Masalah Wudhu – 2008/07/08

0

slegya Masalah Wudhu – 2008/07/08 15:51 Asslm wr wb

Shalawat salam kami hanturkan pada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW, semoga pula habib dan keluarga dalam keadaan sehat
walafiah dan di karuniaai umur yang berkah,

Habibana yang kami sayangi,
Ada beberapa soal mengenai wudhu yang ungin hamba tanyakan :

1. kalau kita setelah berwudhu trus ingin mengerjakan sholat
sunnah sebelum fardhu, pas di niatnya digandeng juga sama niat
sholat sunnatul wudhu, yang ingin hamba tanyakan…..seberapa
batas lama antara wudhu kita sampai sholat kita sehingga kita
masih bisa berniat sunnatul wudhu dalam sholat?…insyaallah habib
mengerti maksud saya, boleh tidak kalau kita niat sunnahtul wudhu
pada sholat ba^diah fardhu???
apakah berarti kita dapat melakukan sholat sunnatul wudhu selama
kita masi punya wudhu???

2.Yang ini agak sedikit bingung bib, saya baca dalam pelajaran
fiqih dasar saja ada keterangan mengenai makruh dalam madzhab
syafii yaitu memakai air bekas wudhu perempuan, maksudnya kalau
ada perempuan berwudhu di bak besar (lebih dari 2 kullah sehingga
bukan musta^mal) trus ada laki laki yang berwudhu memakai air itu
hukumnya makruh, katanya karna di madzhab hambali malah jatuh
hukum haram tak sah wudhu^nya…maka air harus di gayung dibuang
keluar bukan di celup kedalm bak????
yang hamba tanyakan kenapa perempuan , ada apa dengan perempuan
sehingga air bekas wudhunya (di bak) makruh dipakai laki laki???

segitu dulu bib, mohn keterangan dari habib
terima kasih sebelumnya

wasslm wr wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Masalah Wudhu – 2008/07/10 13:55 alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari
anda

saudariku yg kumuliakan,
sebagian ulama mengatakan bahwa shalat sunnah wudhu adalah sebelum
wudhunya mengering, yaitu fauran, namun sebagian mengatakan shalat
sunnah wudhu tak ada batasnya, dan jika mengikuti pendapat pertama
maka boleh meng Qadha shalat sunnah wudhu kapan saja.

mengenai Fadlul Mar^ah, menjadi makruh karena dirisaukan pria
membaui bau tubuh atau parfum wanita yg membekas di air, maka ia
berwudhu disertai syahwat pula, maka wudhu nya menjadi pelampiasan
nafsu dan bukan bersuci,

tentunya hal itu tidak selalu terjadi, maka Imam Syafii
memakruhkannya

Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

slegya Re:Masalah Wudhu – 2008/07/10 17:21 Assalamualaikum wr wb

Maaf habibana , hamba kurang mengerti mengenai mengqhodo sunnatul
wudhu, kenapa harus di qhodo? apa maksudnya selama kita punya
wudhu trus pas giliran mau sholat dan air wudu kita wes kering,
berarti niat sunnatul wudhunya qodhoaan? apakah itu maksudnya?
mohom keterangan dari habib

Dan satu hal lagi bib, mengenai air suci tak mensucikan dibuku
disebutkan diantaranya 1.air yang kecampuran barang suci misal air
teh air kopi , dll.
2.air musta^mal untuk menghilangkan hadast yang terjatuh /tertetes
pada air kurang dari 2 kullah dan juga air yang habis di pakai
menghilangkan najis.

nah pada point air di pakai menghilangkan najis,
akukurangfaham…..apa yang di maksud? apa air tersebut kurang
dari 2 kullah kejatuhan najis kan air mutanajjis memang gak bisa
dipakai mensucikan, atau air kurang 2 kullah habis diambil untuk
mensucikan najasah dengan cara pakai gayung sehingga najasah tak
mengenai air, trus sisanya di bak jadi tak mensucikan lagi ,
mungkin aku salah, mohon kejelasan masalah ini.

sekian dulu , terima kasih sebelumnya
Wassalamualaikum wr wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Masalah Wudhu – 2008/07/12 04:04 alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari
anda

saudariku yg kumuliakan,
yg saya maksud adalah jika mengikuti pendapat yg mengatakan bahwa
shlata sunnah wudhu telah habis masanya jika anggota wudhunya
mengering, maka jika ia ingin melakukan shalat wudhu maka ia meng
Qadha nya, atau boleh saja meng Qadha semua shalat sunnah wudhu
kita yg terdahulu.
jika mengikuti pendapat pertama maka boleh boleh saja melakukan
shalat sunnah wudhu sebelum ia hadats, jika sudah hadats maka
boleh meng Qadhanya.

mengenai keterangan itu tamnpaknya ada kesilapan pada buku tsb,
karena air yg sudah dipakai menyucikan najis maka iar itu
mutanajjis, bukan suci tak meyucikan

Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

slegya Re:Masalah Wudhu – 2008/07/13 05:35 Assalamualaikum wr wb

Terimakasih atas segala jawaban habib, semoga jadi ilmu yang
berkah bagi saya dan insyaAllah bermanfaat pula bagi sesama.

Masalah wudhu, al faqir ada pertanyaan lagi:
1. Dalam memperbaharui wudhu, apakah berarti apabila kita sedang
memegang wudhu ingin wudhu lagi, wudhu yang pertama harus di
batalkan dulu baru wudhu lagi atau tak usah dibatalkan tinggal di
tambahai wudhu lagi? (karna saya perna denger wudhu yang pertama
harus dibatalkan dulu jika ingin tajdid wudhu)

2. Dalam buku syarah bidayatul hidayah, di situ dikatakan ada
beberapa hal yang kita disunahkan untuk berwudhu..misal abis makan
daging onta , atau abis marah, dll. trus dijelaskan juga kalu kita
niat wudhu dengan tujuan sunnah sehabis makan daging onta atau
lainnya….wudhu kita itu tidak boleh di pakai untuk sholat,
kecuali kalau wudhu kita dengan tujuan untuk sujud syukur atau
tilawah…baru boleh untuk sholat pula?
maksudnya gimana bib, betulkah demikian?

3. berbicara sedang berwudhu sepengetahun saya makruh, tapi saya
baca di kitab itu juga katanya itu bukan makruh , alasannya nabi
pernah berbicara kepada umu hani ( insyaallah kalau gak salah
namanya)di waktu fathul makkah pada saat mandi.. tapi seperlunya/
darurot……bagaimana yang ini bib?

sekian dulu…keterangan habib sangat hamba perlukan
terima kasih sebelumnya

wassalamualaikum wr wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

slegya Re:Masalah Wudhu – 2008/07/13 05:43 Assalamualaikum wr wb

habib ada tambahan sedikit, mengenai air bekas wudhu prp kan
makruh dipakai laki laki…dengan alasan yang telah habib sebutkan
diatas : trus ada yang tanya bagaimana kalau yang berwudhu
istrinya sendiri…kan walau dia bau wangi tubuhnya atau
parfumenya kan gak papa dan bila dengan syahwat pun ndak papa pula
katanya?
gimana jawabnya bib….

terima kasih
wassalamualikum wr wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Masalah Wudhu – 2008/07/13 18:35 alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari
anda

saudariku yg kumuliakan,
1. dalam hal ini terdapat ikhtilaf, namun pendapat yg kita pegang
adalah wudhu yg kedua sunnah hukumnya dan tak menghapus wudhu yg
pertama

2. hal itu adalah jika kita tak dalam keadaan berwudhu, lalu
marah, maka sunnah berwudhu, maka wudhu sunnah itu tak bisa
dipakai hal yg fardhu,

namun jika kita sudah dalam keadaan berwudhu, lalu makan daging
onta, maka sunnah berwudhu lagi tanpa harus membatalkan wudhu yg
pertama, karena wudhu kedua sunnah hukumnya, namun tak bisa
dipakai untuk ibadah yg fardhu

3. yg dimaksud adalah makruh berbuat sesuatu selain ibadah saat
berwudhu, diantaranya berbicara, namun jika ada hal penting maka
tentunya syariah selalu mengenal Udzur, dan Udzur dalam syariah
selalu ada bahkan pada hal yg fardhu.

4. dalam madzhab syafii hal itu makruh, karena hal itu bisa
mengalihkan kekhusyuan kepada syahwat, syahwat pada pria bisa
(maaf) membuat terjadinya ereksi, dan setelah ereksi dirisaukan
keluar madzi yg membatalkan wudhu itu sendiri, demikian salah satu
ihtiyat saja, dan hal itu tetap sah, namun makruh.

Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=16282

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments