Umum – 2006/11/27 15:03

0

WIDAYAT Umum – 2006/11/27 15:03 Assalamu^alaikum.
Semoga hari-hari yang dilalui Habib dan Keluarga, selalu dalam
naungan ridho Allah.
1. Sehubungan dengan kecintaan Rasul Saw terhadap Hasan bin Ali,
apa hubungannya dengan Qunut Subuh yang kita lakukan sekarang ini
bib, pernah saya baca sebuah kitab bahwa Qunut Subuh itu
diriwayatkan oleh Hasan/Husein bin Ali,
apakah yang dilakukan oleh umat muslim di Indonesia ini bisa
digolongkan kepada perbuatan mencintai Hasan/Husein ini Bib?
2. Apakah dibenarkan, apabila ada seorang Ustad, Kyai dan Ajengan
yang menerima bayaran setelah memberikan ceramah, mohon dijelaskan
hukumnya, karena Nabi setelah melakukan dakwah bukan menjadi kaya
malah miskin, dan hal ini sebaliknya dizaman sekarang Ustad, Kyai
dan Ajengan menjadi kaya setelah beberapa tahun menjalani da^wah.
3. Alhamdullilah saya bisa bergabung dengan website MR ini,
demikian juga saya sempatkan waktu saya untuk hadir di MR,
walaupun hanya 1 dalam seminggunya, dan mohon doanya Habib semoga
ilmu yang saya peroleh berkah dan membekas pada diri saya yang
bodoh ini, sehingga teringankan saya untuk menjalani sunah2 Rasul
SAW.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Umum – 2006/11/29 12:01 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Rahmat Nya semoga selalu menghiasi hari hari anda dalam
kebahagiaan,

1. Qunut setiap subuh merupakan pendapat Imam Syafii, memang
diriwayatkan oleh Hasan bin ali kw, namun bukan berarti itu
merupakan satu satunya riwayat qunut yg kita pakai, karena
periwayatnya bukan hanya hasan bin ali kw, namun ada beberapa
riwayat, dan qunut subuh bukan hanya dilakukan di Indonesia tapi
diseluruh dunia yg bermazhabkan Syafii, bisa saja perbuatan kita
itu kita niatkan untuk mencintai Hasan bin Ali kw, namun tetap
tentunya kecintaan utama adalah pada Allah dan Rasul Nya.

2. dalam hukum syariah tidak ada larangan bagi guru pengajar untuk
menerima hadiah atau menetapkan bayaran, hal itu boleh boleh saja
berlandaskan Nash hadits Rasul saw : ?Sungguh yg paling berhak
dibalas dg bayaran adalah Kitabullah? (Shahih Bukhari hadits
no.5405). hadits ini menunjukkan bahwa Rasul saw sangat memuliakan
Ilmu syariah, maka sebagaimana orang orang membalas jasa seseorang
dg bayaran, misalnya pegawai, penulis, penerima tamu, maka Rasul
saw menjelaskan dari semua jasa, maka yg paling berhak untuk
diberi balasan adalah para pengajar agama.
Diriwayatkan pula ketika suatu ketika seorang Ahli makrifah
memberi uang 1000 dinar pada guru yg mengajari anaknya, maka guru
itu berkata : ?ini terlalu banyak!?, maka orang itu berkata :
harta sebanyak apapun kuberikan padamu tak bisa menyaingi jasamu
mengajari anakku ilmu Allah.

Nah.. pembahasan diatas adalah secara hukum syariah, namun
dikembalikan antara dia dengan Allah maka tergantung niatnya, bila
niatnya adalah untuk memperkaya diri maka ia tak dapat apa apa di
akhirat kelak, rugi dengan 1000 kerugian karena telah menjual
ilmunya didunia dg keduniawian dan harta, di akhirat ia pailit dan
bangkrut, Imam Ghazali rahimahullah menjelaskan mengenai hal ini
dalam kitab nya Bidayatul hidayah, bahwa orang yg mempelajari ilmu
hanya karena ingin keduniawian, ingin punya banyak pengikut, ingin
kaya raya dg memanfaatkan ilmunya, menjualnya dg menghalallkan
segala cara dg dalil dalil yg disambung potong, yg penting bisa
menghasilkan uang dan kekayaan, maka orang seperti ini akan wafat
dalam su?ul khatimah, seburuk buruknya keadaan, inilah yg
dikatakan oleh Rasul saw : ?aku daripada dajjal lebih takut lagi
pada fitnah Ulama Su? (ulama jahat), yaitu mereka yg mencari cara
agar mendapatkan keduniawian dg cara menghalalkan yg haram dan
mengharamkan yg halal, dg dalil dalil sambung potong agar orang
awam percaya dan mengikutinya.
Mengenai kaya atau miskin kita tak bisa menilai dan menuduh
sebelum kita memastikan bahwa hal itu ia dapatkan dari menjual
agamanya, bisa saja Allah luaskan rizkinya dengan Allah jadikan
murid muridnya kaya raya dan selalu mendukungnya, atau keluarganya
mendukungnya, atau teman temannya ada yg maju dalam usaha dan
membantunya untuk termudahkan dalam dakwahnya, ini semua bisa saja
terjadi dengan kehendak dan anugerah Allah swt.

dan Rasul saw bukan bertambah miskin, ini perlu dikoreksi, bahwa
Rasul saw semakin maju dakwah maka beliau saw semakin kaya dan
semakin banyak hartanya, namun beliau selalu membagi bagikannya
kembali pada Ummatnya, ini adalah dari sifat penyantun beliau saw.
Padahal di masa kejayaan Islam di akhir hidup beliau saw beliau
saw adalah paling kaya dari seluruh sahabatnya, namun rupanya itu
semua dihabiskan hanya untuk ummat beliau saw, tidak disisakan
untuk diri dan keluarganya sedikitpun, beliau saw membagi bagi
semua emas, berlian dll kepada sahabat2nya, tanpa perduli beliau
saw dan isti istrinya tak pernah kenyang dari makanan murah selama
3 hari berturut2, terkecuali pasti mengalami lapar.
Ini adalah kekhususan bagi Rasul saw dan tak mungkin kita paksakan
semua ulama mesti seperti ini, karena Utsman bin Affan ra pun kaya
raya, Abdurrahman bin Auf ra pun kaya raya, walaupun ada pula
Abubakar shiddiq ra yg memilih miskin dan menginfakkan seluruh
hartanya pada Nabi saw.

3. sayapun mohon doa agar selalu diberi kesehatan dan kesembuhan,
malam selasa yg lalu saya tak bisa berdiri dalam menyampaikan
ceramah, tulang punggung saya sedikit bermasalah, kata dokter saya
sangat kurang tidur dan terlalu banyak duduk, mohon doakan agar
saya cepat sembuh,

demikian saudaraku yg kumuliakan,

walahu a?lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

WIDAYAT Re:Umum – 2006/11/29 12:55 Assalamu^alaikum.
Semoga sakit yang Habib derita, cepat2 diangkat oleh Allah dan
digantikan dengan kesembuhan, begitu juga semoga keluarga habib
selalu dalam limpahan Rahmatnya.
1. Maksud dari pertanyaan saya mengenai qunut subuh yang saya
hubungkan dengan kecintaan kita kepada Hasan bin Ali k.w., saya
ingat dengan tausiah Habib di masjid Al Munawar kemarin, bahwa
Rasulullah SAW sangat menyayangi Hasan bin Ali k.w., sehingga yang
menyanyanginya pasti disayang Rasul. Kita menjalankan satu dari
apa yang teriwayatkan dari Hasan bin Ali k.w., apa hal tersebut
juga dapat diartikan kita menyayangi Hasan bin Ali k.w.?
2. Terima kasih atas penjelasan dari pertanyaan kedua berarti
pemahaman ana sampai saat ini kurang tepat mengenai Rasul SAW.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Umum – 2006/11/29 14:05 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya keindahan Nya semoga selalu menerangi siang dan malam anda,

betul saudaraku yg kumuliakan, bisa saja Qunut yg kita baca itu
kita jadikan salah satu tanda kita mencinta hasan bin ali ra, bisa
pula bila kita mempunyai putra, atau keluarga kita minta nama,
kita beri nama hasan, hingga kita jadikan orang orang yg kita
cintai bernama hasan, dan banyak lagi hal hal serupa lainnya.

mengenai kekayaan Rasul saw kita bisa merujuk surat Al Anfal
sebagaimana Allah swt berfirman : “Mereka bertanya tentang
pampasan perang, katakanlah bahwa pampasan perang itu untuk Allah
dan Rasul, maka bertakwalah kpd Allah …… (QS Al Anfal – 1).
maka dijelaskan dalam tafsir Imam Attabari, bahwa pampasan perang
yg dimaksud dalam ayat itu adalah pampasan perang yg tanpa ada
peperangannya, yaitu ditinggalkan begitu saja oleh musyrikn tanpa
ada perlawanan, maka harta itu diserahkan untuk Rasul saw untuk
diperbuat apa saja yg diinginkan beliau saw (Tafsir Imam Attabari
Juz 9 hal.168).

dan sebagaimana kita ketahui bahwa khumus (1/5) dari harta
Baitulmaal adalah milik Rasul saw dan keluarga Ahlulbait beliau
saw, anda dapat bayangkan bila kekayaan baitulmaal yg sudah
demikian banyak berupa emas, berlian, ribuan onta, kambing, dll
itu seperlimanya adalah milik Rasul saw,

darisini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa saat Rasul saw
membagi bagikan harta pada seorang kafir beliau saw memberinya 100
ekor onta, kafir itu tetap benci pd beliau saw maka beliau beri
lagi 100 ekor onta, lalu 100 ekor onta lagi, sedangkan harga onta
itu lebih dari seharga kerbau, berapa ratus juta rupiah beliau saw
berikan pada seorang kafir itu??, nah.. tentunya itu dari harta
pribadi beliau saw, bagaimana beliau berani memberikan harta
muslimin pada orang kafir?, bukankah itu harta baitulmal itu hak
muslimin?, maka fahamlah kita bahwa beliau saw selalu membagi
bagikan hartanya kepada fuqara muslimin, bahkan kuffar agar masuk
islam.

dan beliau lebih memilih kemiskinan bersama fuqara, jauh berbeda
dengan ulama masa kini..

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

olil Re:Umum – 2006/11/30 20:51 ass
1ane pengen nanya nih habib,yang dimaksud dng ilmu hak apa sih
habib ane kaga paham .
2.belajar ilmu bela diri hukumnya dlm agama islam apa habib

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

anbar Re:Umum – 2006/12/01 06:16 assalamualaikum ada yang ingin saya
tanyakan tentang masalah rumah tangga

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Umum – 2006/12/01 06:54 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan kemuliaan semoga selalu menaungi hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan, banyak istilah istilah sufi mengenai ilmu
ilmu makrifah billah, bila yg anda maksud adalah Ilmu hakikat,
maka adalah Ilmu yg mempelajari keagungan Allah swt, bukan ilmu yg
bisa ada ikhtilaf dan perbedaan pendapat sebagaimana ilmu syariah.
ilmu hakikat adalah ilmu yg dipelajari dari hikmah hikmah ilahiah
dan membuat kita semakin mehamai kesempurnaan Allah swt

2. belajar bela diri hukumnya sunnah, sebagaimana Rasul saw
berlatih bela diri dan para sahabat radhiyallahu^anhum, namun
niatnya yg membuat hukumnya bisa menjadi haram.

wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Umum – 2006/12/01 06:59 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh.

semoga limpahan Rahmat Nya selalu menerangi anda dan keluarga,

saudaraku yg kumuliakan, bila anda ingin berkonsultasi masalah
pribadi yg tak ingin banyak diketahui orang, anda dapat mengirim
email ke email pribadi saya : munziralmusawa@yahoo.com

bila anda merasa tak perlu disembunyikan dan akan bermanfaat bagi
umum yg membacanya maka sebaiknya anda menuliskannya di forum ini

wassalam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1863

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments