lyla Dimana Allah? - 2007/11/25 01:53 Assalamu'alaikum.. Bib Saya ingin minta bantuan habib, ada orang yang bertanya kpd saya. dia berkata: "dimana Allah?" lalu saya menjawab: "Allah ada tanpa tempat" lalu dia berkata: "Allah ada diatas Arsy, dan itu ada di Al qur'an" saya kira dia menafsirkan ayat tersebut mentah2 apakah sebenarnya maksud penjelasan di Al qur'an bahwa Allah ada di atas arsy? dan bagaimana saya memberi penjelasan kpd orang yg seperti itu? | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/11/25 08:20 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Kebahagiaan dan Pengampunan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda, Saudariku yg kumuliakan, duh, pembahasannya cukup panjang, oleh sebb itu saya copy Paste kan untuk anda dari artikel saya yg menjawab masalah ini dari buku saya : "kenalilah akidahmu" : yaitu sbgbr : AYAT TASYBIH Mengenai ayat mutasyabih yg sebenarnya para Imam dan Muhadditsin selalu berusaha menghindari untuk membahasnya, namun justru sangat digandrungi oleh sebagian kelompok muslimin sesat masa kini, mereka selalu mencoba menusuk kepada jantung tauhid yg sedikit saja salah memahami maka akan terjatuh dalam jurang kemusyrikan, seperti membahas bahwa Allah ada dilangit, mempunyai tangan, wajah dll yg hanya membuat kerancuan dalam kesucian Tauhid ilahi pada benak muslimin, akan tetapi karena semaraknya masalah ini diangkat ke permukaan, maka perlu kita perjelas mengenai ayat ayat dan hadits tersebut. Sebagaimana makna Istiwa, yg sebagian kaum muslimin sesat sangat gemar membahasnya dan mengatakan bahwa Allah itu bersemayam di Arsy, dengan menafsirkan kalimat ISTIWA dengan makna BERSEMAYAM atau ADA DI SUATU TEMPAT , entah darimana pula mereka menemukan makna kalimat Istawa adalah semayam, padahal tak mungkin kita katakan bahwa Allah itu bersemayam disuatu tempat, karena bertentangan dengan ayat ayat dan Nash hadits lain, bila kita mengatakan Allah ada di Arsy, maka dimana Allah sebelum Arsy itu ada?, dan berarti Allah membutuhkan ruang, berarti berwujud seperti makhluk, sedangkan dalam hadits qudsiy disebutkan Allah swt turun kelangit yg terendah saat sepertiga malam terakhir, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim hadits no.758, sedangkan kita memahami bahwa waktu di permukaan bumi terus bergilir, maka bila disuatu tempat adalah tengah malam, maka waktu tengah malam itu tidak sirna, tapi terus berpindah ke arah barat dan terus ke yang lebih barat, tentulah berarti Allah itu selalu bergelantungan mengitari Bumi di langit yg terendah, maka semakin ranculah pemahaman ini, dan menunjukkan rapuhnya pemahaman mereka, jelaslah bahwa hujjah yg mengatakan Allah ada di Arsy telah bertentangan dg hadits qudsiy diatas, yg berarti Allah itu tetap di langit yg terendah dan tak pernah kembali ke Arsy, sedangkan ayat itu mengatakan bahwa Allah ada di Arsy, dan hadits Qudsiy mengatakan Allah dilangit yg terendah. Berkata Al hafidh Almuhaddits Al Imam Malik rahimahullah ketika datang seseorang yg bertanya makna ayat : Arrahmaanu alal Arsyistawa , Imam Malik menjawab : Majhul, Ma qul, Imaan bihi wajib, wa su al anhu bid ah (tdk diketahui maknanya, dan tidak boleh mengatakannya mustahil, percaya akannya wajib, bertanya tentang ini adalah Bid ah Munkarah), dan kulihat engkau ini orang jahat, keluarkan dia..! , demikian ucapan Imam Malik pada penanya ini, hingga ia mengatakannya : kulihat engkau ini orang jahat , lalu mengusirnya, tentunya seorang Imam Mulia yg menjadi Muhaddits Tertinggi di Madinah Almunawwarah di masanya yg beliau itu Guru Imam Syafii ini tak sembarang mengatakan ucapan seperti itu, kecuali menjadi dalil bagi kita bahwa hanya orang orang yg tidak baik yg mempermasalahkan masalah ini. Lalu bagaimana dengan firman Nya : Mereka yg berbai at padamu sungguh mereka telah berbai at pada Allah, Tangan Allah diatas tangan mereka (QS Al Fath 10), dan disaat Bai at itu tak pernah teriwayatkan bahwa ada tangan turun dari langit yg turut berbai at pada sahabat. Juga sebagaimana hadits qudsiy yg mana Allah berfirman : Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya.... (shahih Bukhari hadits no.6137) Maka hadits Qudsiy diatas tentunya jelas jelas menunjukkan bahwa pendengaran, penglihatan, dan panca indera lainnya, bagi mereka yg taat pada Allah akan dilimpahi cahaya kemegahan Allah, pertolongan Allah, kekuatan Allah, keberkahan Allah, dan sungguh maknanya bukanlah berarti Allah menjadi telinga, mata, tangan dan kakinya. Masalah ayat/hadist tasybih (tangan/wajah) dalam ilmu tauhid terdapat dua pendapat dalam menafsirkannya. 1.Pendapat Tafwidh ma a tanzih 2.Pendapat Ta wil 1. Madzhab tafwidh ma a tanzih yaitu mengambil dhahir lafadz dan menyerahkan maknanya kpd Allah swt, dg i tiqad tanzih (mensucikan Allah dari segala penyerupaan) Ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal masalah hadist sifat, ia berkata Nu;minu biha wa nushoddiq biha bilaa kaif wala makna , (Kita percaya dg hal itu, dan membenarkannya tanpa menanyakannya bagaimana, dan tanpa makna) Madzhab inilah yg juga di pegang oleh Imam Abu hanifah. dan kini muncullah faham mujjassimah yaitu dhohirnya memegang madzhab tafwidh tapi menyerupakan Allah dg mahluk, bukan seperti para imam yg memegang madzhab tafwidh. 2. Madzhab takwil yaitu menakwilkan ayat/hadist tasybih sesuai dg keesaan dan keagungan Allah swt, dan madzhab ini arjah (lebih baik untuk diikuti) karena terdapat penjelasan dan menghilangkan awhaam (khayalan dan syak wasangka) pada muslimin umumnya, sebagaimana Imam Syafii, Imam Bukhari,Imam Nawawi dll. (syarah Jauharat Attauhid oleh Imam Baajuri) Pendapat ini juga terdapat dalam Al Qur an dan sunnah, juga banyak dipakai oleh para sahabat, tabiin dan imam imam ahlussunnah waljamaah. seperti ayat : Nasuullaha fanasiahum (mereka melupakan Allah maka Allah pun lupa dengan mereka) (QS Attaubah:67), dan ayat : Innaa nasiinaakum . (sungguh kami telah lupa pada kalian QS Assajdah 14). Dengan ayat ini kita tidak bisa menyifatkan sifat lupa kepada Allah walaupun tercantum dalam Alqur an, dan kita tidak boleh mengatakan Allah punya sifat lupa, tapi berbeda dg sifat lupa pada diri makhluk, karena Allah berfirman : dan tiadalah tuhanmu itu lupa (QS Maryam 64) Dan juga diriwayatkan dalam hadtist Qudsiy bahwa Allah swt berfirman : Wahai Keturunan Adam, Aku sakit dan kau tak menjenguk Ku, maka berkatalah keturunan Adam : Wahai Allah, bagaimana aku menjenguk Mu sedangkan Engkau Rabbul Alamin?, maka Allah menjawab : Bukankah kau tahu hamba Ku fulan sakit dan kau tak mau menjenguknya?, tahukah engkau bila kau menjenguknya maka akan kau temui Aku disisinya? (Shahih Muslim hadits no.2569) apakah kita bisa mensifatkan sakit kepada Allah tapi tidak seperti sakitnya kita? Berkata Imam Nawawi berkenaan hadits Qudsiy diatas dalam kitabnya yaitu Syarah Annawawiy alaa Shahih Muslim bahwa yg dimaksud sakit pada Allah adalah hamba Nya, dan kemuliaan serta kedekatan Nya pada hamba Nya itu, wa ma na wajadtaniy indahu ya niy wajadta tsawaabii wa karoomatii indahu dan makna ucapan : akan kau temui aku disisinya adalah akan kau temui pahalaku dan kedermawanan Ku dengan menjenguknya (Syarh Nawawi ala shahih Muslim Juz 16 hal 125) Dan banyak pula para sahabat, tabiin, dan para Imam ahlussunnah waljamaah yg berpegang pada pendapat Ta wil, seperti Imam Ibn Abbas, Imam Malik, Imam Bukhari, Imam Tirmidziy, Imam Abul Hasan Al Asy ariy, Imam Ibnul Jauziy dll (lihat Daf ussyubhat Attasybiih oleh Imam Ibn Jauziy). Maka jelaslah bahwa akal tak akan mampu memecahkan rahasia keberadaan Allah swt, sebagaimana firman Nya : Maha Suci Tuhan Mu Tuhan Yang Maha Memiliki Kemegahan dari apa apa yg mereka sifatkan, maka salam sejahtera lah bagi para Rasul, dan segala puji atas tuhan sekalian alam . (QS Asshaffat 180-182). Walillahittaufiq ---- Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita, Wallahu a'lam Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== lyla Re:Dimana Allah? - 2007/11/26 04:49 terima kasih atas penjelasannya bib, tetapi saya sering mendengar orang berkata "semua tergantung sama yang diatas" meskipun kita tahu yang dimaksud adalah ALLAH, tetapi apakah boleh kita menyebut demikian?... sedangkan ALLAH sendiri tidak bertempat.. apa ada hukummya jika kita berkata demikian? | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/11/26 17:14 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda, Saudariku yg kumuliakan, hal itu boleh boleh saja, karena menunjuk keatas adalah isyarat untuk keagungan, hal itu dibahas dalam tauhid, istilah seperti itu lumrah, sebagaimana orang yg bersujud pada ka'bah, bukan berarti menyembah ka'bah. Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita, Wallahu a'lam Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== lyla Re:Dimana Allah? - 2007/11/27 05:42 Maaf bib saya hanya ingin yakin seyakin2nya.. tetapi ketika saya bertanya kepada Habib Saugi as Shihab, beliau berkata tidak boleh kita berkata begitu(tergantung sama yang diatas) karna orang yang awam akan menganggap bahwa Allah benar2 ada di atas. sekali lagi saya mohon penjelasannya... dan maaf bila saya banyak bertanya terima kasih sebelumnya,, Assalamu'alaikum.... | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/11/28 00:40 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda, Saudariku yg kumuliakan, hal itu berupa himbauan saja dan hati hati saja, karena tak pernah dilarang dalam syariah, bahkan Rasul saw teriwayatkan berdoa dengan mengangkat tangannya keatas, isyarat dengan tangan itu adalah tanda bahwa arah yg paling mulia untuk diisyaratkan adalah keatas, karena identik dg kemuliaan dan ketinggian Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita, Wallahu a'lam Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== lyla Re:Dimana Allah? - 2007/11/30 08:59 Assalamu'alaikum..... Yang kucintai Habib Munzir Al-Musawa Jawaban Habib diatas tidak menjawab pertanyaan saya. Yang saya tanyakan bukan menyangkut hukum syariat atau hukum kias. karna pertanyaan ini sangat penting bagi kita sesama muslim. Menurut paham yang saya pelajari dari beliau Habib Syauqi Syahab, bahwa ucapan(tergantung yang diatas) telah menyimpang dari kalimat tauhid. Apakah boleh men ta'zim kalimat atau ucapan Allah dengan ucapan (tergantung yang diatas)?, sedangkan kita diajarkan dalampenekanan dengan kalimat Laa Ilahaa (menghapus pengertian lain di diri kita, melainkan) Ilallaah. Menurut beliau, kita berjanji saja sesama muslim tidak boleh meninggalkan ucapan Insya Allah. Sebagai umat Rasulullah kita harus mempertahankan aqidah. Dalam Tarikh/sejarah, ucapan tersebut adalah kepercayaan dalam hindu (dewa2 yang diatas/kayangan). Begitu pula paham orang2 kejawen yang mengaku islam. Semoga habib menjawabnya, karena ada Hadist Rasulullah yang menyatakan "Apabila kamu kurang memahami sesuatu dalam Al qur'andan Sunnahku, kau pertanyakan kepada anak cucuku yang ber-ILMU, kujamin kebenaran jawabannya itu. terima kasih atas perhatiannya Bib... | | ========== NURYADIN Re:Dimana Allah? - 2007/11/30 16:16 Assalamu 'alaykum wr wb Afwan ikut nimbrung. Mungkin jawaban saya tidak ada artinya, karena yg Anda minta adalah jawaban Habib. Tapi sedikit masukan. Jika kita berkata: "Ini maunya orang2 atas." Itu bukan berarti bahwa orang2 itu tinggal di atas. Tetapi orang2 itu memiliki kedudukan (bersemayam pada suatu jabatan) yang tinggi. Hindu dan kejawen punya sejarah atas istilah ini bukan berarti Islam mengambilnya dari hal yang sama. Islam mengambilnya dari Al-Qur`an dan Hadits dimana kita memulyakan Allah degan menyubt-Nya sebagai Robbiyal A'laa, Robb Yang Mahaluhur, Yang bersemayam pada kemulyaan tertinggi, Yang bersemayam pada arasy, kursi-Nya lebih mulya daripada kursi pak RT, atau pun kursi pak RW, kursi pak Lurah/Kades, bahkan kursi pak presiden dan para wakil rakyat. Jika kita menyebut kursi pak Presiden, apakah yg dimaksud itu adalah kursi mewah yang biasa diduduki pak Presiden? Tidak, seseorang tidak akan menjadi presiden walau ia mencuri kursi mewah tersebut dan mendudukinya setiap hari. Kepresidenan dimiliki seseorang yang diangkat sebagai presiden. 'Kursi Kepresidenan' adalah suatu istilah yang mengacu pada kedudukan dan kemulyaan. Walau sang Presiden, katakanlah, tak pernah duduk, tetapi tetap saja dikatakan bahwa orang itu telah duduk di kursi kepresidenan. Tetap saja presiden itu juga disebut sebagai 'orang atas'. Begitu juga dengan 'arsy dan 'atas'. Dan yang kita sebut sebagai Yang di atas, tentunya adalah Allah Yang Mahaluhur. Wallahu a'lam Wassalamu 'alaykum wr wb | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/12/01 02:51 "Jawaban Habib diatas tidak menjawab pertanyaan saya. Yang saya tanyakan bukan menyangkut hukum syariat atau hukum kias". saudariku, kalau jawaban yg anda inginkan bukan jawaban syariah dan qiyas, maka darimana jawaban itu akan muncul?. dalam islam hal itu tidak dilarang, jika dilarang maka munculkan dalilnya, jangan mengharamkan sesuatu yg tidak diharamkan oleh Allah swt, ini berarti membuat syariat baru diatas syariah Allah. silahkan munculkan Larangan Alqur;an atau hadits Rasulullah saw atas itu..? Rasul saw berkata seraya menunjuk dg telunjuknya kelangit : Wahai Allah maka saksikanlah.. Wahai Allah saksikanlah.. wahai Allah saksikanlah.. (Shahih Muslim) Rasul saw bersabda : "Kasih sayangilah penduduk bumi, maka kau akan dikasih sayangi oleh yg dilangit" (HR Imam Baihaqiy pada Syi'bul Iman hadits no.10.607, Sunan Imam Tirmidzi hadits no.1847) siapa yg dilangit ini..?, tentunya yg dimaksud adalah Allah swt, padahal Allah swt tak bisa dikatakan ada dilangit, karena Allah yang Maha menciptakan langit dari ketiadaan, dan Allah tak bisa terikatr dengan waktu dan tempat. lalu bagaimana dengan firman Allah swt dalam hadits Qudsi : "Jika engkau mengunjungi orang sakit maka akan kau temukan Aku disisinya" (Shahih Muslim hadits no.4661), apakah Allah ada disebelah orang sakit? maka menunjuk kelangit, juga tahiyyat dalam shalat dg menunjuk ke ka'bah, bukan berarti ka;bah itu adalah Allah ada disana tentunya, namun bukan dilarang melakukan itu, justru Rasul saw melakukannya pendapat mana yg akan anda terima demi menentang perbuatan sayyidina Muhammad..? Sabda Rasulullah saw : Sebesar besar kejahatan muslimin pada muslimin lainnnya adalah yg bertanya tentang sesuatu yg tak diharamkan, menjadi diharamkan Karena sebab pertanyaannya" (Shahih Muslim) berhati hatilah wahai saudariku, wallahu a'lam. Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== ventura1982 Re:Dimana Allah? - 2007/12/01 07:42 Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.... Semoga kita semua didalam keridhoan Alloh Subhanahu Wata'ala. Mohon Izinnya untuk berbagi. Saudari Lyla...Islam itu Agama Ilmu & Ilmu itu luas sekali, setiap Pertanyaan pastilah ada Jawabannya hanya saja jawabannya itu bervariatif dan kadang kala tidak sesuai dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, Maaf sebelumnya disini saya tidak bermaksud menggurui tapi hanya sharing saja, Apa yang sudah saudari Lyla dapatkan dari guru saudari & saudari sudah merasa yakin dengan hal tersebut maka itu sudah merupakan hal yg cukup dan jangan mencari² atau membahasnya, terkecuali bila saudari belum yakin dengan apa yang dijelaskan oleh guru saudari maka hal itu boleh ditanyakan lagi kepada yang lain, tapi sepertinya saudari sudah yaqin dengan jawaban dari guru saudari sebab dari thread diatas sebelumnya menunjukan keyaqinan saudari dengan pendapat guru saudari, bukankan itu sudah merupakan hal yang cukup ? Dalam Hadist Arba'in, Hadist yang ke 30 yang diriwayatkan dari Abi Tsa'labah Al-khusanniy Jurtsum ibni Nashir Radhiallahu Anhu pada akhir hadist tersebut disebutkan وَسَكَتَ عَنْ أَشْيَاءَ رَØÙ’مَةً Ù„ÙŽÙƒÙمْ غَيْرَ Ù†ÙØ³Ù’يَان٠Ùَلاَ تَبْØÙŽØ«Ùوا عَنْهَا. Artinya : Dan (Alloh) diam atas segala sesuatu merupakan rahmat bagimu, bukan (Alloh) lupa, maka janganlah engkau mencari/ membahasnya. Semoga kita semua dirizqikan mendapatkan guru yang Mursyid yang bisa dijadikan panutan dan sandaran apabila kita menemukan hal² yang musykil dan yang paling penting adalah yang bermadzhab supaya ilmu yang kita peroleh itu bisa bersanad hingga Rasulillah Shalallahu alaihi wasalam. Wallahu'alam Wassalamu'alaikum Hartono - Mangga Besar XIII | | ========== BudhiSuci Re:Dimana Allah? - 2007/12/02 12:46 interupsi.. kayaknya saudara hartono memperkeruh jawaban, ton, habib syaugi ni ude tentu bermazhab, bukan wahabi yg ga bermadzhab, jawaban ente kok kemane2, malah nambain ruwet, urusan "diem dari beberapa masalah" bukan berarti orang ga bole nanya wan.. kalau sanad ilmunye..., kayaknye dari jawaban itu aja udah ketahuan batas ilmunye, untuk neng layla, hati hati dg jawaban anti, ga mau jawaban dari syariah itu bisa murtat hukumnye jika benar benar menolak, ga mau jawaban dari qiyas itu berarti ga mau pake akal, lalu mau pake ape neng?, dengkul? jangan2 neng layla salah tangkap dari hb syaugi kalee, atau habibnya lagi sakit gigi jadi bawaan ngomong apa juga ga boleh.. sorry.. | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/12/02 15:01 diskusi boleh diteruskan dan jaga akhlak. Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== ventura1982 Re:Dimana Allah? - 2007/12/02 23:33 BudhiSuci tulis: interupsi.. kayaknya saudara hartono memperkeruh jawaban, ton, habib syaugi ni ude tentu bermazhab, bukan wahabi yg ga bermadzhab, jawaban ente kok kemane2, malah nambain ruwet, urusan "diem dari beberapa masalah" bukan berarti orang ga bole nanya wan.. kalau sanad ilmunye..., kayaknye dari jawaban itu aja udah ketahuan batas ilmunye, untuk neng layla, hati hati dg jawaban anti, ga mau jawaban dari syariah itu bisa murtat hukumnye jika benar benar menolak, ga mau jawaban dari qiyas itu berarti ga mau pake akal, lalu mau pake ape neng?, dengkul? jangan2 neng layla salah tangkap dari hb syaugi kalee, atau habibnya lagi sakit gigi jadi bawaan ngomong apa juga ga boleh.. sorry.. Maaf saudara BudhiSuci, sepertinya antum salah paham dengan apa yang saya tulis, yang pertama saya disini bukan berkapasitas memberikan jawaban,hanya ingin berbagi saja, mengenai yang berhak adalah Yang mulia tuan habib Munzir selaku pembimbing dalam Forum ini, sepertinya antum juga salah paham mengenai perkataan saya mengenai guru yang bermadzhab, saya disitu tidak menyebutkan bahwa yang mulia tuan habib Syauqi tidak bermadzhab,saya ta'dzim dengan beliau tapi disini saya hanya memohonkan kepada Alloh Subhanahu Wata'ala agar kita semua dirizqikan mendapatkan guru yang mursyid & bermadzhab dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, itu saja, seperti pesan dari guru saya seperti itu.karena sekarang ini sulit sekali mendapatkan guru seperti itu. Diam dengan berbagai urusan memang bukan nggak boleh nanya saudaraku, tapi apabila yang ditanya suatu pertanyaan yang sudah dia yakini untuk apa ditanyakan lagi ? Dan mohon maaf bila ada perkataan saya diforum ini membuat salah penafsiran dari saudara²ku, Mohon masukannya apabila diri ini salah, dan terima kasih kepada saudara BudhiSuci yang mengingatkan saya. Dan Mohon bimbingan dari Yang mulia Tuan Habib Munzir agar saya yang tidak memiliki ilmu ini bisa belajar diforum ini. Wassalamu'alaikum Hartono - Mangga Besar XIII | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/12/03 05:26 Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt.. Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== lyla Re:Dimana Allah? - 2007/12/03 07:58 Assalamu'alaikum Habib Munzir Saya hanya ingin Habib mengkoreksi jika ada yang salah dengan apa yang saya ketahui tentang tauhid selama saya belajar. 1.Allah ada tanpa permulaan dan ada tanpa akhiran. 2.Allah ada tanpa tempat dan arah. 3.Allah berbeda dari mahluknya dari satu sisi maupun semua sisi. 4.Mempercayai Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. 5.Membenarkan semua perkataan Nabi Muhammad itu berasal dari wahyu Allah dan benar adanya. | | ========== munzir Re:Dimana Allah? - 2007/12/03 13:36 Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Kebahagiaan dan Kelembutan Nya semoga selalu menyelimuti hari hari anda, Saudariku yg kumuliakan, Alhamdulillah.., semua yg anda sampaikan adalah dari Tauhid murni, dan hal hal itu sangat banyak dimungkiri oleh wahabi dan kalangan sesat lainnya, niat mereka ingin memurnikan tauhid, justru mereka memperkeruh tauhid, Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita, Wallahu a'lam Forum silahturahmi jama'ah Majelis Rasulullah, klik disini http:// groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw: Bank Syariah Mandiri Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA No rek : 061-7121-494 | | ========== sumber http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=9898
© https://carauntuk.com/dia-berkata-dimana-allah-arsip-2007