Mushafahah – 2010/01/31 06:26

0

anshar Mushafahah – 2010/01/31 06:26 Assalamu^alaikum. Salam sejahtera
smoga Habib serta keluarga slalu diberi kesehatan dan panjang
umur, mohon do^a dari Habib saya dan keluarga juga dberi
kesehatan, panjang umur dalam ta^at ibadah diselamatkan dunia dan
akhirat. Saya mau nanya masalah Mushafahah mohon habib bisa
menjelaskan panjang lebar. Atas penjelasannya saya ucapkan terima
kasih [url]

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Mushafahah – 2010/02/01 21:03 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari
hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
semoga segala anugerah berlimpah pada anda dhohir dan batin serta
atas keluarga, dari Yang Maha Melimpahkan anugerah.

para sahabat menciumi tangannya Rasul saw bahkan mengusapkannya
kewajah mereka, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Jahiifah ra
kulihat para sahabat mengambil kedua tangan beliau dan
mengusapkannya kewajah mereka, maka kuambil pula tangan beliau dan
kututupkan kewajahku, maka sungguh tangan itu lebih sejuk dari es
dan lebih lembut dari sutra (Shahih Bukhari 3289 Bab Manaqib).
Berkata Hujjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy :

قَالَ اِبْن بَطَّال : الْأَخْذ بِالْيَدِ هُوَ مُبَالَغَة الْمُصَافَحَة وَذَلِكَ مُسْتَحَبّ عِنْد
الْعُلَمَاء ، وَإِنَّمَا اِخْتَلَفُوا فِي تَقْبِيل الْيَد فَأَنْكَرَهُ مَالِك وَأَنْكَرَ مَا رُوِيَ فِيهِ
، وَأَجَازَهُ آخَرُونَ وَاحْتَجُّوا بِمَا رُوِيَ عَنْ عُمَر أَنَّهُمْ ” لَمَّا رَجَعُوا مِنْ الْغَزْو
حَيْثُ فَرُّوا قَالُوا نَحْنُ الْفَرَّارُونَ ، فَقَالَ : بَلْ أَنْتُمْ الْعَكَّارُونَ أَنَا فِئَة
الْمُؤْمِنِينَ ، قَالَ فَقَبَّلْنَا يَده ” قَالَ ” وَقَبَّلَ أَبُو لُبَابَة وَكَعْب بْن مَالِك
وَصَاحِبَاهُ يَد النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِين تَابَ اللَّه عَلَيْهِمْ ” ذَكَرَهُ
الْأَبْهَرِيّ ، وَقَبَّلَ أَبُو عُبَيْدَة يَد عُمَر حِين قَدِمَ ، وَقَبَّلَ زَيْد بْن ثَابِت يَد اِبْن
عَبَّاس حِين أَخَذَ اِبْن عَبَّاس بِرِكَابِهِ ، قَالَ الْأَبْهَرِيّ : وَإِنَّمَا كَرِهَهَا مَالِك إِذَا
كَانَتْ عَلَى وَجْه التَّكَبُّر وَالتَّعَظُّم ، وَأَمَّا إِذَا كَانَتْ عَلَى وَجْه الْقُرْبَة إِلَى
اللَّه لِدِينِهِ أَوْ لِعِلْمِهِ أَوْ لِشَرَفِهِ فَإِنَّ ذَلِكَ جَائِز . قَالَ اِبْن بَطَّال : وَذَكَرَ
التِّرْمِذِيّ مِنْ حَدِيث صَفْوَان بْن عَسَّال ” أَنَّ يَهُودِيَّيْنِ أَتَيَا النَّبِيّ صَلَّى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَاهُ عَنْ تِسْع آيَات ” الْحَدِيث وَفِي آخِره ” فَقَبَّلَا يَده وَرِجْله ”
قَالَ التِّرْمِذِيّ حَسَن صَحِيح قُلْت : حَدِيث اِبْن عُمَر أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيّ فِي ” الْأَدَب
الْمُفْرَد ” وَأَبُو دَاوُدَ ، وَحَدِيث أَبِي لُبَابَة أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ فِي ” الدَّلَائِل ”
وَابْن الْمُقْرِي ، وَحَدِيث كَعْب وَصَاحِبَيْهِ أَخْرَجَهُ اِبْن الْمُقْرِي ، وَحَدِيث أَبِي عُبَيْدَة
أَخْرَجَهُ سُفْيَان فِي جَامِعه ، وَحَدِيث اِبْن عَبَّاس أَخْرَجَهُ الطَّبَرِيُّ وَابْن الْمُقْرِي ،
وَحَدِيث صَفْوَان أَخْرَجَهُ أَيْضًا النَّسَائِيُّ وَابْن مَاجَهْ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِم . وَقَدْ جَمَعَ
الْحَافِظ أَبُو بَكْر بْن الْمُقْرِي جُزْءًا فِي تَقْبِيل الْيَد سَمِعْنَاهُ ، أَوْرَدَ فِيهِ
أَحَادِيث كَثِيرَة وَآثَارًا ، فَمِنْ جَيِّدهَا حَدِيث الزَّارِع الْعَبْدِيّ وَكَانَ فِي وَفْد عَبْد
الْقَيْس قَالَ ” فَجَعَلْنَا نَتَبَادَر مِنْ رَوَاحِلنَا فَنُقَبِّل يَد النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَرِجْله ” أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ ، وَمِنْ حَدِيث مَزِيدَة الْعَصَرِيّ مِثْله ، وَمِنْ
حَدِيث أُسَامَة بْن شَرِيك قَالَ ” قُمْنَا إِلَى النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَبَّلْنَا
يَده ” وَسَنَده قَوِيّ وَمِنْ حَدِيث جَابِر ” أَنَّ عُمَر قَامَ إِلَى النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَبَّلَ يَده ” وَمِنْ حَدِيث بُرَيْدَةَ فِي قِصَّة الْأَعْرَابِيّ وَالشَّجَرَة فَقَالَ ” يَا
رَسُول اللَّه اِئْذَنْ لِي أَنْ أُقَبِّل رَأَسَك وَرِجْلَيْك فَأَذِنَ لَهُ ” وَأَخْرَجَ الْبُخَارِيّ فِي ”
الْأَدَب الْمُفْرَد ” مِنْ رِوَايَة عَبْد الرَّحْمَن بْن رَزِين قَالَ ” أَخْرَجَ لَنَا سَلَمَة بْن
الْأَكْوَع كَفًّا لَهُ ضَخْمَة كَأَنَّهَا كَفّ بَعِير فَقُمْنَا إِلَيْهَا فَقَبَّلْنَاهَا ” وَعَنْ ثَابِت
أَنَّهُ قَبَّلَ يَد أَنَس ، وَأَخْرَجَ أَيْضًا أَنَّ عَلِيًّا قَبَّلَ يَد الْعَبَّاس وَرِجْله ، وَأَخْرَجَهُ
اِبْن الْمُقْرِي ، وَأَخْرَجَ مِنْ طَرِيق أَبِي مَالِك الْأَشْجَعِي قَالَ : قُلْت لِابْنِ أَبِي
أَوْفَى نَاوِلْنِي يَدك الَّتِي بَايَعْت بِهَا رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَنَاوَلَنِيهَا فَقَبَّلْتهَا . قَالَ النَّوَوِيّ : تَقْبِيل يَد الرَّجُل لِزُهْدِهِ وَصَلَاحه أَوْ
عِلْمه أَوْ شَرَفه أَوْ صِيَانَته أَوْ نَحْو ذَلِكَ مِنْ الْأُمُور الدِّينِيَّة لَا يُكْرَه بَلْ
يُسْتَحَبّ ، فَإِنْ كَانَ لِغِنَاهُ أَوْ شَوْكَته أَوْ جَاهه عِنْد أَهْل الدُّنْيَا فَمَكْرُوه شَدِيد
الْكَرَاهَة وَقَالَ أَبُو سَعِيد الْمُتَوَلِّي : لَا يَجُوز .

Berkata Hujjjatul Islam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalaniy : Berkata
Imam Ibn Battal : mengambil tangan adalah bermakna bersalaman, dan
hal itu adalah hal yg baik dilakukan demikian dijelaskan para
ulama, dan sungguh berbeda pendapat mengenai mencium tangan, hal
ini diingkari oleh Imam Malik dan ia mengingkari apa apa yg
diriwayatkan dalam hal ini, dan yg lainnya memperbolehkannya,
mereka berdalil dg yg diriwayatkan Umar ra bahwa ketika diantara
para sahabat pulang dari peperangan, dan dikatakan pada mereka :
Kalian lari dari peperangan!, maka Umar ra berkata : Bahkan kalian
orang yg termuliakan, akulah pimpinan orang orang mukmin, maka
kamipun mencium tangan beliau. Dan dikatakan bahwa Abu Lubabah dan
Ka;ab bin Malik dan sahabat mereka mencium tangan Nabi saw ketika
Allah menerima taubat mereka, dan dikatakan oleh Al Abhariyy bahwa
Abu Ubaidah ra mencium tangan Umar ra ketika datang. Dan Zeyd bin
Tsabit ra mencium tangan Ibn Abbas ra ketika Ibn Abbas ra memegang
tali kudanya, dan berkata Al Abhariy bahwa Imam Malik
mengingkarinya jika disebabkan Kesombongan dan Kecongkakan, namun
jika disebabkan kedekatannya pada Allah swt, karena kuatnya
imannya, atau karena ilmunya, atau karena kehormatannya maka hal
itu diperbolehkan, dijelaskan oleh Imam Ibn Battal bahwa Imam
Tirmidziy menukil riwayat hadits shafwan bin Assal, bahwa orang
orang Yahudiy datang dan menanyakan pada Nabi saw akan 9 ayat, dan
pada akhir hadits mereka mencium tangan Nabi saw dan kaki beliau
saw, dan berkata Imam Tirmidziy bahwa hadits ini hasan shahih.

Kukatakan (menanggapi hal ini) dengan hadits Ibn Umar ray g
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Al Adabul Mufrad dan
Imam Abu Dawud, dan Hadits riwayat Abi Lubabah yg diriwayatkan
oleh Imam Baihaqi dalam kitabnya Addalail, dan hadits Ka ab dan
kedua sahabatnya yg dikeluarkan oleh Ibn Al Muqriyy, dan hadist
Abi Ubaidah yg diriwayatkan Sufyan dalam Jami nya, dan hadits Ibn
Abbas ray g diriwaytkan Imam Attabariy dan Ibnul Muqriy, dan
hadtist Shafwan yg diriwayatkan pula olehnya dan oleh Imam Nasa iy
dan Imam Ibn Majah dan dishahihkan oleh Imam Hakim, dan telah
dilkumpulkan oleh Al Hafidh Abubakar Ibnul Muqriyy dalam sebuah
bab khusus tentang Cium tangan dan telah ia riwayatkan dalam
hadits yg banyak dan perbuatan para sahabat.

Dan dari hadits yg Jayyid (bagus sanadnya) adalah riwayat Azzari
Al abdiy, ketika pertemuan abdulqeis berkata : kami berebutan
turun dari tunggangan kami, dan kami mencium tangan Nabi saw dan
kaki beliau saw. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, dan dari hadits
riwayat Mazidah Al Ashriy dg riwayat yg sama, dan dari hadits
usamah bin Syariik, berkata kami berdiri untuk mencium tangan Nabi
saw, dan sanadnya kuat. Dan dari hadis Ibn Umar ra bahwa Umar ra
berdiri kepada Nabi saw dan mencium tangan beliau saw, dan dari
hadits buraidah dalam kisah seorang dusun dan pohon, seraya
berkata : Wahai Rasulullah (saw), izinkan aku untuk mencium dahimu
dan kedua kakimu!, maka Rasul saw mengizinkannya,

dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Al Aadabul
Mufrad dari riwayat Abdurrahman bin Waziin, berkata : diriwayatkan
pada kami oleh salmah bin Al Uku ra bahwa ia mengeluarkan telapak
tangannya yg kasar dan besar seperti telapak tangan unta,
(tanganku ini membai at tangan Nabi saw), maka kami berdiri dan
menciumnya. Dan dari tsabit ra bahwa ia sungguh mencium tangan
Anas ra. Dan dikeluarkan pula bahwa Sungguh Ali kw mencium tangan
Abbas ra dan kedua kakinya. Dan diriwayatkan oleh Imam Ibnul
Muqriyy, dan diriwayatkan dari Abi Malik Al Asyja iyy berkata :
kukatakan pada Ibn Abi Awfa : ulurkan tanganmu yg kau berbai at
dengannya pada Nabi saw, maka ia mengulurkannya dan aku
menciumnya.

Berkata Hujjatul Islam Al Imam Nawawi : Mencium tangan orang
karena zuhudnya (sederhana dalam hidup karena keshalihannya), atau
karena shalihnya, atau karena ilmunya, atau karena kemuliaannya,
atau kebaikannya, atau yg semisalnya dari kemuliaan pada agama
bukanlah hal makruh bahkan hal yg baik, namun jika karena
kekayaannya atau kejahatannya atau karena kedudukannya pada ahli
dunia maka sangat makruh, dan berkata Abu Sa id ALmutawalli hal
itu dilarang.
(Fathul Baari Bisyarah shahih Bukhari oleh Hujjatul Islam Al Imam
Ibn Hajar Al Asqalaniy Bab Al Akhdz bilyadayn Juz 8 hal 1)

وَقَدْ صَنَّفَ الْحَافِظ أَبُو بَكْر الْأَصْبَهَانِيّ الْمُقْرِي جُزْءًا فِي الرُّخْصَة فِي تَقْبِيلِ
الْيَد ذَكَرَ فِيهِ حَدِيث اِبْن عُمَر وَابْن عَبَّاس وَجَابِر بْن عَبْد اللَّه وَبُرَيْدَةَ بْن
الْحُصَيْبِ وَصَفْوَان بْن عَسَّال وَبُرَيْدَةَ الْعَبْدِيُّ وَالزَّارِع بْن عَامِر الْعَبْدِيُّ وَذَكَرَ
فِيهِ آثَارًا صَحِيحَة عَنْ الصَّحَابَة وَالتَّابِعِينَ رَضِيَ اللَّه عَنْهُمْ ، وَذَكَرَ بَعْضهمْ أَنَّ
مَالِكًا أَنْكَرَهُ وَأَنْكَرَ مَا رُوِيَ فِيهِ وَأَجَازَهُ آخَرُونَ .
وَقَالَ الْأَبْهَرِيّ إِنَّمَا كَرِهَهَا مَالِك إِذَا كَانَتْ عَلَى وَجْه التَّكَبُّر وَالتَّعْظِيم لِمَنْ
فَعَلَ ذَلِكَ بِهِ ، فَأَمَّا إِذَا قَبَّلَ إِنْسَانٌ يَدَ إِنْسَانٍ أَوْ وَجْهَهُ أَوْ شَيْئًا مِنْ بَدَنِهِ
مَا لَمْ يَكُنْ عَوْرَةً عَلَى وَجْهِ الْقُرْبَة إِلَى اللَّه لِدِينِهِ أَوْ لِعِلْمِهِ أَوْ لِشَرَفِهِ فَإِنَّ
ذَلِكَ جَائِز ، وَتَقْبِيل يَد النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَرِّبُ إِلَى اللَّهِ وَمَا
كَانَ مِنْ ذَلِكَ تَعْظِيمًا لِدُنْيَا أَوْ لِسُلْطَانٍ أَوْ لِشَبَهِهِ مِنْ وُجُوه التَّكَبُّر فَلَا يَجُوز
اِنْتَهَى كَلَام الْمُنْذِرِيِّ

Dijelaskan pada kitab Aunul Ma bud : Dan Al Hafidh Abu Bakar Al
Ashbahaniy Almuqriyy telah menulis sebuah risalah sebuah Bab dalam
dibolehkannya mencium tangan, menyebut padanya hadits Ibn Umar ran
dan Ibn Abbas ra dan Jabir bin Abdillah ra dan Buraidah bin Al
Hashab ra, dan Shafwan bin Assal ra dan Buraidah Al Abdiy, dan
Azzari bin Amir Al Abdiy, dan Azzari bin Amir Al Abdiy, dan
menyebutkan padanya perbuatan sahabat yg shahih dan para Tabiin
Radhiyallahu anhum, dan sebagian dari mereka menyebutkan bahwa
Imam Malik mengingkarinya, dan mengingkari riwayatnya, dan
dibolehkan oleh yg lainnya.

Dan berkata Imam Al Abhariy sungguh Imam Malik mengingkarinya
hanya jika untuk kesombongan dan pengagungan yg berlebihan bagi yg
melakukannya, namun jika seorang manusia mencium tangan manusia
lainnya atau wajahnya, atau badannya, yg selain auratnya semata
mata ingin dekat pada Allah swt, karena keimanan orang tsb pada
agamanya, atau ilmunya, atau kemuliaannya (disisi Allah swt) maka
hal itu diperbolehkan, dan mencium tangan Nabi saw mendekatkan
diri kepada Allah swt, dan itu sungguh bukan memuliakan
keduniawian atau kekuasaan, atau menyerupai bentuk bentuk
kesombongan, jika untuk kesombongan dan keduniawian maka tidak
dibolehkan. Selesai ucapan Imam Almundziry. (Aunul Ma bud, Bab
Qublatul Yad Juz ii hal 259).
Demikian pendapat para Muhadditsin, para Imam, dan Para sahabat,
yg diajarkan oleh Rasul saw.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a^lam[size=3][/size]

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=24962