Nasihat Guru.. – 2009/07/28

0
4

Forum Majelis Rasulullah

Muhammad_agus Nasihat Guru.. – 2009/07/28 11:00 Assalamualaikum Ya habibana..
smoga allah slalu melimpahkan rahmatnya kpd guru tercinta al
habib Munzir din Fuad Al Musawa dan guru mulia kita Al Habib
Umar bin Hafidz..

alhamdulillah kali ini saya dpt qouta dan dpt silahturahmi
dengan Guru.
Guru bagaimana kbar Guru.?
smoga slalu sehat wal afiat..

guru ana ingin bertanya sekaligus minta nasihat guru.
1. ayah saya sudah lama mninggalkan keluarga kami, ia mnikah
dngan oranglain tnpa prsetujuan ibu ana, skrang dy gak prnah
kasih nafkah untuk keluarga kami, dy sakan -akan sdah meanggap
kami bkan bagian keluarga nya, mungkin dalam islam seharus nya
sudah Cerai. dan beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan
ayah saya, dia sdang berjudi ya Guru, saya mnta nasihatnya ya
Guru, bagaimana cara untuk mengobati pnyakit judinya itu dan
agar dy kembali ke keluarga ana.. mohon nasihatnya bib.

2. guru apabila kita tidak sengaja meninggalkan sholat,
misalnya kita ketiduran/terlupa.. bagaimana cara mengganti
sholat kita yg terlewatkan tersebut.?
apakah tidak bisa di gantikan.?

3. ya Guru ana mohon doanya untuk adek ana yg sdang sakit
(Ripal) beberapa hari yang lau dia mengalami kecelakaan motor.
dan ana juga mohon doanya untuk ana dan keluarga smoga slalu
istoqomah di jalan allah swt.
aminn..

Guru Insya allah tanggal 9 Agustus ustadz ana akan mengundang
habib…
ana akan tunggu kdatangan habib dalam kerinduan..

maafkan ana yang telah mengganggu aktifitas habib,
maafkan kata2 ana yang kurang sopan untuk habib..
mohon maaf ya habib..

smoga guru slalu diberikan umur panjang dan cita2 majelis
rasulullah saw cepat terqobul, dan jakarta menjadi kotanya
Sayyidina Muhammad SAW..
amin..

WAssalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh..

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Nasihat Guru.. – 2009/07/28 17:23 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,

Saudaraku yg kucintai…..,
boleh saya cerita sedikit..?

Bu Mina sedang hamil tua, ia sedang berjalan tertatih tatih
disebuah jalan, seraya selalu terbebani oleh kandungannya yang
sudah besar, kemanapun ia melangkahkan kakinya, ia dibebani oleh
kandungannya, dijalan, dirumah, berdiri, duduk bahkan tidurpun ia
selalu terganggu oleh perutnya, hanya satu harapan yang selalu
menghiburnya siang dan malam, “aku akan mendapatkan seorang anak
yang akan menjadi kebanggaanku kelak”, tak ada seorang ibu yang
tidak bercita-cita seperti ini, iapun terus bersabar menahan
segala penderitaan yang menimpanya, hingga saat-saat melahirkanpun
tiba.

Malam itu hujan turun dengan derasnya, Bu Mina merasakan bahwa
kandungannya akan segera lahir, suaminya, Imron berlari
dikegelapan malam mencari bidan yang rumahnya agak jauh dan harus
ditempuh dengan berjalan kaki, tiada yang mendorongnya untuk
berlari di derasnya hujan selain keselamatan bayinya, kalau ia
harus melewati lautan apipun akan ditempuhnya asalkan bayinya
selamat, iapun sampai dirumah bidan yang sudah terlelap tidur, ia
memaksa bidan untuk mau menolong istrinya, ia rela mengorbankan
semua hartanya asalkan bidan mau menolongnya.

Bidan itu dengan enggan mengikuti Imron kerumahnya, ia melayani
bidan itu lebih dari pelayanan seorang ajudan terhadap rajanya, ia
memayungi bidan seakan-akan jangan sampai setetespun air hujan
membasahi tubuh sang bidan, dengan penuh cemas kalau-kalau sang
bidan berubah pikiran untuk membatalkan niatnya, dibiarkannya
tubuh yang basah kuyup oleh derasnya hujan, mungkin apabila air
hujan itu berupa batu sekalipun ia tak akan memperdulikannya.

Ketika mereka tiba ditujuan, bidanpun menyiapkan segala sesuatunya
sementara Bu Mina sudah menjerit jerit menahan sakit. Waktupun
berjalan dengan lambatnya, sang suami bercucuran keringat dingin
menunggu keadaan yang sangat kritis, terlintas dalam pikirannya
betapa indahnya kalau kepedihan sang istri dipindahkan kepadanya.
Tak lama terdengarlah tangis seorang bayi yang melengking memecah
kesunyian malam yang baru saja reda dari hujan lebat, tak lama
bidanpun keluar memeluk sesosok bayi mungil yang masih merah,
sementara sang ibu masih tak sadarkan diri, Imron menangis sambil
memeluk bayi mungilnya, iapun menghadapkan dirinya kekiblat, lalu
mendekatkan mulutnya ketelinga sang bayi, “Allahu Akbar.. Allahu
Akbar, Allahu Akbar.. Allahu Akbar.., Asyhadu An Laa Ilaaha
Illallah.., Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah.., Asyhadu anna
Muhammadurrasulullah..”, ia mengadzankan bayinya sambil bercucuran
airmata kegembiraan.

Bayi mungil itu terus diasuh oleh ibunya tanpa mengenal waktu,
sang ibu mengatur segala-galanya demi kesehatan bayinya, mengatur
kapan waktu bayi itu dimandikan, dengan air yang tak terlalu panas
dan tidak pula terlalu dingin, mengatur waktu agar bayi itu
terkena matahari dipagi hari, memakaikan pakaiannya, membersihkan
tubuhnya, membedakinya, dan segala-galanya lebih dari perhatiannya
pada dirinya sendiri, dengan penuh kasih sayang. Sepasang suami
istri itu terus mengayomi anak mereka tanpa mengenal bosan,
seringkali sang bayi mengganggu tidur mereka, tapi itu semua tidak
mengurangi kasih sayang mereka, Mereka menuntunnya berbicara,
mengenal nama-nama benda, menuntunnya berjalan, dan mengajarinya
semua perilaku kehidupan.

Sang ibu sudah kehilangan waktu untuk merias dirinya, sang ayahpun
lupa waktu dalam bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan bayinya.
Anak merekapun tumbuh semakin besar, tidaklah sang ayah pergi
meninggalkan rumah terkecuali terbayang canda anaknya dirumah…

diriwayatkan dalam suatu riwayat yg kuat, ketika Rasul saw
didatangi oleh seorang pemuda, ia berkata : ayahku ingin memaksa
minta hartaku wahai Rasulullah saw.., maka Rasul saw memanggil
ayahnya yg sudah tua, dan memberinya kesempatan bicara, ayahnya
tertunduk dihadapan Rasul saw, dan berkata : “aku menangis ketika
bayiku lahir, aku memeluknya dg cintaku sepenuhnya, bagiku nyawa
dan semua milikku adalah debu demi keselamatan bayiku, kukorbankan
semua waktu istirahatku dan hartaku demi keselamatan dan
pertumbuhannya, tiada yg kudambakan melebihi terjaganya bayi
mungilku, sampai ia menjadi bocah, aku menjaganya dari bara api
dan bahaya, ia buang air dibajuku dan aku tertawa senang
memaafkannya, tidak terlintas kekesalan dihatiku.., dan setelah
bayi mungilku dewasa, dan kuminta bantuan dari hartanya ia berkata
ayahnya ingin merampas hartanya..,
Rasul saw tertunduk dan mengalirkan airmata, seraya berkata, wahai
anak.., berilah kebutuhan ayahmu..

saudaraku tercinta, sungguh biasa seorang anak marah pada ayahnya,
namun itu karena lupa saja, semua orang mempunyai sifat lupa,

namun katakan pada diri anda : seburuk buruk ayahku, dia tetap
ayahku, sebesar apapun kejahatan yg diperbuatnya, ia tetap ayahku,
seluruh dunia mencacinya, ia tetap ayahku…

mengenai amal perbuatannya, sungguh paman Nabi saw pun Abu Lahab
sangat teramat jahat bahkan kafir musyrik yg sangat jahat, namun
Nabi saw tetap berakhlak pada beliau dan terus berlemah lembut
padanya, hingga ia mengerahkan pasukan untuk membasmi islam dg
pedangnya, barulah Rasul saw melawannya, demikian pula para
sahabat, Radhiyallahu;anh

bakti pada ayah adalah kewajiban kita, lepas dari ia baik atau
jahat, karena ikatan daran yg ditentukan Allah swt kita berasal
keturunan darinya.

anda seringlah kunjungi ayah, berlemah lembutlah padanya, hiburlah
dan berbuatlah hingga anda dicintainya, karena baiknya dan
santunnya anda padanya adalah cambuk dan palu godam yg menghantam
hatinya, walau tidak terlihat..

maka cepat atau lambat ia akan mulai berubah dan malu..

dan jangan lupa doa, saya yakin jika anda jalankan pesan saya,
Allah akan mengatur takdirnya bahwa ayah akan kembali pada ibu dan
rumah tangga akan baik kembali.

namun bakti pada ibu tentunya lebih didahulukan.

2. sayangku, qadha lah shalat yg ditinggalkan semampunya.

3. semoga kesembuhan terlimpah pada sdrku rifal, dan Allah
memberinya kenikmatan dan menudahan dunia dan akhirat

4. Insya Allah skedul saya di Kranji Barat, saya hadir saudaraku
insya Allah

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22679

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments