WIDAYAT sholat – 2006/11/08 15:47 Assalamu^alaikum.
Semoga ridho Allah selalu menaungi hari-hari Habib dan Keluarga,
begitu juga umat Rasul.
Terima kasih Habib telah menyampaikan uneg2 para jamaah mengenai
kebiasaan merokok di masjid.
Untuk selanjutnya ada beberapa yang ingin saya tanyakan:
1. Mengenai sholat awwabien, ada sebagaian muslim yang
mengingkari, apa sholat tersebut ada aturan syariahnya dan
pelaksanaannya kapan Bib?
2. Ada sebagian muslim yang telah terlanjur masuk Jamaah Tablig
(JT) dan sangat fanatik, gimana cara mengubah pandangan mereka
agar jangan terlalu fanatik.
Karena ada sebagian masjid apabila kedatangan JT tersebut malah
para jamaahnya enggan untuk datang ke masjid.
3. Ada sedikit koreksi dan mohon maaf atas kelancangan saya ini
Bib, pada saat habib datang ke masjid Al Munawar setelah menerima
salam dari para jamaah, habib langsung duduk tanpa sholat
tahiyatal masjid, mungkin habib ada alasan tersendiri.
Sekali lagi mohon maaf atas kelancangan saya ini Bib.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:sholat – 2006/11/10 11:59 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Limpahan Cahaya Keagungan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
1. siapapula yg mengingkari shalat awwabin ini wahai saudaraku?,
rujuk :
shahih Muslim hadits no.748, satu bab khusus dalam shahih muslim
itu Bab Shalat Awwabin)
shahih Ibn Khuzaimah hadits no.1223, 1224, 1227
Shahih Ibn Hibban hadits no.2539
Mustadrak Ala shahihain hadits no.1182,
dan masih puluhan hadits shahih lainnya yg menjelaskan bahwa Rasul
saw melakukan shalat awwabin,
ada dua riwayat mengenai shalat awwabin ini, sebagian riwayat
mengatakannya adalah shalat dhuha, riwayat lain mengatakannya
antara magrib dan Isya,
Ibn Abbas ra mengatakannya antara magrib dan isya, demikian
diriwayatkan dalam Sunan Imam Baihaqy alkubra Juz 3 hal 19. bahwa
tafsir surat Assajdah ayat 16 adalah untuk orang yg melakukan
shalat awwabien antara magrib dan isya.
Guru saya dan para ulama di Tarim dan sebagian besar ulama kita
melakukannya antara magrib dan isya, walau ada pendapat lain bahwa
itu adalah waktu dhuha, sebagaimana dalam shahih muslim..
2. Jamaah Tablig ini baik, ajarannya pun baik, mengajarkan orang
cinta dakwah, namun ada beberapa kekurangan, diantaranya mereka
ini tak berilmu dan tak mau mendalami ilmu syariah, maka mudah
dimasuki faham faham yg menyimpang, maka bila kita sempat
berdialog dg mereka cobalah ajak dan nasehati mereka untuk
memperdalam ilmu syariah, saya pernah gabung dengan JT ini di
Makasar, mereka baik dan menerima kita, sopan, ramah, mencintai
sunnah, cuma itulah kekurangan mereka ini, tak mau mempelajari
syariah,
dan saran saya agar anda menasihati pula masyarakat, jangan benci
pada mereka, mereka itu orang baik baik, cuma perlu diberi
semangat untuk memperdalam syariah.
3. terimakasih atas kritik ini, memang salah saya mestinya saya
jelaskan, bahwa Tahiyyatulmasjid ini sunnah, dan menurut madzhab
syafii dan sebagian ulama boleh diganti dengan Baqiyatusshalihat
(SUBHANALLAH, WALHAMDULILLAH, WALAA ILAAHA ILLALLAH, WALLAHU AKBAR
4X) hal itu pahalanya sama dg tahiyyatulmasjid, demikian
dijelaskan dalam kitab Busyralkarim Bab sifatusshalat hal.256).
dan demikian diajarkan bila kita datang kemasjid di majelis Ilmu,
boleh ia tahiyyatuilmasjid atau ia membaca bacaan diatas untuk
mengganti tahiyyatulmasjid,
saya lebih suka mengganti Tahiyyatulmasjid ini, karena jamaah
sudah menanti saya, tidak pantas pula saya datang dan ratusan
jamaah sudah duduk, mereka harus menunggu pula si karung dosa yg
sudah datang telat, mau shalat pula dulu dua rakaat
tahiyyatulmasjid.., saya merasa tak pantas berbuat demikian,
namun bila anda perhatikan, bila saya datang sebelum waktunya
(sebelum pk 21.00wib saya sudah tiba) saya mesti melakukan
tahiyyatulmasjid, namun ini jarang terjadi, sebab setiap saya
datang pastilah sudah lewat waktu, karena dari pintu mobil ke
mihrab masjid yg cuma berjarak sekitar 30 meter itu saya butuh
waktu 10 sampai 15 menit baru sampai di mihrab karena padatnya yg
bersalaman.
bila anda perhatikan guru mulia kita Alhabib Umar bin hafidh bila
datang ke almunawar beliau selalu shalat tahiyyatulmasjid, karena
beliau tahu bila beliau datang itu perlu ada waktu 1-2 menit bagi
panitya merapikan shaf, gelas, meja, mikrofon, kamera, ratusan
aqua dll, yg berantakan saat beliau datang, yg pastilah bila
beliau langsung duduk akan tambah merepotkan dan membingungkan
panitya, maka beliau ambil kesempatan itu untuk shalat tahiyyat
masjid, maka panitya ada kesempatan merapikan dan menyiapkan
segala sesuatunya, belum lagi ribuan jamaah yg berdiri menyambut
beliau itu kesemuanya maju kedepan, dan saat duduk sebagian besar
tak bisa duduk lagi karena padatnya, panitya harus mengatur lagi
kerapihan, sebagian ribut mencari tempat duduk, beliau mengambil
kesempatan untuk tahiyyat masjid, demi kelonggaran untuk kita.
namun bila anda kunjung ke majlis beliau di Ma^hadnya, bila beliau
datang sesudah waktu taklim dimulai, beliau akan langsung duduk
tanpa tahiyyatulmasjid, karena beliau menggantinya dengan
Baqiyatusshalihat
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a^lam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1701