Arul
| Hadits Dhoif – 2006/09/22 00:24Assallammualaiku wr wb. Habib Munzir yg saya hormati, semoga habib dan keluarga senantiaa diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Habib sy member baru di website ini, selama ini sy sering mengikuti milis2 atau membaca website2 tentang islam, tapi ada beberapa hal yg mengganjal di hati sy alasannya karena banyak website atau milis yg sebentar2 menuduh bid'ah terhadap apa yg selama ini sy lakukan seperti mengikuti maulid Nabi Muhammad SAW, ziarah kubur di awal bulan ramadhan dll. Hal lain yg sering mereka tuliskan adalah bahwa mereka tdk pernah menjalankan hadits dhoif. Yang ingin saya tanyakan adalah : 1. Apakah hadits dhoif msh bisa dijadikan pegangan. Demikian yg ingin sy tanyakan, dan terima kasih atas perhatiannya. Wassalam, Arul |
| | Silahkan login terlebih dahulu untuk bertanya |
munzir
| Re:Hadits Dhoif – 2006/09/23 12:08Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya Kemegahan ramadhan semoga selalu menerangi hari hari anda, 1. mengenai beramal dg hadits dhaif, merupakan hal yg diperbolehkan, namun tak dapat dijadikan Hujjah atau dalil dalam suatu hukum. tidak sepantasnya kita menafikan hadits dhaif karena hadits dhaif diakui sebagai ucapan Rasul saw, dan tak satu muhaddits pun yg berani menafikannya, karena menafikannya berarti mendustakan ucapan Rasul saw dan hukumnya kufur : "Barangsiapa yg sengaja berdusta dengan ucapanku, maka hendaknya ia bersiap siap mengambil tempatnya di neraka" (Shahih Bukhari hadits no.110), sabda beliau saw pula : "sungguh dusta atasku tidak sama dengan dusta atas nama seseorang, barangsiapa yg sengaja berdusta atas namaku maka ia bersiap siap mengambil tempatnya di neraka" (Shahih Bukhari hadits no.1229), cobalah anda bayangkan, mereka yg melarang beramal dengan hadits dhoif berarti mereka mendustakan ucapan Rasul saw, dan merekapun jelas jelas menuduh para periwayat itu telah berdusta dan telah kufur karena meriwayatkan hadits palsu. sesekali kita tak boleh memusuhi mereka ini, mereka jahil dan tak mengerti ilmu hadits, wahai saudaraku ketahuilah, bahwa hukum hadits dan Ilmu hadits itu tak ada di zaman Rasul saw, ilmu hadits itu adalah Bid'ah hasanah, baru ada sejak Tabi'in, mereka membuat syarat perawi hadits, mereka membuat kategori periwayat yg hilang dan tak dikenal, namun mereka sangat berhati hati, karena mereka mengerti hukum, bila mereka salah, walau satu huruf saja, mereka bisa menjebak ummat hingga akhir zaman dalam kekufuran, maka tak sembarang orang menjadi muhaddits, lain dengan mereka ini yg dengan ringan saja melecehkan hadits Rasul saw. 2. Mengenai kelompok salafy itu adalah muncul dari ajaran Ibn Abdulwahhab, ajaran sesat yg semakin merajalela dimuka bumi, namun kini mulai diperangi dengan kebenaran dan hujjah hujjah yg shahih oleh para ulama kita. demikian saudaraku yg kumuliakan, wallahu a'lam.
|
http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&id=1180&catid=7