Kitab Barjanzi – 2008/03/25

0

syoe2806 Kitab Barjanzi – 2008/03/25 13:10 Assalamualaiku Warohmatullahi
Wabarokatu…..

Allahuma shali wasalim ala saidina Muhammad, Wa ala alihi sayidina
Muhammad.

Beberapa hari yang lalu di mesjid dimana saya tinggal diadakan
musyawarah untuk memperingati Maulid Nabi secara sederhana, dari
beberapa usulan ada diantaranya yang mengusulkan acara maulid
diadakan dengan pembacaan kitab barjanji tapi ada beberapa orang
yang menolak usulan tersebut dengan alasan bahwa isi atau
kandungan dari kitab barjanji terlalu menyanjung Rasullulah SAW
dan bayak kekeliruan seperti Syair – Salam atasmu (Muhammad)
wahai pernghapus dosa (ya maa hayal zunuub) menurut mereka bahwa
yang berhak menghapus dosa hanyalah Allah SWT, dan syair-syair
yang lainnya.

Mohon penjelasan dari Habib mengenai Masalah tersebut, perlu
diketahui bahwa dilingkungan saya ada banyak kaum aliran Assunah,
salafi atau wahabi.

Demikian pertanyaan saya,

Wasalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Kitab Barjanzi – 2008/03/25 17:33 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Rahmat dan Kebahagiaan semoga selalu terlimpah pada hari hari anda
dan keluarga,

Saudaraku yg kumuliakan,
hal itu sebenarnya adalah karena kurangnya pemahaman mereka
terhadap ilmu hadis dan ilmu bahasa, ucapan ucapan itu bukan
pengkultusan, tapi merupakan kebenaran, seperti penghapus dosa,
tentunya yg dimaksud bukan beliau saw yg menghapus dosa, namun
hanya dengan mengenalajaran beliaulah saw kita bisa mencapai
pengampunan Allah swt,

sebagaimana firman Nya : Mereka yg berbai at padamu sungguh
mereka telah berbai at pada Allah, Tangan Allah diatas tangan
mereka (QS Al Fath 10), dan disaat Bai at itu tak pernah
teriwayatkan bahwa ada tangan turun dari langit yg turut berbai at
pada sahabat.

Juga sebagaimana hadits qudsiy yg mana Allah berfirman :
Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya,
tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu, dan
Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah baginya
hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi
telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan menjadi matanya yg
ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan
untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila
ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya…. (shahih
Bukhari hadits no.6137)

Maka hadits Qudsiy diatas tentunya jelas jelas menunjukkan bahwa
pendengaran, penglihatan, dan panca indera lainnya, bagi mereka yg
taat pada Allah akan dilimpahi cahaya kemegahan Allah, pertolongan
Allah, kekuatan Allah, keberkahan Allah, dan sungguh maknanya
bukanlah berarti Allah menjadi telinga, mata, tangan dan kakinya.

Dan juga diriwayatkan dalam hadtist Qudsiy bahwa Allah swt
berfirman : Wahai Keturunan Adam, Aku sakit dan kau tak menjenguk
Ku, maka berkatalah keturunan Adam : Wahai Allah, bagaimana aku
menjenguk Mu sedangkan Engkau Rabbul Alamin?, maka Allah menjawab
: Bukankah kau tahu hamba Ku fulan sakit dan kau tak mau
menjenguknya?, tahukah engkau bila kau menjenguknya maka akan kau
temui Aku disisinya? (Shahih Muslim hadits no.2569)

apakah kita bisa mensifatkan sakit kepada Allah tapi tidak seperti
sakitnya kita?

Berkata Imam Nawawi berkenaan hadits Qudsiy diatas dalam kitabnya
yaitu Syarah Annawawiy alaa Shahih Muslim bahwa yg dimaksud sakit
pada Allah adalah hamba Nya, dan kemuliaan serta kedekatan Nya
pada hamba Nya itu, wa ma na wajadtaniy indahu ya niy wajadta
tsawaabii wa karoomatii indahu dan makna ucapan : akan kau temui
aku disisinya adalah akan kau temui pahalaku dan kedermawanan Ku
dengan menjenguknya (Syarh Nawawi ala shahih Muslim Juz 16 hal
125)

demikian pula kiasan kiasan dalam barzanji itu, memuliakan Nabi
saw hukumnya waib, dan berdosa bagi setiap muslim yg tak mau
memuliakan Nabinya saw.

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita
cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=13022

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments