zainal
| Qodho Sholat – 2006/02/20 19:40AssalamMualaikum Wr Wb Ahlan Wasahlan bikum Ya Habibana Munzir Bin Fuad Bin Abdurahman Almusawa Sholawat & Salam semoga ALLAH selalu curahkan kepada Kekasih-NYA Sayyiduna MUHAMMADIN SAW Wa Barik Alii Wa Alaa'alih ,kpd Sahabatnya & kpd AhlulBait RASULULLAH SAW Wa Barik Alii Wa Alla'alih Wabil Khusus Kpd Habibana Munzir beserta Keluarga & para pengikut pecinta RASULULLAH SAW WaBarik Alii Wa Alaa'ali. Ya Habib, ana mau tanya : 1.Didalam kitab Bidayah Alhidayah, apabila kita ingin menuju ke kamar mandi/toilet kita diharuskan memakai penutup kepala,apa maksudnya kita harus memakai kopiah atau apa? Tolong jelaskan Ya Habib. 2.Bagaimana kalau kita ingin membayar sholat/mengqodho sholat kita atau orang tua kita yang dahulu,apa kita diperbolehkan ber-jamaah atau tidak & bagaiman Yg afdol ? 3.Berapa hitungan amalan Sholawat Nariyah yg afdol dibaca diwaktu pagi hari & sore hari,karena saya baca disatu buku dibaca 21 x apakah betul?,tolong Ijazah-kan ana Ya Habib.. Mohon Maaf Atas pertanyaannya & Jazakumulloh khairun Jaza atas jawabannya. Wassalam Mualaikum Wr Wb.. |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir
| Re:Qodho Sholat – 2006/02/22 16:57Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh., Semoga Allah menerbitkan di sanubari antum Matahari Keindahan Nya hingga terang benderanglah sanubari dengan Keindahan Nama Nya yg Maha Tunggal, yg dengan itu membias keseluruh tubuh, menghapus segala dosa dan menjawab segala doa, semoga selalu atas antum dan keluarga, amiiin 1.Merupakan sunnah Rasul saw menggunakan tutup kepala ketika memasuki Khala' (toilet/tempat buang air besar/kecil) sebagaimana diriwayatkan bahwa bila Rasulullah saw memasuki Khala' maka beliau saw memakai terompahnya dan menutup kepalanya ( Sunan Imam Baihaqy Alkubra Hadits No. 460 dan 461 hal 96 Juz I), yaitu dengan menggunakan kopiah atau lainnya, demikian dilakukan oleh guru saya, dan banyak para Ulama besar, Wallahu a'lam. 2.Boleh dengan berjamaah atau dengan Munfarid, dan berjamaah Afdhal, namun dilakukan setelah kita shalat berjamaah, misalnya kita berhutang shalat Dhuhur beberapa hari yg lalu, maka selepas kita mengerjakan shalat yg berjumlah 4 rakaat, misalnya dhuhur, atau ashar, atau Isya, lalu selepas kita melakukan shalat berjamaah kita melihat ada kelompok lain sedang melakukan shalat, maka boleh kita bermakmum lagi dengan kelompok itu dengan niat Qadha dhuhur yg lalu itu, walau kelompok itu mengerjakan shalat asar misalnya, atau isya, karena selama jumlah rakaatnya sama, maka perbedaan Niat makmum dan imam tidak membatalkan shalat, bahkan tetap mendapatkan pahala jamaah, dengan syarat jumlah rakaatnya sama, maka tidaklah sah seorang yg akan melakukan shalat magrib bermakmum dengan imam yg melaksanakan shalat Isya, begitupula tidak sah melakukan Qadha shalat dengan Imam yg melakukan shalat yg berbeda jumlah rakaatnya, 3. Aduh.. shalawat ini tidak ada ketentuannya, berapa saja boleh, semakin banyak semakin baik, dan semua shalawat tidak perlu ijazah (izin), karena merupakan perintah Allah swt, Wassalam.
|