Forum Majelis Rasulullah
Fakhrurrozy Hukum Puasa Diseparuh Kedua Bulan Sya^ban – 2009/08/07 03:48
Assalamu^alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Semoga kesehatan dan kekuatan lahir batin senantiasa dianugerahi
oleh Allah swt buat Habibana dan keluarga beserta Keluarga besar
Majelis Rasulullah.
Alhamdulillah, setelah menunggu sekian lama akhirnya ananda
menemukan quota dalam keadaan penuh, dan insya Allah ananda bisa
kembali bertanya kepada Habibana tentang beberapa hal.
Ijinkanlah kali ini ananda memohon penjelasan Habibana terkait
beberapa pertanyaan berikut;
1. Bagaimanakah hukumnya dalam mazhab Syafi^i orang yang berpuasa
sunnah setelah paruh ke 2 bulan Sya^ban? Adakah dihukumi haram?
2. Mohon do^a dari Habibana buat ananda sekeluarga menjelang
Romadhon ini semoga direzqikan dan dapat mengisinya dengan amal
ibadah yang baik dan istiqomah.
Demikian hal yang ingin ananda sampaikan, dan tak lupa pula
ananda menyampaikan rasa terima kasih yang tiada hingga karena
Habibana telah sudi memberi pilihan nama bagi anak kami yang ke 2
(Alhamdulillah ya Habibana, anak ke 2 ananda adalah perempuan)
dimana ananda akhirnya memberi namanya dengan “Aisyah
Zahratunnisa” sebagaimana Habibana pernah menyarankan lewat orang
terdekat Habibana.
Semoga Allah swt membalas segala kebaikan Habibana Munzir dengan
balasan yang berlipat dan Allah swt sampaikan cita-cita Habibana
tuk menjadikan Jakarta sebagai Serambi Madinah..aamiin Allahumma
aamiin.
Teriring Salam Takdhim dan Rindu dari ananda,
Fakhrurrozy – Batam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Hukum Puasa Diseparuh Kedua Bulan Sya^ban – 2009/08/10 12:34
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
salam rindu selalu tuk anda dan terimakasih atas perjuangannya
bersama sama mendukung pergerakan dakwah mulia ini.
1. mengenai berpuasa di bulan sya^ban setelah 15 sya^ban maka hal
itu tetap sunnah, sebagian ulama mengatakannya makruh, namun itu
adalah untuk masa lalu, dimana orang orang menghindari puasa di
waktu yg sudah dekat dg ramadhan agar lelah dan susah lebih terasa
di bulan ramadhan dalam berpuasa, agar mendapat pahala yg lebih
besar, berbeda dg masa kini, barangkali seseorang tidak terpanggil
melakukan puasa sunnah seumur hidupnya, namun ketika melewati
nisfu sya^ban justru ia ingin melakukannya, maka bagaimana
dijatuhkan hukum makruh untuknya?
padahal barangkali puasa ramadhan pun belum tentu dijalankan dg
penuh, dan bisa saja ia batalkan jika kepayahan, maka puasa sunnah
sebelum ramadhan justru afdhal baginya, agar latihan membiasakan
tubuhnya untuk berpuasa, hingga saat menemui ramadhan ia sudah
terbiasa dan tidak lagi membatalkan puasanya karena kehausan atau
lapar.
namun dimasa lalu semua orang sudah terdidik dari kecilnya untuk
puasa ramadhan dan puasa sunnah, maka ulama memakruhkan puasa
didekat ramadhan agar lebih terasa lelah puasanya.
maka dimasa kini kita kembali pada Nash Shahih dalam shahih
Bukhari bahwa Rasul saw berpuasa sebulan penuh di bulan sya^ban,
tentunya bukan di hari terakhir di bulan sya^ban, demi terjaganya
niat karena sudah akan masuk 1 ramadhan.
semoga limpahan keluasan dan kemudahan dan keberkahan tercurah
pada hari hari anda,
semoga putri mulia menjadi kebanggaan ayah bundanya dunia dan
akhirat
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22816