spinning darvishes – 2006/10/10

0
112

kavka83 spinning darvishes – 2006/10/10 09:09 assalamualaikum ya habib,
yang selalu dirahmati Allah

ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan

1. apa yang dimaksud dengan darwis (spinning darvishes)

2. bagaimana sejarahnya hinggal timbul paham atau ajaran yang
sedemikian rupa, yang tentunya sangat tidak umum di indonesia

3. apakah para darwis (berdzikir sambil menari berputar) itu
termasuk ajaran islam (toriqoh) atau cuma akulturasi budaya
setempat khususnya seperti turki atau mesir saja?

4. sebagian orientalis berpendapat bahwa para sufi, seperti
jalaludin rumi juga melakukan hal yang demikian, sementara saya
belum menemukan referensinya…karena setahu saya sufi sekaliber
imam al Junaid al baghdadi pun tidak melakukan itu, atau mungkin
ada kesalahan dalam informasi yang saya dapat

saya mohon habib berkenan menerangkannya secara detail
atas waktu dan jawabannya terimakasih

wasalamualaikum

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

munzir Re:spinning darvishes – 2006/10/11 17:18 Alaikumsalam
warahmatullah wabarakatuh,

Cahaya Kemuliaan Fatah Makkah semoga melimpah kepada hari hari
anda,

1. Darwish adalah kelompok orang orang yg memperbanyak dzikir,
melupakan dunia, hidup dengan hanya beribadah kepada Allah swt,
namun kini Darwish juga dipakai gelar untuk kelompok dzikir yg
mencari cara mencapai kekhusyuan dg ritmik dan gerakan tubuh, dg
tujuan melupakan segalanya selain Allah dalam dzikirnya itu

2. ajaran ini muncul ketika para muslimin merasa ingin lebih
khusyu, ingin melupakan selain Allah, ingin asyik dengan dzikir,
maka mereka mulai menggerak2an kepalanya sebagaimana orang orang
yg asyik mendengarkan musik, bisa bergerak, bisa berjoget, dlsb,
mereka asyik dg musiknya, maka terlebih lagi orang orang yg asyik
ketiga Nama Allah dilantunkan.., hal ini tak pernah diajarkan oleh
Rasul saw, namun segala hal yg membawa/menuju kekhusyu?an dzikir
selama tidak melanggar syariah maka hal itu boleh saja dilakukan,
terutama disaat orang terbenam dalam dosa seperti sekarang, dan
hal seperti tentunya tak perlu dilakukan di zaman dahulu, sangat
sempit dan sulit untuk berbuat dosa, tempat pendosa berkumpul pun
sulit, berbeda dengan sekarang, sulit menemukan kelompok dzikir,
sulit mencari ketenangan, orang ingin lari dari himpitan
permasalan, mereka lari ke Yoga, Budha, Hindu, dan kemana saja
asal bisa mendapat ketenangan, maka muncullah kelompok darwish
ini, dan makin berkembang, kebanyakan dari kalangan miskin dan
fuqara, namun kini mulai digandrungi orang orang kaya dan
konglomerat, mereka jadikan kumpulan darwis sebagai ganti
diskoteknya.

3. itu hanya ajaran diluar syariah islam, dari sebagian kaum sufi,
sama saja seperti adat kita misalnya Beduk sebagai tanda masuk
waktu shalat, dlsb, adat istiadat suatu kaum hingga menjadi umum.

4. hal ini masih ikhtilaf antara Ulama, ada yg menentang dan
mengharamkannya, ada yg memperbolehkannya dan mendukungnya dengan
alasan bahwa jauh lebih baik mereka menari nari dalam kekhusyuan
nama Allah daripada mereka menari nari dalam kemaksiatan, namun
mengenai pendapat guru guru saya, bahwa yg terbaik adalah jalan
tengah, yaitu tidak mengharamkannya, namun tak perlu pula
melakukannya, saya adalah sufi, demikian pula guru guru saya,
namun sufi yg kami jalankan adalah sufi yg didasari dg syariah dan
sunnah, tidak bertentangan dengan sunnah, tidak mengada ada
kecuali dg Nash dan Istinbath dari Alqur?an dan Al hadits.
Kami adalah sufi, karena sufi adalah orang yg selalu ingin lepas
dari dosa, menjauh dari kemaksiatan, dan pada dasarnya seluruh
muslim mestilah sufi, karena ilmu syariah tanpa pengamalan,
khusyu, rendah diri, sopan, menjauh dari maksiat, maka tanpa itu
semua maka syariah itu tak berguna, maka kita semua adalah sufi,

Guru saya menjelaskan, bahwa sedahsyat apapun khusyu dan Nikmat
dalam menyebut Nama Allah yg dicapai para Darwish, tetaplah tak
akan menyamai kemuliaan orang yg mengikuti sunnah Nabinya,
misalnya kita hanya menunduk dalam dzikir, berdoa, menyebut nama
Allah swt, bahkan hingga meneteskan airmata rindu pada Nya swt,
demikianlah sunnah sang Nabi saw, atau dengan shalat, walaupun
khusyu dan nikmatnya tidak sehebat yg menari nari dlsb, namun
tetap perbuatan ini jauh lebih afdhal dari mereka, karena kita
sesuai dengan Nabi saw, yg beradab sopan dihadapan Allah, dengan
tunduk, rendah diri, sujud, mengemis, jauh berbeda daripada yg
menari nari untuk mencari khusyu pada Allah swt namun lupa
kesopanan bahwa kita dihadapan Allah.

demikian saudaraku yg kumuliakan,

wallahu a?lam

Forum silahturahmi jama^ah Majelis Rasulullah, klik disini http://
groups.yahoo.com/group/majelisrasulullah

Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw
No rekening Majelis Rasulullah saw:
Bank Syariah Mandiri
Atas nama : MUNZIR ALMUSAWA
No rek : 061-7121-494

↓ =ARSIP-nickname=topick=date→importby:carauntuk.com→for-educational-purpose= ↓

sumber
http://arsip.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=1446

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments