersebut.
Untuk diketahui, al Utbiy (guru Imam Syafi^i) pernah menyaksikan
seorang arab pedalaman berziarah dan bertawassul kepada Nabi SAW.
Kemudian Al Utbiy bermimpi bertemu Nabi SAW, lalu Nabi menyuruhnya
memberitahukan pada orang dusun tersebut bahwa ia diampuni Allah
berkat ziarah dan tawassul-Nya. Imam Nawawi juga menceritakan
kisah ini dalam kitab Majmu^ dan Mughni.
Pemalsuan juga mereka lakukan terhadap kitab Hasyiah Shawi atas
Tafsir Jalalain dengan membuang bagian-bagian yang tidak cocok
dengan pandangannya. Hal itu mereka lakukan pula terhadap kitab
Hasyiah Ibnu Abidin dalam madzhab Hanafi dengan menghilangkan
pasal khusus yang menceritakan para wali, abdal dan orang-orang
sholeh.
Parahnya, kitab karya Ibnu Taimiyah yang dianggap sakral juga tak
luput dari aksi mereka. Pada penerbitan terakhir kumpulan fatwa
Syekh Ibnu Taimiyah, mereka membuang juz 10 yang berisi tentang
ilmu suluk dan tasawwuf. (Alhamdulilah, penulis memiliki cetakan
yang lama)
Bukankah ini semua perbuatan dzalim? Mereka jelas-jelas melanggar
hak cipta karya intelektual para pengarang dan melecehkan
karya-karya monumental yang sangat bernilai dalam dunia islam.
Lebih dari itu, tindakan ini juga merupakan pengaburan fakta dan
ketidakjujuran terhadap dunia ilmu pengetahuan yang menjunjung
tinggi sikap transparansi dan obyektivitas.
MENGIKUTI SALAF?
Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan masalah tasawwuf,
maulid, talqin mayyit, ziarah dan lain-lain yang terdapat dalam
kitab-kitab para ulama pendahulu wahabi. Ironisnya, sikap mereka
sekarang justru bertolak belakang dengan pendapat ulama mereka
sendiri.
Pertama, tentang tasawuf. Dalam kumpulan jilid 10 hal 507 Syekh
Ibnu Taimiyah berkata, Para imam sufi dan para syekh yang dulu
dikenal luas, seperti Imam Juneid bin Muhammad beserta
pengikutnya, Syekh Abdul Qadir al-Jailani serta lainnya, adalah
orang-orang yang paling teguh dalam melaksaankan perintah dan
menjauhi larangan Allah. Syekh Abdul Qadir al-Jailani,
kalam-kalamnya secara keseluruhan berisi anjuran untuk mengikuti
ajaran syariat dan menjauhi larangan serta bersabar menerima
takdir Allah.
Dalam Madarijus salikin hal. 307 jilid 2 Ibnul Qayyim
Al-Jauziyah berkata, Agama secara menyeluruh adalah akhlak,
barang siapa melebihi dirimu dalam akhlak, berarti ia melebihi
dirimu dalam agama. Demikian pula tasawuf, Imam al Kattani
berkata, Tasawwuf adalah akhlak, barangsiapa melebihi dirimu
dalam akhlak berarti ia melebihi dirimu dalam tasawwuf.
Muhammad bin Abdul Wahhab berkata dalam kitab, Fatawa wa Rosail
hal. 31 masalah kelima. Ketahuilah mudah-mudahan Allah memberi
petunjuk kepadamu. Sesungguhnya Allah SWT mengutus Nabi Muhammad
dengan petunjuk berupa ilmu yang bermanfaat dan agama yang benar
berupa amal shaleh. Jika orang yang dinisbatkan apada agama,
sebagian dari mereka ada yang menfokuskan diri pada ilmu dan fiqih
dan sebagian lainnya menfokuskan diri pada ibadah dan mengharap
akhirat seperti orang-orang sufi. Maka sebanarnya Allah telah
mengutus Nabi-Nya dengan agama yang meliputi dua kategori ini.
(Fiqh dan tasawwuf) . Demikianlah penegasan Syekh Muhammad bin
Abdul Wahhab bahwa ajaran tasawuf bersumber dari Nabi SAW.
Kedua, mengenai pembacaan maulid. Dalam kitab Iqtidha^ Sirathil
Mustaqim Ibnu Taimiyah berkata, Adapun mengagungkan maulid dan
menjadikannya acara rutinan, segolongan orang terkadang
melakukannya. Mereka mendapat pahala yang besar karena tujuan baik
dan pengagungannya terhadap Rasulullah. SAW.
Ketiga, tentang hadiah pahala, Ibnu Taimiyah menegaskan bahwa
barangsiapa mengingkari sampainya amalan orang hidup pada orang
yang meninggal maka ia termasuk ahi bid^ah.
Dalam Majmu^ fatawa juz 24 hal.306 ia menyatakan, Para imam telah
sepakat bahwa mayit bisa mendapat manfaat dari hadiah orang lain.
Ini termasuk hal yang pasti diketahui dalam agama islam dan telah
ditunjukkan dengan dalil kitab, sunnah dan ijma^ (konsensus
ulama^). Barang siapa menentang hal tersebut maka ia termasuk ahli
bid^ah .
Lebih lanjut pada juz 24 hal 366 Ibnu Taimiyah menafsirkan firman
Allah
dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya. (QS an-Najm [53]: 39)
ia menjelaskan, Allah tidak menyatakan bahwa seseorang tidak bisa
mendapat manfaat dari orang lain, Namun Allah berfirman, seseorang
hanya berhak atas hasil usahanya sendiri. Sedangkan hasil usaha
orang lain adaklah hak orang lain. Namum demikian ia bisa memiliki
harta orang lain apabila dihadiahkan kepadanya.
Begitupula pahala, apabila dihadiahkan kepada si mayyit maka ia
berhak menerimanya seperti dalam solat jenazah dan doa di kukbur.
Dengan demikian si mayit berhak atas pahala yang dihadiahkan oleh
kaum muslimin, baik kerabat maupun orang lain
Dalam kitab Ar-ruh hal 153-186 Ibnul Qayyim membenarkan sampainya
pahala kepada orang yang telah meninggal. Bahkan tak
tangung-tanggung Ibnul Qayyim menerangkan secara panjang lebar
sebanyak 33 halaman tentang hal tersebut.
Keempat, masalah talqin. Dalam kumpulan fatwanya juz 24 halaman
299 Ibnu Taimiyah menyatakan sebagian sahabat Nabi SAW
melaksanakan talqin mayit, seperti Abu Unmamah Albahili, Watsilah
bin al-Asqa^ dan lainnya. Sebagian pengikut imam Ahmad
menghukuminya sunnah. Yang benar, talqin hukumnya boleh dan bukan
merupakan sunnah. (Ibnu Taimiyah tidak menyebutnya bid^ah)
Dalam kitab AhkamTamannil Maut Muhammad bin Abdul Wahhab juga
meriwayatkan hadis tentang talqin dari Imam Thabrani dalam kitab
Al Kabir dari Abu Umamh
Kelima, tentang ziarah ke makam Nabi SAW. Dalam qasidah Nuniyyah
(bait ke 4058) Ibnul Qayyim menyatakan bahwa ziarah ke makanm Nabi
SAW adalah salah satu ibadah yang paling utama
Diantara amalan yang paling utama dalah ziarah ini.
Kelak menghasilkan pahala melimpah di timbangan amal pada hari
kiamat .
Sebelumnya ia mengajarkan tata cara ziarah. (bait ke 4046-4057).
diantaranya, peziarah hendaklah memulai dengan sholat dua rakaat
di masjid Nabawi. Lalu memasuki makam dengan sikap penuh hormat
dan takdim, tertunduk diliputi kewibawaan sang Nabi. Bahkan ia
menggambarkan pengagungan tersebut dengan kalimat Kita menuju
makam Nabi SAW yang mulia sekalipun harus berjalan dengan kelopak
mata.(bait4048)
Hal ini sangat kontradiksi dengan pemandangan sekarang. Suasana
khusyu^ dan khidmat di makam Nabi SAW kini berubah menjadi seram.
Orang-orang bayaran wahhabi dengan congkaknya membelakangi makam
Nabi yang mulia. Mata mereka memelototi peziarah dan
membentak-bentak mereka yang sedang bertawassul kepada beliau SAW
dengan tuduhan syirik dan bid^ah. Tidakkah mereka menghormati
jasad makhluk termulia di semesta ini..? Tidakkah mereka ingat
firman Allah Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu
berkata kepadanya dengan suara keras, sebagaimana kerasnya suara
sebagian kamu terhadap yang lain, supaya tidak hapus (pahala)
amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. “Sesungguhnya
orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah, mereka
itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk
bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al
Hujarat, 49: 2-3)
data-data di ats adalah sekelumit dari hasil penelitian obyektif
pada kitab-kitab mereka sendiri, sekedar wacana bagi siapa saja
yang ingin menari keenaran. Mudah mudahan dengan mengetahui
tulisan-tulisan pendahulunya, mereka lebih bersikap arif dan tidak
arogan dalam menilai kelompok lain.
(Ibnu KhariQ)
Referensi
– Majmu^ fatawa Ibnu Taimiyah
– Qasidah Nuniyyah karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah
– Iqtidha^ Shirathil Mustaqim karya Ibnu Taimiyah cet. Darul Fikr
– Ar-Ruh karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, cet I Darul Fikr 2003
– Ahkam Tamannil Maut karya Muhammad bin Abdul Wahhab, cet.
Maktabah Saudiyah Riyadh.
– Nasihat li ikhwanina ulama Najd karya Yusuf Hasyom Ar-Rifa^i
Diambil dari rubrik Ibrah, Majalah Dakwah Cahaya Nabawiy Edisi 60
Th. IV Rabi^ul awwal 1429 H / April 2008 M
[size=4][/size]
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
arbya Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2008/05/28 16:56 elhawy tulis:
assalamualaikum.. ana pendatang baru mau ikutan nimba ilmu
disini..
n kbtulan td dpt oleh2 brgkl tmn2 brkenan menci2pi..
Ibnu Taimiyah Membungkam Wahhabi
Belakangan ini kata ^salaf^ semakin populer. Bermunculan pula
kelompok yang mengusung nama salaf, salafi, salafuna, salaf shaleh
dan derivatnya. Beberapa kelompok yang sebenarnya berbeda prinsip
saling mengklaim bahwa dialah yang paling sempurna men
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
hotcool Re:MILIS MAJELIS RASULULLAH (MR) – 2008/08/19 00:32 Assalamu
^alaykum wr. wb.
Alhamdulillah, hotarticle.org telah meluncurkan blogmr.co.cc dan
famr.co.cc yang merupakan tempat menyalurkan kreativitas dan
mempererat silaturrahim bagi jama^ah virtual Majelis Rasulullah
SAW.
Di blogmr.co.cc, pengunjung dapat bergabung sebagai contributor
dan menyumbangkan tulisan, puisi, dsb.
Di famr.co.cc, pengunjung dapat berkenalan dan bercengkrama dengan
sesama anggota.
Baik blogmr.co.cc maupun famr.co.cc insya Allah dikelola oleh sdr.
Nuryadin, sdr Muhammad Sulton dan tim. Kedua sarana ini
dimaksudkan sebagai sarana alternatif untuk menghindari
iklan-iklan yang sering muncul pada milist di yahoogroups.
Semoga kedua situs ini dapat bermanfaat bagi Anda semua.
Wassalamu ^alaykum wr. wb.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=7130