benisantoso Tentang iman – 2012/02/15 18:52 Assalamualaikum wr.wb wahai
guruku yg kumuliakan, semogah guru slalu dlam keadaan sehat dan
smuat hajat,cita2 guru cepat terlaksana.amin
waha guru hamba minta ampun krena kelancngan atau ada salah darai
hamba slama ini .hamba blum perna jumpa lgsung dgn guru tapi
hamba begitu byak mndpatkn ilmu dri guru yg mampu merubah
keidupan hamba bahkn temen2 hamba melalui tu2r kata guru yg sya
sampaikan kpd teman2 hamba.
Ijinkan hamba bertanya kpada guru tentang rukun iman wahai guru
mhon ajari hamba?mhon rido dan doanya kpda hamba Muhammad beni
sekeluarga.
Dmikian dlu dri hamba smgah guru slalu dlm naungan Allah swt.amin
wassalamuaikum.wrwb
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Tentang iman – 2012/02/16 01:11 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
rukun iman….?, insya Allah admin V akan menyebutkannya..
saudaraku saran saya anda menyatukan pertayaan ini dg pertanyaan
lain, agar tidak mengambil quota banyak, kasihan ribua te,man
teman kita yg tiap detik menanti quota, maaf ssya bicara seperti
ini karena cinta saya pada anda, jangan sampai terkena dosa karena
menutup hak tanya orang lain, jangan salah faham lho saudaraku
tercinta.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
dan jangan Lupa membaca Aqur^an, jangan lewatkan seharipun tanpa
membaca Alqur^an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata
Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur^an,
dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya.
Wallahu a^lam.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
adminV Re:Tentang iman – 2012/02/16 07:14 1.iman kepada Allah
Subhanallohu wa Ta ala
Kita mengimani Rububiyah Allah Subhanahu Wa Ta ala, artinya bahwa
Allah adalah Rabb: Pencipta, Penguasa dan Pengatur segala yang ada
di alam semesta ini. Kita juga harus mengimani uluhiyah Allah
Subhanahu Wa Ta ala artinya Allah adalah Ilaah (sembahan) Yang
hak, sedang segala sembahan selain-Nya adalah batil. Keimanan kita
kepada Allah belumlah lengkap kalau tidak mengimani Asma dan
Sifat-Nya, artinya bahwa Allah memiliki Nama-nama yang maha Indah
serta sifat-sifat yang maha sempurna dan maha luhur.
Dan kita mengimani keesaan Allah Subhanallohu wa Ta aladalam hal
itu semua, artinya bahwa Allah Subhanallohu wa Ta ala tiada
sesuatupun yang menjadi sekutu bagi-Nya dalam rububiyah, uluhiyah,
maupun dalam Asma dan sifat-Nya.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: (Dia adalah)
Tuhan seluruh langit dan bumi serta semua yang ada di antara
keduanya. Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beridat
kepada-Nya. Adakah kamu
mengetahui ada sesuatu yang sama dengan-Nya (yang patut disembah)?
. (QS. Maryam: 65)
Dan firman Allah, yang artinya: Tiada sesuatupun yang serupa
dengan-Nya. Dan Dia-lah yang maha mendengar lagi Maha melihat .
(QS. Asy-Syura:11)
2. Iman Kepada Malaikat
Bagaimana kita mengimani para malaikat ? mengimani para malaikat
Allah yakni dengan meyakini kebenaran adanya para malaikat Allah
Subhanahu Wa Ta ala. Dan para malaikat itu, sebagaimana
firman-Nya, yang artinya: Sebenarnya (malaikat-malaikat itu)
adalah hamba-hamba yang dimuliakan, tidak pernah mereka itu
mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintah-Nya. (QS. Al-anbiya: 26-27)
Mereka diciptakan Allah Subhanahu Wa Ta ala, maka mereka beribadah
kepada-Nya dan mematuhi segala perintah-Nya. Firman Allah
Subhanahu Wa Ta , yang artinya: Dan malaikat-malaikat yang
disisi-Nya mereka tidak bersikap angkuh untuk beribadah
kepada-Nyadan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih
malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20).
3. Iman Kepada Kitab Allah
Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta ala telah menurunkan
kepada rasul-rasul-Nya kitab-kitab sebagai hujjah buat umat
manusia dan sebagai pedoman hidup bagi orang-orang yang
mengamalkannya, dengan kitab-kitab itulah para rasul mengajarkan
kepada umatnya kebenaran dan kebersihan jiwa mereka dari
kemuysrikan. Firman Allah Subhanahu Wa Ta , yang artinya:
Sungguh, kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka
Al-kitab dan neraca (keadilan) agar manusia melaksanakan keadilan
(QS. Al-Hadid: 25)
Dari kitab-kitab itu, yang kita kenal ialah :
Taurat, yang Allah turunkan kepada nabi Musa alaihi sallam,
sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Maidah: 44.
Zabur, ialah kitab yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta ala kepada
Daud alaihi sallam.
Injil, diturunkan Allah kepada nabi Isa, sebagai pembenar dan
pelengkap Taurat. Firman Allah : Dan Kami telah memberikan
kepadanya (Isa) injil yang berisi petunjuk dan nur, dan sebagai
pembenar kitab yang sebelumnya yaitu Taurat, serta sebagai
petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS :
Al-Maidah : 46)
Shuhuf, (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada nabi Ibrahim
dan Musa, Alaihimas-shalatu Wassalam.
Al-Quran, kitab yang Allah Subhanahu Wa Ta ala turunkan kepada
Nabi Muhammad shalallohu alahi wa sallam, penutup para nabi.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: Bulan Ramadhan
yang diturunkan padanya (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi
umat manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda antara yang haq dan yang batil (QS. Al Baqarah: 185).
4. Iman Kepada Rasul-Rasul
Kita mengimani bahwa Allah Subhanahu Wa Ta ala telah mengutus
rasul-rasul kepada umat manusia, Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala,
yang artinya: (Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul
pembawa berita genbira dan pemberi peringatan, supaya tiada alasan
bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul itu.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. AN-Nisa: 165).
Kita mengimani bahwa rasul pertama adalah nabi Nuh dan rasul
terakhir adalah Nabi Muhammad shalallohu alahi wa sallam, semoga
shalawat dan salam sejahtera untuk mereka semua. Firman Allah
Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: Sesungguhnya Kami
telahmewahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada
Nuh dan nabi-nabi yang (datang) sesudahnya (QS. An-Nisa: 163).
5. Iman Kepada Hari Kiamat
Kita mengimani kebenaran hari akhirat, yaitu hari kiamat, yang
tiada kehidupan lain sesudah hari tersebut.
Untuk itu kita mengimani kebangkitan, yaitu dihidupannya semua
mahkluk yang sesudah mati oleh Allah Subhanahu Wa Ta ala. Firman
Allah Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: Dan ditiuuplah
sangkakala, maka matilah siapa yang ada dilangit dan siapa yang
ada di bumi kecuali yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka bangkitmenunggu
(putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar: 68)
Kita mengimani adanya catatan-catatan amal yang diberikan kepada
setiap manusia. Ada yang mengambilnya dengan tangan kanan dan ada
yang mengambilnya dari belakang punggungnya dengan tangan kiri.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: Adapun orang
yang diberikan kitabnya dengan tangan kanannya, maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah dan dia akan kembali
kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari belakang punggungnya, maka dia
akan berteriak celakalah aku dan dia akan masuk neraka yang
menyala. (QS. Al-Insyiqaq: 13-14).
6. Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk
Kita juga mengimani qadar (takdir) , yang baik dan yang buruk;
yaitu ketentuan yang telah ditetapkan Allah untuk seluruh
mahkluk-Nya sesuai dengan ilmu-Nya dan menurut hikmah
kebijakan-Nya.
Iman kepada qadar ada empat tingkatan:
Ilmu
ialah mengimani bahwa Allah Maha tahu atas segala
sesuatu,mengetahui apa yang terjadi, dengan ilmu-Nya yang Azali
dan abadi. Allah sama sekali tidak menjadi tahu setelah sebelumnya
tidakmenjadi tahu dan sama sekali tidak lupa dengan apa yang
dikehendaki.
Kitabah
ialah mengimani bahwa Allah telah mencatat di Lauh Mahfuzh apa
yang terjadi sampai hari kiamat. Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala,
yang artinya: Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Allah mengetahui
apa yang ada di langit dan di bumi. sesungguhnya tu (semua)
tertulis dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya Allah
yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS. Al-Hajj: 70)
Masyi ah
ialah mengimani bawa Allah Subhanahu Wa Ta ala. telah menghendaki
segala apa yang ada di langit dan di bumi, tiada sesuatupun yang
terjadi tanpa dengan kehendak-Nya. Apa yang dikehendaki Allah
itulah yang terjadi dan apa yang tidak dikehendaki Allah tidak
akan terjadi.
Khal
Ialah mengimani Allah Subhanahu Wa Ta ala. adalah pencipta segala
sesuatu. Firman Allah Subhanahu Wa Ta ala, yang artinya: Alah
menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.
Hanya kepunyaan-Nyalah kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan
bumi. (QS. Az-Zumar: 62-63).
Keempat tingkatan ini meliputi apa yang terjadi dari Allah
Subhanahu Wa Ta ala sendiri dan apa yang terjadi dari mahkluk.
Maka segala apa yang dilakukan oleh mahkluk berupa ucapan,
perbuatan atau tindakan meninggalkan, adalah diketahui, dicatat
dan dikehendaki serta diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta ala.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=27717