edang hakekat taubatan nasuha – 2007/04/29 23:39 asalamu^alaikum bib
semoga antum selalu sehat wal^afiat,
bib ana mau tanya sebenarnya hakekat taubatan nasuha yang
sebenarnya seperti apa?apa hanya salah satu dari kesalahan atau
semuanya?contoh:seseorang berzina dan ia menyesal pernah
melakukannya lalu ia stop perbuatan tersebut,teteapi ia masih
melakukan kesalahan-kesalahan yang lain bagaimana dengan
itu,apakah termasuk atau tidak?lalu afwan bib apakah ada dizaman
rasool SAW orang yang membaca doa bersamaan seperti kita membaca
ratib mohon maaf sekali lagi kalau bisa habib tampilkan
dalil-dalilnya….
demikian guruku yg kumuliakan,
haidar bin ahmad al-habsyi[b]
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:hakekat taubatan nasuha – 2007/05/01 05:02 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
saudaraku yg kumuliakan,
Taubatan nashuha adalah taubat sempurna dalam segala kemaksiatan..
serah pasrah pada Allah swt untuk menyesali seluruh kesalahannya..
dan berjanji untuk tidak lagi berbuat jahat pada Allah swt dan
pada makhluk Nya swt.
bila seseorang bertobat dari satu hal kemaksiatan saja maka ia
telah mendapat sebagian dari taubat nasuha.
mengenai dzikir berjamaah Allah berfirman :
“DAN SABARKAN DIRIMU UNTUK TETAP BERSAMA ORANG ORANG YG BERDZIKIR
DAN BERDOA KEPADA TUHAN MEREKA DI PAGI HARI DAN SORE SEMATA MATA
HANYA MENGINGINKAN RIDHA ALLAH, DAN JANGAN KAU PALINGKAN WAJAHMU
DARI MEREKA KARENA MENGHENDAKI KEDUNIAWIAN, DAN JANGAN TAATI ORANG
ORANG YG KAMI BUAT MEREKA LUPA DARI MENGINGAT KAMI . (QSAl
Kahfi 28)
Berkata Imam Attabari : Tenangkan dirimu wahai Muhammad bersama
sahabat sahabatmu yg duduk berdzikir dan berdoa kepada Allah di
pagi hari dan sore hari, mereka dengan bertasbih, tahmid, tahlil,
doa doa dan amal amal shalih dengan shalat wajib dan lainnya, yg
mereka itu hanya menginginkan ridho Allah swt bukan menginginkan
keduniawian (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 234)
Tentunya ucapan diatas menyangkal pendapat yg mengatakan bahwa yg
dimaksud ayat itu adalah orang yg shalat, karena mustahil pula
Allah mengatakan pada nabi saw untuk sabar duduk dg orang yg
shalat berjamaah, karena shalat adalah fardhu, namun perintah
duduk bersabar disini tentunya adalah dalam hal hal yg mungkin
dianggap remeh oleh sebagian orang.
Dari Abdurrahman bin sahl ra, bahwa ayat ini turun sedang Nabi saw
sedang di salah satu rumahnya, maka beliau saw keluar dan
menemukan sebuah kelompok yg sedang berdzikir kepada Allah swt
dari kaum dhuafa, maka beliau saw duduk bersama berkata seraya
berkata : Alhamdulillah yg telah menjadikan pada ummatku yg aku
diperintahkan untuk bersabar dan duduk bersama mereka riwayat
Imam Tabrani dan periwayatnya shahih (Majmu zawaid Juz 7 hal 21)
Sabda Rasulullah saw : akan tahu nanti dihari kiamat siapakah
ahlulkaram (orang orang mulia) , maka para sahabat bertanya :
siapakah mereka wahai rasulullah?, Rasul saw menjawab : : majelis
majelis dzikir di masjid masjid (Shahih Ibn Hibban hadits no.816)
Sabda Rasulullah saw : sungguh Allah memiliki malaikat yg beredar
dimuka bumi mengikuti dan menghadiri majelis majelis dzikir, bila
mereka menemukannya maka mereka berkumpul dan berdesakan hingga
memenuhi antara hadirin hingga langit dunia, bila majelis selesai
maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan Allah
bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : darimana kalian?
mereka menjawab : kami datang dari hamba hamba Mu, mereka berdoa
padamu, bertasbih padaMu, bertahlil padaMu, bertahmid pada Mu,
bertakbir pada Mu, dan meminta kepada Mu,
Maka Allah bertanya : Apa yg mereka minta? , Malaikat berkata :
mereka meminta sorga, Allah berkata : apakah mereka telah melihat
sorgaku?, Malaikat menjawab : tidak, Allah berkata : Bagaimana
bila mereka melihatnya . Malaikat berkata : mereka meminta
perlindungan Mu, Allah berkata : mereka meminta perlindungan dari
apa? , Malaikat berkata : dari Api neraka , Allah berkata :
apakah mereka telah melihat nerakaku? , Malaikat menjawab tidak,
Allah berkata : Bagaimana kalau mereka melihat neraka Ku. Malaikat
berkata : mereka beristighfar pada Mu, Allah berkata : sudah
kuampuni mereka, sudah kuberi permintaan mereka, dan sudah
kulindungi mereka dari apa apa yg mereka minta perlindungan
darinya, malaikat berkata : wahai Allah, diantara mereka ada si
fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama
mereka, Allah berkata : baginya pengampunanku, dan mereka (ahlu
dzikir) adalah kaum yg tidak ada yg dihinakan siapa siapa yg duduk
bersama mereka (shahih Muslim hadits no.2689),
perhatikan ucapan Allah yg diakhir hadits qudsiy diatas : dan
mereka (ahlu dzikir) adalah kaum yg tak dihinakan siapa siapa yg
duduk bersama mereka , lalu hadits semakna pada Shahih Bukhari
hadits no.6045.
demikian saudaraku yg kumuliakan,
wallahu a^lam
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=3803