herm4n KeFakiran mendekatkan pada KeKafiran – 2007/10/26 17:50
Assalamualikum, wr, wb.
Yth habib, saya ingin menanyakan tentang subject di atas adakah
hadist yg mendukung pernyataan tersebut. Soalnya saya melihat
hadist itu (kalau ada) sering di salah gunakan untuk mengejar
harta duniawi padahal menurut saya yang awam ini kefakiran
tersebut adalah fakirnya iman(Aqidah) dan ilmu Agama. Sedangkan
kefakiran duniawi Rasulullah SAW saja berdoa, dan dalam doanya “Ya
Allah hidupkanlah aku dalam kemiskinan dan matikanlah aku dalam
kemiskinan serta himpunkanlah aku diantara umat2ku yg miskin” dan
saya ada membaca di dalam buku pada saat kematian beliau yg
tersedia cuma sepotong roti basi, pedang dan keledai dan sebidang
tanah yg di wakafkan, tiada satupun harta dan gelimang dunia yg
beliau tinggalkan sebagai harta warisan.
Dan satu lagi habib, di jaman sekarang dgn mudahnya orang
mengucapkan sunah Rasul, yg mereka fahami bahwa sunahnya Rasul
hanya sekedar sunah(dikerjakan berpahala di tinggalkan tidak
berdosa) sepeerti halnya berpoligami yg saya agak bingung apakah
ibadah wajib mereka sudah benar dan ahklak mereka sudah sejajar
dgn ahklak Rasul dalam hal keadilan sehingga dgn mudahnya mereka
menyebut seperti itu, ya habis apakah sunah pada zaman sekarang
ini sudah sebegitu jauhnya bergeser jika sunah itu menguntungkan
berlomba-lomba untuk mengejarnya ketika sunah itu berat bagi
mereka dgn mudahnya mereka meninggalkannya.
Mungkin demikian ya Habib dari saya. terimakasih.
Herman
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:KeFakiran mendekatkan pada KeKafiran – 2007/10/29 21:18
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu menyelimuti hari hari anda
Saudaraku yg kumuliakan,
beribu maaf selama 10 hari saya tidak online hingga tak bisa
menjawab pertanyaan anda
saudaraku, ada beberapa hadits yg juga merujuk untuk memerintahkan
kita untuk berdoa agar terhindar dari kefakiran, diantara doa
beliau saw : “Wahai Allah selesaikan hutang hutangku, dan jagalah
aku dari kefakiran”, demikian riwayat shahih Muslim, bahkan Rasul
saw berdoa untuk Anas bin Malik ra : “Wahai Allah banyakkan
hartanya dan keturunannya” (Shahih Bukhari).
yg dimaksud Faqr yg tercela ini adalah kemiskinan yg menyiksa,
bukan kemiskinan yg membawa ketenangan, sungguh ada banyak orang
kaya yg merasa miskin dan terus haus dan tamak demi mengejar
kekayaan dan mereka lebih buas dari orang yg kelaparan, mereka
adalah orang kaya yg berjiwa miskin.
juga yg Rasul saw berdoa untuk dijauhkan dari kefaqiran adalah
kefaqiran yg menyusahkan, hingga terlibat hutang, terusir dari
rumahnya, terhina di masyarakatnya, terpaksa mengemis, meminta
minta, berusaha ini dan itu namun rizkinya tetap sulit, anaknya
kelapartan, istrinya putus asa, inilah kefaqiran yg Rasul saw
berdoa untuk dihindarkan darinya.
diriwayatkan pula diantara doa Rasul saw : “Wahai Allah aku
berlindung padamu dari fitnah (cobaan) buruknya kekayaan, dan
fitnah (cobaan) buruknya kefaqiran” (shahih Muslim)
berkata Al Hafidh Imam Annawawi dalam Syarh Nawawi ala shahih
Muslim bahwa hadits ini menunjukkan bahwa Rasul saw minta
dihindarkan dari kekayaan yg buruk dan kefaqiran yg buruk.
maka sebaliknya jelaslah bahwa kekayaan yg membawa kebaikan adalah
baik adanya, demikian pula kemiskinan yg membawa kebaikan adalah
mulia.
kita melihat para sahabat radhiyallahu ^anhu banyak pula yg kaya
raya, jika segala kekayaan itu tercela maka tak satupun dari
sahabat yg masih akan menyimpan kekayaannya, namun tentunya
kemiskinan lebih mulia daripada kekayaan.
mengenai masalah sunnah, tentunya boleh saja dilakukan, bukan
berarti kita tak boleh beramal sunnah sebelum mengamalkan yg
wajib, namun jika kita meninggalkan yg wajib maka kita terkena
dosa, dan jika meninggalkan yg sunnah maka tak terkena dosa, dan
dalam hal poligami banyak diantara saudara kita muslimin hanya
berkedok sunnah saja, padahal maksudnya adalah hawa nafsunya.
meninggalkan hak haknya kepada istri dan anaknya dan berpoligami
dg alasan sunnah, tentunya mereka terkena dosa dalam hal ini,
namun bukan berarti dengan pengingkaran / kesalahan /
penyelewengan itu lalu kita menafikan poligami,
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=8780