furqon Imam Asy^ari – 2006/10/08 23:48 Assalamu’Alaikum Wr. Wb.
Semoga Habib dan Keluarga senantiasa dalam lindungan Allah SWT,
Amiiin.
Habib, ane punya beberapa pertanyaan dan saran :
1. Ada seseorang yang berceramah yang menjelaskan bahwa Imam
Asy’ari telah melakukan kesesatan dengan meringkas Asmaul Husna
yang berjumlah 99 menjadi hanya 20 saja, atau yang lebih kita
kenal dengan sifat dua puluh, lalu penceramah tersebut bercerita
bahwa Imam Asy’ari telah bertaubat di akhir hayatnya dan tidak
mengamalkan lagi konsep aqidah yang telah dikarangnya. Yang ingin
saya tanyakan apakah perkataan orang tersebut benar atau tidak?
2. Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan dimana Bos saya
adalah seorang Non Muslim, dia sering melakukan negosiasi ke
perusahaan-perusahaan untuk menawarkan produknya. Pada suatu
ketika dia meminta saya dan teman-teman yang lain untuk mendoakan
agar proses negosiasinya berjalan dengan lancar dan mendapatkan
kesukesan. Yang ingin saya tanyakan : bolehkah saya mendoakannya?
3. Untuk menghindari lembaran hadits yang dibagikan terbuang atau
diletakkan tidak pada tempatnya, bagaimana kalau habib buat buku
hadis saja yang nantinya digunakan sebagai pegangan, katakanlah
seperti persiapan hadits untuk satu tahun ke depan.
4. Kalau bisa pembahasan hadisnya dibuat lebih teratur, mungkin
seperti urutan pembahsan dalam kitab Al-Adzkar
5. Dan terakhir, kalo bisa tolong di upload pembacaan maulid
Ad-Diyaullami, qasidah Allahu Robbi dan Ya Allah Biha.
Atas perhatian dan jawabannya, Ane ucapin terima kasih.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Imam Asy^ari – 2006/10/09 14:02 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Cahaya Nuzululqur^an semoga menaungi hari hari anda,
1. mengenai penceramah itu barangkali salah baca buku, karena Imam
Asy^ariy tidak meringkas asmaul husna dari 99 menjadi 20, namun
beliau memulai pelajaran dasar Tauhid dengan 20 sifat Allah, bukan
diambil dari Asmaulhusna, tapi dari sifat sifat Allah swt yg dapat
lebih mendekatkan kita dari memahami Allah, misalnya Wujud, Qidam,
Baqa, dll itu semua bukan meringkas asmaulhusna, hanya penceramah
itu saja yg salah baca buku atau memang dangkal pemahamannya.
tobat sebelum wafat dari hal itu?, lucu sekali, karena Bimbingan
Imam Asy^ariy itu diakui sebagai bimbingan termurni dan dipakai
oleh ratusan Imam dan Muhadditsin, hanya sempalan abad ke 20 saja
yg mengingkarinya karena kebodohan mereka.
2. mengenai mendoakan orang non muslim boleh boleh saja bila dg
maksud agar ia tertarik pada islam.
3. mengenai kertas hadits itu saya mempunyai niat agar hadirin
sedikit demi sedikit belajar memuliakan kalimat Allah dan Rasul
Nya, walaupun belum berhasil 100%, namun paling tidak, ratusan
orang sudah mulai mengerti menjaga hal itu, walaupun masih belum
keseluruhannya.
4. Mengenai buku rujukan hadits memang kita menggunakan rujukan
hadits, pertama adalah Mukhtarulhadits, yaitu hadits hadits
pilihan yg dikumpulkan oleh guru saya, lalu kita meneruskan ke
Arba^in Nawawiy, dan semuanya sudah selesai dan kini kita merujuk
kepada Shahih Bukhari, maksud saya adalah hadits disesuaikan
dengan keadaan dan situasi yg perlu dibahas, tidak bisa lagi
menurut suatu rujukan dari satu kitab, mengingat hadirin sudah
semakin banyak, dan posisi majelis kita bukan lagi majelis taklim
pd umumnya, tapi Majelis Besar yg nberkumpul padanya shalih dan
Fasiq, ulama, ustaz, karyawan, mahasiswa, pendosa, pezina, dan
masih banyak lagi, maka saya harus menyesuaikan dengan keadaan
dengan memilih milih hadits yg perlu dibahasa secara tidak
berurutan tentunya.
5. Insya Allah akan kami tampilkan.
terimakasih atas saran sarannya wahai saudaraku,
wallahu a^lam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ami Re:Imam Asy^ari (sekedar komentar) – 2006/10/11 20:46
Assalamu^alaikum Wr. Wb.
Saudara Furqan dan guru saya Habib Munzir yang saya muliakan.
izinkan saya memberi komentar saudara Furqan mengenai pertanyaan
yang pertama.
Bukan kata-kata yang tidak berdasar dan bernada kebencian itu saja
yang pernah saya tahu wahai saudaraku. bahkan saya mendengar dari
teman saya ketika dia sedang membeli buku disalah satu toko dimana
dibawahnya sedang ada ta^lim. di ta^lim tersebut terdengar sampai
ke dalam toko tersebut. dan yang ia dengar ialah suara penceramah
yang mengatakan bahwa penyusun Tahlil matinya su^ul khatimah dan
mengatakan pula bahwa Ratib itu tidak memberi manfaat sedikitpun.
Ada pepatah mengatakan ” Seseorang ketika ia mencintai orang lain
keburukannya tidak mau didengar. pun sebaliknya ketika ia membenci
seseorang kebaikannya tidak mau diakui.” bahkan tampaknya bagi
mereka yang membenci kita tidak hanya cukup sekedar membenci.
namun sudah berani mengatakan yang tidak berdasar.
Pernyataan saya ini bukan untuk menyulut api perang kepada mereka.
tapi sebaliknya mari kita sebagai Ahlussunnah berusaha kembali
untuk saling merangkul mereka dengan do^a agar mereka diberi
hidayah Allah SWT. dan bersabar atas kebodohan mereka.
Saya jadi ingat dengan Almaghfurlah Syekh Almaliki Mekah. dalam
kehidupannya beliau adalah orang yang selalu menerima dan
menghargai serta bersabar dengan pendapat orang lain yang tidak
sealiran, sepaham atau tidak sethariqah dengannya. kata
ulama-ulama yang pernah berguru dengannya, dalam menjawab
pertanyaan pertanyaan mereka yang tidak sepaham. beliau selalu
menjawab dengan hikmah dan kenyataan serta dalil-dalil yang
bermutu. bukan dengan jawaban yang bernada kebencian dan
pertikaian yang tidak perlu.
Dalam sejarahnya beliau pernah dengan lapang dada, ikhlas menerima
kedudukannya digeser dari Halaqoh Ta^lim di Masjidil Haram dan
Universitas Ummul Qura^. karena ia paham dan tahu persis bahwa
salah satu kelemahan Islam yang terbesar terdapat pada pertikaian
para Ulama^nya. dan inilah yang diinginkan oleh musuh islam.
Oh ya ngomong-ngomong Almaghfurlah Syekh Maliki. kalau tidak salah
beliau meninggal pada Bulan Ramadhan kan Bib? semoga Allah
menerima segala amal ibadahnya dan menjadi salah satu kebanggaan
Rasulullah di hari kiamat kelak.
Aaamiin.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Imam Asy^ari (sekedar komentar) – 2006/10/13 12:01 Doktor
Assayyid Al Allamah Muhammad bin bin Alwi Al malikiy adalah salah
satu guru saya, saya mengambil ijazah sanad pula dari beliau, dan
ayah beliau adalah guru ayah saya.
beliau ini adalah Guru besar di Makkah Almukarramah terakhir yg
memerangi dan menentang wahabiy.
semoga Allah memuliakan kita untuk berjumpa dengannya kelak
bersama para pecinta Rasul saw dari Muhajirin dan Anshar dan
kesemua orang orang mulia dari syuhada, aulia, Atqiya, yg
kesemuanya tentunya mencintai Nabi Muhammad saw.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1421