dhekole pensaksian – 2006/02/13 21:43 Assalamualaikum ya habibana Munzir
Semoga habib selalu diberikan cucuran rahmat dan lindungingan-Nya
Habib ane mau tanya, ane pernah ngikutin solat jenajah dimana
setelah melakukan salat jenajah ada salah satu ustad melakukan
pensaksian disamping mayit, bahwasanya simayit akhli ibadah, dan
sebagian makmum mengatakan akhli ibadah,
Nah yang ane mau tanyain adalah jikalau si mayit bukanya akhli
ibadah dan semasa hidupnya selalu melakukan maksiat, itu gimana
bib tentang pengsaksiannya?
Sebelumnya ane mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan,
Habib doain ane dan keluarga ya dan bib salam buat Alhabib Al
Allamah Assayyid Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh
dari ,ane dan keluarga
Wasalam
wahyu
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:pensaksian – 2006/02/14 17:47 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Semoga Curahan Rahmat dan Ridho Allah Jalla wa ^alaa selalu
terlimpah pada anda dan membuka segala kesulitan dan membuat
sanubari anda selalu sejuk dengan cahaya keimanan.
mengenai penyaksian itu adalah berlandaskan Hadits Shahih dimana
Rasul saw berkata kepada Sayyidina Umar ra, bila seorang muslim
wafat dan disaksikan oleh tiga orang mukmin bahwa ia adalah orang
baik, maka si mayyit masuk sorga, lalu salah seorang sahabat
bertanya : “Bagaimana kalau hanya dua orang yg bersaksi wahai
Rasulullah (saw)?”, maka Rasul saw menjawab : “Ya, begitu pula
walau hanya dua orang”, lalu sahabat itu terdiam untuk menanyakan
apakah bila seorang saja yg menyaksikan.
dari hadits ini;ah para Muhaddistin dan Ulama mengambil suatu
kesaksian saat seorng muslim itu wafat, maka satu dari mereka
berteriak.. “Isyhaduu annahu min ahlilkhair..! (bersaksilah bahwa
dia adalah orang baik baik) maka para mukminin menjawab : Khair..!
(dia orang baik).
mengenai kesaksian ini, karena kita memang disunnahkan melupakan
aib orang, apalagi yg sudah wafat, maka cukuplah bagi kita untuk
mengingat amal2 baiknya saja, dan bila kita mengingat satu saja
dari amal baiknya, itu sudah cukup bagi kita bertanggungjawab
kelak dihadapan Alllah swt, bahwa ia orang baik, misalnya kita
pernah melihat ia memberi makan anak yatim, maka iru saja yg kita
ingat dan kita jadikan bekal bila ditanya oleh Allah atas
kesaksian kita, bahwa sejahat jahat orang ini aku pernah
melihatnya memberi makan anak yatim.
hal seperti ini merupakan sunnah, yaitu melupakan aib seseorang,
apalagi yg telah wafat, dan maka kita hanya mengingat kebaikannya
saja.
terkecuali bila kita betul betul meyakini orang ini Fasiq dan
musuh Allah swt, maka sebaik nya tak perlu ikut menyaksikan..,
karena kita akan bertanggung jawab atas kesaksian kita kelak.
namun selama ia orang baik walaupun sesekali berbuat kesalahan,
maka tak apa kita menyaksikan kebaikannya.
wallahu a^lam
terimakasih atas doanya, Insya Allah saya akan selalu emndoakan
anda dan keluarga,
wassalam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=397