Aqbal Ruh – 2008/09/10 18:23 Assalamu^alaikum Wr .. Wb…
Yth. Habib Munzir yang dimuliakan Allah Swt
Bib, kami ingin menanyakan menyangkut masalah ruh seorang muslim
yang telah wafat. Kemarin malam kami sedang mendengarkan ceramah
tarawih, si ustad mengatakan berdasarkan hadis rasul “bahwa ruh
orang muslim yang sudah meninggal dapat mengamati keluarganya
selama sebulan dan ruh tsb sangat mengharapkan doa dari
keluarganya kemudian keberadaanya masih di kubur selama setahun
hingga akhirnya berkumpul dengan ruh2 orang muslim lainnya”.
pertanyaan kami bib, mengenai jangka waktu keberadaan ruh tersebut
(sebulan dan setahun tsb) apakah benar ? Menurut habib bagaimana
yang benar mengenai keberadaan ruh tersebut berdasarkan hadis
rasulullah? mohon penjelasannya bib
Demikian disampaikan, mohon maaf bila ada kekurangsopanan kami
pada habib mengenai tulisan dan pertanyaannya
Terima kasih kami ucapkan tak terhingga, semoga keberkahan dan
kesalamatan selalu menyertai habib dan keluarganya ..Amien …
Wass …
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Ruh – 2008/09/12 03:28 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan
kebahagiaan pd hari hari anda,
saudaraku yg kumuliakan,
mengenai seminggu dan sebulan itu saya belum menemukan hadits yg
kuat, namun berikut saya lampirkan hadits hadits masalah alam
barzakh dan hubungan kita dg mereka, yaitu pada artikel : ZIarah
Kubur.
ZIARAH KUBUR
Ziarah kubur adalah mendatangi kuburan dengan tujuan untuk
mendoakan ahli kubur dan sebagai pelajaran (ibrah) bagi peziarah
bahwa tidak lama lagi juga akan menyusul menghuni kuburan sehingga
dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ketahuilah berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw,
beliau saw bersalam dan berdoa di Pekuburan Baqi , dan berkali
kali beliau saw melakukannya, demikian diriwayatkan dalam
shahihain Bukhari dan Muslim, dan beliau saw bersabda : Dulu aku
pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka sekarang ziarahlah
. (Shahih Muslim hadits no.977 dan 1977)
Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam
untuk ahli kubur dengan ucapan Assalaamu alaikum Ahliddiyaar
minalmu minin walmuslimin, wa Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As
alullah lana wa lakumul aafiah.. (Salam sejahtera atas kalian
wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, Semoga kasih
sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh
Kami Insya Allah akan menyusul kalian) (Shahih Muslim hadits no
974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan bahwa Rasulullah saw
bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka berbincang-bincang
dengan ucapan Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul kalian .
Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang
Badr, Rasul saw mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu
Rasulullah saw berkata : wahai Abu Jahal bin Hisyam, wahai
Umayyah bin Khalf, wahai Utbah bin Rabi , wahai syaibah bin rabi
ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah pada
kalian ?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..! ,
maka berkatalah Umar bin Khattab ra : wahai rasulullah.., kau
berbicara pada bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu? ,
Rasul saw menjawab : Demi (Allah) Yang diriku dalam genggamannya,
engkau tak lebih mendengar dari mereka (engkau dan mereka sama
sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu menjawab (shahih
Muslim hadits no.6498).
Makna ayat : Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati
.
Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yg
dimaksud orang yg telah mati adalah orang kafir yg telah mati
hatinya dg kekufuran, dan Imam Qurtubi menukil hadits riwayat Imam
Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul saw berbicara dengan orang
mati dari kafir Quraisy yg terbunuh di perang Badr. (Tafsir
Qurtubi Juz 13 hal 232).
Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna
ayat itu : bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan
kefahaman kepada orang yg telah dikunci Allah untuk tak memahami
(Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 21 hal 55, )
Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : walaupun
ada perbedaan pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat
mayat orang kafir pada peristiwa Badr, namun yg paling shahih
diantara pendapat para ulama adalah riwayat Abdullah bin Umar ra
dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan berbagai riwayat,
diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn Abdilbarr
yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu
bahwa : tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara muslimnya
didunia, terkecuali Allah datangkan ruhnya hingga menjawab
salamnya , dan hal ini dikuatkan dengan dalil shahih (riwayat
shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan salam pada
ahlilkubur, dan salam hanyalah diucapkan pada yg hidup, dan salam
hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka
kalau bukan karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah
sama dengan batu dan benda mati lainnya. Dan para salaf bersatu
dalam satu pendapat tanpa ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul
riwayat yg mutawatir (riwayat yg sangat banyak) dari mereka, bahwa
Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg hidup ke kuburnya .
Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal
439).
Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yg biasa berkhidmat di
masjid, berkata para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw
bertanya : mengapa kalian tak mengabarkan padaku?, tunjukkan
padaku kuburnya seraya datang ke kuburnya dan menyolatkannya,
lalu beliau saw bersabda : Pemakaman ini penuh dengan kegelapan
(siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku pada
mereka (shahih Muslim hadits no.956)
Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di
Madinah maka ia segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw
seraya berucap : Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa
Ababakar, Assalamualaika Ya Abataah (wahai ayahku) . (Sunan Imam
Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra
berdiri di kubur Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa,
lalu bersalam pada Abubakar dan Umar ra (Sunan Imam Baihaqiy
ALkubra hadits no.10052)
l
Sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yg pergi haji, lalu menziarahi
kuburku setelah aku wafat, maka sama saja dengan mengunjungiku
saat aku hidup (Sunan Imam Baihaqiy Alkubra hadits no.10054).
Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yg
mengingkari ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama
14 abad (seribu empat ratus tahun lebih semua muslimin berziarah
kubur, berdoa, bertawassul, bersalam dll tanpa ada yg
mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yg berziarah,
hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman
atas syariah, munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yg
hanya akan menipu orang awam, karena hujjah hujjah mereka Batil
dan lemah.
Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan
sahabat radhiyallahu anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn
Umar ra berdoa dimakam Rasul saw, dan memang seluruh permukaan
Bumi adalah milik Allah swt, boleh berdoa kepada Allah dimanapun,
bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu dimanakah dalilnya
yg mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yg mengharamkan doa
dikuburan adalah orang yg dangkal pemahamannya, karena doa boleh
saja diseluruh muka bumi ini tanpa kecuali.
Walillahittaufiq
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=18038