umum2 – 2007/03/21 04:28

0

ramadhan umum2 – 2007/03/21 04:28 assalamuallaikum wr.wb.
1.saya mau tanya bib, dikatakan bahwa nabi Adam dulu bertempat di
surga, lalu di turunkan oleh Allah ke bumi,apakah surga Adam itu
sama dg yg di hari akhir nanti?
2.apa saja tanggung jawab guru terhadap murid dunia akhirat,bila
dilihat dlm lingkup Agama?
3.Ada ayat Al Qur`an agak bertentangan bib. Saya melihat surat Al
An`aam 164 :”Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain”Ayat tersebut agak bertentangan dg Surat An-Nahl 25
yang bunyinya:”Ucapan mereka menyebabkan mereka memikul
dosa-dosanya dg sepenuh2nya pd hari kiamat dan sebagian dosa2
orang yang tidak mengetahui sedikit pun(bahwa mereka
disesatkan).ingatlah amat buruk dosa yang mereka pikul itu?
4.Pada surat Maryam 71 “dan tidak seorang pun dari padamu
melainkan mendatangi neraka itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu
kemestian yang sudah ditetapkan”.Apakah arti dari ayat itu bahwa
seluruh manusia baik yang beriman ataupun yang tidak akan masuk
neraka?

Assalamuallaikum wr.wb.

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:umum2 – 2007/03/21 22:03 Alaikumsalam warahmatullah
wabarakatuh,

Cahaya kemegahan Rahmat Nya swt semoga selalu menerangi hari hari
anda,

saudaraku yg kumuliakan,
1. Nabi Adam as memang tinggal di sorga yg akan dimasuki ahli
sorga kelak di hari kiamat, namun sebagaimana dijelaskan bahwa
sorga itu terus berubah semakin indah setiap saat.

2.tanggungjawab guru pada muridnya adalah menjelaskan seluruh
ilmunya pada muridnya menurut kadar kemampuan pemahaman murid.

3.kedua ayat itu tidak bertentangan, namun saling menjelaskan satu
sama lain, yaitu tiadalah seseorang akan memikul dosa orang lain,
maksudnya bahwa dosa yg akan didapatnya adalah semua dosa akibat
perbuatannya sendiri, bukan akibat perbuatan dosa orang lain, dan
ayat kedua itu memperjelas bahwa orang itu akan mendapatkan
tumpukan dosa orang lain bila dia yg menjadi penyebabnya,

contohnya begini, budi merakit dua buah bom, yg satu dibawanya dan
diledakkannya, dan yg satulagi ia berikan pada amir untuk
diledakkan ditempat lain,
maka Budi lalu meledakkan bom nya, dan lalu amir mencuri, lalu
meledakkan bom ciptaan budi.

maka budi tentunya terkena dua tuntutan,
tuntutan pertama adalah peledakan bom yg ia ledakkan, dan tuntutan
kedua adalah bom kedua yg diledakkan amir berupa bom ciptaannnya,
dan dialah biang keladinya, namun Budi tak akan dituntut masalah
pencurian, karena ia tak terlibat..

padahal budi tak ikut meledakkan bom yg kedua, namun ia tertuduh
pula krn menjadi penyebabnya.

nah.. demikian pula dosa, misalnya Budi membeli minuman keras,
lalu mabuk, lalu masih tersisa minuman keras itu ia berikan pada
temannya, temannya berzina, lalu mabuk dg minuman pemberian Budi,
nah.. Budi mendapat dosa dua kali, yg pertama adalah dosanya
sendiri, yg kedua adalah dosa temannya karena ia turut menyediakan
dan menjadi penyebab temannya minum minuman keras, namun Budi tak
akan dituntut masalah perzinahan karena ia tak terlibat.

demikian saudaraku, seseorang akan membawa dosanya sendiri berupa
dosanya dan dosa orang orang yg ia menjadi penyebab dosa tsb, dan
ia tak akan dituntut atas dosa lainnya dari orang lain.

4. ayat semacam ini dinamakan oleh para Muhadditsin dan para imam
adalah ayat ^Aaammun Makhsush, yaitu hal yg umum namun ada
pengecualiaannya, jadi seakan akan umum namun bukan secara
keseluruhan, hal ini banyak muncul dalam ayat dan hadits hadits.
sebagaimana ayat yg anda sebutkan, tentunya pada ayat lain bahwa
Allah swt menjanjikan sorga, bahkan pada ayat lainnya ada diantara
mukminin yg tak mendengar desis neraka sama sekali. (QS Al Anbiya
102).

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a^lam

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=3030

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments