9 Cloud computing (AWS, Azure, Google Cloud)

0

AWS:

  1. Buat aplikasi yang menggunakan layanan cloud seperti penyimpanan data, database, atau server virtual:
    • Buat akun AWS
    • Pilih layanan yang akan digunakan, misalnya S3 untuk penyimpanan data atau RDS untuk database
    • Buat resource terkait di AWS Management Console
    • Tambahkan kode pada aplikasi untuk mengakses layanan cloud tersebut, misalnya menggunakan SDK AWS yang tersedia untuk berbagai bahasa pemrograman
    • Jalankan aplikasi dan pastikan dapat mengakses layanan cloud dengan benar
  2. Buat sistem backup data dengan menggunakan layanan cloud:
    • Pilih layanan yang akan digunakan untuk backup data, misalnya EBS Snapshots atau AWS Backup
    • Buat resource terkait di AWS Management Console, misalnya menentukan volume EBS yang akan di-snapshot atau menentukan resource yang akan di-backup dengan AWS Backup
    • Atur jadwal backup dengan menggunakan cron job atau layanan schedule lainnya
    • Pastikan data dapat terbackup dengan benar dan dapat di-restore jika diperlukan
  3. Buat sistem penjadwalan task dengan menggunakan layanan cloud:
    • Pilih layanan yang akan digunakan untuk penjadwalan task, misalnya AWS Lambda atau Amazon EventBridge
    • Buat function di AWS Lambda atau rule di EventBridge yang akan dijalankan sesuai dengan jadwal yang ditentukan
    • Tambahkan kode yang akan dijalankan pada function atau rule tersebut
    • Atur jadwal penjalankan function atau rule dengan menggunakan cron job atau layanan schedule lainnya
    • Pastikan task berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
  4. Buat sistem autoscaling aplikasi yang dijalankan di cloud:
    • Buat group autoscaling untuk aplikasi yang akan di-autoscale
    • Tentukan kondisi yang akan memicu autoscale, misalnya ketika CPU usage melebihi batas tertentu
    • Tentukan jumlah instance yang akan ditambahkan atau dikurangi saat autoscale terjadi
    • Pastikan aplikasi dapat mengakomodasi tambahan atau pengurangan instance secara otomatis sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan
  5. Buat sistem failover untuk aplikasi yang dijalankan di cloud:
    • Buat resource terkait di AWS Management Console, misalnya menggunakan Amazon RDS untuk database atau

Amazon S3 untuk penyimpanan data. Buat skrip failover menggunakan AWS CLI atau bibliotek AWS lainnya, misalnya boto3. Skrip ini dapat mengandalkan fitur-fitur seperti Amazon RDS Read Replicas atau Amazon S3 Cross-Region Replication untuk menjamin kelangsungan aplikasi. Jalankan skrip failover secara periodik atau saat ada masalah dengan aplikasi untuk mengaktifkan failover ke region atau resource lain. Monitor status aplikasi dan resource terkait dengan menggunakan AWS CloudWatch atau layanan monitoring lainnya.

Cloud computing Google Cloud

Buat aplikasi yang menggunakan layanan cloud seperti penyimpanan data, database, atau server virtual:

  1. Daftar dan buat akun di Google Cloud Platform.
  2. Pilih layanan yang akan digunakan, misalnya Google Cloud Storage untuk penyimpanan data atau Google Cloud SQL untuk database.
  3. Buat resource terkait di Google Cloud Console, misalnya membuat instance database atau bucket storage.
  4. Integrasikan layanan tersebut ke dalam aplikasi menggunakan API yang disediakan oleh Google Cloud.

Buat sistem backup data dengan menggunakan layanan cloud:

  1. Pilih layanan backup yang sesuai, misalnya Google Cloud Backup.
  2. Konfigurasikan resource yang akan dibackup dan waktu backup yang diinginkan.
  3. Integrasikan layanan tersebut ke dalam aplikasi menggunakan API yang disediakan oleh Google Cloud.

Buat sistem penjadwalan task dengan menggunakan layanan cloud:

  1. Pilih layanan penjadwalan yang sesuai, misalnya Google Cloud Scheduler.
  2. Konfigurasikan task yang akan dijadwalkan dan waktu yang diinginkan.
  3. Integrasikan layanan tersebut ke dalam aplikasi menggunakan API yang disediakan oleh Google Cloud.

Buat sistem autoscaling aplikasi yang dijalankan di cloud:

  1. Pilih layanan autoscaling yang sesuai, misalnya Google Cloud Autoscaling.
  2. Konfigurasikan resource yang akan di-autoscale dan kondisi yang akan menyebabkan autoscaling terjadi.
  3. Integrasikan layanan tersebut ke dalam aplikasi menggunakan API yang disediakan oleh Google Cloud.

Buat sistem failover untuk aplikasi yang dijalankan di cloud:

  1. Pilih layanan failover yang sesuai, misalnya Google Cloud Load Balancer.
  2. Konfigurasikan resource yang akan difail

Buat aplikasi yang menggunakan layanan cloud seperti penyimpanan data, database, atau server virtual:

  1. Buka Azure Management Console.
  2. Pilih salah satu layanan cloud yang ingin digunakan, misalnya Azure Storage untuk penyimpanan data atau Azure Database for MySQL untuk database.
  3. Buat resource baru dengan mengikuti wizard yang disediakan.
  4. Sesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan, misalnya nama database atau ukuran storage yang diinginkan.
  5. Integrasikan aplikasi dengan layanan cloud yang telah dibuat dengan menggunakan API yang disediakan oleh Azure.

Buat sistem backup data dengan menggunakan layanan cloud:

  1. Buka Azure Management Console.
  2. Pilih Azure Backup untuk layanan backup data.
  3. Buat resource baru dengan mengikuti wizard yang disediakan.
  4. Pilih data yang ingin di-backup dan tentukan jadwal backup yang diinginkan.
  5. Integrasikan aplikasi dengan Azure Backup dengan menggunakan API yang disediakan.

Buat sistem penjadwalan task dengan menggunakan layanan cloud:

  1. Buka Azure Management Console.
  2. Pilih Azure Functions untuk layanan penjadwalan task.
  3. Buat resource baru dengan mengikuti wizard yang disediakan.
  4. Buat function baru yang akan dieksekusi pada jadwal yang telah ditentukan.
  5. Tentukan trigger yang akan memicu function tersebut, misalnya timer atau event dari layanan lain di Azure.
  6. Integrasikan aplikasi dengan Azure Functions dengan menggunakan API yang disediakan.

Buat sistem autoscaling aplikasi yang dijalankan di cloud:

  1. Buka Azure Management Console.
  2. Pilih Azure App Service untuk layanan autoscaling aplikasi.
  3. Buat resource baru dengan mengikuti wizard yang disediakan.
  4. Atur konfigurasi autoscaling sesuai kebutuhan, misalnya batas minimum dan maksimum jumlah instance aplikasi yang diinginkan.
  5. Integrasikan aplikasi dengan Azure App Service dengan menggunakan API yang disediakan.

Buat sistem failover untuk aplikasi yang dijalankan

di cloud:

  1. Buka Azure Management Console dan buat resource terkait, seperti Virtual Machine, Load Balancer, dan Availability Set.
  2. Konfigurasikan Virtual Machine sebagai primary node dan tambahkan beberapa secondary node ke dalam Availability Set.
  3. Konfigurasikan Load Balancer untuk mengarahkan traffic ke primary node dan failover ke secondary node jika terjadi masalah dengan primary node.
  4. Pastikan aplikasi diinstall dan dijalankan di semua node dalam Availability Set.
  5. Uji sistem failover dengan menghentikan service atau menghapus primary node dan perhatikan apakah traffic berhasil dialihkan ke secondary node.
  6. Sesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan, seperti menambahkan lebih banyak node atau mengubah metode failover.

Buat sistem autoscaling aplikasi yang dijalankan di cloud:

  1. Buka Azure Management Console dan buat resource App Service plan.
  2. Pada tab “Scale out (App Service plan)”, pilih “Scale out with metrics” dan tentukan metric yang akan digunakan untuk mengukur kebutuhan resource (misalnya CPU atau memory).
  3. Tentukan juga threshold yang akan memicu autoscaling, serta jumlah minimum dan maksimum instance yang diizinkan.
  4. Deploy aplikasi ke App Service yang telah dibuat.
  5. Monitor kinerja aplikasi dengan menggunakan Azure Monitor atau Azure Log Analytics.
  6. Apabila terdeteksi adanya kebutuhan untuk menambah atau mengurangi instance, autoscaling akan secara otomatis mengaktifkan atau menonaktifkan instance sesuai dengan konfigurasi yang telah ditetapkan.

Di Azure, terdapat fitur Traffic Manager yang dapat digunakan untuk mengelola traffic aplikasi dan menyediakan failover ke region atau endpoint yang lain saat terjadi masalah di region atau endpoint yang sedang digunakan. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan sistem failover di Azure:

  1. Buat aplikasi yang akan dijalankan di Azure, misalnya menggunakan Azure App Service atau Azure Virtual Machines. Pastikan aplikasi tersebut sudah terdaftar di Azure.
  2. Buka Azure Portal dan masuk ke menu Traffic Manager.
  3. Klik tombol “Create profile” untuk membuat profil Traffic Manager baru.
  4. Isi informasi yang diperlukan seperti nama profil, lokasi, dan metode routing yang akan digunakan.
  5. Tambahkan endpoint aplikasi yang akan dikonfigurasi dengan mengklik tombol “Add endpoint”. Isi informasi yang diperlukan seperti nama endpoint, alamat URL aplikasi, dan region atau lokasi yang akan digunakan.
  6. Setelah selesai menambahkan endpoint, klik tombol “Create” untuk menyimpan profil Traffic Manager.
  7. Akses URL profil Traffic Manager yang telah dibuat untuk menguji apakah sistem failover berfungsi dengan baik. Jika ada masalah di salah satu endpoint, traffic akan dialihkan ke endpoint yang lain sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments