Tidur jumatan dan mutoharoh

0

fath07 Tidur jumatan dan mutoharoh – 2010/01/18 18:31 Assalamualikum…

Semoga kesehatan habib dan guru mulia terus dipelihara oleh ALLAH
SWT
Habib yg saya cintai
1. Bagai mana hukumnya jika kita tertidur dalam khutbah jumat,
biasanya saya sangat mengantuk yg hebat jika mendengarkan khutbah
apakah ini membatalkan wudlu jika kita sampai tertidur?
Pernah ada yg mengatakan jika duduknya benar maka tidak mebatalkan
wudlu, apakah hal itu dibenarkan bib?
jika memang dibenarkan duduk seperti apa yg diperkenankan ?

2. Jika ada orang yang sudah sepuh sakit, beliau sangat sulit
berjalan (bangkit dari tempat tidur), sementara sesekali buang air
kecil atau besar ditempat (kesulitan dalam bersuci),
apakah tetap diwajibkan sholat pada saat itu, atau kah bisa
diqodlo, jika tetap diwajibkan, bagaimana caranya?
3. Berkaitan dengan nomer 2 bagaimana dengan cara bersucinya bib?
4. Bagaimana cara tayamum yg benar habiby?

Mohon maaf jika pertanyaan saya mengganggu kesibukan habib

wassalam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Tidur jumatan dan mutoharoh – 2010/01/19 07:50 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. dalam madzhab syafii duduk yg bokong (maaf) dubur tertutup bumi
maka tidak membatalkan wudhu jika tertidur, dan jumat anda sah,
namun yg afdhal adalah mendengarkan khutbah, maka berwudhu lah
berkali kali mengusap wajah sebelum masuk masjid, menambah
kesegaran, dan boleh sambil makan permen pedas dg niat bukan untuk
makan, tapi sekedar disimpan dimulut unutk membuat mulut terus
pedas dan segar dan meringankan kantuk. hal itu boleh asal bukan
diwaktu shalat.

2. tetap wajib shalat semampunya saudaraku, jika duduk, atau
sambil rebah, shalat boleh dijamak jika sakit, bersihkan najisnya
semampunya, lalu dwidhukan, lalu melakukan shalat

3. jika pingsan atau tak sadarkan diri maka diqadha selepas
sakitnya, semampunya saja, jika wafat maka di qadha oleh ahli
warisnya, atau dikeluarkan fidyahnya.

jika sudah lanjut usia, (pikun) maka sudah tidak lagi wajib
shalat.

4. disucikan oleh orang lain, dg air atau tayammum

5. anggota tubuh yg disentuh tayammum hanya dua, yaitu wajah dan
kedua tangan hingga siku, tidak mesti tanah, tapi debu pun cukup,
dan debu ada dimana mana walau tidak terlihat mata, pertama adalah
menghadap kiblat, lalu memukulkan kedua telapak tangan kebumi,
maksud dipukulkan adalah agar debu debunya saja yg terkena dan
menempel, bukan tanah yg kasarnya, lalu diusapkan ke keseluruhan
wajah sambil niat tayammum, lalu memukulkan kedua telapak tangan
yg kedua pada wilayah yg tidak sama dg bagian yg disentuh tadi,
lalu ujung2 jari kiri diusapkan mulia ujung jari2 kanan terus
kesiku, lalu dibalik posisi untuk meneruskannya kembali e ujung
jari2 kanan yg sebaliknya.
lalu tangan kanan berbuat hal yg sama pada tangan kiri.

cincin, jam, dan semua yg menempel diwajah dan tangan mesti
dilepas.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=24938