haspriatno | kesalahan membaca assalamu `alaika ayyuhan nabiy – 2007/11/23 19:09Assalamualaikum Habib saya ingin bertanya mengenai masalah bacaan shalawat kepada Nabi pada saat tasyahud sebab saya mempunyai artikel mengenai itu sedangkan saya kurang memahami apa maksud dari artikel tersebut. Sedangkan saya ingin mengikutinya tetapi saya ragu apakah artikel itu benar sebab saya bukan dari golongan pesantren yang memahami hadits dan bahasa Arab. Inilah isi dari artikel tersebut : Kesalahan membaca assalamu `alaika ayyuhan nabiy dalam tasyahud. Ada sebagian muslimin yang ketika membaca doa tasyahud dengan lafadz ..assalamu`alaika ayyuhannabiy.., padahal lafadz seperti ini diucapkan Mohon penjelasannya dan terima kasih sebelumya atas jawaban yang diberikan. Wassalamualaikum. |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir | Re:kesalahan membaca assalamu `alaika ayyuhan nabi – 2007/11/24 16:11Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Kebahagiaan dan Pengampunan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda, Saudaraku yg kumuliakan, dan sebagian ulama mengatakan bahwa ucapan Assalamualaika ayyuhannabiyy tidak wajib lagi diucapkan dengan adanya riwayat ini, namun kalimat “tidak wajib lagi” bukan bermaksud dinafikan dan dihapuskan, namun jika ditinggalkan maka tak membatalkan shalat. namun Imam Syafii mewajibkan Dhamir khithab itu, yaitu : Assalamu alaika Ayyuhannbiyy, jika tak mengucapkannya atau menggantinya dengan Assalamu alannabiyy saja maka shalatnya batal, demikian dalam madzhab Syafii. tentunya pendapat inipun tsiqah karena mereka berhujjah dg riwayat shahihain Bukhari dan Muslim bahwa Rasul saw mengajarkan : Assalamualaika ayyuhannabiyy..dst. sedangkan Rasul saw telah bersabda diriwayatkan dalam shahih Bukhari : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian lihat aku shalat” maka sungguh telah kuat hujjah mereka yg mengucapkan Assalamualaika ayyuhannabiyy karena mereka berpegang langsung dengan yg diajarkan oleh Rasulullah saw. jika para wahabi itu berhujjah dengan hadits riwayat Imam Bukhari, maka hadits mengucapkan Assalamualaika pun riwayat Shahih Bukhari, mengenai pergantian para sahabat demikian maka tentunya Imam Syafii mempunyai hujjah pula karena Rasul saw tak mengajarkan untuk merubahnya setelah beliau saw wafat, dan tentunya Imam Syafii jauh lebih dahulu dari Imam Bukhari, karena Imam Syafii lahir pada tahun 150 Hijriyah dan Imam Bukhari lahir pada 195 H, maka Imam Syafii sudah menjadi Imam besar barulah Imam Bukhari lahir, maka secara ilmu hadits Imam Syafii lebih Tsiqah dari Imam Bukhari, karena lebih tinggi sanadnya kepada Nabi saw. dan kesimpulan masalah ini adalah boleh mengucapkannya dan boleh menggantinya, dan pada Madhzab Syafii haram menggantinya dan batalnya shalat jika tak mengucapkan demikian, berkata Al Hafidh Al ImamNawawi : hal yg aneh pada para wahabi ini, mereka tak mau shalat tarawih 20 rakaat padahal Umar bin Khattab ra telah memperbuatnya, dan para sahabat telah memperbuatnya, mereka berkeras kepala bahwa Nabi saw melakukan sebelas, padahal kalau betul Nabi saw melakukannya maka pastilah diteruskan oleh Abubakar shiddiq ra, mereka wahabi tetap keras kepala dan menyingkirkan fatwa Umar bin Khattab ra, namun untuk masalah salam pada Nabi saw mereka mencari riwayat yg tak bersalam langsung pada Nabi saw, mereka menyingkirkan hadits shahihain dan berpegang pada ucapan sahabat, padahal kita sungguh dalam masalah tarawih dan yg sunnah sunnah, boleh saja mengikuti perbuatan sahabat, namun dalam masalah yg rukun dan wajib dari bacaan shalat maka Imam Syafii tetap mengikuti tuntunan Rasul saw selama para sahabatpun berikhtilaf dalam hal ini, karena Ibn Mas’ud ra menentang ucapan itu dengan ucapannya : Demikian kami diajari Rasul saw dan demikian pula kami mengajarkannya. karena tak teriwayatkan bahwa Abubakar shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra dan Khulafa Urrasyidin tidak mengajarkan/mengumumkan perubahan itu dimasa khilafah mereka, sebagaimana Umar bin Khattab ra mengumumkan tarawih, atau Utsman bin Affan ra melakukan dua adzan pada shalat jumat Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita, Wallahu a’lam
|