Temuan Arkeologis dari Kaum

0

NURYADIN Temuan Arkeologis dari Kaum Tsamud – 2006/06/08 00:12 Temuan
Arkeologis dari Kaum Tsamud

Dari berbagai kaum yang disebutkan dalam Al Quran, Tsamud ada-lah
kaum yang saat ini telah banyak diketahui keberadaannya.
Sumber-sumber sejarah mengungkapkan bahwa sekelompok orang yang
disebut dengan kaum Tsamud benar-benar pernah ada.
Penduduk Al Hijr yang disebutkan dalam Al Quran diperkirakan
adalah orang-orang yang sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari
Tsamud adalah Ashab Al Hijr (Penduduk Al Hijr). Jadi kata ?Tsamud?
merupakan nama kaum, sementara kota Al Hijr adalah salah satu dari
beberapa kota yang dibangun oleh kaum tersebut.
Ahli geografi Yunani, Pliny sepakat dengan ini. Pliny menulis
bahwa Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat kaum Tsamud berada,
dan kota Al Hegra inilah yang menjadi kota Al Hijr saat ini.
Sumber tertua yang diketahui berkaitan dengan kaum Tsamud adalah
tarikh kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang
mengalahkan kaum ini dalam sebuah pertempuran di Arabia Selatan.
Bangsa Yunani juga menyebut kaum ini sebagai ?Tamudaei?, yakni, ?
Tsamud?, dalam tulisan Aristoteles, Ptolemeus, dan Pliny , mereka
benar-benar punah.
Dalam Al Quran, kaum ?Ad dan Tsamud selalu disebutkan bersama-an.
Lebih jauh lagi, ayat-ayat tersebut menasihati kaum Tsamud untuk
mengambil pelajaran dari penghancuran kaum ?Ad. Ini menunjukkan
bahwa kaum Tsamud memiliki informasi detail tentang kaum ?Ad.

?Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka
Shalih. Ia berkata; ?Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti
yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi
tanda bagimu, maka biarkanlah ia makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apa pun, maka kamu
ditimpa siksaan yang pedih. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan
menjadikan kamu peng-ganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum
?Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan
istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat
gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah
nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi
membuat kerusakan.? (QS. Al A?raf : 73-74)

Sebagaimana dapat dipahami dari ayat ini, terdapat hubungan antara
kaum ?Ad dan kaum Tsamud, bahkan mungkin kaum ?Ad pernah menjadi
bagian dari sejarah dan budaya kaum Tsamud. Nabi Shalih
memerintahkan untuk mengingat kejadian kaum ?Ad dan mengambil
peringatan dari me-reka.
Kaum ?Ad ditunjukkan kepada contoh dari kaum Nabi Nuh yang per-nah
hidup sebelum mereka. Sebagaimana kaum ?Ad mempunyai kaitan
penting untuk sejarah kaum Tsamud, kaum Nabi Nuh juga mempunyai
kaitan penting untuk sejarah kaum ^Ad. Kaum-kaum ini saling
mengenal dan kemungkinan berasal dari garis keturunan yang sama.
Al Quran menceritakan tentang adanya hubungan antara kaum ?Ad dan
Tsamud. Kaum Tsamud diingatkan untuk mengingat kejadian kaum ?Ad
serta mengambil pelajaran dari penghancuran mereka. Meskipun
secara geografis kaum ?Ad dan Tsamud sangat berjauhan dan
sepertinya tidak berhubungan, namun dalam ayat yang ditujukan
kepada kaum Tsamud dikatakan untuk mengingat kaum ?Ad.
Jawabannya muncul setelah penyelidikan singkat dari berbagai
sum-ber, bahwa memang terdapat hubungan yang sangat kuat antara
kaum Tsamud dan kaum ?Ad. Kaum Tsamud mengenal kaum ?Ad karena
kedua kaum ini sepertinya berasal dari asal usul yang sama.
Britannica Micropaedia menuliskan tentang orang-orang ini dalam
sebuah tulisan berjudul ?Tsamud?:
Di Arabia Kuno, suku atau kelompok suku tampaknya telah memiliki
keunggulan sejak sekitar abad 4 SM sampai pertengahan awal abad 7
M. Meskipun kaum Tsamud mungkin berasal dari Arabia Selatan,
sekelompok besar tampaknya pindah ke utara pada masa-masa awal,
secara tradisional berdiam di lereng gunung (jabal) Athlab.
Penelitian arkeologi terakhir mengungkapkan sejumlah besar tulisan
dan gambar-gambar batu tentang kaum Tsamud, tidak hanya di Jabal
Athlab, tetapi juga di seluruh Arabia Tengah.
Tulisan yang secara grafis mirip dengan abjad Smaitis (yang
disebut Tsamudis) telah diketemukan mulai dari Arabia Selatan
hingga ke Hijaz. Tulisan itu, yang pertama ditemukan di daerah
Utara Yaman Tengah yang dikenal sebagai Tsamud, dibawa ke Utara
dekat Rub?al Khali, ke selatan dekat Hadhramaut serta ke Barat
dekat Shabwah.
Kaum ?Ad adalah sekelompok orang yang hidup di Arabia Selatan. Ada
kenyataan penting bahwa banyak peninggalan kaum Tsamud ditemukan
di daerah tempat kaum ?Ad pernah hidup, khususnya sekitar bangsa
Hadhram (Yaman Selatan), anak cucu ?Ad, mendirikan ibu kotanya.
Keadaan ini menjelaskan hubungan kaum ?Ad dan Tsamud yang
disebutkan dalam Al Quran. Hubungan tersebut diterangkan dalam
perkataan Nabi Shalih ketika mengatakan bahwa kaum Tsamud datang
untuk menggantikan kaum ?Ad :
?Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka
Shalih. Ia berkata; ?Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tiada Tuhan bagimu selain-Nya…. Dan ingatlah olehmu di waktu
Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah
kaum ?Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi.? (QS. Al A?raf:
73-74)
Singkatnya, kaum Tsamud telah mendapat ganjaran atas
pembang-kangan terhadap nabi mereka, dan dihancurkan.
Bangunan-bangunan yang telah mereka bangun dan karya seni yang
telah mereka buat tidak dapat melindungi mereka dari azab. Kaum
Tsamud dihancurkan dengan azab yang mengerikan seperti halnya
umat-umat lainnya yang meng-ingkari kebenaran, yang terdahulu
maupun yang terkemudian.
Dari Al Quran diketahui bahwa kaum Tsamud adalah anak cucu dari
kaum ?Ad. Bersesuaian dengan ini, temuan-temuan arkeologis
memper-lihatkan bahwa akar dari kaum Tsamud yang hidup di utara
Semenanjung Arabia, berasal dari selatan Arabia di mana kaum ?Ad
pernah hidup.
Dua ribu tahun silam, kaum Tsamud telah mendirikan sebuah kerajaan
bersama bangsa Arab yang lain, yaitu kaum Nabatea. Saat ini di
Lembah Rum yang juga disebut dengan Lembah Petra di Yordania,
dapat dilihat berbagai contoh terbaik karya pahat batu kaum ini.
Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran, keunggulan kaum Tsamud
adalah dalam pertukangan.

Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu
peng-ganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ?Ad dan
memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di
tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk
dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.? (QS. Al A?raf :
74)

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=733

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments