larangan di dalam masjid

0

Chandra larangan di dalam masjid – 2007/05/28 00:53 Assalamualaikum Wr Wb
Bib :
Mohon maaf jika ada kata2 yang kurang berkenan, itu semua karena
kebodohan saya,
Saya ingin bertanya bib
saya pernah dipengajian membaca kitab namun saya lupa kitabnya,
disitu dijelaskan diantaranya ada larangan di dalam masjid
diantaranya :
1. berteriak
2. memukul- mukul alat musik
3. menyanyi
4. bermain musik
5. dan bersiul
saya mohon dijelaskan poin point diatas agar saya lebih dapat
memahami maknanya, terima kasih
Wassalamualaikum Wr Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Hadroh – 2007/05/28 16:12 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Limpahan Kelembutan dan Rahmat Nya swt semoga selalu tercurah pada
hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
tentunya pengarang buku itu belum mendalam dalm syariah apabila ia
tak memberikan keterangan secara jelas tentang ucapannya,
semestinya ia memberi keterangan lebih jelas agar orang tak salah
faham, atau barangkali ia pun tak tahu mengenai kejelasannya.

1. berteriak di masjid tidak ada larangannya bagi untuk hal yg
bermanfaat, misalnya adzan, iqomat, ceramah agama, khutbah dan hal
hal yg membawa manfaat bagi muslimin, sebaliknya bila tak ada
manfaat bagi muslimin memang diharamkan berteriak di masjid.

2. memukul- mukul alat musik tentunya luas penjelasannya, mengenai
hadroh merupakan alat musik yg diperbolehkan oleh Rasul saw
sebagaimana Nash shahihain Bukhari dan Muslim bahwa Rasul saw
tidak melarang hadroh ketika diperdengarkan dihadapan beliau saw
bahkan beliau saw gembira.

maka berikhtilaf ulama antara boleh tidaknya hadroh dipakai di
masjid untuk upacara akad nikah, namun ikhtilaf itu adalah pada
upacara akad nikah, bukan shalawatan bersama tuk membangkitkan
kecintaan pada Nabi saw, hal semacam ini tak pernah ada
larangannya selama tak mengganggu waktu shalat fardhu, karena
manfaat dan maksudnya adalah Medan Dakwah dan tabligh.

sebagaimana zaman dahulu memang masjid itu selalu ramai dengan
orang orang yg beribadah, namun kini masjid adalah lebih sepi
daripada kuburan disaat selain shalat fardhu, maka hal yg sangat
mulia berkumpul di masjid dan meramaikan masjid dengan syiar
dakwah, dengan hadroh dan shalawat, demi mengundang perhatian
masyarakat untuk hadir di masjid,

hal ini memang bid;ah, namun Bid^ah hasanah, sebagaimana pengeras
suara di masjid yg juga bid^ah, karpet yg bergambar, tembok yg
berukir, lampu yg beragam corak, kesemua hal itu adalah Bid^ah yg
tak pernah ada di zaman Rasul saw,

namun hal ini diada adakan demi menarik perhatian dan membuat
muslimin lebih asyik di masjid, kalau seandainya masjid tak pakai
karpet maka bisa saja bukan?, namun afdhal menggunakan karpet demi
muslimin lebih senang dan betah duduk di masjid,

demikian pula kipas angin di masjid, pengeras suara dll merupakan
Bid;ah hasanah yg diada adakan demi maslahat muslimin di masjid,

hadroh jauh lebih tsiqah untuk diadakan di masjid daripada hal hal
diatas, karena hadroh adalah satu satunya alat musik yg disetujui
oleh Rasul saw.

3. menyanyi?, memang tak dibenarkan di masjid, namun membaca syair
pujian atas Allah dan rasul saw dianjurkan di masjid karena telah
berlaku di zaman nabi saw dan nabi saw memperbolehkan bahkan
gembira dg hal itu, beda dengan syair syair yg mengarah kepada
keduniawian maka haram dilantunkan di masjid,

4. bermain musik telah jelas di poin kedua.

5. bersiul memang tak dibenarkan karena merupakan lahwun
(bermain2) dan hal itu meremehkan kewibawaan masjid sebagai
baitullah.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=4383

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments