Apakah jodoh yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT tidak bisa berubah?, misalnya si A pasti mendapatkan jodoh yaitu si B ?

0
151
   Toha       Misteri Jodoh dalam Islam - 2008/02/03 08:27 Assalamualaikum Wr.
              Wb
    
              Habib yang saya hormati...

              Saya mau bertanya...

              1. Apakah jodoh yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT tidak bisa
              berubah?, misalnya si A pasti mendapatkan jodoh yaitu si B ?

              2. Apakah arti kata berjodoh mengandung makna "Kecocokan" ?

              3. Apabila kita sudah merasa yakin ada orang yang cocok bagi kita,
              bagaimana cara kita untuk meyakini bahwa dia adalah jodoh
              kita....?

              Terima kasih Habib atas perhatiannya...

              Wassalamuallaikum Wr. Wb.

                               | | ==========

   adminII    Re:Misteri Jodoh dalam Islam - 2008/02/03 10:06 Alaikumsalam
              warahmatullah wabarakatuh,
    
              Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada
              diforum tentang jodoh :

              Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

              Limpahan Rahmat dan Inayah Nya swt semoga selalu menyelimuti hari
              hari anda,

              Saudaraku yg kumuliakan,
              mengenai jodoh, tentunya berkaitan dg Takdir, dan Allah swt telah
              mentakdirkan namun memberi kebebasan pada kita,

              manusia melewati kehidupan dan ketentuan Allah swt namun ketentuan
              Allah bisa berubah, sebagaimana kita memahami bahwa Qadha
              (ketentuan Allah) ada yg Mubram (tak bisa berubah) dan ada yg
              Mu'allaq (bisa berubah), sabda Rasul saw : "Doa dapat merubah
              Qadha" (Mustadrak ala shahihain hadits no.6038).

              kita berbuat dan beramal, dan memasrahkan segalanya kepada Allah,
              kita mepunyai keinginan dan berusaha, namun bila kehendak Allah
              berbeda maka kita tenang dan tak risih, ridho dengan kehendak Nya
              swt.

              manusia berbuat, namun sesekali ia bukanlah Maha Pengatur, ia
              berbuat namun tak bisa memaksakan kehendak Allah agar Allah
              menuruti kemauannya, ia selayaknya menerima keputusan Sang Pemilik
              Nya swt, sebagaimana bayi yg menerima kemauan ibunya walau
              bertentangan dengan keinginannya,

              lebih lebih lagi atas kemauan kekasih tunggalnya yaitu Allah swt,
              yg menciptakan ibu dan ayahnya, kita mempunyai kehendak, namun
              ketika kita sadar ternyata kehendak Nya berbeda dengan kemauan
              kita dalam suatu hal, maka kita tenang dan bersabar atas kemauan
              Nya swt, dan inilah hakikat hamba, mustahil hamba mengangkat
              dirinya atas tuhannya hingga memaksa agar tuhannya mesti patuh
              pada keinginannya.

              dalam takdir adalah contohnya sebagai berikut :
              anda diberi sebuah mobil oleh seorang yg merakitnya, maka anda
              tentunya bisa membawa mobil itu kemana saja anda mau, namun si
              perakit mobil sudah memastikan bahwa mobil ini tak bisa mendaki
              tebing, mobil ini hanya akan bertahan 4 tahun, mobil ini hanya
              bisa mencapai kecepatan 180km/jam,

              mobil ini perlu di service setiap bulannya, dan aturan aturan
              lainnya, ada aturan yg bisa saja dilanggar namun akan merugikan
              anda, dan adapula aturan yg tak bisa dilanggar kecuali anda harus
              patuh, misalnya kecepatannya tak akan melebihi 180km/jam, sehebat
              apapun anda menyetir mobil itu maka mobil itu tak akan menjadi
              lebih cepat dari 180km/jam

              juga bisa terjadi sebab perbuatan kita, misal kita menabrakannya,
              maka sebelum 4 tahun mobil itu sudah tak layak dipakai.

              dan lebih sempurna lagi Allah swt dengan kita, ada aturan yg bisa
              berubah, ada aturan yg tak bisa berubah.

              demikian pula dalam jodoh, ada yg memang sudah ditentukan Allah
              untuk bercerai, ada yg memang sebab perbuatan kita yg menyebabkan
              perceraian,

              dan perceraian bisa merupakan hikmah, misalnya ia menikah dan
              mempunyai anak, dan menikah dg yg lain, maka anak itu akan dididik
              oleh si fulan, dan si fulan itu akan menjadi imam besar kelak,
              atau akan miskin dan kelak akan dibantu dan disantuni oleh
              keluarga ibu tirinya, atau hal hal sangat teramat pelik dan rumit
              dalam pengaturan kehidupan

              Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
              semoga sukses dg segala cita cita,

              Wallahu a'lam

              Berikut Linknya :

              Itemid=&func=view&catid=7&id=9391&lang=id#9391

              Atau anda bisa membuka Link berikut :

              Itemid=&func=view&catid=9&id=7352&lang=id#7352

              Itemid=&func=view&catid=7&id=5296&lang=id#5296

              wassalam
              AdminII

                               | | ==========

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=11482
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments