haspriatno
|
shalat – 2007/11/02 19:23Assalamualaikum, 1. Megenai shalat tasbih apakah shalat tasbih itu termasuk sunnah? sebab saya pernah membaca buku yang mengatakan bahwa shalat tasbih itu baik dilakukan setiap hari dan minimal satu kali seumur hidup. Jika memang benar disunnahkan kapan waktu yang baik untuk mengerjakannya? Mohon dijelaskan beserta dalilnya. 2. Di daerah saya ketika ada orang yang meninggal pasti pihak keluarga akan mengadakan tahlilan lalu 3 hari-an, 7 hari-an atau 100 hari-an. Apakah mengadakan tahlilan, 3 hari-an, 7 hari-an atau 100 hari-an itu termasuk sunnah? Dan bagi yang diundang oleh pihak keluarga untuk mengadakan tahlilan, 3 hari-an, 7 hari-an atau 100 hari-an apakah wajib untuk menerima berkat (istilah makanan yang didapat setelah tahlilan) sebab menurut saya hal itu pastinya memberatkan pihak keluarga yang membuat berkat apalagi yang ditimpa musibah adalah orang miskin. Lalu jika seandainya tidak disunnahkan apa yang harus saya lakukan jika ada orang tua atau keluarga saya yang meninggal? Mohon dijelaskan secara rinci beserta dalilnya agar saya tidak salah dalam menyikapinya. 3. Di surah al mauun dijelaskan mengenai pendusta agama. Dan kebetulan saya ini masih kuliah dan belum bekerja. Di hati saya, saya selalu bingung dan takut karena saya masih belum bisa mencintai dan menyayangi anak yatim dan orang miskin. Tetapi di hati saya yang paling dalam (niat saya) saya ingin mencintai mereka, saya ingin mengikuti jejak rasulullah untuk mencintai anak yatim. Saya ingin mengajak mereka makan dirumah saya, ingin memberikan sedekah kepada mereka, dan ingin mengajak mereka untuk berbuka shaum bersama dirumah saya. Tetapi yang membuat saya selalu takut jika dikatakan sebagai pendusta agama adalah orang tua saya kurang setuju karena mereka selalu berpatokan kepada materi padahal kehidupan saya sehari-hari sudah sangat berlebih, selalu makan enak memiliki pakaian yang bagus walaupun tidak memiliki kendaraan tapi menurut saya itu sudah sangat cukup dan setiap hari banyak makanan yang bersisa lalu kami buang, disaat itu kadang saya sedih dan ingin menangis melihat dan mengingat banyak anak yatim dan orang miskin disekitar saya. Yang saya takutkan adalah saya takut jika saya meninggal nanti (niat saya belum terlaksana) saya belum bisa mencintai dan menyayangi anak yatim dan orang miskin serta belum bisa mengajak mereka untuk merasakan kebahagiaan dirumah saya. Lalu apakah saya akan dikatakan sebagai pendusta agama yang selalu melalaikan anak yatim dan orang miskin sedangkan adzabnya sangat pedih. Mohon penjelasannya agar saya mengerti apa yang harus saya lakukan. Terima kasih sebelumnya atas semua balasan jawaban dari Habib Munzir semoga penjelasan dari Habib Munzir beroleh pahala dari Allah. |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
Home forum.majelisrasulullah.org tahlilan Tak ada larangan sedekah atas nama mayyit atau atas nama keluarga...