Toybe Mencintai Habaib – 2007/04/02 20:24 Mengenal Habib
Kata Habib secara bahasa merupakan wazan fa il dengan makna
muhibbun artinya orang yang mencintai, dan bisa juga mahbubun yang
berarti orang yang dicintai. Di Indonesia, kata Habib ini
digunakan untuk panggilan kepada itroturrasul saw atau anak cucu
keturunan Rasulullah saw. Tersebut dalam Kitab Syarah
Uqudullujjain fi bayani huquqizzaujain, karya Syeikh Annawawiy
AlBantani, sebagai berikut :
Menurut istilah sebagian orang, bahwa anak cucu Rasulullah saw
apabila laki-laki disebut Habib, dan jika wanita disebut Habbabah.
Sedangkan istilah kebanyakan orang adalah Sayyid dan Sayyidah.
Sudah barang tentu leluhur para Habaib datang ke berbagai penjuru
dunia, termasuk juga ke Indonesia, adalah untuk nasyrud da wah,
menyiarkan dakwah. Hal tersebut dapat diketahui dari tarikh
masuknya Islam ke berbagai negara di dunia ini, bukan hanya
Indonesia. Habaib yang berada di Indonesia ini, terutama yang kami
ketahui di Jabodetabek dan tanah jawa, tiap pribadi mereka
mempunyai silsilah keturunan dari : Sayyidina Alfaqihul Muqaddam
ra., dari Sayyidina Ahmad Almuhajir ra., dari Sayyidina Ja far
Asshadiq ra., dari Sayyidina Muhammad Al-Baqir ra., dari Sayyidina
Ali Zainal Abidin ra., dari Sayyidinal Husain ra. dari Sayyidina
Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhahu dan Sayyidatina
Fathimatuzzhra ra., dari junjungan kita Rasulullah saw.
Dewasa ini, para Habaib di Indonesia sudah menjadi warga negara
Republik Indonesia, karena mereka telah turun-temurun tinggal di
tanah air. Dan mereka juga telah membaur dengan kebudayaan
setempat. Karena demikian membaurnya, terkadang tidak jarang
identitas mereka sebagai keturunan Rasulullah saw tidak dikenal
khalayak umum lagi. Hal ini terjadi karena sifat tawadhu yang ada
pada dzurriyaturrasul saw ini yang tidak mau menonjolkan dirinya
dan tidak mau mencari ketenaran yang tidak diperlukan oleh agama.
Selain kata Habib, ada istilah lainnya yang biasa digunakan untuk
panggilan kepada anak cucu Rasulullah saw ini. Misalnya kata
Sayyid, Sayyidah, Syarief, dan Syarifah. Bahkan ada panggilan
keakraban yang ambil dari penggalan kata tersebut, seperti Ayip
yang disingkat dari Syarief. Atau Ipah dari kata Syarifah. Atau di
Tb dari Tubagus yang diambil dari kata Thoyyib yang berarti baik.
Istilah Tb ini biasanya untuk anak cucu keturunan Sulthan
Hasanuddin Banten yang juga merupakan keturunan Rasululllah saw.
Alasan mencintai Habaib
Untuk lebih mencintai para Habaib ini, mari kita menelaah firman
Allah swt. dalam suratus Syuraa ayat 23, sebagai berikut :
Katakanlah olehmu. Aku tidak minta upah kepadamu dalam
menyampaikan risalah ini. Hanya kecintaan kepada kaum kerabatku.
Keterangannya termaktub dalam Tafsirul Munir li ma alimit tanzil,
karya Syekh Nawawi Al bantani, juz ke Il halaman 269, sebagai
berikut:
Katakanlah olehmu : Aku tidak minta kepadamu upah karenanya,
kecuali cinta terhadap para keluarga.
Artinya . Katakanlah olehmu wahai semulia-mulia makhluk, kepada
ahli Makkah Aku tidak minta kepadamu upah sekali-kali atas
menyampaikan khabar gembira dan ancaman, tetapi minta kepadamu
kecintaan yang menetap pada ahli kerabat. Dan menyintai keluarga
Nabi Muhammad itu wajib. Telah berkata Imam Syafi i ra. Wahai
pengendara, berhentilah engkau di tempat melontar Jamroh di Mina.
Dan teriakkanlah terhadap orang yang mendiami masjid Khaif dan
yang bangkit daripadanya diwaktu dinihari bila melirnpah Jama ah
Haji ke Mina, laksana limpahan air tawar yang melimpah. Jika yang
disebut haluan Rafidhi itu, cinta kepada keluarga Nabi Muhammad.
Maka hendaklah jin dan manusia menyaksikan, sesungguhnya aku ini
Rafidhi.
Rafidhi adalah satu kelompok daripada Ash-habussyi ah.
Tersebut pula, dalam Taajuttafsir li kalaami MalikiI Kabir, karya
Sayyid Muhammad Utsman Almirghani juz II
Katakanlah terhadap mereka wahai Nabi yang Mulia. Aku tidak
meminta kepadamu, (aku tidak menuntut kepadamu, karena
menyampaikan risalah dan keikhlasanku sebagai petunjukku bagimu),
akan upah (manfaat daripadamu) kecuali kecintaan (ada dibaca
mawaddatan) pada para kerabat (Dan bahwasannya kamu sayangi dan
cintai kerabatku karena aku). Dan tatkala turun ayat ini, Beliau
ditanya orang : Ya Rasulullah, siapakah kerabat Tuanku? Beliau
menjawab : Ali, Fathimah dan anak keduanya.
Ahlu bait mempunyai keutamaan, di mana selayaknya kita memuliakan
mereka. Yang dikehendaki ahli bait di sini adalah mereka yang
diharamkan menerima shadaqah wajib. Dan mereka itu menurut Imam
kita Syafi i ra. adalah orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan
dari Bani Hasyim dan Bani Muththalib.
Perhatikanlah firman Allah swt pada suratul Ahzaab ayat 33,
sebagai berikut:
Hanyasanya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu wahai ahli
bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. dari Abi Bakr Ash-shiddiq ra. yang
mauquf atasnya:
Indahkanlah Nabi Muhammad saw dalam ahli rumahnya. (HR.
Albukhari).
Menurut An Nawawi dalam Riyadlush shalihin :
Makna Indahkanlah adalah peliharalah, hormatilah, dan muliakanlah
dia.
Mengenai apakah Habib itu diharamkan masuk neraka, dan pasti masuk
surga adalah suatu hal yang amat wajar. Menurut apa yang
disabdakan oleh Rasulullah saw.:
Karena sesungguhnya Allah mengharamkan neraka atas orang yang
mengucapkan Laailaha illallah, yang dikehendakinya dengan
kata-kata itu adalah ridhanya Allah swt.
Seorang Habib, adalah anggota keluarga Rasulullah saw. yang patuh
dan mengikuti perilaku Rasulullah saw. Menjalankan perintah,
menjauhi larangan, melazimkan sunnah, memberikan contoh-contoh
yang baik sesuai dengan agama Allah, ikhlas, zuhud, wara dan
Tawakkal, sesuai dengan janji Allah bahwa mereka inilah
penghuni-penghuni surga dan jauh dari api neraka. Seorang yang
dianggap keluarga Rasulullah saw. adalah mereka yang Taqwa.
Terbukti Abu Lahab, karena dia tidak beriman, penghalang besar
atas perjuangan Rasulullah saw, walaupun paman beliau sendiri,
tetapi bukanlah keluarga dan bukanlah Habib.
Perhatikanlah firman Allah swt. dalam Surat Hud ayat 45 46,
sebagai berikut :
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata : Ya Tuhanku,
sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji
Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah yang paling adil di
antara semua Hakim . Allah berfirman : Hai Nuh, sesungguhnya dia
bukanlah termasuk keluargamu, karena perbuatannya merupakan
perbuatan yang tidak baik.
Wallahu a lam
(Dikutip dari tiga sumber)
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
aay_gym Re:Mencintai Habaib – 2007/04/15 02:55 Tanggapan saya mencintai
Habaib…
1. Menganbil Suri tau ladan daripada keturunan nabi yang baik…..
2. Mengikuti dari pada perjuangan dawahnya…
3. semata2 mata mengharap dari pada keberkahan dari keturunan
Baginda Rasulullah Saw.
Tentunya yang di ambil Yang baik2 baik saja jangan yang
buruknya….
Tidak sema Habaib Berjuang di dalam dawah. menjadi dai. tapi ada
juga yang ber profesi umum.
Ada yang sifatnya Bagus Ada juga yang buruk.
Jadi ikutilah yang baik nya saja….
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=3172