frengky pertanyaan – 2009/08/15 07:00 Assalamu ^alaikum Wr Wb
Alhamdulillah saya dapat quota……
semoga habib panjang umur dan tidak pernah sakit lagi sampai akhir
hayat
Yaa Sayyidii……ada beberapa pertanyaan , mohon di maaf …..
1. kapan waktu nya kita bisa disebut selasai mandi junub ? apakah
setelah kita keluar dari kamar mandi ? atau setelah kita membasuh
seluruh anggota tubuh?
2. apa hukum nya kita menceritakan seseorang (yg masih hidup )
tentang kemuliaan nya, kekramatan ? karena saya sudah
mempublikasikan karomah sayyidii di blog saya. dan saya baru tau
arti qosidah syaikh abubakar bin salim yg uktum hawa……..apakah
saya salah ? lalu apa makna sebenarnya qosidah tsb ?
karena niat saya hanya untuk mengagungkan sayyidii , agar orang2
yg belum tau sayyidi tidak asal bicara, seperti fitnah yg sayyidi
terima akhir2 ini.
3. ini yg terakhir ya sayyidii. saya pengen banget zuat tahun
depan, tapi sampe sekarang masih banyak halangan, baik dari
materil dan calon keluarfa istri saya, terus terang keluara calon
istri saya bisa dibilang dari kalangan kelas atas lah, bpk nya
kyai , paman2 nya kyai kake nya kyai besar ,sedangkan saya hanya
dari kalangan orang rendah, harta ga punya , ilmu agama
apalagi……saya minder, tapi saya sudah terlanjur sayang sama
calon istri saya ……………..mohon keridoan sayydii untuk
memberikan saya nasehat dan doa nya ….biar tahun depan bisa ana
bisa zuat……….
selama ini saya selalu berdoa dgn doa yg sayyidi ajarkan….” ya
Allah jika dia baik untukku, maka teruskan lah , tapi jika dia
tidak baik untuk ku maka buat lah menjadi baik…………….”
terima kasih yaa sayyidi untuk waktu nya …………
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:pertanyaan – 2009/08/16 05:09 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. mandi junub dianggap selesai setelah selesai membasuh semua
anggota tubuh.
2. mengenai menceritakan kabar kabar tentang para wali dan
shalihin adalah hal yg mulia, sebagaimana dijelaskan oleh Imam
Fakhrul wujud dalam Qasidah tsb : Karrir Lisam^iy dzikrahum wa
hadiitsahum, ta;mal ma^iy fii hayatihim ihsaana. (Ulang ulanglah
dalam memperdengarkan kabar kabar tentang mereka dan ucapan
mereka, maka kau beramal shalihlah bersamaku dalam kehidupan
mereka (para shalihin) dengan kebaikan.
maka menyebutkan kemuliaan dan keramat para wali Allah swt adalah
hal yg baik, dan Allah swt pun menceritakan kemuliaan keramat para
shalihin di Alqur^an, sebagaimana firman Nya menceritakan ucapan
Nabi sulaiman as : Siapa diantara kalian yg bisa membawakan
singgasana ratu balqis kehadapanku sebelum ia tiba menyerahkan
diri?, maka berkata seorang Ifrit dari golongan Jin : aku akan
membawakannya padamu sebelum kau berdiri dari kursimu. lalu
berkata seorang lelaki yg mempunyai pengetahuan dari kitab Allah,
aku akan membawakannya sebelum kau mengedipkan matamu wahai
sulaiman, maka dalam sekejap singgasana itu berada dihadapan Nabi
sulaiman as, rujuk Alqur^an surat Annaml 38-40).
dan firman Allah swt mengenai Nabi khidir as dan Nabi Musa as,
lalu banyak lagi.
mengenai ucapan : Uktum hawaana in aradta ridhaana, bernakna :
sembunyikan cinta kami pada kalian jika kalian inginkan keridhoan
kami,
maksudnya seorang murid jangan mengumbar kabar kasih sayang
gurunya padanya pada murid lainnya, dirisaukan kecemburuan murid
lainnya dan menganggap gurunya tidak adil dan tidak mencintainya,
bukan melarang menyampaikan kemuliaan gurunya atau seorang wali
Allah swt, tapi jangan menceritakan cinta gurunya padanya kepada
orang lain, agar murid lain tidak cemburu, yaitu ucapan ucapan yg
sangat bersifat pribadi misalnya gurunya berkata : engkau adalah
muridku yg paling kucintai dari semua muridku.
ucapan itu jika si murid menyampaikan pada murid lain maka akan
menjadi masalah dan kekecewaan pada murid lainnya.
tapi saudaraku, itu adalah untuk para wali Allah dan shalihin,
kalau untuk karung dosa ini tentunya tak ada kemuliaan apa apa.,
apalagi keramat, masya Allah, saya hanya pendosa ahli neraka yg
berharap syafaat dari jamaah yg menyalami saya di majelis majelis,
dan tidak lebih dari itu.
3. anda beristikharah pada ALlah swt, lakukan shalat istikharah 3
malam berturut turut, dan pada hari ketiga anda akan diberi
petunjuk oleh Allah swt dengan kemantapan hati (bukan mimpi), maka
Allah akan memilihkan satu pilihan terbaik bagi anda yaitu yg anda
mantap melakukannya, dan kemantapan itu adalah dari Allah setelah
anda mohon petunjuk Nya swt,
dan setelah kemantapan itu jika anda jalankan maka Allah akan
menyingkirkan segala permasalahan dan rintangan yg merintanginya,
namun jika Allah tak menghendakinya untuk anda, mungkin akan
menjadi musibah, dosa, kemiskinan, perceraian, pengkhianatan dan
musibah lainnya, maka pada hari ketiga anda melakukan istikharah
itu hati anda akan mantap meninggalkannya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22975