Adakah syarat-syarat tertentu untuk masuk thoriqoh alawiyah ?

0

azein thoriqoh alawiyyah – 2007/02/18 20:31 assalamu alaikum ya
habibana. semoga Alloh SWT memberikan rahmat kepada kita semua.
ana mau bertanya
1. kepada siapa dan di mana alamatnya untuk pembaiatan thoriqoh
alawiyah ?
2. Adakah syarat-syarat tertentu untuk masuk thoriqoh alawiyah ?

terima kasih atas . wassalam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:thoriqoh alawiyyah – 2007/02/19 03:03 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan Kebahagiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
Dalam tarekat alawiyah yg ada adalah Ijazah, bukan bai^at, karena
tarekat ini beda dg yg lainnya, tarekat ini berjalan sesuai hadits
dan sunnah nabi saw, maka siapapun yg ingin megikutinya, mengambil
sebagian saja, atau sesaat ikut2an saja, atau mengambil
keseluruhannya, tak perlu dg bai;at, dan pada dasarnya hampir
seluruh indonesia ini bahkan hampir seluruh dunia sudah berjalan
dg tarekat alawiyah, yaitu maulid, ratib, tahlil, wird allathif,
itu semua adalah bimbingan tarekat alawiyah, ia adalah induk dari
semua tarekat lainnya, karena semua guru guru pembuat tarekat
mestilah bersanad kepada tarekat alawiyah.

Induk semua tarekat ini, yaitu Tarekat Alawiyah tak perlu dg
bai^at, yg ada hanyalah Ijazah sanad guru saja, yg besambung
hingga Rasulullah saw.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

ejaitem Ijazah (Re:thoriqoh alawiyyah) – 2007/02/20 19:03 Assalamu^alaikum
Wr Wb

Habibana Mundzir yang di Rahmati Allah SWT

Saya yang miskin ini hendak bertanya, apakah yang dimaksud Habib
dengan Ijazah, apakah ijazah ini dalam bentuk izin secara lisan
atau izin secara qalb. Bagaimana adab untuk meminta ijazah dan apa
syaratnya wahai Habib yang baik. Apakah wirid, ratib yang kita
baca menjadi sia-sia apabila tidak memiliki ijazah.

Terima kash ya Habib, semoga limpahan dan curahan rahmat Allah SWT
senantiasa tertuju pada Baginda Rasulullah SAW dan Habib Mundzir
tercinta.

Wassalamu^alaikum Wr Wb

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Ari3 Re:thoriqoh alawiyyah – 2007/02/20 23:32 Assalamualaikum
Alhamdulillah Allah SWT masih mempertemukan saya dg Hb Munzir
walaupun melalui Web saja,semoga tercurah kpd Hb Munzir sekeluarga
dan muslimin rahmatNya yg dpt menjadikan hati tenang dan juga
kesehatan (lahir+batin) dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Saya merasa bangga dpt melihat wajah Seorang Ulama besar Al
Arifbillah Hb Umar bin Hafidh yg berkenan datang ke kota
Semarang.Semoga Allah mentakdirkan kita semua utk melihat wajah
beliau kembali dan khususnya wajah Rosul Mohammad SAW di dunia dan
di akhirat.

1) Bib mohon penjelasan apa yg dimaksud dg thoriqoh dan ijazah?
bgmn bila orang yg mengamalkan ajaran thoriqoh tsb tp tidak
mendapat ijazah dr siapapun (cth: bc Rotib Hadad tp tidak dpt
ijazah)?bgmn caranya orang yg memberikan ijazah?siapa saja orang
yg berhak memberi dan menerima ijazah?

Apa yg dimaksud dg thoriqoh Alawiyah,dan siapa pendirinya?apa yg
diajarkan?

2)Allah berfirman :”Tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika
mereka tidak mau mengubah nasib mereka sendiri”. Padahal sblm
manusia lahir Allah telah menentukan berkaitan dg
Rezeki,Jodoh,Ajal seseorang.Apakah hal tsb bukan berarti kehendak
Allah yg ditakdirkan kpd manusia tsb ada berbagai macam
alternatif?(Contoh: Jika manusia berusaha akan menghasilkan
kondisi A, tetapi jk tdk berusaha akan memperoleh hasil B).
3)Allah berfirman :”Tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika
mereka tidak mau mengubah nasib mereka sendiri”.Semua kebaikan yg
kita lakukan mrpk hidayah dan taufiq dr Allah, kl mnrt pendapat
saya kita dpt berubah jk kita dpt hidayah dan taufiq dr Allah
SWT.Mohon diluruskan pendapat saya ini.

Terima kasih atas jawabannya
Syukron Jazzalkumullah khoiron katiron fi dunya wal akhiroh.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Ijazah (Re:thoriqoh alawiyyah) – 2007/02/21 21:07 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan kebahagiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,

Ijazah adalah berasal dari kalimat Jaaz, Yajuuzu, yaitu
diperbolehkan, Ijazah berarti izin untuk sesuatu, berbeda dengan
makna Ijazah dalam bahasa indonesia yg berarti bukti pelulusan.

nah.., seorang guru ketika muridnya misalnya ingin membaca suatu
dzikir, maka guru akan melihat apakah dzikir itu baik atau buruk,
apakah akan mengganggu aktifitasnya atau tidak, maka bila akan
membawa kebaikan maka guru mengizinkannya, yaitu mengijazahkannya.

Ijazah adalah izin secara hati, (Qalbiyyah) namun boleh
dilafadzkan dg lisan boleh dg tulisan atau dg isyarat yg memberi
tanda bahwa ia sudah diizinkan.

tak ada suatu adab khusus atau syarat khusus bagi seorang murid
untuk minta izin mengamalkan sesuatu, namun tentunya dg kesopanan
yg baik ia mendatangi gurunya dan minta izin (ijazah) untuk
mengamalkan sesuatu.

semua dzikir, ratib atau apapun yg kita baca tanpa ijazah tidak
sia sia, tak perlu izin dan ijazah untuk mengamalkan hal hal yg
sunnah, seperti ratib, Alqur^an, dan dzikir dzikir sunnah lainnya,
namun ijazah sangat perlu bila ingin mengamalkna dzikir dzikir
khusus lainnya, bila saya perjelas misalnya spt ini :

anda ingin mengamalkan shalat malam sebanyak 100 rakaat setiap
harinya, nah.. hal seperti ini boleh tanpa ijazah, namun lebih
baiknya anda mencari guru untuk minta ijazah, karena Guru akan
melihat apakah amalan itu cocok bagi anda atau akan mengganggu
aktifitas anda, tentunya guru akan melihat keadaan anda, apakah
sibuk bekerja atau santai, kalau sibuk bekerja maka tentunya guru
akan melarang anda dan mungkin menggantikannya dg amalan lainnya,

kiranya hal semacam itulah diperlukannya ijazah, kalau amal amal
sunnah maka hal itu tak perlu ijazah, karena sudah Ijazah langsung
dari Rasulullah saw untuk mengamalkan sunnah beliau saw.

yg ada pada amalan sunnah itu bukan ijazah, tapi sanad, nah sanad
ini memang sangat baik karena akan menambah cepatnya terkabul
amalan kita oleh Allah swt bila kita sudah punya ijazah sanadnya,
misalnya sanad membaca Alqur^an, sanad berdzikir, sanad bertasbih,
dan doa doa lainnya.

karena sanad adalah menguatkan dan memastikan kebenaran apa apa yg
kita amalkan, suci dari amal yg dipalsukan, yg mana bisa saja pada
suatu amalan yg dipalsukan dan diada adakan, namun dengan adanya
sanad maka hal itu dapat dihindari.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:Ijazah (Re:thoriqoh alawiyyah) – 2007/02/21 21:37 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan rahmat Nya semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,

saudaraku yg kumuliakan

1. mengenai ijazah telah saya jelaskan diatas, dan tarikat /
thariqah adalah suatu istilah untuk menunjukkan suatu metode untuk
mencapai khusyu dalam dzikir dan mencapai keridhoan Allah swt
dengan ijtihad para Imam.

karena banyak cara mencapai keridhoan Allah swt, ada yg dg banyak
berpuasa, ada yg dengan banyak bertahajjud, ada yg dg banyak
berdzikir, ada yg dg banyak membaca Alqur^an, ada yg dg dzikir
dzikir tertentu, nah.. masing masing tarekat adalah memilih salah
satu dari hal itu, sebagaimana madzhab dalam syariah, maka
Thariqah adalah dalam makrifah.

ijazah boleh diminta dari semua guru, namun ijazah sanad mestilah
meminta dari guru yg mempunyai sanadnya, anda ingin meminta sanad
Ratib haddad maka mestilah pada guru yg mempunyai sanadnya.

cara orang memberikan ijazah adalah dg hatinya lalu dilafadzkan dg
ucapan atau dg tulisan atau dg isyarat, bisa dg bersalaman atau
pun bisa tanpa bersalaman.

semua muslimin berhak menerima ijazah atau sanad bila hal itu baik
baginya

Thariqah Alawiyyah adalah Thariqah induk dari semua Thariqah,
yaitu tuntunan para keturunan Rasul saw untuk mencapai keridhoan
Allah swt, Thariqah ini tentunya diawali oleh Rasulullah saw,
bimbingan beliau saw tentunya diteruskan oleh Sayyidina Ali kw
sebagai Pintunya ilmu Rasulullah saw dan istrinya yaitu Putri
rasul saw Fathimah Azzahra ra, lalu diajarkan kepada Hasan dan
husein, dan seluruh yg ada dimasa itu dari kalangan sahabat pula,
lalu demikian hingga Imam Ahmad Almuhajir, dan kemudian setelah
banyaknya perbedaan pendapat dalam Thariqah maka dicetuskan kedua
kalinya dan diperjelas oleh Imam Faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali
Ba^alawi Rahimahullah. (lahir 574 Hijriyah wafat 653 H)

ia menjelaskan bahwa Thariqah Alawiyyah berpegang pada tauhid Imam
Al Asy^ariy, dan Fiqih nya adalah Imam Syafii, dan Tasawwufnya
dari sanad Imam Abu madyan dan disempurnakan oleh sanad beliau
sendiri dari ayahnya dan dari ayah dari ayahnya hingga Rasulullah
saw.

inilah induk dari semua Thariqah, karena berpadu semua sanad
thariqah pada Thariqah Alawiyyah.
yg diajarkan pada Thariqah Alawiyyah.adalah pengamalan sunnah, dan
hal hal baru berupa Qiyas dan ijtihad para Ulama, tak lebih dari
itu, seperti ratib yg merupakan kumpulan hadits, tahlil yg
merupakan kumpulan dzikir, maulid yg merupakan kumpulan shalawat
sejarah dan syair atas nabi saw, dan wirid wirid serta dzikir yg
sudah diajarkan oleh Rasul saw.

Thariqah alawiyah tidak dibutuhkan ijazah, dan ia adalah thariqah
induk dari semua thariqah karena perpaduan antara syariah dan
haqiqah/mkarifah, maka siapa saja yg berguru kepada mereka yg
menjalankan thariqah alawiyyah maka mereka sudah masuk kedalam
payung thariqah alawiyyah, sebagian besar indonesia ini berjalan
dg thariah alawiyyah, mempelajari kitab kitab thariqah alawiyyah,
seperti ratib alattas, ratib alhaddad, wirdullatif, dll itu semua
adalah dari ajaran thariqah alawiyyah, dan thariqah alawiyyah
berjalan dg sunnah Rasul saw, dan tak keluar dan mengada ada
kecuali dg sandaran hadits hadits yg kuat, seperti maulid, tahlil
dll itu semua mempunya saindaran dalil yg kuat, anda bisa
mendownload buku saya : kenalilah akidahmu, jelas sudah bahwa
thariwah alawiyyah selalu berjalan dalam manhaj nabawiy.

2. Allah sudah menyiapkan perubahan bila manusia itu merubah nya,
bila ia berubah emakin baik maka kusiapkan atasnya (misalnya) umur
yg 1 tahun lebih panjang, harta yg lebih luas dan sorga. dan bila
ia berubah semakin buruk maka sudah kusiapkna baginya usia yg 2
tahun lebih pendek, rizki yg sempit, dan neraka yg kekal,

atau misalnya : bila ia banyak shalat malam dan banyak beribadah
maka aku akan menjodohkannya dengan si fulan, bila ia …. maka
jodohnya si fulan,

kira kira tak jauh beda bila anda bekerja sebagai buruh disuatu
perusahaan, fihak perusahaan tentunya sudah menentukan secara
pasti bahwa Gaji bendahara adalah sekian, gaji sekertaris sekian,
gaji operator sekian,
namun itu secara umum, bila ia rajin tentunya ada bonus, dan bila
ia malas maka tentunya yg ia temukan bukan gajinya tapi malah
pemecatan, bila ia berbuat jahat maka ia bukan hanya dipecat tapi
akan ditangkap dan diadili, namun tak mustahil orang yg rajin
bekerja namun di phk karena majikannya menginginkannya, ini hal yg
boleh saja terjadi, demikian kira kira bayangan makna dari ayat yg
anda tanyakan.

namun sebagaimana kita ketahui, sehebat hebat buruh, tetap segala
keputusan ditangan majikan, namun beruntunglah kita yg memiliki
seagung agung majikan yg paling pemurah dan berkasih sayang.

justru ayat itu menunjukkan bahwa perbuatan kita bisa merubah
keadaan, namun tentunya bukan berarti perbuatan kita bisa MENGATUR
DAN MENGUASAI kehendak Allah swt, walaupun dg perbuatan yg seperti
apapun kita tetap dibawah keputusan Nya swt

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

Arul Re:thoriqoh alawiyyah – 2007/03/08 03:57 azein tulis:
assalamu alaikum ya habibana. semoga Alloh SWT memberikan rahmat
kepada kita semua. ana mau bertanya
1. kepada siapa dan di mana alamatnya untuk pembaiatan thoriqoh
alawiyah ?
2. Adakah syarat-syarat tertentu untuk masuk thoriqoh alawiyah ?

terima kasih atas . wassalam

Habib Munzir yg sy hormati, sy ingin bertanya sehubungan dengan
thoriqoh ini.
1. Apakah majelisrasulullah ini memfasilitasi thoriqoh alawiyah,
artinya kalo ingin bergabung bisa berkunjung ke majelisrasulullah
yg habib pimpin, dan apakah habib Munzir bertindak sbg Mursyid
dari thoriqoh alawiyah ini?

2 . Habib apakah benar kalo mengamalkan zikir itu harus hati2,
katanya dalam zikir itu bisa mengandung khadam dan kalo tidak ada
gurunya bisa berakibat tidak baik?lantas bagaimana sebaiknya buat
sy sbg orang biasa yg ingin dekat dengan ALLAH SWT.

3. habib apakah bisa sy dekat dengan ALLAH SWT tanpa mengikuti
thariqoh?

Terima kasih sebelumnya bib, Mohon selalu doa habib untuk kebaikan
sy dan keluarga.

Wassalam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:thoriqoh alawiyyah – 2007/03/08 04:57 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Limpahan cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda,

saudaraku yg kumuliakan,
majelis rasulullah saw bukan ajang tarekat manapun, majelis taklim
ini adalah Medan Dakwah Nabi saw, untuk siapa saja, semua yg
diajarkan adalah bimbingan Rasul saw, semua yg disampaikan adalah
yg sejalan dengan dakwah Rasul saw secara umum, bukan untuk
kelompok tertentu.

dan saya bukan pula mursyid, istilah ini rasanya sudah tidak
pernah terdengar dalam kalangan Tarekat alawiyyah, yg dikenal
hanya Ulama, Fuqaha, Kyai, dll

2 . tidak mesti risau, itu hanya omongan orang yg menakut nakuti
saja, yg perlu dirisaukan adalah dzikir yg tak teriwayatkan dalam
hadits, nah.. itu berbahaya, karena bisa saja membawa kebaikan
atau sebaliknya, karena tak diketahui darimana sumbernya, kecuali
bila sumbernya diketahui berawal oleh ulama yg terpercaya.

anda boleh berdzikir sebanyak banyaknya, tak perlu ijazah dlsb
selama niat anda bukan ingin yg aneh aneh, tapi bila niat anda
ingin yg aneh aneh, seperti ingin menghilang, kebal, terbang,
sakti, maka niat yg aneh aneh ini perlu dzikir yg aneh aneh pula.

3. thoriqoh/tarekat, bukan merupakan hal yg harus, ini hanya salah
satu cara untuk lebih mudah mencapai khusyu dan keridhoan Allah
swt., bukan hal yg wajib atau mesti.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=2585