ami Asal mulanya paham wahabi? – 2006/11/10 19:23 Assalamu^alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semoga Allah senantiasa menuntun kita ke jalan yang lurus sehingga
terhindar dari paham-paham yang sesat dan menyesetkan.
Habib Munzir yang saya muliakan. mohon kiranya habib dapat
menceritakan secara ringkas mengenai asal mulanya paham wahabi
siapa yang membawa dan mengapa paham wahabi dianggap telah
menyimpang dari aqidah Ahlussunnah?
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:Asal mulanya paham wahabi? – 2006/11/10 22:59 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,
saudaraku, anda dapat merujuk di forum > Iseng dalam keluhuran >
(hal 2) Sejarah wahaby oleh Sdr Nuryadin
wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
aancyber tahlil dan maulid – 2006/11/11 22:04 assalamu alaikum wr. wb
banyak yang mengajak saya berdebat mengenai hukum tahlil dan
maulid
bagaimana cara menjelaskannya tanpa menimbulkan perpecahan beserta
dalil nya
terima kasih
wassalamu alaikum wr. wb.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:tahlil dan maulidppppppppppppppppppppp – 2006/11/12 21:01
Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh
cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda,
mengenai Tahlil :
1. Tahlil
Dan bahwa menghadiahkan Fatihah, atau Yaasiin, atau dzikir,
Tahlil, atau shadaqah, atau Qadha puasanya dan lain lain, itu
semua sampai kepada Mayyit, dengan Nash yg Jelas di Shahihain
Bukhari dan Muslim bahwa seorang wanita bersedekah untuk Ibunya,
dan adapula riwayat lain bahwa seorang sahabat menghajikan Ibunya
yg telah wafat (Shahihain Bukhari dan Muslim), dan Rasul saw pun
menghadiahkan Sembelihan beliau saw untuk dirinya dan untuk
ummatnya (Shahih Muslim), dan hal pengiriman amal ini merupakan
Jumhur Ulama seluruh madzhab, dan tak ada yg memungkirinya, dan
perselisihan pendapat hanya ada pada madzhab Syafii, bila si
pembaca tak mengucapkan bahwa : Kuhadiahkan.., atau wahai Allah
kuhadiahkan sedekah ini, atau dzikir ini, atau ayat ini.., bila
hal ini tidak disebutkan maka sebagian Ulama Syafiiyah mengatakan
pahalanya tak sampai. Maka tak satupun ulama ikhtilaf dalam sampai
atau tidaknya, tapi berikhtilaf adalah pd Lafadznya.
Demikian pula Ibn Taimiyyah yg menyebutkan 21 hujjah (dua puluh
satu dalil) tentang Intifa min amalilghair (mendapat pahala atau
manfaat dari amal dari selain orangnya). (Rujuk Tahqiiqul Aamaal,
fiima yanfa ulmayyit minal amal- Imam Muhammad bin Alwi Almalikiy)
Mengenai ayat : DAN TIADALAH BAGI SESEORANG KECUALI APA YG
DIPERBUATNYA, maka Ibn Abbas ra menyatakan bahwa ayat ini telah
mansukh dg ayat (DAN ORAN ORANG YG BERIMAN YG DIIKUTI KETURUNAN
MEREKA DENGAN KEIMANAN),
dan pula hadits yg mengatakan bahwa bila wafat keturunan adam as,
maka putuslah amalnya terkecuali 3, shadaqah Jariyah, Ilmu yg
bermanfaat, dan anaknya yg berdoa untuknya, hal itu jelas,
namun bukan amal orang orang lain yg mengirimkan amal untuknya,
dzikir dll untuknya ini jelas jelas bukanlah amal perbuatan si
mayyit, karena Rasul saw menjelaskan terputusnya amal si mayyit,
bukan amal orang lain yg dihadiahkan untuk si mayyit, dan juga
sebagai hujjah bahwa Allah memerintahkan di dalam Al Quran untuk
berdoa : “WAHAI TUHAN KAMI AMPUNILAH DOSA2 KAMI DAN BAGI SAUDARA
SAUDARA KAMI YG MENDAHULUI KAMI DALAM KEIMANAN”, (QS Al Hasyr-10)
Mengenai rangkuman tahlilan itu, tak satupun Ulama dan Imam Imam
yg memungkirinya, siapa pula yg memungkiri muslimin berkumpul dan
berdzikir?, hanya syaitan yg tak suka dengan dzikir..
Didalam acara Tahlil itu terdapat ucapan Laa ilaah illallah,
tasbih, shalawat, ayat quran, dirangkai sedemikian rupa dalam satu
paket dg tujuan agar semua orang awam bisa mengikutinya dengan
mudah,
ini sama saja dengan merangkum Al Quran dalam disket atau CD, lalu
ditambah pula bila ingin ayat Fulani, silahkan Klik awal ayat,
bila anda ingin ayat azab, klik a, ayat rahmat klik b, maka ini
semua dibuat buat untuk mempermudah muslimin terutama yg awam.
Atau dikumpulkannya hadits Bukhari, Muslim, dan Kutubussittah,
Alquran dengan Tafsir Baghawi, Jalalain dan Ilmu Musthalah, Nahwu
dll, dalam sebuah CD atau disket, atau sekumpulan kitab,
bila mereka melarang dan membidahkannya maka mana dalilnya?,
munculkan satu dalil yg mengharamkan acara berkumpulnya muslimin
untuk mendoakan yg wafat?, tidak di Al Qur?an, tidak pula di
Hadits, tidak pula di Qaul Sahabat, tidak pula di kalam
Imamulmadzahib, hanya mereka saja yg mengada ngada dari kesempitan
pemahamannya.
Dan sebagaimana kita telah mengetahui bahwa boleh saja mengirim
amal berupa ayat Alquran atau dzikir dan lainnya, namun kita
memahami dari beberapa hadits shahih bahwa Alfatihah adalah surat
yg paling mulia dalam Al Quran, digelari pula dg Ummul Kitaab, dan
digelari pula dg Ummulqur^an (Rujuk Shahih bukhari, dan Tafsir
Baghawi bab surat Fatihah) juga tersebut pula dalam riwayat
Muhadditsin lainnya, maka sebagian salafuna lebih senang
menghadiahkan Fatihah, karena pendek dan mudah bagi orang awam,
namun Dahsyat kemuliaannya.
mengenai hal yg baru (Bid^ah hasanah, dalilnya adalah sabda rasul
saw : barangsiapa yg mengada adakan hal baik yg baru, maka baginya
pahalanya dan pahala orang yg mengikutinya, barangsiapa yg membuat
buat hal baru yg buruk maka baginya dosanya dan dosa orang yg
mengamalkannya (shahih Muslim hadits no.1017)
dan masih banyak lagi dalil Bid^ah hasanah dari shahihain Bukhari
dan Muslim.
2. mengenai maulid tak ada dalil yg mengharamkannya, baiknya
begini saja wahai saudaraku, anda tanyakan pada mereka apa sih
dalil yg mengharamkan maulid, nanti anda sampaikan pada saya di
website ini, kita adakan tanya jawab, tidak perlu memusuhi mereka,
mereka ini cuma tidak faham saja.
Wallahu a?lam.
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
Hamdan Re:tahlil dan maulidppppppppppppppppppppp – 2007/01/03 20:43
Assalamu^alaikum wr.wb
Maaf Habib menenggapi mengenai maulid atau tahlil memang ini
sering sekali menjadi suatu wacana yang seru dan ana pun pernah
berbicara atau pun berdialog mengenai ini dengan para anti maulid
atau tahlil dan Alhamdulillah itu semua ana jawab sesuai dengan
jawaban yang Habib berikan pada pertanyaan ini. tapi ada satu yang
sempat saya bingung dengan limpahan Hadist dari mereka yang yaitu
” Barangsiapa yang tidak mengikuti sunnahKu (Muhammad SAW) dia
bukan ummat Ku SAW” jadi menurut mereka jika kita tahlilan ataupun
maulid Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan itu pada kita Umat
Muslim jika kita tahlil atau maulid itu bukan sunnah Rasulullah
SAW sehingga kita yang menjalankan tahlil atau maulid itu berarti
bukan Ummat Rasulullah SAW. Bagaimana Ana harus menyikapi mengenai
pertanyaan ini
Terima Kasih , Semoga Habibana selalu diberikan kesehatan lahir
batin sehingga Kami dapat terus belajar dan dibimbing dengan
Habibana Munzir Almusawa
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
ami Re:tahlil dan maulid – 2007/01/04 01:29 Assalamu^alaikum Ya Habib.
Begini Bib, Kalau menurut saya sepertinya ajaran Muhammadiyah
dengan Wahabi tidak jauh berbeda bahkan cenderung sama. saya belum
pernah mendengar ada perselisihan pendapat antara kedua paham ini.
bagaimana menurut Habib?? apakah Habib mengetahui adanya ikhtilaf
diantara kedua paham ini?? kalau ada mohon penjelasannya.
Terima kasih, Wassalamu^alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:tahlil dan maulid – 2007/01/05 00:19 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Limpahan kebahagaiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,
mengenai kelompok mereka itu memang muncul dari kebutaan dan
dangkalnya pemahaman atas syariah islamiyah, Nabi saw
memperbolehkan, menganjurkan, dan menyemangati kita melakukan Bid?
ah hasanah, selama hal itu baik dan tidak menentang syariah,
sebagaimana sabda beliau saw : ?Barangsiapa membuat buat hal baru
yg baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yg
mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan
barangsiapa membuat buat hal baru yg buruk dalam islam, maka
baginya dosanya dan dosa orang yg mengikutinya dan tak dikurangkan
sedikitpun dari dosanya? (Shahih Muslim hadits no.1017, demikian
pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi
Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
Hadits ini menjelaskan makna Bid?ah hasanah dan Bid;ah dhalalah.
Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?,
bahkan menyemangati kita untuk melakukannya?, maksudnya bila
kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yg membuat
kebaikan atas islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan
Nabi saw yg tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya
bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan
berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian
ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan
hal hal yg baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam
kemuliaan,
namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yg
bertentangan dg syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan
apa2 yg sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah
makna hadits beliau saw : Barangsiapa yg membuat buat hal baru yg
berupa keburukan.., inilah yg disebut Bid?ah Dhalalah.
Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan
berkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yg baru berupa
kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk
memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dg hal yg ada dizaman
kehidupan beliau saw saja, dan telah pula mengingatkan agar jangan
membuat buat hal yg buruk (Bid?ah dhalalah).
anda bisa melihat Alqur^an hingga kini, tentunya karena Bid^ah
hasanah, karena dahulu Alqur^an belum dibukukan, alqur;an mulai
dikumpulkan dimasa abubakar shiddiq ra dan Umar ra (shahih
Bukhari).
tidak bisa segala galanya mesti mengikuti sunnah, berarti
masjidpun hanya boleh dibangun dari tanah, karena sunnahnya
demikian, 1000 masjid anda bangun dengan beton dg dana triluyunan,
tetap akan lebih mulia sebuah masjid yg dibangun dari tanah karena
itu sunnah, demikian kah?, lalu hujan datang maka lumerlah masjid
mereka, he..he..he..
kendaraan yg boleh dipakai hanyalah onta, keledai dan kuda, karena
sunnahnya demikian.
komputer haram digunakan karena buatan orang kafir, nah.. betapa
sempit dan dangkalnya pemahaman orang semacam ini.
mereka buta dan gelap dari kebenaran,
mengenai perbedaan antara wahabi dan muhammadiyah, kalau saya
lihat sekilas tampaknya muhamadiyah masih sedikit lebih sopan dari
wahabi, akan tetapi dari kelompok manapun mereka ini, tetaplah
mereka ini saudara2 kita yg kita bertanggungjawab atas
perbaikannya,
wallahu a^lam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
NURYADIN Re:tahlil dan maulid – 2007/01/12 10:48 Assalamu ^alaykum
warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan cahaya kemulyaan bagi Habib Munzir dan seluruh pecinta
Rasulullah SAAW.
Mengenai kirim hadiah bagi mayyit juga bisa dilihat pada forum
Iseng Dalam Kemulyaan dengan judul PAHAM WAHABI MERACUNI PEMUDA
MUSLIM INDONESIA.
Mengenai asal-usul Wahhabi ini, Syaikh Ahmad Dahlan mengemukakan
bahwa Wahhabi ini didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab yang
berteman dengan Mr. Hempher, ini dapat dilihat juga dalam Iseng
Dalam Kemulyaan dengan judul SEJARAH WAHHABI. Namun berbeda dengan
Syaikh Ahmad Zaini Dahlan, Sayyid Asy-Syaikh Muhammad Al-Malikiy
mengemukakan bahwa pendirinya adalah murid Muhammad bin Abdul
Wahhab yang menyimpang.
Muhammad bin Abdul Wahhab telah menulis suatu risalah yang dalam
risalah tersebut dia menulis, “Telah sampai kepadaku bahwa risalah
Sulaiman din Suhaim telah sampai kepada kalian dan sebagian kalian
telah menerima dan membenarkannya. Allah Mengetahui bahwa orang
itu telah berbohong kepadaku. Sebagian dari hal-hal tsb adalah
ucapannya bahwasanya aku membatalkan kitab-kitab madzhab yang
empat, dan bahwasanya aku berkata bahwa sesungguhnya manusia sejak
600 tahun yg lalu tidak mengetahui apa-apa, atau aku mengaku
ijtihad, keluar dari taqlid, atau aku mengatakan bahaw
sesungguhnya perselisihan para ulama adalah malapetaka, atau aku
mengkafirkan orang-orang yang bertawassul dengan orang-orang
shalih, atau aku mengkafirkan Al-Bushiri (pengarang Qashidah
Burdah) karena ucapannya: ^Wahai makhluq yang paling mulya^, atau
aku berkata bahwa sekiranya aku mampu menghancurkan kubah
Rasulullah saaw, niscaya aku hancurkan dan sekiranya aku mampu
merubah Ka^bah, niscaya aku mengambil talangnya dan aku ganti
dengan talang dari kayu, atau aku mengharamkan ziarah ke makam
Rasulullah saaw, atau aku mengharamkan ziarah ke makam kedua
orangtua dan makam yang lain… Maka jawabanku atas semua
permasalahan ini adalah, ^Subhanaka, Hadza Buhtanun ^Azhim^
(Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar)”
Begitulah, bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab ternyata tidak
mengajarkan ajaran seperti ajaran yang dibawa oleh orang-orang
yang menyebut diri mereka sebagai Wahhabi ataupun Salafiyun. Lalu
dari manakah Wahhabi dan Salafy mengambil ajaran yang menyatakan
bahwa tawassul dengan Nabi dan orang-orang shalih itu bid^ah,
merayakan maulid itu bid^ah, mengirim pahala bagi mayyit itu
bid^ah? Bukankah semua hal itu telah dicontohkan oleh Rasulullah
saaw dan para shahabat yang mulya? Lalu bagaimana hal-hal tersebut
bisa dikatakan bid^ah? Justeru ajaran Wahhabi dan Salafy itulah
yang perlu dipertanyakan. Dari mana mereka bisa dikatakan sebagai
oran yang ittiba^ kepada Rasul, sedangkan sebagian sunnah-sunnah
yang diajarkan Rasulullah shallallahu ^alayhi wa alihi wa sallam
saja mereka ingkari? Bukankah tawassul dengan Nabi dan orang-orang
shalih itu adalah sunnah Rasul? Bukankah mengirim pahala bagi
mayyit itu adalah ajaran Rasul? Bukankah Rasul sendiri telah
berpuasa pada hari Senin untuk merayakan hari lahir beliau?
Sungguh, perkataan mereka adalah perkataan dusta yang sangat
besar.
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
munzir Re:tahlil dan maulid – 2007/01/14 20:10 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,
Cahaya keridhoan Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,
saudara Nuryadin, sudah lama menghilang dari web kita, sibuk di
web anda yg baru kah?,
Alhamdulillah saudaraku yg kumuliakan, mengenai faham anti maulid
ini sebenarnya memang bila semakin dipelajari semakin jelas bahwa
ini didasari ketidak fahaman tentang syariah, itu saja sebabnya.
perbedaan pendapat tentang ucapan Ibn Abdulwahhab yg mengingkari
dirinya berbuat demikian, dan murid muridnya lah yg berbuat
demikian, namun murid muridnya itu darimana pula mendapat ilmu yg
seperti itu hingga menisbatkan Muhammad bin Abdulwahab sebagai
imam pemahaman yg seperti itu.
pendapat lain menuntut Ibn Abdulwahab sebagai pencetus pemahaman
itu, demikian dikatakan para Ulama dan Fuqaha Makkah pd akhir abad
ke 18 dan awal abad ke 19 yg menyingkir dari haramain sbb
keberadaan madzhab Ibn Abdulwahhab ini.
yg jelas tugas kita kini adalah menjernihkan keadaan dari
kerusakan akidah yg berkedok “pemurnian akidah” yg dilakukan oleh
mereka yg dikenal dg faham wahabi ini, pada dasarnya niat mereka
ini mulia, termasuk banyaknya saudara2 kita di indonesia yg
berbuat demikian, namun karena kurangnya pemahaman dalam syariah
maka justru merea terperosok dalam perangkap.
semoga Allah segera memperbaiki keadaan umat dg bangkitnya jiwa
muda mudi bersemangat Muhammadiy, seperti anda dan rekan rekan
lainnya.
Hadaanallah wa iyyakum ajma^in.
wassalam
Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah
Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494
↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓
sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1711