walimurid suka melalaikan sholat – 2008/07/03 11:40 Assalamualaikum wr wb..
Yang sangat saya muliakan Tuan Guru
Yang sangat saya cintai dan saya sayangi para pengelola website MR
dan seluruh jamaah Majelis…
Dan Kaum Muslimin dan Muslimat …
semoga Allah…. Tuhan Yang maha Tinggi melimpahkan kesejahteraan
dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kita Baginda syaidina
Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam
buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala macam
hajat, tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah, dicurahkan
rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. Kesejahteraan dan
keselamatan yang sempurna itu semoga Engkau
ya Allah Robba jibril wa Mikail wa Isrofil fatros samawati wal
adr.. melimpahkannya juga kepada para keluarga dan sahabatnya,
para Aulia kami, para Kadi kami, para habaib kami, pada kedua
orang tuan kami, pada para jamaah pemuja Keagungan MU ya ALLAh
secara lahir dan Batih, Dunia dan akhirat di dalam setiap kedipan
mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan hitungan yang
Engkau miliki ,
Ya . Tuhan penguasa semesta alam Amin
Beribu maaf saya haturkan kepada Tuan Guru…
Ke topik bahasan;
Guru aku mau minta obat berupa ceramah dri Guru…
gimana sich caranya biar aku gak suka k bablasan mulu pada waktu
sholat……kenapa juga kalo aku suka mem bayangkan yg lain-lain
pada wakktu sholat…Guru aku minta pencerahan dong dr Guru…
Sebelumnya Terima Kasih….
Assalamuallaikum wr.wb
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
adminIII Re:suka melalaikan sholat – 2008/07/03 22:21 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh
Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang
berhubungan dengan menunda shalat dan mengqadha shalat yang
tertinggal serta bagaimana mencapai shalat yang khusyu yang sudah
ada di forum :
saudaraku yg kumuliakan,
menunda shalat karena kesibukan merupakan hal yg mubah, bahkan
selama hal itu berhubungan dengan ibadah maka Nabi saw pun
diriwayatkan dalam shahih Bukhari pernah menunda shalatnya karena
menemui seorang tamu padahal para sahabat telah berjajar di shaf
dan iqamat telah dilantunkah, namun nabi saw masih sibuk diluar
masjid berbicara dengan seseorang, hadits ini menunjukkan bahwa
selama ada sesuatu urusan penting maka boleh saja menunda waktu
shalat selama masih dalam waktunya,
ksrena menyelesaikan urusan lain dulu baru shalat adalah suatu
cara untuk mencapai khusyu nya shalat, sebab shalat kita bisa
terburu buru karena masih memikirkan masalah yg belum selesai.
namun yg disebut melalaikan shalat adalah menunda nunda shalat
tanpa ada kesibukan apapun, penundaan hanya sebab malas belaka,
toh masih banyak waktu, maka hal ini yg disebut melalaikan shalat,
karena ia memilih canda dan kosong waktunya daripada shalat.
beda dengan dengan orang yg ada kesibukan lain, maksudnya sesekali
bulan mendahulukan hal lain dan menunda shalat, tapi justru
menyelesaikan yg lain dg terburu buru, agar shalatnya khusyu dan
tenang, bukan sebaliknya, yaitu shalat diawal waktu namun terburu
buru karena ditunggu urusan lain..
namun demikian, tetaplah shalat awal waktu afdhalnya, dan kita
berusaha semampunya menyingkirkan semua kesibukan lain, dan tenang
dalam shalat tanpa terburu buru, melupakan seluruh nama dan
masalah, selain Nama Nya swt.
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a^lam
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=8&id=3521&lang=id#3521
jika anda terlambat shalat karena ketiduran maka wajib meng Qadha
saat setelah bangun, sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasul saw dan
para sahabat tertidur dalam suatu perjalanan, dan mereka bangun
saat sudah terang benderang waktu dhuha, maka para sahabat
berteriak teriak dan berlari lari bingung untuk segera berwudhu,
lalu Rasul saw menenangkan mereka, untuk perlahan lahan dan tak
perlu terburu buru, lalu shalat subuh Qadha. (shahih Bukhari).
kejadian ini jelas bahwa Rasul saw diajari oleh Allah swt untuk
ummatnya jika terlambat shalat maka meng Qadhanya, dan riwayat
diatas adalah riwayat shahih.
para ulama dalam madzhab syafii memberi kemudahan, yaitu jika
terlambat shalat itu adalah sebab kesalahan kita, maka wajib qadha
fauran, yaitu harus segera Qadha,
namun jika dari ketidak sengajaan maka Qadha tarakhiy yaitu tidak
mesti langsung di Qadha, boleh kapan saja asalkan ia meng Qadha
nya.
yg dimaksud terlambat shalat sebab kesalahan kita adalah salah
satu contohnya kita punya waktu melakukan shalat dhuhur, namun
kita menundanya, lalu ketiduran, maka terbangun sudah lewat waktu
dhuhur, maka mestilah segera meng qadha nya dan kita terkena dosa,
beda dengan seorang yg kelelahan, sebelum waktu dhuhur ia
tertidur, ia sudah pasang alarm agar membangunkannya sebelum adzan
asar, atau pesan pada seseorang, namun entah karena tak bangun
atau suatu hal, ia tetap bangun terlambat, maka ia tak terkena
dosa dan qadha nya boleh ditunda kapan saja,walau sebaiknya
langsung saat itu
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=8&id=15248&lang=id#15248
saudaraku yg kumuliakan,
Selamat datang di ajang para pecinta Rasulullah saw didunia maya..
1. Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada
pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada
Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah
neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri
lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata
lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada
makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan
tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu
dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,
lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh
pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan
dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg
sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam
semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk
makin meningkat dan meningkat..
2. sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang
menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,
3. salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan
berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu,
hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan
berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,
dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal
maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat,
mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan,
lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan
usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali
seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat
lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat
religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu
mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran,
runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan
Nama Nya yg Maha Tunggal..
ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg
berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun
sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan
keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg
basah dan ditinggalkan sendiri maka bertakbiratul ihram lah..
mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik
berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud,
ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja,
tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt
sebagai kekasih..
nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian ini.
berikut linknya:
Itemid=&func=view&catid=9&id=5265〈=id#5265
Wassalam,
AdminIII
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
Kelana Re:Khusyuk dalam Sholat – 2008/07/17 05:49 Assalamu alaikum wr.wb.
Habib Munzir, yang saya hormati,
Saya telah menyimak mengenai pertanyaan tentang masalah khusyuk di
dalam sholat, Dari uraian Habib yang panjang tentang khusyuk,maka
saya hanya mengambil bagian yang terpenting saja dari kupasan
habib, dimana dari bagian kalimat penjelasan tentang khusyuk, ada
ungkapan sebagai berikut : Awal dari khusyuk adalah konsentrasi
kepada Allah.
Dimulai dari bagian ini, saya akan mengomentari tentang penjelasan
habib, dengan maksud dan tujuan untuk memberikan pengertian agar
semuanya memahami dengan jelas persoalan khusyuk itu sendiri.
KHUSYUK sama dengan KONSENTRASI, orang yang sedang konsentrasi di
dalam pekerjaan, adalah orang yang khusyuk di dalam mengerjakan
pekerjaannya. Konsentrasi itu ada pada akal, atau pikiran yang
menuntun perbuatan. Ketika orang mengerjakan pekerjaan apa saja,
maka pikiranyalah yang menuntun ke pekerjaan itu.
Pikiran menjadi Imam yang membawa diri ini berbuat atau
beraktifitas, pikiranlah yang menjadi pengendali dalam perbuatan,
tidak ada satu pekerjaan atau perbuatan tanpa dikendalikan oleh
pikiran.
Pikiran itu merupakan RUH nya perbuatan, dan segala perbuatan itu
memiliki RUH.
Yang dinilai dari setiap perbuatan adalah RUH nya,yakni apa-apa
yang terkandung didalam pikiran itu .
Segala perbuatan ditentukan oleh Niat ( Al- Hadist ).
Pikiran itu terkait dengan hal-hal yang dipikirkan atau di ingat,
Bacaan di dalam Sholat, adalah hal yang dipikirkan atau di ingat
dan ini masuk dalam konsentrasi bacaan. Gerakkan pada Sholat
adalah hal-hal yang dipikirkan , dan ini masuk dalam konsentrasi
gerak.
BACAAN dan GERAK pada Sholat , disebut RUKUN SHOLAT, sebab arti
rukun adalah aktifitas yakni kelakuan atau perbuatan. Pikiran atau
ingatan yang tertuju kepada bacaan dan gerakan ,merupakan
konsentrasi atau khusyuk di dalam rukun sholat.
Rukun Sholat adalah merupakan syareat sholat, adapun arti dari
syareat itu sendiri adalah yang terlihat, teramati, diperlihatkan
atau ditampakkan. Sebab ada yang tidak Nampak, atau tidak terlihat
bagi orang lain yang sifatnya tersembunyi atau rahasia, yang
tersembunyi atau rahasia itu adalah pikiran dan bathin manusia.
Niat Al mu minun Khairun Min Amalih ( Al Hadist ) . Niat seorang
mukmin lebih indah dari perbuatannya.
Niat adalah apa-apa yang terkandung di dalam pikiran maupun hati
manusia.
Untuk memahami Sholat dan ke Khusyuk an nya secara utuh,tidaklah
cukup memahami dari sisi syareat saja, sebagaimana yang diuraikan
diatas, melainkan harus dipelajari dan dipahami di dalam Ilmu
Tareqat, Haqeqat dan Ilmu Ma rifat itu sendiri. Sebab Sholat itu
merupakan ibadah, yakni adanya yang menyembah dan di sembah : Al
A bidu Wal Ma budu Wahidun . adapun yang menyembah dan di sembah
itu satu adanya.
Maka wajiblah bagi orang islam yang sudah aqil baliq, untuk
memahami kedudukan A bid ( yang menyembah ). Dan Ma bud ( yang
disembah ) Dalam kewajiban memahami ini, telah diwasiatkan didalam
hadist : Awallu Wajibbin Alal Insyani, Ma rifattullah Bi
istiqani Kewajiban pertama haruslah memahami dengan
seyakin-yakinnya, baru kemudian menyembah. Maka berdosalah bagi
mereka yang tidak mempelajari dan tidak memahami akan kedudukan A
bid dan Ma bud itu.
Konsentrasi kepada bacaan yang telah saya uraikan di atas, dan
juga telah diuraikan oleh Habib, yang mengatakan tingkatan Khusyuk
yang lebih tinggi adalah konsentrasi pada makna akan apa-apa yang
kita ucapkan dalam bacaan Sholat.
Disini Saya dan Habib, sama-sama mengakui bahwa konsentrasi pada
bacaan, adalah merupakan bagian dari ke khusyuk an. Namun
sebenarnya ini bukanlah keutuhan dari konsentrasi.
Konsentrasi kepada bacaan, bukanlah merupakan konsentrasi yang
utuh yang memiliki nilai yang tinggi, karena konsentrasi kepada
bacaan, hanyalah konsentrasi mengingat akan ayat-ayat, Sedangkan
Allah bukanlah Ayat atau Kalimat.
Secara Aqaliyah,
Surat seseorang yang kita baca, tentu saja berbeda dengan
sipembuat surat . Tidak bias disamakan antara surat dengan si
pembuat surat atau orangnya.
Disini antara surat dengan orang, hanya menunjukan hubungan ,
yakni WAJIB dan MUSTAHIL di dalam hukum akal. Keberadaan surat
mewajibkan akan adanya yang membuat surat dan memustahilkan akan
tidak ada yang membuatnya.
Ingat akan surat , hanyalah jalan yang mendekatkan kepada pembuat
surat , maka konsentrasi ke surat bukanlah yang paling tinggi,
tetapi konsentrasi kepada orang nya adalah konsentrasi yang lebih
tinggi.
Uraian di atas adalah contoh supaya dapat dipahami , tentang
hubungan surat atau ayat-ayat yang di baca, dengan Allah SWT itu
sendiri. Ayat-ayat adalah merupakan jalan untuk mendekatkan kepada
Allah SWT, Dimana konsentrasi yang lebih tinggi, hanyalah
konsentrasi kepada Allah SWT selaku Ma bud.
Demikian sedikit uraian saya, mudah-mudahan bermanfaat bagi santri
Majelis Rasulullah, Insya Allah lain kali akan saya sambung.
Wassalam ,
Kelana
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Khusyuk dalam Sholat – 2008/07/17 09:05 alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari
anda
saudaraku yg kumuliakan,
saya mohon anda jangan tersinggung dengan penjelasan saya, Khusyu
bukan konsentrasi, darimana anda mendapatkan makna khusyu adalah
konsentrasi?
memang secara logika tampak mirip, namun sungguh maknanya jauh
berbeda, Khusyu berasal dari kalimat Khasya^a yg berarti takut dan
risau.
tentunya bukan hanya takut akan murkanya Allah swt, namun Takut
tidak dicintai, takut ditolak cintanya, risau jauh dari Nya swt,
inilah makna khusyu, yaitu shalat yg jiwanya hadir selalu dalam
takut dan risau pada Allah swt, bukan konsentrasi.
konsentrasi memberi makna yg semu, dan muncul dari akal, sedangkan
khusyu adalah dari dalam jiwa yg kemudian mewarnai akal,
pada akal terdapat sifat jahat dan baik, maka akal dikendalikan
oleh hati, hati lah yg mengendalikan akal dalam kebaikan dan
kejahatannya, bukan akal yg mengendalikan hati, sebagaimana sabda
Nabi saw : “Pada tubuh kalian terdapat segumpal daging, jika ia
baik maka baik seluruh tubuhnya, jika ia buruk maka akan buruk
seluruh tubuhnya, yaitu adalah hati” (Shahih Bukhari)
maksudnya jika hati nya baik maka perbuatan tubuhnya baik,
termasuk akalnya, dan jika hatinya buruk maka seluruh tubuhnya
akan berbuat jahat pula, termasuuk akalnya,
Rasul saw dengan jelas mengatakan Qalb, bukan ^Aql.
demikian pula niat, niat bukan di akal, tapi dihati,
ketika akal dijadikan sumber dalam mengambil keputusan maka
manusia akan celaka, ia tak mau menerima Allah kecuali jika
diterima akalnya, maka ia tak akan percaya adanya malaikat, sorga,
neraka, mahsyar, alam gaib, karena semua tak terbukti dengan
akalnya, maka ia akan menolak banyak hal dari syariah yg tak masuk
akal,
disinilah kesalahan mereka yg mengambil pemahaman akalnya diluar
Alqur^an ALhadits,
kesalahan makhluk Allah yg pertama adalah sebab akal, ketika Iblis
tak memakai imannya walau ia telah beribadah ribuan tahun pada
Allah swt semata, namun Iblis menggunakan akalnya, seraya berfikir
bahwa Allah tidak adil, menciptakannya dari Api lalu harus sujud
pada makhluk, apalagi makhluk itu dicipta dari tanah, maka akalnya
menolak,
malaikat bertindak dengan iman, mereka sami^na wa atha^na, walau
sujud pada makhluk tak bisa diterima oleh akal, mereka tetap sujud
pada adam as,
sedangkan iblis menolak, karena secara logika sungguh tidak salah
jika menolak sujud pada makhluk,
iblis tak akan menolak jika disuruh sujud pada ALlah, namun Iblis
menolak ketika disuruh sujud pada Makhluk, perbuatannya benar
secara logika, namun perbuatan itu salah besar.
saudaraku berhati hatilah dengan fatwa logika
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=16150