tabarruq syekh abu bakar bin sali – 2011/12/20 13:43 assalamualaikum wr.wb
semoga habib dalam keadaan sehat walafiat dan segala hajatnya di
kabulkan oleh Allah SWT
alhamdulillah bib saya dapat quota lagi,dan saya ingin bertanya
1.dimanakah habib ketika haul syekh abu bakar bin salim kemarin
karena hamba tidak melihatnya?
2.ketika masuk WC apakah habib melepas cincin perak yg habib
gunakan?
3.bib mohon di ceritakan tentang kemuliaan alhabib umar sehingga
makin cintalah kami kepada para sholhin
4.mohon doanya bib,tiada yg lebih baik bila mendapatkan quota
melainkan memohon doa kepadamu bib,semoga haba diampuni dosanya,di
berikan kemudahan,kemakmuran dunia dan akhirat bib.amiin
terima kasih banyak bib
wassalamualaikum wr.wb
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:syekh abu bakar bin sali – 2011/12/20 16:28 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
terimakasih atas doanya, sungguh tiada hadiah lebih agung dari
doa, Rasul saw bersabda: Tiadalah seorang muslim berdoa untuk
saudara muslimnya kecuali malaikat berkata : amin dan bagimu
seperti doamu pada saudaramu (Shahih Muslim)
Saudaraku yg kumuliakan,
1. saya haul kemarin tidak hadir saudaraku, saya tidak sadarkan
diri mulai sabtu selepas subuh dan dzikir bersama guru mulia, saya
pulang lalu rebah dan tak sadarkan diri hingga pk 20.00 wib malam,
sekitar 12 jam saya tidak sadarkan diri, dan bangunpun hanya
sebentar meng qadha shalat dan minum lalu rebah lagi dan tak
sadarkan diri hingga subuh, shalat subuh hari ahad saya roboh lagi
dan tak sadarkan diri hingga hampir magrib, malam senin kondisi
saya mulai fit kembali Alhamdulillah.
hal ini dulu sering saya alami, bahkan pernah hingga 36 jam, namun
sekarang keadaan saya Alhamdulillah semakin membaik, dan mudah
mudahan semakin membaik berkat doa anda dan jamaah, amiin
2. tidak saudaraku, karena cincin saya tidak berlafadzkan nama
Allah dan Rasul Nya.
3. insya Allah Admin II akan membantu anda saudaraku.
4. semoga Allah swt meluhurkan setiap nafas anda dg cahaya
istiqamah, dan selalu dibimbing untuk mudah mencapai tangga tangga
keluhuran istiqamah, dan wafat dalam keadaan istiqamah, dan
berkumpul dihari kiamat bersama ahlul istiqamah
semoga Allah swt menggantikan segala musibah itu dg anugerah,
wahai Allah sungguh firman Mu adalah sumpah Mu yg Kau sampaikan
pada kami, bahwa : SUNGGUH BERSAMA KESULITAN ADALAH KEMUDAHAN, DAN
SUNGGUH BERSAMA KESULITAN AKAN DATANG KEMUDAHAN (Al Insyirah 6-7)
maka Demi sumpah Mu itu Wahai Allah segerakanlah bergantinya
musibah mereka dg kemudahan dan anugerah, amiin.
tangan penuh dosa ini berharap keridhoan Nya swt dengan membantu
bermunajat kepada Mu wahai Rabb pemilik jiwaku dan jiwa Muhammad
saw, agar Engkau kabulkan harapan saudaraku ini, hingga ia bahagia
dan gembira dengan segenap pengabulan atas hajatnya, dan ia memuji
syukur kepada Mu Rabbiy, salahkah bila aku berharap hamba Mu
bersyukur dan memuji Mu Rabb..
maka kabulkanlah munajat hamba Mu ini, jadikan ia bersyukur dan
menyaksikan kedermawanan Mu Rabbiy.., Demi Sayyidina Muhammad
Nabiy pembawa Rahmat .., amiin.
semoga hari hari anda selalu dalam sakinah iman dan kebahagiaan,
dan jika datang musibah semoga Allah swt meneranginya dg cahaya
kemudahan hingga kegelapan musibah sirna seakan tiada.
semoga Allah swt melimpahkan cahaya keimanan, ketabahan dan
kesejukan pada anda, dan cahaya keluhuran dihati sdri hingga
selalu terjaga dari terjebak pd dosa, amiin
semoga Allah swt melimpahkan keberkahan dan membuka pintu pintu
kemudahan pada anda saudaraku dalam mencari nafkah di Bumi Nya,
Rabbiy curahkan padanya kemakmuran.., amin
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
adminII Re:syekh abu bakar bin sali – 2011/12/20 19:27 3.bib mohon di
ceritakan tentang kemuliaan alhabib umar sehingga makin cintalah
kami kepada para sholhin
Berikut jawaban yang sudah ada di forum :
Al-Habib ^Umar bin Hafiz
Beliau adalah al-Habib Umar putera dari Muhammad putera dari
Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr
putera dari Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh
Abi Bakr putera dari Salim putera dari Abd-Allah putera dari
Abd-al-Rahman putera dari Abd-Allah putera dari al-Shaikh
Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela
putera dari Ali putera dari Alawi putera dari al-Faqih
al-Muqaddam Muhammad putera dari Ali putera dari Muhammad Sahib
al-Mirbat putera dari Ali Khali Qasam putera dari Alawi putera
dari Muhammad putera dari Alawi putera dari Ubaidallah putera
dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari Isa putera
dari Muhammad putera dari Ali al- Uraidi putera dari Ja^far
al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari Ali Zain al-
Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari
pasangan Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri
dari Rasul Muhammad s.a.w.
Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di
Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan
berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota
ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang
memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya
yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang
Intelektual, Sang Da i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin
Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adalah salah seorang ulama
intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran
agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia
dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis
dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni
dosa-dosanya. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin
Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yang merupakan para
intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual
Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang
sesuai bagi al-Habib Umar dalam hal hubungannya dengan para
intelektual muslim disekitarnya serta kemuliaan yang muncul dari
keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia
dibesarkan.
Beliau telah mampu menghafal Al Qur an pada usia yang sangat muda
dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadith,
Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya
termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu
banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin Alawi bin
Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang
mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun
mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan
dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim,
yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada
da^wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah
s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang Umar kecil yang selalu
berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dhikr.
Namun secara tragis, ketika al-Habib Umar sedang menemani ayahnya
untuk sholat Jum ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan
sang Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa
syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah
terlihat lagi. Ini menyebabkan Umar muda menganggap bahwa
tanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya
dalam bidang Da wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah
menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum
beliau mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya
tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh
perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis
dan da wah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan
pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka
bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana
ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al Qur an dan untuk
belajar ilmu-ilmu tradisional.
Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia
telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya
masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan
keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota
al-Bayda yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang
menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai
sang sayyid muda.
Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. Masuk
sekolah Ribat di al-Bayda ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional
dibawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin
Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah
bimbingan ulama mazhab Shafi i al-Habib Zain bin Sumait, semoga
Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia
ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia juga terus
melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da wah.
Kali ini tempatnya adalah al-Bayda dan kota-kota serta desa-desa
disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk
mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pada
hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan,
pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yang
demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai
menunjukkan hasil yang besar bagi mereka tersentuh dengan
ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus
dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah
mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup
memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka
sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai
memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan
mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w.
Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah
dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan
membantunya dalam perjuangan da wah maupun keteguhan beliau dalam
mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada
masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun
masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta^iz di utara, untuk
belajar ilmu dari mufti Ta iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya
yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar
sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Shaikh
al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk
dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat
sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.
Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi
melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul
s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi
kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama
terkenal disana, terutama dari al-Habib ^Abdul Qadir bin Ahmad
al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri Umar muda,
terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan
Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran
ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau
dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu
pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua
pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan
al-Habib ^Attas al-Habashi.
Sejak itulah nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas
terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama
Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun
kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun
mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ini
menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan
mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang
sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam
berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi
yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun
keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah
menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas
sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke
Dunia Baru.
Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju
pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari
sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu
untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah
kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian.
Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr
di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke
Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan
diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan
titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan,
dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan
bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di
masa depan.
Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar
dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar,
membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan
seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah.
Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren
itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan
demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya
pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota
yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang
komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura,
Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan,
Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan
negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib
Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang
kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam
tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya
berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara
lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak
utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan
kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut
dahulunya telah dirampas dari mereka.
Habib Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi
perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yang
telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang
peran aktif dalam penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya
sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi
berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan
mulianya.
Berikut Linknya :
Itemid=5&func=view&catid=10&id=4708
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=26839