nawi Posisi berdiri dalam sholat – 2006/11/05 18:52 Assalamu^alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Habib Munzir yang saya hormati, saya mohon izin bertanya mengenai
beberapa hal diantaranya :
1. Ketika kita menjadi makmum bagaimanakah posisi kita dalam
sholat ketika berdiri? apakah bahu atau kaki kita yang dirapatkan
dengan makmum lainnya / keduanya.
2. Pada saat kita ingin mengikut seseorang berjamaah dalam sholat
apakah kita harus menepuk bahunya? dan bagaimanakah cara yang
sesuai dengan Rasulullah.
Jazakumullah atas jawaban dan penjelasannya mudah-mudahan Habib
serta keluarga selalu diberikan kesehatan oleh Allah amin..
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Posisi berdiri dalam sholat – 2006/11/06 22:51 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan Rahmat Nya semoga selalu melimpah pada hari hari anda,
1. Rasul saw memerintahkan kita untuk merapatkan shaf dan
menghindari kerenggangan, setelah rapat maka bersentuhan antara
bahu dg bahu dan kaki dg kaki, demikian diriwayatkan dalam banyak
hadits, diantaranya pada Sunan Abu Dawud hadits no.662, namun
bukan memaksakan pada yg disamping kita untuk bersentuhan kaki dan
dengan melebarkan tangan agar bersentuhan bahu, namun menggeser
agar kerenggangan tertutup dan ajaklah yg sebelah kita untuk turut
menggeser lagi agar rapat, dan bukan merenggang tubuh namun
merentangkan kaki dan tangan, ini sering dilakukan oleh sebagian
kelompok muslimin anti maulid, mereka memaksakan diri untuk
menempelkan kaki dengan kaki hingga kedua kaki mereka merenggang,
hingga kehilangan khusyu dalam shalat karena sibuk berusaha
menempelkan kakinya, karena hal yg utama adalah kekhusyuan shalat,
dan renggangnya shaf tidak membatalkan shalat, namun memang
merupakan hal yg makruh, demikian menurut ulama Madzhab Syafii,
maka bagi kita untuk berusaha merapatkan diri dengan yg samping
kita, dan bila kebetulan orang yg sebelah kita adalah orang awam
maka berusahalah menjelaskan dg lembut bila ada kesempatan, dan
jangan memaksakan diri dengan menegurnya dg keras, ditakutkan ia
akan shalat dan hatinya penuh kekesalan pada kita, hingga justru
tubuh kita saling bersentuhan namun hati kita saling bermusuhan dg
yg disebelah kita hanya karena tak merapatkan shaf, tentunya ini
salah besar dan berakibat lebih buruk.
2. sunnah untuk memberitahu kepada orang yg sedang shalat
sendirian bahwa kita akan bermakmum kepadanya dg menyentuh/menepuk
bahunya, agar ia mengetahui bahwa ada makmum yg minta izin utk
bermakmum padanya, dan sang imam dapat memberitahu/menolak bila ia
sedang shalat sunnah (bukan shalat wajib), misalnya A sedang
shalat sendiri, kebetulan ia shalat tahiyyat masjid dan bukan
shalat fardhu, lalu datang B yg mencari teman untuk shalat dhuhur
agar mendapat pahala jamaah, B melihat A sedang shalat sendiri,
maka ia menghampiri A dan menepuk bahunya, atau menyentuhnya,
untuk minta izin menjadi makmum, maka A menurunkan salah satu
tangannya dan memberi isyarah menolak, maka B pun memahami bahwa A
sedang shalat sunnah, bila A tidak memberi isyarat apa apa maka
tanda bahwa A mengizinkan B bermakmum.
Bila ternyata A ini orang yg awam dan tak mengerti maksud B yg
menepuk bahunya, padahal ia sedang shalat sunnah, maka kemakmuman
B tetap sah, dan ia tetap mendapat pahala jamaah walaupun
bermakmum pada yg shalat sunnah, karena ia tidak mengetahuinya.
demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebhagiaan selalu,
Wallahu a?lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1665© https://carauntuk.com/posisi-berdiri-dalam-sholat-2