tentang Hadits keutamaan Bersorban arsip 2008

0
85
   tholabulilmi Mau tanya tentang Hadits keutamaan Bersorban - 2008/02/12 19:30 
                Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh yaa habiibana
                Nahmaduhu Wanusholli 'Ala Rasulillahil karim
                amma ba'du

                Yaa habiibana, semoga habibana, keluarga habibana dan jamaah
                kaum muslimin semua dalam keberkahan dan lindungan dari Alloh
                SWT selalu..amin

                Ya habibana, saya mengingikan penjelasan dari habibana masalah
                keutamaan2 bersorban ini..Saya lemah dalam ilmu hadits, sehingga
                sudah sepantasnyalah saya bertanya kepada habibana yang mulia..

                Habibana, saya membaca suatu artikel dari suatu situs di
                internet memgenai hadits2 keutamaan bersorban dan dalam artikel
                tersebut disebutkan bahwa hadits2 tentang keutamaan bersorban
                tersebut dhoif, sehingga tidak bisa dipakai hujjah untuk
                beramal..

                Yaa habibana, apabila habibana tidak keberatan, sudilah kiranya
                habibana memberikan penjelasan atas artikel-artikel tersebut.
                Apabila habibana tidak keberatan saya akan copikan artikel
                tersebut dari situsnya..

                Dhoifnya Hadits Keutamaan Bersurban Februari 5, 2008
                Posted by Abu Aqil As-Salafy in fiqh.
                trackback
                Hadits dari Jabir Radhiallohu  anhu, Telah bersabda Rasululloh
                shallallohu  alaihi wasallam,
                ركعتان بعمامة خير من سبعين ركعة بلا عمامة
                 Dua rakaat sholat dengan memakai surban lebih baik dari pada
                sholat 70 rakaat tanpa memakai surban 

                Hadits ini diriwayatkan oleh As-Suyuti dalam Jami us Shoghir,
                Ad-Dailami dalam Musnad Al-firdaus, Al-Munawiy dalam Syarhul
                Jami 

                As-Syeikh Nashiruddin Al-Albani -rahimahullohu ta ala- berkata
                dalam Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoifah I/251,  Hadits ini Maudhu 
                / Palsu  Dalam periwayatannya ada seseorang bernama Thoriq bin
                Abdurrahman, Imam Ad-Dzahabi telah menjelaskannya dalam kitab  
                Ad-Dhu afa  beliau berkata, An-Nasa i berkata:  Hadits ini tidak
                kuat .

                Sedangkan hadits serupa yang berasal dari periwayatan Muhammad
                bin Ajlan, Telah disebutkan oleh Al-Bukhary dalam kitab  Ad-Dhu 
                afa , Al-Hakim berkata;  Dia sedikit hafalan . As-Sakhawy
                berkata;  Hadits tersebut tidak dapat dipercaya 

                Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanyai tentang sebuah hadits yang
                diriwayatkan Suhail dari Abu Hurairah bahwa Rasululloh bersabda,
                صلاة بعمامة أفضل من سبعين صلاة بغير عمامة
                 Sholat dengan surban lebih baik daripada 70 sholat dengan tidak
                bersurban 

                Maka Imam Ahmad menjawab,  Ini Penipuan, Ini Bathil 

                Juga hadits yang berbunyi;

                إن الله عز وجل و ملائكته يصلون على أصحاب العمائم يوم الجمعة

                 Sesungguhnya Allah Azza wa jalla dan para malaikat bershalawat
                kepada orang-orang yang memakai surban dihari jumat. 

                Diriwayatkan oleh At-Thabrani dalam  Al-Kabir  Dan Abu Nu aim,
                dalam Al-Hilyah 5/189-190 dari jalur Al-Ala  bin Umar Al-Hanafi,
                dari Ayyub bin Mudrak dari Makhul dari Abu Darda  secara marfu .

                Ibnul Jauzi dalam  Al-Maudhu at  berkata,  Hadits ini tiada
                asalnya  Ayyub telah menyendiri dalam periwayatanya. Alhaitsami
                dalam  Majma 2/176″ menegaskan, Dalam periwayatanya ada Ayyub
                bin Mudrak yang dikatakan oleh Ibnu Ma in,  bahwa ia Penipu. 

                Asy-Syeikh Nashiruddin Al-AlBani berkata dalam Silsilah
                Al-Ahadits Adh-Dhoifah 1/292, Hadits ini Madhu .

                Masih banyak lagi hadits-hadits serupa yang menceritakan tentang
                keutamaan sholat memakai surban, namun kesemua hadits itu dhoif
                bahkan kebanyakan hadits-hadits tersebut adalah palsu.

                Selain itu, Kita memahami bahwa tidaklah mungkin hanya dengan
                sholat memakai surban dapat melebihi pahala sholat berjamaah.
                Padahal sebagaimana telah diketahui bahwa sholat berjamaah itu
                sunnat mu akkad, bahkan pendapat yang kuat adalah bahwa sholat
                berjamaah adalah wajib bagi setiap laki-laki sebagaimana hadits
                tentang dialog Rasululloh shallallohu  alaihi wasallam dengan
                Ibnu Ummi Maktum.

                Jika benar hadits-hadits tentang keutamaan bersurban itu berasal
                dari Nabi Muhammad Shallallohu  alaihi wasallam, tentunya
                orang-orang akan mencukupi sholat dirumah dengan memakai surban
                dan tidak perlu menghadiri sholat jamaah karena toh pahalanya
                lebih besar dari pada sholat berjamaah.

                Asy-Syeikh Nashiruddin Al-AlBany -rahimahullohu ta ala-
                mengatakan,

                و الراجح أنها من سنن العادة لا من سنن العبادة
                 Dan pendapat yang rojih/kuat, Sesungguhnya ianya (surban)
                adalah termasuk adat (orang arab) bukan ibadat .

                [Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoifah: 1/253]

                Penutup
                Setelah mengetahui kedhoifan/kelemahan hadits-hadits keutamaan
                memakai surban, tentunya tidaklah dibenarkan seorang muslim
                menggunakan hadits dhoif tersebut dalam beramal. Hal ini
                dikarenakan bahwa hadits-hadits dhoif ada dalam posisi lemah,
                dan bagaimana mungkin kita bersandar pada sesuatu yang lemah ?

                               | | ==========

   munzir     Re:Mau tanya tentang Hadits keutamaan Bersorban - 2008/02/13 02:49
              Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
    
              Kebahagiaan dan Cahaya Kelembutan Nya swt semoga selalu menaungi
              hari hari anda dan keluarga,

              Saudaraku yg kumuliakan,
              Lucu sekali pembahasan mereka ini,
              saya jawab secara singkat saja, ketahuilah bahwa sorban itu bukan
              adat orang arab saja, tapi sunnah Nabi saw, Rasulullah saw memakai
              surban.

              1. dari Amr bin Umayyah ra dari ayahnya berkata : Kulihat
              Rasulullah saw mengusap surbannya dan kedua khuffnya (Shahih
              Bukhari Bab Wudhu, Al Mash alalKhuffain).

              2. dari Ibnul Mughirah ra, dari ayahnya, bahwa Rasulullah saw
              mengusap kedua khuffnya, dan depan wajahnya, dan atas surbannya
              (Shahih Muslim Bab Thaharah)

              3. para sahabat sujud diatas Surban dan kopyahnya dan kedua tangan
              mereka disembunyikan dikain lengan bajunya (menyentuh bumi namun
              kedua telapak tangan mereka beralaskan bajunya krn bumi sangat
              panas untuk disentuh). saat cuaca sangat panas. (Shahih Bukhari
              Bab Shalat).

              4. Rasulullah saw membasuh surbannya (tanpa membukanya saat wudhu)
              lalu mengusap kedua khuff nya (Shahih Muslim Bab Thaharah)

              dan masih belasan hadits shahih meriwayatkan tentang surban ini,
              mengenai hadits hadits dhoif itu yg disebutkan, seandainya kesemua
              hadits itu tidak ada, cukuplah hadits Nabi saw : "Barangsiapa yg
              tak menyukai sunnahku maka ia bukan golongangku" (Shahih Bukhari).

              silahkan bantah sunnah Nabi saw, dan itu tanda keluarnya mereka
              dari ummat Nabi saw.

              Imam Syafii mengeluarkan fatwa bila seorang muslim menghina sunnah
              maka hukumnya kufur.

              mengenai Albaniy sungguh ia tak mempunyai sanad, ia adalah orang
              biasa yg menukil nukil hadits dari buku buku yg ada, ia bukan
              muhaddits dan tak berhak menilai hadits, karena ia tak punya satu
              sanadpun, bagaimana disebut muhaddits?

              orang yg tak punya sanad maka fatwanya mardud (tertolak),
              hujjahnya dhoif dan tak bisa dijadikan dalil untuk berfatwa.

              bukti dari kedangkalan pemahamannya adalah pengingkarannya atas
              sunnah sayyidina Muhammad saw yg jelas jelas teriwayatkan dalam
              hadits hadits shahih Bukhari, sedangkan Shahih Bukhari adalah
              kitab hadits terkuat dari seluruh kitab hadits.

              Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
              cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

              Wallahu a'lam

                               | | ==========

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=11771
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments